Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIPATUJAH
Jl. Raya Cipatujah No.123 Ds. Cipatujah Kec.Cipatujah Kode
Pos 46189
Telp. (0265) 7580480 E-mail : pkmcipatujah@gmail.com
Website : puskesmascipatujah@blogspot.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN KB
UPT PUSKESMAS CIPATUJAH

I. PENDAHULUAN : Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu


indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan
Indonesia. Secara nasional tren Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil d turunkan
dari 390 per 100.000 kelahiran hidup (data SDKI
tahun 1990) menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Namun demikian , jika dibandingkan dengan
target MDGs 5 pada tahun 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup masih cukup jauh.
Sementara itu Angka Kematian Bayi ( AKB )
berdasarkan data SDKI tahun 2012 adalah 32 per
1.000 kelahiran hidup juga masih jauh dari target
MDGs 4 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi
berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem
pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non
kesehatan yang mempengaruhi pemberian
pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem
pelayanan kesehatan secara optimal.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu
mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah
melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

II. LATAR BELAKANG : Keluarga berencana merupakan salah satu usaha


untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan
salah satu saja dari usaha keluarga berencana yakni
penjarangan kehamilan dengan pemberian alat
kontrasepsi. Kontrasepsi adalah menghindari/
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut.
Di Indonesia sejak zaman dahulu telah dipakai obat
dan jamu yang maksudnya untuk mencegah
kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan
dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah
kehamilan. Dlam masyarakat Hindu Bali sejak dulu
hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin
suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan
suami istri mengatur kelahiran anaknya sampai
empat.
Di Indonesia Keluarga Berencana modern mulai
dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok
ahli kesehatan dan tokoh masyarakat telah mulai
membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember
1957 mereka mendirikan wadah dengan nama PKBI
(Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia).
Bergerak secara silent operation membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan secara
sukarela. Jadi, Di Indonesia PKBI adalah pelopor
Penggerakan Keluarga Berencana Nasional.

III. TUJUAN UMUM DAN : 1. Tujuan Umum


TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam
rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya jumlah penduduk.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
b. Menurunnnya jumlah angka kelahiran bayi.
c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana
dengan cara penjarangan kelahiran.

IV. KEGIATAN POKOK : 1. Tahap Persiapan


DAN RINCIAN
KEGIATAN  Pengkajian kebutuhan dasar dan analisis
situasi.
 Organisasi Pelaksanaan penyuluhan keluarga
berencana.
 Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
 Persiapan Fasilitator yang memberikan
penyuluhan.
 Sosialisasi kader /tenaga sukarela lainnya.
 Promosi penyuluhan Keluarga Berencana.
 Pelaksanaan penyuluhan Keluarga Berencana
3. Pemantauan dan Evaluasi
Evaluasi penyuluhan dengan memantau hasil
cakupan ibu dengan KB aktif.

V. CARA : Penyuluhan dan demostrasi alat kontrasepsi.


MELAKSANAKAN Narasumber adalah bidan.
KEGIATAN
VI. SASARAN : 1. Pasangan Usia subur
2. Ibu hamil

VII. JADWAL 1. Desa Bantarkalong 9 februari 2019


KEGIATAN
2. Desa Padawaras 13 februari 2019
3. Desa Tobongjaya 15 februari 2019
4. Desa Nangelasari 18 februari 2019
5. Desa Sindangkerta 20 februari 2019
6. Desa Ciandum 23 februari 2019
VIII. PENCATATAN, : Pencatatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
PELAPORAN DAN
Keluarga Berencana dilakukan setiap selesai
EVALUASI
KEGIATAN pertemuan. hal yang di catat dalam penyuluhan
Keluarga Berencana adalah :
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Fasilitator penyuluhan Keluarga Berencana
4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5. Hasil Evaluasi dilakukan tiap akhir tahun

Pelaporan dilakukan setiap akhir tahun oleh bidan


koordinator Puskesmas dan diserahkan ke Dinas
Kabupaten.

Mengetahui, Cipatujah, Januari 2019


Kepala UPT PUSKESMAS
CIPATUJAH
Pengelola Program KIA

TARMAN,SKM. M.SI
NIP. 197205071993031007
YUNI PITRIASARI AM.Keb
NIP. 198506142017042004

Anda mungkin juga menyukai