Penyusun :
Daniel Pelasula
Ferdinand Pattipeilohy
Marsya Rugebreg
Selfrida M. Horhoruw
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan YME, Laporan FGD dengan tema
“Rancangan Basis Data untuk mendukung PUI Konservasi Sumberdaya Tuna” ini akhirnya
dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini meliputi presentasi dan diskusi tentang aspek
kimia fisika perairan, aspek sosial ekonomi, publikasi ilmiah dan cara menyusun basis-data
untuk konservasi sumberdaya Tuna. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret
2017 di Ruang Rapat Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI - Ambon, Maluku, dengan
melibatkan peneliti, teknisi dan narasumber lainnya yang berhubungan dengan tema di
atas.
Terima kasih kami sampaikan kepada Kemenristekdikti dan Lembaga Ilmu
Pengatahuan Indonesia (LIPI) atas dukungan dana yang diberikan, serta kepada berbagai
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitan laporan ini.
Harapan kami, semoga laporan ini dapat menjadi dokumen yang dapat bermanfaat
bagi kemajuan riset di bidang kelautan khususnya terhadap keberlanjutan sumberdaya
tuna di Indonesia
1.3. Output/Luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Format Desaian Database Tuna
yang terintgrasi untuk mendukung PUI Konservasi Sumberdaya Tuna. Database ini
diharapkan seluruh data dan informasi dapat terdukumnatsi dengan baik, sehingga seluruh
proses pembuatan laporan , publikasi , sharing data baik secara interen maupun ekteren
dapat berlangsung dengan cepat dan tertanggung jawab
09.00-09.15 Pembukaan :
Oleh Kepala Pusat Laut Dalam, LIPI
09.15- 10.30 Pemaparan oleh narasumber : Moderator : Daniel D. Pelasula, M.Si
1. Aspek kimia Fisik Perairan
- Gerry Salamena, S.Si, M.Eng
- J.D. Lekalette, S.Si
2. Aspek Sosial Ekonomi
- Terry Indrabudi, M.EP
3. Desain Model Database PUI
4. Informasi Publikasi
- Dr. Ir. W. Waileruny, M.Si
- Dr. Della. Matruty
- Roderyck L.C. Dompeipen
10.30-12.00 Diskusi
12.00-14.00 ISHOMA
Pelaksanaan FGD “Rancangan Basis Data untuk mendukung PUI Konservasi Sumberdaya
Tuna” dilakukan dengan pemaparan materi oleh para narasumber serta diskusi membahas
ketersediaan data dan desain database tuna.
Data aspek Fisika dan Kimia Oseanografi yang ditampilkan dalam FGD “ Rancangan Basis
Data untuk mendukung PUI Konservasi Sumberdaya Tuna” merupakan data hasil
perekaman CTD SBE 19 Plus-V12 pada kedalaman 0-500 m dengan lokasi pengambilan
data ditampilkan pada Gambar 2. Data-data yang ditampilkan diperoleh dari tahun 2000-
2012.
Gambar 2. Lokasi perekaman data CTD selama tahun 2000-2016.
Data oseanografi yang diperoleh berupa data temperatur, salinitas, densitas, Chlorofil-a,
DO, PAR (Tabel 1) belum sepenuhnya mewakili data penelitian mengenai tuna di
Indonesia sehingga diperlukan adanya data-data penunjang lainnya seperti fisiologi, data
penangkapan tuna, dan data kimia-biologi perairan seperti data produktivitas perairan
(plankton). Ketersediaan data dapat diperoleh dengan membuat kerjasama dengan
instansi-instansi lain yang menyediakan data fisik-kimia perairan seperti BPOL dan KKP.
Jenis Data
Jenis data sosial ekonomi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :
Produksi perikanan tuna
Nilai produksi perikanan tuna
Produksi menurut alat tangkap
Keragaman armada tangkap
Keragaan alat tangkap
Jumlah trip menurut jenis alat tangkap
Jumlah rumah tangga nelayan
Perusahaan penangkapan dan pengolahan
Lokasi penangkapan tuna oleh nelayan
Kementerian Kelautan
dan Perikanan
Permasalahan yang dihadapi selama pengumpulan data sosial ekonomi antara lain valiadsi
data, akses data, lokasi pengambilan data dan ketersedian data. Validasi data perlu
dilakukan karena ditemukan adanya perbedaan data yang dikeluarkan oleh instansi-
instansi terkait misalnya pada Gambar 4.
A. PERIKANAN TUNA PROVINSI MALUKU
200,000.00
152,445.10
150,000.00
84,917.00 85,532.80 85,970.30 85,970.30
100,000.00
54,834.19 51,605.20
44,978.93 51,020.30
50,000.00 27,012.20
-
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3,000,000
1,628,207
2,000,000
1,048,423
1,000,000 449,960
23,670 96,716
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4. Data produksi perikanan tuna tahunan yang bersumber dari A. Dinas Kelautan
dan Perikanan, B. Pelabuhan Perikanan Nusantara.
Contoh data yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dilihat pada Tabel 2A,
sedangkan contoh data yang dikeluarkan oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon
disajikan pada Tabel 2B.
Tabel 2A. JENIS DAN NILAI SPESIES BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014
Tabel 2B.PRODUKSI PERIKANAN TUNA,CAKALANG DAN TONGKOL YANG DIDARATKAN DI PPN AMBON TAHUN 2007-2016
Data-data sosial yang diperoleh harus dikumpulkan dan dikomunikasikan terlebih dahulu.
Pengambilan data sosial juga dapat dilakukan dengan bantuan tenaga surveyor dari Badan
Pusat Statistik (BPS).
C. Informasi Publikasi
Publikasi yang berkaitan dengan tuna dapat diperoleh pada hasil-hasil penelitian seperti
skripsi, tesis, desertasi dan publikasi ilmiah lainnya.
Skripsi mengenai Tuna yang diterbitkan oleh Universitas pattimura dapat dilihat pada
Tabel 3 di bawah ini :
Beberapa publikasi awal yang terbitkan oleh peneliti LIPI antara lain :
1. Sumadhiharga, Ono Kurnaen. 2009. Ikan Tuna. Jakarta : Pusat Penelitian
Oseanografi-LIPI. 2009
2. UPT Balai Konservasi Biota Laut-LIPI. 2013. Ekspedisi Laut Banda. Ambon : UPT
Balai Konservasi Biota Laut-LIPI. 2013.
3. Wouthuyzen, Sam, [et al]. 1990. Makanan dan aspek reproduksi ikan Cakalang
(Katsuwonus pelamis) di Laut Banda, suatu studi perbandingan. Dalam Perairan
Maluku dan Sekitarnya 1990, hal 1-16.
4. Suwartana, A. 1990. Beberapa perubahan oseanografi dan lama waktu penangkapan
dalam kaitannya dengan hasil tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan
pancing Huhate di Perairan Maluku Tengah. Dalam Perairan Maluku dan Sekitarnya
1990, hal 17-21.
5. Suwartana, A. 1990. Beda antara species Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan
Madidihang (Thunnus albacares) dinyatakan dengan fungsi diskriminan linier.
Dalam Perairan Maluku dan Sekitarnya 1990, hal 22-27.
6. Setyono, Dwi Enny Djoko, Susetiono dan Sutomo. 1990. Beberapa aspek biologis
ikan Make (Sardinella melanura CUVIER) di Teluk Ambon. Dalam Perairan Maluku
dan Sekitarnya 1990, hal 37-44.
7. Manik,Nurdin dan Sam Wouthuyzen. 1986. Penelitian beberapa aspek biologi ikan
Cakalang, Katsuwonus pelamis di Laut Banda dan sekitarnya. Dalam Laporan
Kemajuan Triwulan II tahun 1985/1986, Stasiun Penelitian Ambon, Lembaga
Oseanologi Nasional-LIPI.
8. Peristiwady, Teguh dan Sam Wouthuyzen, Krisnon Yulianto. 1985. Peneletian
Biologi Cakalang di Laut Banda. Dalam Laporan Kemajuan Triwulan IV tahun
1984/1985, Stasiun Penelitian Ambon, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI. Hal 4-10
9. Hukom, Frensly D., [et al]. 1987. Penelitian Biologi Cakalang di Laut Banda. Dalam
Laporan Kemajuan Triwulan III tahun 1986/1987, Stasiun Penelitian Ambon,
Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI. Hal 1-10
10. Suwartana, Atjep. 1985. Jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan bagan di Teluk
Ambon. Lonawarta : IX(1)1985 : 8-10.
11. Sumadhiharga, Ono Kurnaen. 1985. Oseanografi perikanan Tuna dan Pengindraan
jarak jauh. Lonawarta : IX(2)1985 : 6-11.
12. Sapulete, D. 1983. Ciri-Ciri daerah pengusaha (Nussery Ground) Puri (Stolyhsus
spp.) di Teluk Ambon. Lonawarta : VI(1)1983 : 9-10.
13. Suprapto, Sukimin. 1987. Karakteristik kan Puri (Stolephorus spp.)
14. Setyono, Dwi Eny Djoko. 1990. Ikan Belanak (Mugilidae) sebagai penunjang
perikanan huhate. Lonawarta : XIV(1)1990 : 6-15.
15. Setyono, Dwi Eny Djoko. 1997. Perikanan di Hitu, Pulau Ambon. Lonawarta :
XX(1)1997 : 37-44.
16. Uly, Agustina A. & Teguh Peristiwadi. 1991. Umur, pertumbuhan dan mortalitas Ikan
Make (Sardinella sp.) di Lateri, Teluk Ambon Bagian Dalam. Dalam : Perairan
Maluku Dan Sekitarnya 1991. Ambon : BPPSDL, P3O-LIPI, hal 1 – 6.
17. Sumadhiharga, Ono Kurnaen & Kresno Yulianto. 1987. Pengamatan beberapa aspek
biologi dan masaalah yang dihadapi perikanan Ikan Umpan di Teluk Ambon. Dalam
: Teluk Ambon I. Ambon: BPPSDL, P3O-LIPI, hal 55-61.
18. Sumadhiharga, Ono Kurnaen. 1989. Biologi reproduksi tiga jenis Ikan Teri
(Stolephorus) dari Teluk Ambon. Dalam : Teluk Ambon I. Ambon: BPPSDL, P3O-LIPI,
hal 55-61.
Database PUI_Tuna
Dalam pembuatan database tuna, diperlukan data-data inputan berupa :
a. Data Sosial Ekonomi :
Tanggal, nama desa, populasi total, data nelayan, fishing gears, kapal nelayan, dan
informasi lainnya.
b. Data Oseanografi :
Posisi GPS, tanggal, kedalaman, parameter detail
c. Data Produk Tuna
Posisi GPS/Grid, tanggal, nama spesies, ukuran,, panjang dan parameter lainnya
d. Data Publikasi
Judul publikasi, lokasi, tanggal/periode, rincian publikasi
e. Data Spasial - GIS
Nomor grid dan habitat perairan
Database Link (PUI-Tuna Database)
Database harus dikategorikan dalam berbagai aspek, dimana setiap aspek tersebut akan
teridentifikasi pada setiap grid database (Gambar 5). Kategori dari berbagai aspek antara
lain :
Table: SocialEconomy
VillID
Date
GridNo
TunaNo
PublicationsNo
Other Information
Table: Oceanography
OceanoNo
GridNo
GPS Position
Depth
DetailParameters
Table: TunaProduct
TunaNo
GridNo
GPSPosition
SpeciesID
TunaDescription
Table: Publications
PublicationNo
LocationID
PublicationTitle
DetailPublication
Table: SpatialData-GIS
GridNo
WPPID (715 & 714)
Social Economy Tuna Product
VillID TunaID
GridNo GPS Location
Oceanography Publication
OceanoID PublicationID
GPS Location GridNo
Alur kerja
Peta resiko banjir dari pemodelan komputer
Proyek PUI :
Beberapa Hal yang harus di lakukan untuk tindak lanjut sebagai berikut :
3. REKOMENDASI
Dari FGD yang telah dilakukan maka hal-hal yang perlu untuk direkomendasikan
adalah sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan lagi FGD Tuna yang melibatkan instansi/lembaga terkait.
2. Perlu dibuat perjanjian kerja sama dengan dengan instansi lembaga terkait ( PPN
Ambon, Conservation International, BPPL Muara baru, BPOL Bali) untuk
memperoleh data-data tentang tuna.
3. Perlu dilakukan Trainning GIS database Tuna
4. Perlu untuk pengadaan Software :
a. Database : MS Accses , My SQL. ORACLE
b. GIS : ESRI – Are GIS, Q GIS
5. Perlu dibuat Format database Tuna berbasis GIS , Pengadaan Kegiatan Training dan
Pengisian Konten database.
III. PENUTUP
Demikian Laporan FGD “Rancangan Basis Data untuk mendukung PUI Konservasi
Sumberdaya Tuna”ini dibuat. Semoga dapat digunakan untuk mendukung PUI Konservasi
Sumberdaya Tuna.