Oxytocin 10 IU
2. Spuit 3 cc
3. Sarung tangan
– tegangkan kembali tali pusat ke arah bawah bersamaan dengan itu, lakukan penekanan korpus uteri ke arah bawah dan kranial
hingga plasenta terlepas dari tempat implantasinya
– Jika plasenta tidak turun setelah 30-40 detik dimulainya peregangan tali pusat dan tidak ada tanda-tanda yg menunjukkan lepasnya
plasenta, jangan teruskan penegangan tali pusat
– Setelah plasenta terlepas, anjurkan ibu utk meneran plasenta akan terdorong ke introitus vagina. Tetap tegang kearah bawah
mengikuti arah jalan lahir
– Pada saat plasenta terlihat pada introitus vagina, teruskan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Selaput ketuban
mudah robek: pegang plasenta dengan kedua tangan rata dengan lembut putar plasenta hingga selaput terpilin
– Lakukan penarikan secara lembut dan perlahan-lahan untuk melahirkan selaput ketuban
– Jika terjadi selaput robekan pada selaput ketuban saat melahirkan plasenta, dengan hati-hati periksa vagina dan serviks dengan
seksama
3. Rangsangan Taktil (Pemijatan) Fundus Uteri
– Segera setelah kelahiran plasenta
– Letakkan telapak tangan pada fundus uteri
– Jelaskan tindakan ini kepada ibu dan mungkin merasa tidak nyaman
– Dengan lembut gerakkan tangan secara memutar pd fundus uteri Þ uterus berkontraksi (gambar 5-2) jika tdk berkontraksi dlm wkt
15 dtk, lakukan penatalaksanaan atonia uteri
– Periksa plasenta dan selaputnya utk memastikan keduanya lengkap dan utuh
– Periksa uterus setelah satu hingga dua mnt memastikan uterus berkontraksi dgn baik, jika blm ulangi rangsangan taktil fundus uteri
– periksa kontraksi uterus setiap 15 mnt selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 mnt selama satu jam kedua
pascapersalinan