Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian ketahanan politik


Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
2. Cara mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik dilihat dari aspek politik dalam negeri :
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang besifat absolut, kedaulatan di
tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik
memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar
sehingga tidak berseberangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemimpinan nasional mampu
mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD
1945, dan wawasan nusantara.
3. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-
¬unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik.
Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan
pimpinan nasional.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional di Bidang


Politik
Telah dikemukakan bahwa Ketahanan Nasional dibidang politik terkait pada dan terhubung dengan
ketahanan-ketahanan dibidang lain, misalnya ideology, ekonomi dan sebagainya. Dengan kata lain
ketahanan Nasional dibidang Politik terpengaruh oleh ketahanan-ketahanan dibidang-bidang lain. Lain
daripada itu masih terdapat beberapa faktor penting yang menentukan tingkat Ketahanan Nasional dibidang
politik, yaitu :

1) Adanya ideologi Nasional yang dapat mewujudkan suatru realitas politik dan memiliki fleksibilitas yang
dapat menyesuaikan dan mengisi kebutuhan dan tuntunan zaman.

2) Adanya pimpinan Nasional yang kuat, berwibawa disamping mengerti dan mampu mengisi aspirasi dan
cita-cita rakyat.

3) Adanya pemerintah yang bersih, efesien dan efektif, mampu menyelenggarakan pemerintahan yang
demokratis dan menyelenggarakan pembangunan dalam peningkatan taraf hidup rakyat.

4) Adanya masyarakat yang mempunyai kesadaran politik, disiplin nasional dan dinamika sosial yang
tinggi sehingga tumbuh motivasi dan aktivitas konstruktif yang membangkitkan partisipasi aktif dalam
pembangunan nasional.

Dengan memahami faktor-faktor tersebut dapat dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan ketahanan
Nasional dibidang politik dengan menciptakan dan pemeliharaan faktor-faktor tersebut.

 Pengaruh Kehidupan Politik yang Berjiwa dan Bersemangat Demokrasi Pancasila Terhadap
Ketahanan Nasional di Bidang Politik.
Beberapa hal yang memperjelas pengaruh demokrasi Pancasila terhadap Ketahanan Nasional dui bidang
politik antara lainnya adalah :

a) Kemantapan Infra Struktur Politik


Dengan berhasilnya penyerdehanaan kepartaian dimana telah dapat dikelompokkan kekuatan-kekuatan
sosial politik ke dalam dua Partai Politik dan satu Golongan Karya dapatlah dicegah terpecah belahnya
bangsa Indonesia baik secara mental ideologis maupun secara fisik ke dalam berbagai macam golongan.
Undang-undang nomor 3 tahun 1975 tentang partai politik dan golongan karya telah memantapkan
pengelompokkan tersebut dan mengakhiri system banyak partai di Indonesia, suatu keadaan yang belum
pernah dicapai Indonesia pada masa-masa sebelumnya. Hal yang sama juga berlaku terhadap organisasi
kemasyarakatan yang juga merupakan komponen penting dari infra struktur politik kita. Menurut pasal 2 ayat
(1) Undang-undang No. 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan, Organisasi kemasyarakatan
berdasarkan Pancasila sebagai satu-satunya asas.

Dikaitkan dengan Persatuan Indonesia, demokrasi Pancasila menghendaki integrasi bangsa dan tumpah
darah Indonesia, disamping juga menuntut identitas Nasional, kepribadian Nasional dan stabilitas Nasional.
Integritas Nasional dan stabilitas nasional merupakan syarat bagi terwujudnya kekuatan bangsa yang pada
gilirannya dapat dibina kea rah terciptanya Ketahanan Nasional.

b) Kemantapan Supra Struktur Politik


Dengan supra struktur politik, yang terdiri dari lembaga-lembaga konstitusional, yaitu lembaga Tertinggi
Negara akan tercipta stabbilitas atau kemantapan karena supra struktur politik tersebut didukung oleh infra
struktur politik yang mantap pula. Rakyat, baik secara berkelompok yang selanjutnya merupakan kekuatan
sosial politik, maupun secara individual dapat ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya.
Dengan demikian berarti bahwa system politik dan juga mekanisme Pemerintah dapat memenuhi fungsinya,
yaitu:

– Mempertahankan pola, dalam arti dapat mempertahankan tata cara, kebiasaan-kebiasaan, norma-
norma dan prosedur-prosedur yang berlaku.
– Menyelesaikan ketegangan, dalam arti dapat mendamaikan perselisihan, konflik danperbedaan
pendapat yang selalu timbul dalam masyarakat dengan cara dan prosedur yang sedapat-dapatnya
memuaskan semua pihak.
– Menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, dalam arti memiliki kemampuan adaptasi yang
besar untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi baik di dalam masyarakat
itu sendiri maupun di luar negri.
– Mampu mencapai tujuan Nasional, dalam arti mengkristalisir keinginan-keinginan anggota masyarakat
menjadi satu tujuan Nasional yang harus dicapai dan penentuan cara-cara pencapaian tujuan.
– Mengintregasikan, dalam arti mampu menjamin keutuhan seluiruh system sosial itu sendiri.
c) Pimpinan Nasional yang Kuat dan Berwibawa
Bentuk organisasi pemerintahan pusat yang Presidensial dimaksudkan untuk memperoleh pimpinan
pemerintahan sekaligus pimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa yang memberikan bimbingan yang
dinamis kepada masyarakat. Pimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa ini sangat diperlukan untuk
desintegratif dan destruktif ke arah yang intregatif dan konstruktif atas dasar dan menurut jiwa dan semangat
demokrasi pancasila. Seringkali terjadi pergolakan hebat yang melanda masyarakat Indonesia, yang di satu
pihak menghadapi situasi serba kurang dan dilain pihak mengalami kebingungan mengenai identitas dan
kebudayaan sendiri.

d) Pemerintah yang Bersih, Efektif dan Efesien


Pemerintah yang demikian mampu menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis, mampu meningkatkan
taraf hidup rakyat, dan mampu melaksanakan politik luar negri yang bebas dan aktif yang menunjang
kepentingan Nasional dan yang memberikan sumbangan bagi ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Demokrasi pancasila yang pelaksanaanya dibidang Supra struktur politik (lembaga-lembaga konstitusional)
berdasarkan mekanisme yang diatur dalam UUD 1945 dapat menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif
dan efesien tersebut. Hal ini disebabkan karena :

 Adanya kontrol dari DPR terhadap pemerintah, baik control eksekutif, control perpajakan maupun
control keuangan.
 Adanya kesatuan antara pimpinan bangsa Negara, pimpinan pemerintahan dan pemegang
kekuasaan tertinggi ABRI, yang mana dapat menjamin pemerintahan yang efektif dan efesien dalam
arti kuat dan mampu bertindak dengan cepat dan tepat.

e) Kesadaran Politik, Disiplin Nasional dan Dinamika Sosial


Kesadaran politik dan disiplin Nasional diperlukan agar tercipta dinamika sosial yang positif, konstruktif dan
akomodatif. Menyampaikan pendapat, melakukan control dan penggunaan hak-hak politik lainnya harus
dilandasi kesadaran politik dan disiplin Nasional agar tidak menimbulkan kegelisahan, ketegangan,
kegoncangan dan sebagainya yang dalam keadaan ekstrim dapat berkembang menjadi pergolakan sosial
yang jelas mengganggu Ketahanan Nasional pada umumnya dan dibidang politik pada khususnya. Dalam
demokrasi pancasila kebebasan harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab. Dengan melaksanakan
demokrasi Pancasila dan dengan menyusun supra struktur politik yang sesuai dengan jiwa dan semangat
demokrasi Pancasila, dapat ditingkatkan kesadaran politik, disiplin Nasional dan dinamika sosial masyarakat.

Pengaruh Aspek Politik

Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung makna
kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak
memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik.

Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta
aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan
pemerintahan negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.

Politics di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional ini yang meliputi dua bagian
utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

1. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem, yang
unsur-unsurnya terdiri dari :

a. Struktur Politik. Merupakan wadah penyaluran pengambilan berupa kepentingan masyarakat dan
sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.

b. Proses Politik. Merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan
politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan, yang puncaknya terselenggara dalam pemilu.

c. Budaya Politik. Merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan rasional baik melalui
pendidikan politik maupun kegiatan-kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional.

d. Komunikasi Politik. Merupakan suatu hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber
pimpinan-pimpinan nasional.

2. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar
bangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 yakni
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.

Politik luar negari merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar bangsa. Dijiwai
oleh falsafah negara Pancasila sebagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri
Indonesia diabadikan kepada kepentingan nasional terutama untuk pembangunan nasional. Dengan
demikian politik luar negeri merupakan bagian intergral dari strategi nasional dan secara keseluruhan
merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian bahwa Indonesia tidak
memihak kepada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif
dalam pengertian tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek percaturan internasional, tetapi
berperan serta atas dasar cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
heterogenitas kepentingan bangsa-bangsa di dunia maka politik luar negeri harus bersifat kenyal dalam
arti bersikap moderat dalam hal yang kurang prinsipil maupun tetap berpegang pada prinsip-prinsip
dasar seperti yang ditentukan dalam Pembukaan UUD 1945. Dinamika perubahan-perubahan hubungan
antar bangsa yang cepat dan tidak menentu di dunia maka dibutuhkan kelincahan dalam
arti kemampuan penyesuaian yang tinggi dan cepat untuk menanggapi dan menghadapinya demi
kepentingan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri

1) Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut,
kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat

2) Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaaan itu tidak
menyangkut nilai dasar sehingga tidak antagonistis yang dapat menjurus pada konflik fisik. Disamping itu
harus dicegah timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

3) Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat, dengan
tetap dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

4) Terjalin komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat dan antar kelompok/golongan
dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.

b. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri

1) Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai
bidang atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri,
memantapkan persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.

2) Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan
dan kerjasama antar negara berkembang dan atau dengan negara maju sesuai dengan kemampuan dan
demi kepentingan nasional. Peranan Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan dan
kerjasama antar bangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan ditingkatkan.

3) Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan
diplomasi dan lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah raga.
4) Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji denga seksama agar secara
dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabitlitas nasional serta
menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional

5) Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan ketidakadilan dengan
negara industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan perjanjian perdagangan internasioal
serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.

6) Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan dan pemupukan solidaritas dan
kesamaan sikap serta kerjasama internasional dengan memanfaatkan berbagai forum regional dan
global.

7) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan secara


menyeluruh terhadap sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat agar dapat
menjawab tantangan tugas yang dihadapinya. Disamping itu, perlu ditingkatkan aspek-aspek
kelembagaan dan sarana penunjang lainnya

8) Perjuangan bangsa Indoesia di dunia yang menyangkut kepentingan nasional seperti melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak warga negara Indonesia
di luar negeri perlu ditingkatkan.

 Contoh upaya ketahanan politik dikalangan masyarakat Bandung:


a. Masyarakat mengikuti PILKADA di wilayah bandung
b. Berdirinya Kantor Kesatuan Bangsa, politik dan Masyarakat wilayah Bandung
c. Adanya lembaga organisasi masyarakat yang bergerak dibidang politik
d. Pemanfaatan SDA dan SDM oleh pemerintah Bandung sebagai penunjang kemandirian
produksi sadang, pangan dan papan.
e. Adanya netralitas Aparatur Sipil Negara.
f. Sosialisasi wawasan kebangsaan
g. Sosialisasi pencegahan Narkotika
h. Deklarasi radikalisme
i. Belanegara

Factor penghambat:
1. Masih adanya masyarakat yang terjerat kasus pelanggaran hukum seperti penggunaan narkoba
2. Masih terlihat kurangnya pemahaman kesatuan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat (Walaupun
tidak banyak)
3. Masih adanya masyarakat yang tidak produktif berkerja
4. Masih adanya KKN di kalangan aparatur daerah dan masyarakat
5. Masih adanya masyarakat yang kurang pemahamannya tentang demokrasi berpolitik

Factor penunjang:

1. Adanya sosialisasi mengenai pemahaman Politik dikalangan masyarakat Bandung terutama pemuda
Bandung yang dilakukan oleh pemerintah Bandung
2. Adanya lembaga-lembaga organisasi masyarakat maupun pemerintah bandung yang membantu
berjalannya demokrasi politik di Bandung
3. Keikutsertaan masyarakat Bandung dalam bidang politik dan pemahaman bernegara yang berkembang
pesat secara signifikan
4. Tindakan pemerintah Bandung memberantas Korupsi
5. Usaha pemerintah Bandung memanfaatkan potensi SDA maupun SDM yang ada

Anda mungkin juga menyukai