Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di negara berkembang, sekitar 10 juta bayi mengalami kematian, dan sekitar


60% dari kematian tersebut seharusnya dapat ditekan salah satunya adalah
dengan menyusui ,karena Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti dapat meningkatkan
status kesehatan bayi sehingga 1,3 juta bayi dapat diselamatkan. Untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak,United Nation Children Found
(UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar anak
sebaiknya disusui hanya ASI selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat
seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI
seharusnya dilanjutkan sampai umur dua tahun (WHO, 2015)

Menurut peraturan perintah Nomor 33 tahun 2012 pada ayat 1 diterangkan


“ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain”. Semula
pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga 4
bulan .Namun,sejalan kajian WHO mengenai ASI eksklusif,Menkes lewat
Kepmen No450/204 menganjurkan para ibu perpanjangan pemberian ASI
eksklusif hingga 6 bulan dan menargetkan cakupan ASI Eksklusif sebesar 80
persen.

Dapat dikatakan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia belum


mencapai target yang diharapkan. data hasil riset Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia tercatat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 2013 bayi yang
mendapatkan asi sebesar 34,5 persen dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) lebih
dari satu jam sebesar 11,7 persen ,data hasil riset cakupan bayi yang mendapatkan
asi eksklusif Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013-2018
di provinsi Sumatera Utara sebesar 40 persen. dan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia menargetkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada tahun 2019
yaitu 50 persen .

Perawatan payudara selama kehamilan merupakan salah satu bagian


penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan menyusui nantinya .saat
kehamilan payudara akan membesar daerah di sekitar puting susu lebih gelap
warnanya dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu
hamil untuk memberikan makanan yaitu berupa ASI pada bayinya kelak
(suriyanto,2009) dalam( skripsi hariati eliana purba, 2015)

Sesuai pada setiap tumbuh kembang bayi, ASI juga mengandung zat
pelindung yang dapat membuat bayi terhindar dari berbagai penyakit infeksi.
Perawatan payudara selama kehamilan merupakan salah satu hal yang penting
yang harus diperhatikan pada saat kehamilan sebagai persiapan menyusui
nantinya. Perawatan payudara dengan merangsang buah dada akan memengaruhi
hypopise untuk mengeluarkan hormon progesteron, esterogen dan hormon
oxytocin lebih banyak lagi. Perawatan payudara berupa massagerolling
(punggung) merangsang reflek oksitosin atau reflek letdown. Pijat ini dilakukan
dengan cara memijat daerah punggung sepanjang ke dua sisi tulang belakang.
(Saryono:2009) dalam( journal windi audia sari, 2017)

Kegagalan menyusui disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang


pentingnya payudara dalam persiapan menyusui.masalah yang bisa mengganggu
proses menyusui diantaranya adalah puting rata,puting lecet,puting susu
nyeri,payudara bengkak,saluran tersumbat,mastitis abses,payudara dermatitis
abses payudara.para ibu mengeluh tidak dapat menyusui bayinya karena produksi
asi sedikit .sementar jika diperhatikan keadaan fisik secara umum dan fisiologis
ibu baik ,dan skruktur payudara ibu secara anatomis namun kegagalan dalam
menyusui masih terjadi (lubis,2011) (di kutip dalam skripsi hariati eliana purba,
2015)
Adapun dampak dari ibu tidak memberikan ASI pada bayi yaitu
stuting,dimana stunting itu salah satu masalah gizi kronis yang di tandai dengan
tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur.penyebab stunting ini bisa jadi karena
bayi tidak mendapatkan asi eksklusif karena banyaknya ibu nifas yang tidak bisa
menghasilkan asi dengan kualitas yang baik .intervensi pada ibu hamil untuk
mencegah stunting yaitu melakukan IMD saat dilahirkan,pemberian ASI berlanjut
hingga usia 2 tahun,pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan,pemberian vitamin A dan imunisasi dasar lengkap (Kemenkes RI,2013)

Menyusui dalam jangka panjang dapat memperpanjang jarak kelahiran


karena masa amenorhoe lebih panjang. UNICEF (United nation International
children’s Emergency Fund ) dan WHO (World health Organization ) membuat
rekomendasi pada ibu untuk menyusui eksklusif selama 6 bulan kepada
bayinya.sesudah umur 6 bulan , bayi baru dapat diberikan makanan pendamping
ASI (Air Susu Ibu ) (MP-ASI) dan ibu tetap memberikan ASI sampai anak
minimal 2 tahun .

Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah memberikan


pengarahan tentang perawatan payudara kepada ibu hamil trismester 3 melkukan
penyuluhan pada ibu hamil disertai demonstrasi cara perawatan payudara sebelum
melahirkan ,pada waktu ibu mengembangkan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang merupakan informasi keterpaduan menalar ilmiah dan sistematis
(anwar, 2005) ( di kutip dalam skripsi hariati eliana purba, 2015)

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di wilayah klinik Risky medan
perjuangan besar jumlah ibu menyusui pada bulan januari sampai desember 2018
berjumlah . Hal ini dikarenakan ASI tidak dapat keluar atau pun tidak lancar
sehingga menyebabkan neonatus mengkonsumsi susu formula. Maka dari itu
diperlukan penelitian pengaruh peawatan payudara dengan teknik massage rolling
pada ibu hamil trimester III terhadap kelancaran pengeluaran ASI post partum di
wilayah klinik Risky medan perjuangan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka peneliti tertarik untuk mengetahui
“Pengaruh perawatan payudara ibu hamil trismester 3 terhadap kelancaran asi ibu
nifas di wilayah klinik risky medan perjuangan 2019

B. Perumusan Masalah

Masalah yang dapat di rumuskan adalah “Pengaruh perawatan payudara ibu hamil
trismester 3 terhadap kelancaran asi ibu nifas di wilayah klinik risky medan
perjuangan

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara ibu hamil trismester 3
terhadap kelancaran asi ibu nifas

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu terkait perawatan payudara ketika
hamil dan nifas
b. Untuk mengetahui produksi asi ibu ketika di berikan perawatan
payudara
c. Untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara terhadap
kelancaran produksi asi ibu nifas
d. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas asi setelah diberikan
perawatan payudara

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden
Sebagai bahan pengetahuan dan penerapan tentang perawatan payudara
ibu hamil trismester 3 terhadap kelancaran asi ibu nifas

2. Bagi Klinik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam
memberi penyuluhan,bimbingan,konseling tentang perawatan payudara
ibu hamil
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang perawatan payudara
ibu hamil trismester 3 terhadap kelancaran asi ibu nifas

Anda mungkin juga menyukai