Anda di halaman 1dari 9

JIMKESMAS

JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT


VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,

EFEKTIVITAS MEDIA TEKA-TEKI SILANG DENGAN METODE NHT (NUMBER HEADS TOGETHER)
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 5 KENDARI TAHUN 2017

Yaumil Chairiah Muzakir1 Junaid2 Fikki Prasetya3


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
123
1
Yaumilchairiah96@gmail.com 2junaidjunaid1958@gmail.com 3fikki85@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan Narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat mendesak dan kompleks.
Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan seiring
meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif
pula jaringan sindikatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dengan media
teka-teki silang dengan metode NHT terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan penyalahgunaan
narkoba sebelum dan sesudah perlakuan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari Tahun 2017. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimental dengan desain One Group Pre test - Post test Design. Populasi
dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari yang belum pernah mengikuti penyuluhan tentang
narkoba yang berjumlah 116 orang, tehnik pengambilan sampel adalah Simple random sampling sehingga
didapatkan jumlah sampel sebesar 90 responden. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji Wilcoxon
Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada sebelum dan setelah penyuluhan dengan media teka-
teki silang dengan metode NHT terhadap pengetahuan ρ-value (0,000) < α (0,05), sikap ρ-value (0,000) < α (0,05),
dan tindakan ρ-value (0,001) < α (0,05). ). Media Teka-Teki Silang efektif terhadap pengetahuan (54,9%), sikap
(60,09%) dan tindakan (78,7%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa media Teka-Teki Silang dengan metode NHT
memiliki efektivitas terhadap terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa sebelum dan setelah perlakuan.

Kata Kunci : Narkoba, TTS, NHT, Pengetahuan, Sikap, Tindakan

ABSTRACT
Drug problems in Indonesia is still something which is urgent and complex. Evidenced by the increasing
number of drug abusers or addicts significantly along with the increasing disclosure of crime cases of drugs which
more diverse on patterns and massive network syndicate. The aim of this study was to describe the effectiveness
of counseling using crossword puzzle media with NHT method towards knowledge, attitude, and action of drug
abuse prevention before and after treatment at grade VIII student of 5th junior high school of Kendari in 2017.
This study used Pre- Experimental design with One Group Pretest - Posttest Design. The population of this study
was the students of grade VIII 5th junior high school of Kendari who have never followed the counseling about
drugs which were 116 people, the sampling technique was simple random sampling which obtained samples of 90
respondents. The data were analyzed using Wilcoxon Sign Rank Test. The results showed that, before and after
counseling using crossword puzzle media with NHT method towards knowledge with ρ-value (0,000) <α (0,05),
attitude with ρ-value (0,000) <α (0,05), and action with ρ-value (0.001) <α (0.05). Crossword puzzle media with
NHT method were effective towards knowledge (54,9%), attitude (60,09%) and action (78,7%). So, it can be
conclude that crossword puzzle media with NHT method have an effectiveness towards knowledge, attitude and
students action before and after the intervention.

Keywords : Drugs, Crossword Puzzle, NHT, Knowledge, Attitude, Action

1
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
PENDAHULUAN
Prevalensi penyalahgunaan narkoba di dunia orang (73,18%) dan jumlah penyalahguna narkoba di
sejak tahun 2006 hingga 2014 mengalami atas 18 tahun menjadi 37 orang (26,82%)6.
peningkatan. Besaran prevalensi penyalahgunaan di Sejalan perkembangannya, remaja mulai
dunia diestimasi sebesar 4,9% atau 208 juta pengguna bereksplorasi dengan diri, nilai-nilai, identitas peran,
di tahun 2006 kemudian mengalami sedikit penurunan dan perilakunya. Perubahan tersebut dapat
pada tahun 2008 dan 2009 menjadi 4,6% dan 4,8%. mengakibatkan dampak sebagai berikut : pencarian
Namun kemudian meningkat kembali menjadi 5,2% di jati diri, pemberontakan, pendirian yang labil, minat
tahun 2011 dan tetap stabil hingga 2014. Diperkirakan yang berubah-ubah, mudah terpengaruh mode,
1 dari 20 orang dewasa, atau seperempat dari satu konflik dengan orang tua dan saudara, dorongan ingin
juta orang yang berumur 15 – 64 tahun, yang tahu dan mencoba yang kuat, pergaulan intens
menggunakan narkoba minimal sekali dalam setahun dengan teman sebaya dan membentuk kelompok
di tahun 20141. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebaya yang menjadi acuannya7. Adanya dampak
(PBB) pada tahun 2012 menyebutkan 5% dari populasi negatif banyak dialami masyarakat terutama kaum
di dunia pernah menggunakan obat- obatan terlarang remaja adalah adanya kecenderungan merokok,
dan yang masih menjadi pecandu narkoba sebesar 27 minum-minuman beralkohol, narkoba, bahkan seks
juta orang di dunia dan 5% diantaranya adalah bebas8.
pengguna narkoba di Indonesia2. Pada siswa sekolah menengah, faktor yang
Jumlah pengguna Narkoba di Indonesia terus paling berpengaruh dalam menentukan perilaku
bertambah setiap tahun. Pada tahun 2008 pengguna khususnya dalam melakukan pencegahan
narkoba sebanyak 3.352.527 orang dan naik menjadi penyalahgunaan narkoba adalah faktor di luar rumah
4.274.333 orang di tahun 2011. Kemudian pada tahun yaitu lingkungan masyarakat dan teman sebaya.
2014, turun menjadi 4.022.228 orang dan naik kembali Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan
secara signifikan di tahun 2015 dengan 4.098.029 memiliki organisasi yang baik akan mencegah
orang pengguna atau 2,2% dari total penduduk terjadinya penyalahgunaan narkoba, dan sebaliknya
Indonesia usia 10-59 tahun. 70% dari pengguna jika lingkungan sosial/masyarakat yang kurang baik
narkoba adalah pekerja, 22% adalah pelajar dan dan kurangnya kepedulian dari masyarakat
mahasiswa, sedangkan 8% pengguna narkoba adalah dilingkungan sekitar membuat remaja makin bebas
pengangguran3. melakukan hal-hal yang negatif seperti
Jumlah kasus narkoba di Provinsi Sulawesi penyalahgunaan narkoba9.
Tenggara berdasarkan Buletin Jendela Data dan Desain perubahan perilaku terencana sangat
Infromasi Kesehatan Tahun 2014 terus mengalami dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. Tercatat dalam melakukan tindakan terhadap pencegahan
302 (1,13%) kasus di tahun 2010, meningkat di tahun penyalahgunaan narkoba, salah satunya adalah
2011 menjadi 388 (1,30) kasus di tahun 2011, dan melalui media Teka-Teki Silang. Dimana dengan
meningkat tajam di tahun 2012 menjadi 528 (1,83) permainan teka-teki silang siswa dapat belajar
kasus4. Data prevalensi penyalahguna Narkoba di memecahkan suatu permasalahan dengan cara serta
Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2008 yaitu usahanya sendiri. Dalam metode pembelajaran ini
2,08%, tahun 2011 turun menjadi 1,2% (sekitar 21.684 siswa diharapkan dapat bermain sambil belajar dalam
orang), namun tahun 2014 meningkat menjadi 1,59% suasana kerjasama, sehingga siswa tertarik dan tidak
(sekitar 27.238 orang), dan yang menyedihkan adalah bosan dalam belajar materi ini, yang akhirnya
66% dari 27.328 orang penyalahguna narkoba atau diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa 10.
18.036 orang adalah pelajar dan mahasiswa 5. Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Kendari
Badan Narkoba Nasional Kota Kendari pada merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Kendari.
tahun 2014 jumlah penyalahguna narkoba usia di Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan
bawah 18 tahun adalah 104 orang (48,15%) dan di beberapa orang guru disana, banyak siswa/siswinya
atas 18 tahun adalah 112 orang (51,85%). Pada tahun yang sering kedapatan sedang merokok atau minum
2015, jumlah penyalahguna narkoba usia di bawah 18 minuman keras di lingkungan sekolah saat jam
tahun turun menjadi 21 orang (15,67%) dan diatas 18 pelajaran sedang berlangsung. Terlebih lagi, kepala
tahun menjadi 113 orang (84,33%). Tahun 2016, sekolah dan para guru pernah menerima laporan
jumlah penyalahguna narkoba naik secara signifikan bahwa siswa/siswi mereka kedapatan oleh petugas
pada rentang umur di bawah 18 tahun menjadi 101 Badan Narkotika Nasional Kota Kendari sedang

2
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
bertransaksi narkoba. Bertitik tolak kepada hal HASIL
tersebut dinilai perlu dilakukan suatu upaya untuk Kelas Responden
memberikan penyuluhan kesehatan kepada para Tabel 1. Distribusi Responden dalam Penelitian
pelajar mengenai pencegahan penyalahgunaan Berdasarkan Kelas Siswa/Siswi SMPN 5 Kendari
narkoba dalam bentuk media permainan Teka-Teki Tahun 2017
Silang dengan metode NHT (Number Heads Together) Kelas Jumlah (n) Persentase (%)
yang diharapkan akan lebih berhasil. VIII E 14 15,6
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk VIII J 38 42,2
mengetahui efektivitas media Teka-Teki Silang dengan VIII K 38 42,2
metode NHT (Number Heads Together) terhadap TOTAL 90 100
peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan Sumber: Data Primer, 2017
pencegahan penyalahgunaan narkoba pada siswa Tabel 1, menunjukkan bahwa distribusi
kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari sebelum dan setelah responden menurut kelas siswa/siswi di SMP Negeri 5
intervensi. Kendari berasal dari kelas VIII E sebanyak 14 orang
METODE (15,6 %), kelas VIII J sebanyak 38 orang (42,2%), dan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kelas VIII K sebanyak 38 orang (42,2%).
Pra-Eksperimen dengan menggunakan rancangan One Umur
group pre test and post test design. Penelitian Pra- Tabel 2. Distribusi Responden dalam Penelitian
Eksperimen adalah penelitian eksperimen yang masih Berdasarkan Umur Siswa/Siswi SMPN 5 Kendari
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap Tahun 2017
terbentuknya variabel dependen11. Umur Jumlah (n) Persentase (%)
12 Tahun 8 8,9
O1 t1 O2 13 Tahun 70 77,8
(X) (Y) 14 Tahun 12 13,3
TOTAL 90 100
Keterangan :
Sumber: Data Primer, 2017
O1 = pengamatan sebelum perlakuan
O2 = pengamatan setelah perlakuan
Tabel 2, menunjukkan bahwa distribusi
t1 = masa intervensi responden menurut umur terbanyak terdapat pada
Y–X = pengaruh perlakuan umur 13 tahun yaitu sebanyak 70 orang (77,8%), dan
X = nilai pengamatan sebelum perlakuan paling sedikit berada pada umur 12 tahun sebanyak 8
Y = nilai pengamatan sesudah perlakuan orang (20,6%).
Jenis Kelamin
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tabel 3. Distribusi Responden dalam Penelitian
siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari yang belum Berdasarkan Umur Siswa/Siswi SMPN 5 Kendari
pernah mengikuti penyuluhan tentang Narkoba yang Tahun 2017
berjumlah 116 orang. Tehnik Pengambilan sampel Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
secara simple random sampling dengan jumlah sampel Laki-laki 49 54,4
90 orang. Cara demikian dilakukan bila anggota Perempuan 41 45,6
populasi dianggap homogen12. Data dalam penelitian TOTAL 90 100
ini diuji menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test Sumber: Data Primer, 2017
sebagai uji alternatif dari uji paired t test karena data Tabel 3, menunjukkan bahwa distribusi responden
yang tidak tersebar secara normal. menurut jenis kelamin terbanyak pada dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 49 orang (54,4%) dan
perempuan sebanyak 41 orang (45,5%).

3
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
Analisis Univariat data distribusi normal yaitu angka signifikan (SIG) >
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa/Siswi 0,05 maka data berdistribusi normal dan angka
Tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba signifikan (SIG) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
Sebelum dan Sesudah Intervensi Penyuluhan dengan normal13.
Media Teka-Teki Silang dengan Metode NHT Tabel 5 menunjukkan bahwa uji normalitas pre
test dan post test variabel pengetahuan dengan
Tabel 4. Distribusi Statistik Deskriptif Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa/Siswi Tentang Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba Sebelum dan Sesudah Intervensi Penyuluhan dengan Media Teka-Teki Silang
dengan Metode NHT
Mean Min Max SD
Pre test 12,1333 3,0 7,0 3,09476
Pengetahuan
Post test 16,8222 1,0 9,0 1,34564
Pre test 66,3556 6,0 74,0 5,44082
Sikap
Post test 74,3444 7,0 80,0 4,69559
Pre test 15,3444 8,0 18,0 1,51518
Tindakan
Post test 19,0111 17,0 20,0 0,99994
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 4, menunjukkan bahwa nilai rata-rata menggunakan Kolmogorov Smirnov diperoleh
pre test pengetahuan sebesar 12,1333, nilai minimum sebelum intervensi ρ-value =0,027 < α = 0,05 dan
pada pre test adalah 3,0 sedangkan nilai maksimum setelah intervensi ρ-value = 0,000 < α = 0,05 sehingga
adalah 17,0 dengan nilai standar deviasi sebesar dapat disimpulkan bahwa data variabel pengetahuan
3,09476. Pada post test, nilai minimumnya adalah 11,0 tidak memenuhi asumsi normalitas dan dapat diuji
dan nilai maksimum adalah 19,0 dengan rata-rata menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test.
16,8222 dan standar deviasi sebesar 1,34564. Hasil uji normalitas variabel sikap menunjukkan
Nilai minimum sikap pada Pre test adalah sebelum intervensi ρ-value =0,001 < α = 0,05 dan
36,0 sedangkan nilai maksimum adalah 74,0 dengan setelah intervensi ρ-value = 0,008 < α = 0,05 dan
rata-rata 66,3556 dan nilai standar deviasi sebesar variabel tindakan sebelum intervensi ρ-value =0,000 <
5,44082. Pada Post test, nilai minimumnya adalah 47,0 α = 0,05 dan setelah intervensi ρ-value = 0,000 < α =
dan nilai maksimum adalah 80,0 dengan rata-rata 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel
74,5556 dan standar deviasi sebesar 4,47493. sikap dan tindakan tidak memenuhi asumsi normalitas
Nilai minimum tindakan pada Pre test adalah dan dapat diuji menggunakan Wilcoxon Sign Rank
8,0 sedangkan nilai maksimum adalah 18,0 dengan Test.
rata-rata 15,3444 dan nilai standar deviasi sebesar
1,51518. Pada Post test, nilai minimumnya adalah 17,0 Analisis Bivariat
dan nilai maksimum adalah 20,0 dengan rata-rata Data yang diperoleh dari kuesioner penelitian
19,0111 dan standar deviasi sebesar 0,99994. dianalisis menggunakan komputer dengan uji
Wilcoxon Signed Rank Test dengan hasil sebagai
Uji Normalitas berikut:
Variabel yang diuji meliputi pretest dan postest Tabel 6 Menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pada dari uji Wilcoxon Signed Rank Test terhadap
kelompok eksperimen. Dengan kaidah pengujian jika pengetahuan responden sebelum dan sesudah

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Tindakan Sebelum dan Sesudah Intervensi penyuluhan dengan Media Teka-Teki
Silang dengan Metode NHT di SMPN 5 Kendari Tahun 2017
Mean SD Kolmogorov-Smirnov Z ρ - value
Pre test 12,1333 3,09476 1,468 0,027
Pengetahuan
Post test 16,8222 1,34564 2,080 0,000
Pre test 66,3556 5,44082 1,966 0,001
Sikap
Post test 74,3444 4,69559 1,665 0,008
Pre test 15,3444 1,51518 2,098 0,000
Tindakan
Post test 19,0111 0,99994 2,264 0,000
Sumber: Data Primer, 2017

4
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
intervensi, maka nilai Zhitung yang didapat sebesar hari. Pemilihan waktu tersebut berdasarkan
8,253 > Zα (1,9600) dengan ρ-value (0,000) < α (0,05), kesepakatan dengan pihak sekolah karena adanya
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, dapat libur nasional di tanggal 1 Desember 2017 dan masa
disimpulkan bahwa ada efek media Teka-Teki Silang ujian semester ganjil yang akan dimulai pada tanggal 4
dengan metode NHT terhadap pengetahuan Desember 2017.
responden tentang pencegahan penyalahgunaan Dalam prosesnya, penyuluhan kesehatan
narkoba pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari. mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba yang
Hasil dari uji Wilcoxon Signed Rank Test diberikan pada responden berlangsung selama ± 120
terhadap sikap responden sebelum dan sesudah menit dengan menggunakan media Teka-Teki Silang
intervensi, maka nilai Zhitung yang didapat sebesar dan mengikuti empat fase dalam metode NHT yaitu
Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Intervensi
penyuluhan dengan Media Teka-Teki Silang dengan Metode NHT di SMPN 5 Kendari Tahun 2017
Mean SD
Pengetahuan Pre test - Post test -8,253 0,000

Sikap Pre test - Post test -8,153 0,000

Tindakan Pre test - Post test -8,241 0,001


Sumber: Data Primer, 2017

8,153 > Zα (1,9600) dengan ρ-value (0,000) < α (0,05), numbering (penomoran), questioning (mengajukan
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, dapat pertanyaan), heads together (berpikir bersama) dan
disimpulkan bahwa ada efek media Teka-Teki Silang answering (menjawab).
dengan metode NHT terhadap sikap responden Pada tahap numbering (penomoran), siswa
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba pada dalam kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok
siswa Kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari. dimana tiap kelompok beranggotakan empat orang,
Hasil dari uji Wilcoxon Signed Rank Test kemudian tiap anggota kelompok mendapat nomor
terhadap tindakan responden sebelum dan sesudah (1,2,3,4). Kemudian intervensi berlanjut pada tahap
intervensi, maka Zhitung yang didapat sebesar 8,241 > Zα questioning (mengajukan pertanyaan), dimana
(1,9600) dengan ρ-value (0,001) < α (0,05), maka H0 pertanyaan diajukan dalam bentuk Teka-Teki Silang
ditolak dan H1 diterima. Sehingga, dapat disimpulkan yang merupakan media peningkatan pengetahuan,
bahwa ada efek media Teka-Teki Silang dengan sikap dan tindakan pencegahan penyalahgunaan
metode NHT terhadap tindakan responden tentang narkoba.
pencegahan penyalahgunaan narkoba pada siswa Tahap selanjutnya yaitu heads together
Kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari. (berpikir bersama), siswa secara berkelompok
memecahkan jawaban dari Teka-Teki Silang dan setiap
DISKUSI anggota kelompok memastikan anggota kelompoknya
Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi yang lain mengetahui jawaban yang mereka pilih dan
penyuluhan dengan Media Teka-Teki Silang dengan memahami penjelasan tentang jawaban tersebut.
Metode NHT tentang Pencegahan Penyalahgunaan Dalam tahap heads together (berpikir bersama), siswa
Narkoba diizinkan untuk menggunakan handphone dan buku
Penelitian ini merupakan penelitian intervensi pelajaran dalam mencari dan memecahkan jawaban
yang dilakukan pada satu kelompok tanpa adanya dari Teka-Teki Silang. Tahap terakhir yaitu answering
kelompok pembanding (kontrol) berupa penyuluhan (menjawab), peneliti menyebut salah satu nomor dari
dengan media Teka-Teki Silang dengan metode NHT, satu kelompok, kemudian siswa dengan nomor
dimana kelompok ini diberi pre test dan post test tersebut harus maju kedepan kelas dan menuliskan
untuk mengukur tingkat keberhasilan penyuluhan jawabannya di papan tulis dan memaparkan
dengan media media Teka-Teki Silang dengan metode penjelasan dari jawaban tersebut.
NHT yang diberikan. Pemberian media Teka-Teki Hasil pre test dan post test menunjukkan
Silang ini bertahap dalam 3 kali intervensi selama 9 bahwa terdapat peningkatan pengetahuan responden

5
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba berupa pendidikan ataupun konseling. Faktor-faktor
sebelum dan sesudah diberikan intervensi penyuluhan yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang
dengan media Teka-Teki Silang dengan metode NHT. antara lain pengalaman pribadi, kebudayaan, orang
Peningkatan pengetahuan responden lain yang dianggap penting, media massa, institusi
dikarenakan adanya kemauan dalam dirinya untuk pendidikan dan agama serta faktor emosi dalam diri 15.
mengetahui perlunya pencegahan penyalahgunaan Responden yang memiliki sikap negatif pada
narkoba, Selain itu, Pemberian informasi kesehatan saat pre test mengalami perubahan menjadi sikap
dengan media Teka-Teki Silang yang menarik positif setelah intervensi dan diukur saat post test. Hal
perhatian responden dan dipadukan dengan metode ini bermakna secara statistik sehingga diperoleh
NHT memberikan daya tarik untuk menyelesaikannya bahwa penyuluhan dengan media Teka-Teki Silang
secara bersama-sama sehingga dapat membuat dengan metode NHT berpengaruh terhadap sikap
responden lebih mudah menerima informasi yang responden tentang pencegahan penyalahgunaan
diberikan. narkoba sebelum dan sesudah intervensi.
Penggunaan media teka-teki silang mengajak Pemberian informasi tentang pencegahan
siswa untuk menggali sendiri pengetahuan akan penyalahgunaan narkoba melalui media yang mudah
materi penyuluhan yang akan disampaikan sesuai dipahami akan meningkatkan pengetahuan anak
dengan pertanyaan yang ada dalam lembar teka-teki tentang hal tersebut, selanjutnya dengan
silang, melatih daya ingat siswa terhadap pesan yang pengetahuan tersebut akan menimbulkan kesadaran
disampaikan, karena media Teka-Teki Silang yang mereka, dan akhirnya akan menyebabkan anak
dipadukan dengan metode NHT mengharuskan siswa tersebut bersikap sesuai dengan pengetahuan yang
untuk memahami jawaban serta penjelasan dari dimilikinya16.
jawaban tersebut. Selain itu, pembagian kelompok Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Sign Rank
juga dimaksudkan agar setiap siswa dapat bertukar Test menunjukkan bahwa terdapat dua orang
pikiran dalam menyelesaikan semua permasalahan responden yang skor akhir sikapnya tidak mengalami
yang ada dalam lembar Teka-Teki Silang secara peningkatan maupun penurunan, yaitu tetap.
bersama-sama sehingga diharapkan setiap siswa akan Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat efek media
aktif dalam kegiatan penyuluhan. teka-teki silang dengan metode NHT terhadap sikap
Berkaitan dengan hal tersebut, penyuluhan kedua responden tersebut.
dengan media Teka-Teki Silang dengan metode NHT Teori disonansi kognitif (the cognitive
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba dissonance theory) menyebutkan bahwa sikap individu
merupakan hal yang masih baru. Pada penelitian itu biasanya konsisten satu dengan yang lain, dan
lainnya14 digunakan media Teka-Teki Silang dengan dalam tindakannya juga konsisten satu dengan yang
menggunakan model pembelajaran berkelompok tipe lain. Elemen kognitif ialah mencakup pengetahuan,
NHT (Number Heads Together) untuk meningkatkan pandangan, kepercayaan tentang lingkungan, tentang
semangat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan seseoran, atau tindakan. Pengertian disonasi adalah
bahwa nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan yang tidak cocoknya antara dua atau tiga elemen-elmen
signifikan dari setiap aspek siklus I ke siklus II. kognitif. Bila suatu elemen tidak cocok dengan elemen
Setelah mendapatkan informasi terkait bahaya kognitif lainnya, hal ini akan menimbulkan disonansi17.
penggunaan narkoba, dampak penggunaannya, serta Implikasi dari disonansi ini adalah makin besar
pencegahan penyalahgunaan narkoba yang tadinya tekanan atau paksaan yang digunakan untuk
tidak begitu memahami isi dari pesan tersebut, kini menimbulkan perilaku yang berlawanan dengan sikap
menyadari betapa pentingnya pencegahan seseorang, makin sedikit kemungkinan berubahnya
penyalahgunaan narkoba tersebut. Pengetahuan sikap yang diharapkan. Seseorang dalam menentukan
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba sikap yang utuh selain ditentukan oleh pengetahuan,
menjadi sangat penting untuk diketahui oleh para juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan dan emosi
siswa guna mendorong untuk berperilaku demikian. yang memegang peranan penting. Individu yang
bersangkutan harus mampu menyerap, mengolah dan
Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi penyuluhan memahami informasi yang diterima sebagai stimulus.
dengan Media Teka-Teki Silang dengan Metode NHT Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya 18
tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
Sikap seseorang dapat dipengaruhi dengan sikap remaja tentang bahaya narkoba. Hasil penelitian
pemberian stimulus, pemberian stimulus dapat menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

6
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
penyuluhan terhadap sikap tentang bahaya narkoba dan kurangnya kepedulian dari masyarakat
pada remaja. Hal ini diduga dipengaruhi oleh faktor: 1) dilingkungan sekitar membuat remaja makin bebas
materi yang disampaikan sama dengan pengetahuan melakukan hal-hal yang negatif seperti
yang sudah dimiliki, 2) waktu penyuluhan yang hanya penyalahgunaan narkoba.
1 jam pelajaran sekolah (45 menit) saat jam siang, 3) Sebagian besar anak sekolah menengah
alat peraga kurang seperti penggunaan poster, 4) memiliki pengetahuan yang cukup akan bahaya
sebagian responden kelompok control maupun penggunaan narkoba namun karena pengaruh dan
kelompok eksperimeen pernah mendapat penyuluhan tekanan dari luar sehingga mereka melakukan
serupa sebelumnya. tindakan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa
Dalam penelitian ini, faktor yang diduga perubahan atau peningkatan pengetahuan
mempengaruhi adalah: 1) siswa yang sedang masyarakat tentang kesehatan tidak diimbangi dengan
kelelahan karena sebelum waktu penyuluhan siswa tindakan mereka19.
melakukan aktivitas bersih-bersih disebabkan sekolah Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan
sedang dalam masa penilaian sekolah sehat, 2) tidak bahwa faktor yang paling dominan yang menyebabkan
adanya aliran listrik di kelas yang digunakan untuk terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan
kegiatan penyuluhan, sehingga power point yang remaja adalah disebabkan karena faktor pergaulan,
digunakan sebagai media dukungan ketika melakukan hal ini didasarkan pada kesimpulan dari hasil
penyuluhan tidak dapat ditampilkan. wawancara langsung dari informan yang menyatakan
bahwa faktor pergaulan dengan teman sebaya yang
Tindakan Sebelum dan Sesudah Intervensi terlalu bebas dan tidak terkontrol menyebabkan
penyuluhan dengan Media Teka-Teki Silang dengan remaja ikut terjerumus melakukan penyalahgunaan
Metode NHT tentang Pencegahan Penyalahgunaan narkoba7.
Narkoba Sejalan dengan penelitian sebelumnya,
Tujuan dilaksanakannya penyuluhan kesehatan menggunakan metode pendidikan sebaya dan metode
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan
untuk meningkatkan kesadaran responden akan siswa tentang napza. Hasil penelitian menunjukkan,
bahaya penggunaan narkoba dan memberikan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode
pengertian, jenis-jenis narkoba serta bagaimana pendidikan sebaya dan metode ceramah interaktif
bentuk dan narkoba jenis itu disebut dalam kehidupan berupa peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan
sehati-hari, dan pencegahan penyalahgunaannya. Cara siswa tentang napza, dengan pengetahuan ρ-value
yang digunakan untuk melakukan penyuluhan tentang (0,003) < α (0,05), sikap ρ-value (0,001) < α (0,05), dan
pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan baik tindakan ρ-value (0,000) α (0,05)20.
pada siswa sekolah adalah dengan menyampaikan Hasil penelitian ini menguatkan hasil-hasil
pesan kesehatan tentang narkoba dengan cara yang penelitian sebelumnya yang menyatakan penyuluhan
fun tetapi tetap learning, salah satunya dengan media dengan media teka teki silang dapat meningkatkan
Teka-Teki Silang dengan metode NHT. tindakan responden terhadap pencegahan
Hasil pre test dan post test menunjukkan penyalahgunaan narkoba. Namun diperlukan
bahwa terdapat peningkatan tindakan responden pemberian penyuluhan secara rutin sehingga
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan responden dapat selalu berperilaku mencegah
media Teka-Teki Silang dengan metode NHT. Terlihat penyalahgunaan narkoba.
dari perbedaan rata-rata saat pre test sebesar 15,3444
dan pada saat post test meningkat jadi 19,0111 SIMPULAN
dengan selisih rata-rata sebesar 3,66667. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Pada siswa sekolah menengah, faktor yang diperoleh hasil sebagai berikut:
paling berpengaruh dalam menentukan perilaku 1. Ada efek media teka-teki silang metode NHT
khususnya dalam melakukan pencegahan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah
penyalahgunaan narkoba adalah faktor di luar rumah perlakuan tentang pencegahan penyalahgunaan
yaitu lingkungan masyarakat dan teman sebaya. narkoba pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 5
Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan Kendari. Dimana terjadi peningkatan
memiliki organisasi yang baik akan mencegah pengetahuan setelah dilakukan intervensi ρ-value
terjadinya penyalahgunaan narkoba, dan sebaliknya (0,000) < α (0,05).
jika lingkungan sosial/masyarakat yang kurang baik

7
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
2. Ada efek media teka-teki silang metode NHT 4. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Buletin Jendela
terhadap sikap sebelum dan sesudah perlakuan Data dan Infromasi Kesehatan Pengguna Narkoba
tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba Dapat Dicegah dan Dapat Direhabilitasi. Jakarta:
pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 5 Kendari. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Dimana terjadi peningkatan sikap setelah 5. BNN Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017. Data
dilakukan intervensi ρ-value (0,000) < α (0,05). Pengguna Narkoba. Kendari
3. Ada efek media teka-teki silang metode NHT 6. BNN Kota Kendari. 2017. Data Pengguna Narkoba
terhadap tindakan sebelum dan sesudah Tahun 2013-2016. Kendari.
perlakuan tentang pencegahan penyalahgunaan 7. Simangunsong, Jimmy. 2015. Penyalahgunaan
narkoba pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 5 Narkoba di Kalangan Remaja (Studi kasus pada
Kendari. Dimana terjadi peningkatan tindakan Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungpinang).
setelah dilakukan intervensi ρ-value (0,001) < α E-Journal. Retrivied 16 Oktober 2017, 2017, from
(0,05). http://jurnal.umrah.ac.id/wp-
content/uploads/gravuty_forms/1-
SARAN ec61c9cb232a96d0947c6478e525e/2015/09/E-
1. Bagi BNN Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota jurnal-jimmy.pdf
Kendari, media Teka-Teki Silang dengan metode 8. Chesang, R. K. 2013. Drug Abuse Among The
NHT dapat menjadi masukan bagi bidang Youth In Kenya. International Journal Of Scientific
penyuluhan dalam usaha untuk meningkatkan and Technology Research, 2(6), 126-131.
kesehatan masyarakat melalui usaha promotif 9. Somani, S., & Meghani, S. 2016. Substance Abuse
berupa penyuluhan pencegahan penyalahgunaan among Youth: A Harsh Reality. Emergency
narkoba dikalangan remaja dengan konsep fun Medicine: Open Access, 6(4).
tapi tetap learning. 10. Kolte, S., Jadhav, P. R., Deshmukh, Y. A., & Patil, A.
2. Bagi pihak sekolah, sebaiknya senantiasa 2017. Effectiveness of crossword puzzle as an
membangun kerjasama dengan BNN Provinsi adjunct tool for active learning and critical
Sultra dan Kota Kendari guna melakukan kegiatan thinking in Pharmacology. International Journal of
penyuluhan tentang narkoba minimal seminggu Basic & Clinical Pharmacology, 6(6), 1431-1436.
sekali, sehingga dapat menanamkan pemahaman 11. Siswanto, Susila, & Suyanto. 2016. Metodologi
sejak dini kepada murid-murid tentang Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta:
pentingnya menjauhi narkoba dan cara Bursa Ilmu.
pencegahannya. 12. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
3. Bagi siswa, diharapkan dapat menerapkan pola Kualitiatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
hidup sehat yang baik dan benar terkhusus selalu 13. Siregar, Syofian. 2017. Statistika Terapan Untuk
menjauhi narkoba dan tidak mudah terjerat Perguruan Tinggi. Kencana: Jakarta.
dalam rayuan teman sebaya untuk mencobanya. 14. Sari, K. M. 2011. Penerapan Media Teka-Teki
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk Silang pada Pembelajaran Stenografi dengan
mengkaji variabel lain yang belum diteliti terkait Model Pembelajaran Berkelompok Tipe NHT
perubahan perilaku kesehatan dalam masyarakat (Numbered Heads Together) untuk Meningkatkan
atau variabel yang dapat mempengaruhi Semangat Belajar Siswa Bidang Administrasi
pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang Perkantoran Kelas XI-AP 1 Di SMK Tamansiswa
terhadap intervensi kesehatan yang dilakukan Kudus. (Skripsi), Universitas Negeri Semarang,
pada masyarakat. Semarang.
15. Wawan, A., & M., D. 2010. Teori dan Pengukuran
DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
1. UNODC. 2016. World Drug Report 2016. New Yogyakarta: Nuha Medika.
York: United Nations Office On Drugs And Crime. 16. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori
2. Ardiantina, D. 2016. Studi Kasus Kehidupan dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Remaja Mantan Pecandu Narkoba. Jurnal 17. West, Richard dan Turner, Lynn H. 2008.
Bimbingan dan Konseling Edisi 1 Tahun ke-5 2016. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.
3. Badan Narkotika Nasional. 2016. Laporan Kinerja Jakarta: PT. Salemba Humanika.
Badan Narkotika Nasional 2015. Jakarta: Pusat 18. Pesonawaty, Jeny. 2014. Pengaruh Penyuluhan
Penelitian Data dan Informasi. Kesehatan Terhadap Sikap Remaja Tentang

8
JIMKESMAS
JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT
VOL. 3/NO.1/ Januari 2018; ISSN 2502-731,
Bahaya Narkoba di SMA Negeri 2 Sukoharjo. E-
Journal. Retrivied 16 Desember 2017, 2017, from
http://eprints.ums.ac.id/28064/13/NASKAH_PUBL
IKASI.pdf
19. Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
20. Arisandi, Ermawaty. 2016. Pengaruh Metode
Pendidikan Sebaya dan Metode Ceramah
Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa
tentang NAPZA di SMA PAB 4 Sampali Percut Sei
Tuan 2016. Retrivied 13 Desember 2017, 2017,
from http://jurnal.
stikeselisabethmedan.ac.id/index.php/elisabeth/i
ssue/download/44/21.2

Anda mungkin juga menyukai