Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha
berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan
pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'.
Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna
ekonomi) itu akan dijual.
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar
pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang
dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kewirausahaan yang dibahasa indonesiakan berkewirausahaan sampai saat
ini belum ada definisi yang telah disepakati bersama diantara para ahli. Hal ini
dapat disimak dari adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan
ahli lainnya.
Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan
nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko
yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi untuk memobilisasi
seseorang, manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang
diperlukan untuk lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya
terlaksana dengan baik.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan
komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk
dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut
bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan
penempatan kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.

1
Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik
dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan
penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya
sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan
sendiri.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , Prinsip mempunyai arti
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, Asas. Prinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk
berfikir atau bertindak. (id.m.wikepidia.org.)
Dalam pembahasan ini, kami akan membahas apa dan bagaimana
sebenarnya prinsip atau kebenaran yang fundamental atau kebenaran umum
yang bisa dijadikan sebagai pokok dasar berpikir dan bertindak khususnya
mengenai kewirausahaan. Sebab, tanpa adanya prinsip untuk memulai usaha
akan sangat sulit untuk sukses bahkan mungkin tidak akan sukses..
Dikatakan demikian, karena untuk menjadi wirausahawan, seseorang haruslah
mempunyai keberanian dan kepercayaan untuk memulai usaha dan berpikir
bahwa semakin besar resiko kerugian dbalik itu akan besar pula keuntungan
yang dapat diraih. Sedangkan ini, merupakan bagian prinsip kewirausahaan.
Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih jauh lagi mengenai prinsip-
prinsip dari kewirausahaan tersebut untuk memudahkan kita meyakinkan diri
bahwa berwirausaha itu tidak sesulit yang dibayangkan tapi juga tidak
semudah yang kita inginkan.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Wirausaha?
2. Bagaimana Inti Dan Hakikat Wirausaha?
3. Apa Tujuan Dari Wirausaha?
4. Apa Manfaat Dari Wirausaha?
5. Apa Yang Dimaksud Dengan Prinsip-Prinsip Kewirausahaan ?
6. Bagaimana Berwirausaha Tanpa Adanya Prinsip Yang Jelas ?
7. Apa Saja Prinsip Yang Berhubungan Dengan Kewirausahaan?
8. Bagaimana Menurut Pandangan Islam Mengenai Prinsip Kewirausahaan?

C. Tujuan
1. Mejelaskan Apa Sebenarnya Wirausaha.
2. Menjelaskan Inti Dan Hakikat Wirausaha.
3. Menjelaskan Tujuan Dari Wirausaha.
4. Menjelaskan Apa Manfaat Wirausha.
5. Menjelaskan Apa Sebenarnya Prinsip Kewirausahaan
6. Menjelaskan Pentingnya Prinsip Kewirausahaan
7. Memaparkan Apa-Apa Saja Prinsip Kewirausahaan
8. Dan Bagaimana Pula Islam Menanggapi Hal Tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha
berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan
pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'.
Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun
orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan
dijual.
Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan nilai
melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko yang
tepat, dan melalui keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang,
manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlukan
untuk lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan
baik.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen
karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa
tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun
juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan
kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan
penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya
sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan
sendiri.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , Prinsip mempunyai arti
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, Asas. Prinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang

4
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir
atau bertindak.

B. Inti dan Hakikat Kewirausahaan


Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775),
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya,
menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey
Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul.

5
C. Tujuan Wirausaha Dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang
Berkualitas
1. Memberikan kesadaran pada masyarakat tentang kewirausahaan
Jika seseorang sudah memulai dan menjalani kewirausahaan, lalu
sukses menjadi seorang wiraswasta, maka hal itu akan membuat
masyarakat tergerak untuk ikut berwiraswasta. Melihat kesuksesan
tersebut akan membuat masyarakat mencari tahu apa saja tips dan trik
yang harus dilakukan seseorang agar sukses berwiraswasta. Bukan hanya
belajar menjadi seorang wirausaha saja, tetapi juga belajar menjadi pribadi
yang tangguh dalam menjalankan usaha.
2. Membudayakan sikap, perilaku dan semangat dan kemampuan dalam
menjadi wirausahawan
Dalam mempelajari kesuksesan seseorang, maka masyarakat pun
akan belajar berperilaku menjadi seperti orang yang sukses tersebut.
Mereka akan mencoba berwirausaha dengan semangat dan daya juang
yang gigih untuk mendapatkan keberhasilan dari usaha yang mulai
dijalaninya tersebut.
3. Meningkatkan jumlah wirausaha yang memiliki kualitas baik
Saat seseorang menjadi wirausaha tentunya orang itu
membutuhkan sumber daya manusia yang baik dalam membantu
menjalankan usahanya. Sehingga seseorang yang berwirausaha harus
memberdayakan sumber daya manusia untuk meningkatkan pencapaian
usahanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut. Ketika ia
sudah berhasil, maka sumber daya manusianya bisa membuka lapangan
pekerjaannya sendiri.
4. Dapat memajukan juga menyejahterakan masyarakat
Suatu usaha yang sudah sukses dan besar tentunya membutuhkan
banyak karyawan atau sumber daya manusia yang bisa membantu
mempertahankan usaha tersebut. Ketika anda berwirausaha dan
memberdayakan sumber daya manusia, maka anda sudah mengurangi
jumlah pengangguran. Tidak hanya itu saja, seseorang yang sudah

6
mempunyai pekerjaan tetap juga dapat mencapai kemajuan dan
kesejahteraannya sendiri.

D. Manfaat Kewirausahaan
Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih
banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan
besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya
mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan
adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki
usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk
mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup
mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna
untuk untuk mewujudkan cita-citanya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan


Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut
mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana
yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara
untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah
ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih
baik.

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya


Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan
antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja.

7
Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk
menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri.
Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada
mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.

4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan


Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi
wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang
penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin
menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi
berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya
(Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil
penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri
mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang bekerja
memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan
daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan
lain).

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan


pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis
berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha
kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari
pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran
penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta
kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi
sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer
perusaan kecil.

8
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil
adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu,
sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan
hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang
bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey
McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan
anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda”
Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan
tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.

E. Fungsi Wirausaha
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan
zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif.
Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan
membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa
kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai
berikut:
1) Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang
tujuan dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari
luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan
memotivasinya.

9
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan
dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan
maksimal.

2) Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:


a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan
menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi
perusahaan.
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun
merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin
dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan
turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.[4]

F. Prinsip- prinsip Kewirausahaan


Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau
keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana
kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam
hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan
tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang
berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya
disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita
buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang
akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam
membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar
dalam membangun usaha.

10
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk
berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena
dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan
menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu
kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita
menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan
untuk usaha kita.

G. Prinsip prinsip Menurut Para Ahli


Menurut Dhidiek. D. Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai
berikut:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum.
Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasar standar etika)

11
Apabila pendapat dhidiek D. Machayudin dan kafidhul ulum tersebut
digabungkan, maka paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1. Jangan takut gagal
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha di anolakkan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai
gaya berenang sudah dikuasai dengan baik dan literature sudah lengkap, tidak
ada gunanyakalau tidak diikutu dengan nyebur kedalam air (peraktek
berenang). Demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau
tidak terjun paying, sehinggamengalami(berpengalaman), dan sekali lagi
jangan takut gagal, sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Semangat
Dari nasehat Harvey mckey (pada nomor 1) hal yang menjadi penghargaan
terbesar bagi wirausahaan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses
dan atau perjalanannya. Dari sarana ini, maka bersemangatlah dalam usaha
anda, pasti kedepannya akan berhasil.
3. Kreatif dan inovatif
Kreativitas dan inovasi adalah model utama bagi seorang wirausaha.
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala
hal. Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda.
Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. ada yang
mengatakan hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki
kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan
bago sekelompok orang tertentu.
Menurut Munandar, bahwa kratifitas dapat terwujud dimana saja dan oleh
siapa saja tidak tergantung usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, atau
tingkat pendidikan tertentu. Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat
ditingkatkan, oleh sebab itu harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak
terpendam dan tidak dapat diwujudkan .
Proses berfikir kreatif dilakukan secara sistematis dan memaluli tahap-
tahapan berikut :
a) Pengumpulan informasi

12
b) Proses inkubasi
c) Melahirkan ide
d) Evaluasi dan tindak lanjut (menjadi wurausaha sukses.
Disamping kreatif, juga dituntut inovatif, berikut pola pikir inofatif :
a) Imajinatif
b) Spekulatif
c) Konseptual
d) Interpersonal
e) Impulsif
f) Belajar, mau bertanya
g) Mencari
h) Reseptif
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar dari
resiko dari yang satu, tetapi memenuhi resiko yang lainnya. Namun yang
harus dipertimbangkan adalah perhitungan dengan sebaik-baiknya sebelum
memutuskan sesuatu, terutama dalam bisnis yang tingkat resikonya tinggal.
Sering kali menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam
pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar manfaat atau
keuntungan yang akan di peroleh, tetapi pada seberapa besar kemungkinan
kita mampu menanggung resiko dan seberapa kita mampu menanggung
kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan.
5. Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha dalah kesabaran dan
ketekunan meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,
percobaan dan kendala, bahkan diremekan oleh orang lain. Dengan kesabaran
biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan
yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan menghadpinya dengan baik
dan optimal.
6. Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab
kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita,

13
sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha
yang kita jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan semangkin yakin
bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.
7. Ambisius.
Demikian juga prinsip ambisius, seorang wirausahawan harus berambisi,
apapun jenis usaha yang akan dikelola.
8. Pantang menyerah / jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun
waktunya. Entah dalam kondisi mendukung maupun kurang mendukung atau
bahkan usaha kita mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus asa. Orang
yang tidak mudah putus asa akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-
orang sekitarnya.
9. Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah
prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat
local, regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di
identifikasi dengan baik sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut
dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang standar etika
yang berlaku secara universal. Yang menjadi perhatian adalah apakah standar
etika yang berlaku disetiap Negara dikenali dengan baik dan disesuaikan
dengan budaya bangsa yang besangkutan. Indonesia memiliki undang-undang
perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu pegangan
dalam etika berbisnis.
11. Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri
dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha
kita.

14
12. Jujur.
Menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-
mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada seluruh
pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di nomor
satukan dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan
Pengusaha harus peduli juga terhadap lingkungan sekitarnya, turut
menjaga kelastarian lingkungan dimana tempat usahanya berada.
Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun Relasi dan
network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses pembelajaran
dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan berkembang. Semakin
banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan peluang-peluang kita dalam
mengembangkan dan mencapai usaha yang baik.usaha yang baik dan maju disini
bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita dapatkan,karena dengan
rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan menurunkan semangat dan
optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.

H. Prinsip-Prinsip yang Berkaitan dengan Kewirausahaan


1. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
a. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom adalah orang yang
bebas mengambil keputusandan tindakan serta bertanggung jawab atas
keputusan dan tindakannya tersebut.
b. Prinsip kejujuran
 Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
 Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
sebanding
 Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan

15
c. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional opjektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip yang saling menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedimikian rupa
sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif,
prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu
win-win solution.
e. Prinsip Intregritas Moral
Prinsip ini dihanyati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baiknya atau nama baik perusahaan.

2. Prinsip Customer is King


Hormati dan perlakukan setiap pelanggan seperti soerang raja. Penjual
harus menyediakan diri membantu dan melayani pelanggan tanpa merasa
jemu dan mengeluh. Layanilah pelanggan seperti yang ia harapkan sehingga
merasa puas. Dibawah ini dikemukakan 11 pernyataan yang harus dipelajari
oleh penjual dalam prinsip the customer is king, yaitu :
1. Pembeli adalah usaha penting dalam dunia usaha
2. Pembeli tidak tergantung pada kita, justru kita tergantung padanya
3. Pembeli bukan pengganngu tehadap pekerjaan kita, tetapi sebaliknya
sebagai tujuan usaha.
4. Pembeli berbuat kepada kita sebagai suatu hal yang menyenangkan,
janganlah bebuat sesuatu yang tidak menyenangkan.
5. Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita.
6. Pembeli bukan senuah benda yang baku, melainkan seorang manusia
berdarah daging dengan perasaan dan emosinya, seperti kita sendiri.
7. Pembeli bukanlah lawan berdebat, tetapi kawan-kawan yang bersahabat
8. Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan merupakan
pekerjaan kita untuk memenuhinya.

16
9. Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimenegrti dengan penuh
perhatian.
10. Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi
pendapatan kita.
11. Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha.

Argumen-argumen tersebut dapat dipakai sebagai pegangan bagi penjual


dalam menghadapi pembelinya dengan sebaik-baiknya, tidak ada salahnya apabila
kita dapat menghapal nama-nama pelanggan kita. Tentu pula kita harus dapat
membedakan langganan-langganan itu berdasarkan lamanya ia berhubungan
dengan kita, banyak sedikitnya ia membeli, pembayaran cash atau kredit,
sehingga kita tidak dapat melupakan jasa-jasa mereka terhadap usaha yang kita
jalankan. Tidak ada salahnya untuk memberikan perhatian kita pada para
langganan dengan membedakan berbagai kelas-kelas pembeli, kita dapat
membedakan menjadi tiga kelas , yaitu :
1. Langganan kelas satu yaitu merka yang selalu berbelanja di toko kita.
2. Langganan kelas dua, dimana merka itu berbelanja sewaktu-waktu ke toko
kita, tetapi lain waktu ke toko lain.
3. Langganan kelas tiga, yaitu mereka yang berbelanja pada toko kita sewaktu-
waktu, sedangkan toko langganannya tidak ada, atau mereka berbelanja hanya
kebetulan masuk ke toko kita
Berdasarkan pengamatan tersebut, penjual harus lebih berhati-hati dalam
memberikan servisnya, bilamana perlu memberikan korting maka berikanlah, atau
hadiah-hadiah yang dapat lebih mengikat sehingga ia menjadi langganan yang
setia.

3. Prinsip-Prinsip Orang Sukses


 Orang-orang yang sukses terus bekerja sebelum orang lain berhenti.
 Orang-orang yang sukses menempatkan sumberdaya manusia sebagai nilai
tertinggi.
 Orang-orang yang sukses berpandangan luas.
 Orang-orang yang sukses memecahkan masalah.
 Orang-orang yang sukses dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan.

17
 Orang-orang yang sukses hidup mandiri.
 Orang-orang yang sukses berkata: apa yang aku berikan untuk mereka.
 Orang-orang yang sukses selalu percaya diri dan tidak pernah iri pada
orang lain.
 Orang-orang yang sukses selalu berdisiplin diri.
 Orang-orang yang sukses berpikir positif.
 Orang-orang yang sukses giat berpikir.
 Orang-orang yang sukses tekun berusaha walaupun gagal.
 Orang-orang yang sukses menciptakan kesempatan.
 Orang-orang yang sukses berpikir dulu baru bertindak.
 Orang-orang yang sukses tidak malu meminta tolong pada orang lain.
 Orang-orang yang sukses melihat cahaya dalam kegelapan.
 Orang-orang yang sukses cermat dalam bekerja.
 Orang-orang yang sukses menghadapi masalah sebagai tantangan dan
menjadikannya sebagai loncatan kemajuan.
 Orang-orang yang sukses mengendalikan lingkungannya.
 Orang-orang yang sukses selalu bertahan.\
 Bukan kecerdasan anda melainkan sikap andalah yang mengangkat
kehidupan anda.
 Kejujuran itu apabila kata-kata anda sesuai dengan kenyataan.
 Tidak ada jalan yang terpendek dan pasti untuk meraih kehidupan yang
berharga kecuali melalui pengalaman dan praktek.
 Kepuasan terletak dalam upaya, bukan dalam pencapaian.
 Kreatif tanpa keberanian untuk melalui tidak lebih dari angan-angan,
sebaliknya penuh inisiatif tanpa kreativitas hanya mengikuti apa yang
dilakukan orang lain.
 Apabila anda menempatkan orang yang tidak baik dalam system yang
salah akan dapat memperoleh hasil yang kurang baik.
Apabila anda benar, anda tidak perlu marah dan apabila anda salah anda
tidak boleh marah.

18
4. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan Dalam Islam
Adapun prinsip-prinsip kewirausahaan dalam islam, terbagi kepada dua bagian:
a. Prinsip-prinsip Keimanan Pengusaha Muslim
Meyakini bahwa harta milik Allah, manusia hanya diberi mandat.
Untuk mencapai hasil yang baik, maka menjadi keharusan baginya untuk
mencarinya dari sumber yang halal, tidak menahan yang bukan haknya
membelanjakan sesuai dengan proporsinya, tidak berbangga-bangga dengan
kepemilikannya, serta mengakui Anugerah Allah padanya. Seorang
entrepreneur harus meyakini bahwa Allah-lah yang yang telah
menganugerahkan kekuatan ilmu dan amal, kesehatan dan fisik yang kuat
kepadanya.
Untuk mencapai hasil yang baik, maka menjadi keharusan baginya
untuk mencarinya dari sumber yang halal, tidak menahan yang bukan haknya
membelanjakan sesuai dengan proporsinya, tidak berbangga-bangga dengan
kepemilikannya, serta mengakui Anugerah Allah padanya. Seorang
entrepreneur harus meyakini bahwa Allah-lah yang telah menganugerahkan
kekuatan ilmu dan amal, kesehatan dan fuisik yang kuat kepadanya.
Mengimani Qadha dan Takdir Allah, disertai sikap selalu bersyukur
Seorang entrepreneurship wajib mengimani hal itu dengan keimanan yang
dalam , bahwa semua hal yang terjadi, tidaklah akan meleset dari nketentuan
Allah. Dan sesuatu yang lain tidak akan mungkin bisa menimpanya. Semua
bentuk manfaat dan bahaya telah digariskan oleh Allah.
Siap menjalani proses dan bekerjauntuk mendapatkan rezeki. Seorang
entrepreneur dituntut untuk mengambil ‘sebab’ dalam mencari rezeki dan
mengembangkan harta dibarengi dengan semangat tawakal kepada Allah
SWT. Inilah yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya:
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal,
maka pasti kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, yang
berangkat di pagi ahri dalam keadaan kosong, kemudian kembali di sore hari
dalam keadaan kosong, kemudian kembali di sore hari dalam keadaan
kenyang”. Allah berfirman dalam surah Ath-thalaq : “ Dan barang siapa yang

19
bertawakkal kepada allah niscaya allah akan mencukupkan (keperluan ) Nya .
surahAl-imran:159 .

b. Prinsip-prinsip Akhlak Pengusaha Muslim


Berakhlak baik adalah sifat utama manusia yang sangat ditekankan oleh
islam. setaip entrepreniur muslim hendaknya berkomitmen dengan akhlak dan
adab islam. Dengan akhlak mulia, seorang entrepreniur akan mampu meraih
pretasi tinggi. Demensi keimanan mempunyai peran yang sangat besar dalam
membentuk pola interaksi oleh karena itu agar demensi ini memberikan
dampaknya, maka ia harus dapat menjadi karakter seseorang dalam setiap
aktivitas usahanya. Hal itu bisa terjadi jika seseorang siap untuk menghiasi
dirinya dengan serangkaian prinsip dasar akhlak, yang akan dijelaskan sebagai
berikut ini .
Di antara refleksi makna kejujuran adalah seorang pedang berkomitmen
dengan memberikan penjelasan yang transparan kepada konsumen dalam
proses jual bali tentang barang-barangnya hingga menjadikan konsumen
merasa yakin untuk membelinya. Wujud kejujuran dalm bisnis yakni ada pada
perjanjian atau kontrak, dijelaskan pada mutu barang dan jasa yang
ditawarkan, dinyatakan dalam komunikasi dan praktek
hubungan kerja.13 firman Allah dalam surah Al-ahzab : 70-71.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian dari Prinsip Kewirausahaan adalah pokok dasar berpikir yang
mendorong semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
memulai usaha yang mengarah pada upaya menciptakan sesuatu yang baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Adapun Prinsip-Prinsip Kewirausahaan secara umum paling tidaknya ada
13 Prinsip yaitu: Jangan takut gagal, Semangat, Kreatif dan inovatif,
Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko, Sabar, ulet dan
tekun, Harus optimis, Ambisius, Pantang menyerah / jangan putus asa, Peka
terhadap pasar atau baca peluang pasar, Berbisnis dengan standar etika,
Mandiri, Jujur, Peduli lingkungan.
Penting untuk diketahui, bahwa keberhasilan suatu Strategi, terbentuknya
Teknik-Teknik, Terciptanya Jiwa Kreatif, Inovatif dan Kewirausahaan serta
Etika Kewirausahaan itu tidak lain ada Prinsip yang berperan penting
didalamnya.

B. Saran
Pada seluruh pembaca terutama yang akan menjadi wirausahawan
haruslah mengetahui prinsip-prinsip kewirausahaan dan mempunyai prinsip-
prinsip dalam menjalankan usahanya. Prinsip-prinsip yang kita tetapkan
sangat berperan dalam mensukseskan usaha kita

21
DAFTAR PUSTAKA

Fadiati, Ari dan Dedi Purwana.2011.Menjadi Wirausaha Sukses.Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Kasmir.2013.Kewirausahaan Edisi Revisi.Jakarta: Raja Grafindo

Lestariyo,Budi.2014.Wirausaha Mandiri.Bandung: Nuansa Cendikia

Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam Era Globalisasi.
Jakarta: Rineka Cipta

Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-kasus.


Jakarta: Salemba Empat

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P.
2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai