PERHITUNGAN
3.1 Perhitungan
1. Perhitungan Daya Motor
Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa
motor. Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun
waktu tertentu (Arends&Berenschot 1980: 20) Sebagai satuan daya dipilih
watt.
Beberapa faktor yang memengaruhi mekanisme kinerja mesin belt
grinding antara lain sebagai berikut :
Beban dorongan
Beban gesekan antara pisau (logam) dengan amplas
Beban gesekan antara body penahan dengan amplas
Beban gesekan antara puli dengan amplas
a) Beban tekan
Beban tekan yang dimaksud adalah beban tekanan yang diberikan pada
saat mengamplas pisau (logam), diasumsikan massa dorongan 10 kg. Maka
gaya beban dorong yaitu
𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 10 .9,8
= 98 𝑁
1,1811 − 2,3622
𝜃 = 180° − 2𝑠𝑖𝑛−1 ( )
2.9,84252
𝜃 = 172,2° = 3,02 𝑟𝑎𝑑
Rasio tegangan
𝑇1
2,3 log 𝑇2 = 𝜇𝜃 (Robert L Mott, 2004)
𝑇1
2,3 log = 1,2 . 3,02
𝑇2
𝑇1
2,3 log = 1,575
𝑇2
𝑇1
= 37,583
𝑇2
T1=37,583T2 …………………………….(1)
Daya yang ditransmisikan
𝑃 = (𝑇1 − 𝑇2)𝑉𝑊 (Robert L Mott, 2004)
221,1481 = 𝑇1𝑉𝑊 − 𝑇2VW
221,1481 = 37,583. 𝑇2. 𝑉𝑊 − 𝑇2. 𝑉. 𝑊
𝑇2 = 6,045 𝑁
𝑇1 = 227,19 𝑁
Karena puli yang bergesekan dengan sabuk ada 3 buah maka tegangan sisi
kencang dibagi 3 menjadi 75,73 N pada setiap puli.
Kerugian gesek pada puli
𝐹𝑘2 = 𝜇𝑘. 𝑇1
𝐹𝑘2 = 0,25 . 75,73
𝐹𝑘2 = 18,9325 𝑁
h) Beban Total
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑊 + 𝐹𝑘1 + 𝐹𝑠 + 𝐹𝑘2
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 98 + 117,6 + 24,5 + (18,9325𝑥3)
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 296,8975 𝑁
i) Torsi Transmisi
𝑇 = 𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑟
= 296,8975 𝑥 0,035𝑚
= 1,039
j) Daya motor minimum
2𝜋. N . T
𝑃=
60
2 𝑥 3,14 𝑥 2800 x 1,039
𝑃=
60
𝑃 = 304,49 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑑
𝑇1 = 9,74. 105 . 𝑁1 (sumber: sularso 1983 hal.7 )
0,456,74
𝑇1 = 9,74. 105 . 1400
= 317,7605 𝑘𝑔. 𝑚
𝑃𝑑
𝑇2 = 9,74. 105 . 𝑁2 (sumber: sularso 1983 hal.7 )
0,456,74
𝑇2 = 9,74. 105 .
2800
= 158,8802 𝑘𝑔. 𝑚
d) Bahan Poros
1) Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik ini terjadi pada poros yang digunakan, kekuatan tarik
dapat diketahui dengan melihat tabel 2.1. Bahan yang dipilih dalam poros
horizontal, tegangan yang terjadi pada poros tidak boleh lebih tinggi dari
= 3,8667 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
e) Diameter poros
1) Diameter poros penggerak
Dari data perhitungan ini maka diketahui bahwa tegangan geser izin
= 7,4835 𝑚𝑚
= 5,93 𝑚𝑚 = 6 mm
f) Jarak Bagi Puli
a) Jarak bagi Puli Penggerak dengan puli yang digerakkan.
Jarak sumbu poros di kedua puli mula-mula
𝐷2 < 𝐶 < 3(𝐷2 + 𝐷1 ) (Robbert L Mott, 2005:290)
60 < 𝐶 < 3(60 + 30)
𝐶 < 210𝑚𝑚
Jarak sabuk mula-mula adalah 36 inch = 91,44 cm = 914,1 mm
Jarak sumbu poros di kedua puli actual
𝐵 = 4𝐿 − 6,28(𝐷2 + 𝐷1 ) (Robbert L Mott, 2005:295)
𝐵 = 4(914,4) − 6,28(60 + 30)
𝐵 = 3092,4
𝐶 = 𝐵 + √𝐵 2 − 32(𝐷2 − 𝐷1 )2
𝐶 = 3280,8 + √3280,82 − 32(30 − 30)2
𝐶 = 200,76 𝑚𝑚
1. Kecepatan Sabuk
(sumber: sularso 1983 hal.166 )
𝜋. 𝐷𝑝1. 𝑛1
𝑣 =
60.1000
3,14. 25.2800
=
60.1000
= 3,7 𝑚/𝑠 < 30 m/s baik
sebesar 3,7 m/s. kecepatan ini cukup aman digunakan karena tidak
3. Bearing
Bearing yang dipakai pada mesi solar tracking ini adalah bantalan
gelinding. Gaya yang bekerja pada bearing ini adalah gaya radial, sehingga
𝐹𝑏 = 𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 296,8975 𝑁
Nilai minimum load factor didapat dari gaya bending dibagi dengan
jumlah bearing
𝐹𝑏
𝐾𝑟 = 𝑛 𝑏𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔
296,8
𝐾𝑟 =
6
= 49,46 N
𝑣.𝑛 2/3 𝑑𝑚 2
𝐹𝑟𝑚 = 𝐾𝑟 (1000) (100)
dibawah ini :
10.2800 2/3 30 2
𝐹𝑟𝑚 = 𝐾𝑟 ( ) ( )
1000 100
= 41,04 𝑁
Beban radial
𝑚. 𝑔
𝐹𝑟 =
𝑛 𝑏𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔
98
𝐹𝑟 =
6
= 16,3 N
𝐹𝑟 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝐹𝑟𝑚 . 𝐹𝑟
= 41,04 . 16,3
= 668,95 𝑁
b) Beban desain
= 1,2 . 668,95
= 802,74 𝑁 = 180,46 𝑙𝑏
c) Umur Bearing
𝐿𝑑 = 1000.2800.60
𝐿𝑑 1/3
𝐶 = (106 ) (Robbert L Mott, 2005:610)
1/3
168𝑥106
𝐶=( )
106
= 995,7
𝐻
𝑆 =𝐷−𝑌−
2
0,09
𝑆 = 0,39 + 0,007 −
2
𝑆 = 0,355 𝑖𝑛𝑐ℎ (Robbert L Mott, 2004:497)
𝐻
𝑇 =𝐷−𝑌+ +𝐶
2
𝑇 = 0,39 + 0,007 + 0,045 + 0,005
𝑇 = 0,447 𝑖𝑛𝑐ℎ (Robbert L Mott, 2004:497)
Menentukan jenis material pasak
Menggunakan material pasak AISI 6150 Annealed OQT-400
Su = 315Ksi
Sy = 270Ksi
Menghitung Tegangan Geser:
0,5 𝑥 𝑆𝑦
𝜏𝑑 =
𝑁
0,5 𝑥 270
𝜏𝑑 =
3
𝜏𝑑 = 45 (Robbert L Mott, 2004:450)
Menghitung panjang pasak berdasarkan tegangan geser.
2. 𝑇
𝐿=
𝜏𝑑 . 𝐷. 𝑊
2 . 0,447
𝐿=
45 . 0,39 . 0.09
𝐿 = 0,566 𝑖𝑛𝑐ℎ14,7 mm (Robbert L Mott, 2004:450)
∴Jadi diketahui ukuran pasak pada poros yang digunakan sebesar