TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Biohidrogen
faktor:
1. Temperatur
Temperatur mempengaruhi aktivitas bakteri penghasil hidrogen dan laju
produksi. Reaksi fermentasi gelap hidrogen dapat dioperasikan pada
temperatur yang berbeda : mesofilik (25-40oC), termofilik (40-65oC), ekstrim
termofilik (65-80oC), atau hipertermofilik (>80oC).
2. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman memiliki efek terhadap aktivasi enzim mikroorganisme,
karena setiap enzim aktif hanya pada kisaran pH yang bersifat spesifik
dan mempunyai aktivitas maksimum pada pH optimalnya. Fermentasi
hidrogen bersifat sensitif terhadap pH dan pokok dari produk akhir.
5. Senyawa Anorganik
a. Konsentrasi Fe
Hidrogenase adalah enzim yang penting karena enzim ini terlibat
langsung dalam produksi hidrogen selama proses fermentasi. Dan
berdasarkan penelitian diketahui bahwa semakin meningkatnya
konsentrasi besi, maka produksi hidrogen akan meningkat secara
signifikan. Dalam proses produksi fermentasi hidrogen, Fd, sebuah
protein besibelerang, fungsi utamanya adalah sebagai pembawa
elektron dan terlibat dalam oksidasi piruvat untuk asetil-Ko A dan
CO2 dan pengurangan proton molekul H2.
b. Karbon/Nitrogen Ratio (C/N ratio)
Karbon/Nitrogen ratio juga sangat penting untuk stabilitas proses
fermentasi gelap. Rasio karbon/nitrogen yang tepat dapat meningkatkan
produksi hidrogen dalam fermentasi hydrogen mesofilik dari limbah
lumpur.