Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

I. PENDAHULUAN
Gerakan dan pembinaan Desa Siaga sebenarnya sudah dimulai Sejak tahun 2008,
Peraturan Daerah Provinsi jawa barat no.9/2008, Menetapkan visi pemerintah daerah
provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 sebagai tahapan ke dua pembangunan jangka
panjang daerah adalah : “ Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis
dan sejahtera”.
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan lima (5) misi, dimana misi pertama :
“Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing “,
yang bertujuan : (1) mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas pendidikan,
kesehatan dan kompetensi kerja.
Dalam upaya mencapai indikator di atas, dilakukan akselerasi pencapaian
masyarakat Jawa Barat yang mandiri untuk hidup sehat melalui upaya peningkatan
akses dan mutu pelayanana kesehatan antara lain dilakukan melalui upaya
peningkatan komitmen dan kemampuan kabupaten/kota untuk mengembangkan Desa
Siaga, Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS), Keluarga sadar Gizi Dll.
Desa Siaga merupakan salah satu indikator standar pelayanan minimal bidang
kesehatan kabupaten, target yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80% desa
diindonesia telah mencapai desa Siaga aktif.
Promosi Kesehatan adalah Proses pemberdayaan masyarakat agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatanya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan
dari,oleh, untuk bersama masyarakat ; Artinya proses pemberdayaan tersebut
dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat.
Gambaran pelaksanaan Program Promosi kesehatan secara garis besar adalah
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatannya sehingg dapat mengidentifikasi masalah kesehatanya, mencarikan solusi
serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatannya
semakin meningkat.
Salah satu upaya program pomosi kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Cipatujah
yakni kegiatan “Pembinaan Desa Siaga aktif” yang dilaksana setiap hari senin dan
kamis di dalam gedung puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatmaka seluruh desa di
indonesia dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai indikator.
Syarat desa sehat adalah dengan membentuk desa siaga. Desa Siaga adalah desa
yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan dan kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan Derajat kesehatan secara mandiri.

Sebuah desa dikatakan menjadi Desa siaga apabila desa tersebut telah
memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan desa (POSKESDES).
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah luas dikenal oleh masyarakat yaitu
Pos pelayanan Terpadu (POSYANDU), Warung obat desa, pondok persalinan desa
(POLINDES).

Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat pengembangan atau


revitalisasi berbagai UKBM yang ada di masyarakat desa. Dalam melaksanakan
kegiatan tersebut poskesdes harus didukung oleh sumberdaya seperti tenaga
kesehatan ( minimal seorang Bidan dg dibantu oleh 2 orang kader)..

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan diwilayahnya.

2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
b. Peningkatan kewaspadaan dan kesterhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan ( bencana, wabah, kegawatdaruratan dan
sebagainya)
c. Peningkatan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatkan kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dibidang kesehatan.

IV. SASARAN
Sasaran pembinaan adalah 15 Desa yang ada di wilayah UPT Puskesmas Cipatujah

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RENCANA KEGIATAN
1. Pengembangan Tim Petugas Persiapan petugas dg menjalin komitmen
dan kerjasama Tim untuk melakukan
pendekatan kepada tokoh masyarakat
2. Pengembangan Tim di Persiapan Tokoh masyarakat (membentuk
masyarakat Forum masyarakat desa) agar mereka
mengetahui dan mau bekerjasama dalam
sebuah tim untuk mengembangkan desa
siaga.
3. Survey Mawas Diri - Curah pendapat
- Pengisian Kartu mawas diri
- Observasi lapangan
- Penyajian data berupa.
Data masalah dan data potensi.
Hasil pendataan tersebut dibawa ke
pertemuan MMD .
4. Musyawarah Masyarakat Desa Pertemuan di tingkat desa untuk Membahas
data temuan yg diperoleh pada saat SMD
disampaikan ( daftar masalah kesehatan,
potensi harapan masyarakat ).
Melaksanakan musyawarah untuk
menentukan prioritas, serta langkah-
langkah solusi untuk pengembangan
poskesdes dan desa siaga.
5. Penilaian kriteria Desa Siaga Dilaksanakan setiap 6 bulan 1kali
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO Pelaksana Lintas
Kegiatan Lintas sektor
Program program Ket
Pokok terkait
Promkes terkait
1. Pengemban - Menyusun - Koordinasi Kader dilaksanakan
gan Tim rencana dengan - Mensosialisas
Petugas kegiatan LP/LS ikan
- Mendata kegiatan tsb
jumlah
sasaran Kepala Desa
- Mensosialisas
ikan
kegiatan tsb

2. Pengemban - Menyusun - Koordinasi - Mensosialisas


gan Tim di rencana dengan ikan
masyarakat kegiatan LP/LS kegiatan tsb

Kepala Desa
- Mensosialisas
ikan
kegiatan tsb

3. Survey - Menyusun - Koordinasi - Menyusun


Mawas Diri rencana dengan rencana
kegiatan LP/LS kegiatan

4. Musyawara - Menyusun - Koordinasi - Menyusun


h rencana dengan rencana
Masyarakat kegiatan LP/LS kegiatan
Desa

5. Penilaian - Menyiap - Koordinasi - Persiapan


kriteria kan dengan penilaian
Desa Siaga instrume LP/LS
n -
penilaian
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
N Uraian
Ap
o Kegiatan Jan Feb Mar Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
r
1 Pengemban
. gan Tim

Petugas

2 Pengemban
. gan Tim di

masyarakat

3 Survey
. Mawas Diri √

4 Musyawara
. h
Masyarakat √
Desa

5 Penilaian
. kriteria √
Desa Siaga

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah
terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Evaluasi ini dilakukan setiap
bulan sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai
pada bulan tersebut. Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah
ditetapkan. Pelaporan kegiatan dilakukan ketika selesai melakukan kegiatan dan
dilaporkan kepada penanggung jawab UKM, Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Evaluasi
kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi UPT Puskesmas DTP Cipatujah.
Mengetahui, Cipatujah, ....................2018
Kepala UPT PUSKESMAS DTP Petugas Promosi Kesehatan
CIPATUJAH

TARMAN, SKM NIA K LESTARI, Am.Keb


NIP. 19720507 1993031 1 007 NRPTT.873.32.23.10.0443
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA

UPT PUSKESMAS CIPATUJAH

TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai