Anda di halaman 1dari 2

Mengintegrasikan PPK, Literasi, 4C, dan

HOTS dalam membuat RPP Kurikulum 2013


Terbaru Tahun Pelajaran 2017-2018
Dalam proses pembelajaran membuat perencanaan pembelajaran merupakan tahapan
pertama yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru
mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk
menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah
penyusunan RPP seperti yang salah satunya tertera pada Permendiknas tentang
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan
Pembelajaran nomor 103 Tahun 2014. Namun peraturan ini diperbaharui dengan keluarnya
Permendikbud No 23 tentang standar penilaian dan panduan penilaian terbaru.

Perbaikan selanjutnya adalah dalam mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter


(PPK) didalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selain PPK pada pembelajaran perlu
juga diintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative,
Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order Thinking
Skill.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus
menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah
dilaksanakan sampai sekarang. Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat berupa
pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas);
pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler; pelibatan secara
serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat; perdalaman dan perluasan dapat
berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
pengembangan karakter siswa, penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan
pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah; kemudian penyelerasan
dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi
Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan


mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic
Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi
Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya
ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C.
Sebenarnya kata ini tidak terlalu baru untuk kita. Di berbagai kesempatan, kita sudah sering
mendengar beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana
meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah
jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang
sekadar pengusaan hardskill.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir
dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks
tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan
berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam
membangun gagasan/ide-ide.

Sehingga di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat agar muncul
empat macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru
dalam meramunya. Maka tidak mungkin lagi menggunakan
model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning). Khusus untuk PPK merupakan
program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari
sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai