EFUSI PERIKARDIUM
PUSAT JANTUNG TERPADU RUANG PERAWATAN LANTAI 5
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
Oleh
CI LAHAN CI INSTITUSI
(…………………………………) (................................................. )
PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB 1
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Efusi perikardium adalah penimbunan cairan atau akumulasi cairan dalam lapisan
dalam perikardium atau dalam kantung yang dapat menyebabkan konstriksi jantung dan
mengganggu kemampuan jantung dalam memompa [ CITATION Bar01 \l 1033 ]
Efusi perikardium adalah akumulasi cairan yang lebih dari 50 ml yang dapat
diukur dengan echocardiografi dimana pada keadaan akut akumulasi cairan dapat lebih
dari 200 ml (seperti pada perdarahan ) akan meningkat tajam akibat kekakuan kantong
perikardium dan jika efusi pada keadaan kronis kantong perikardium meregang secara
bertahap sehingga pada keadaan tertentu cairan sebanyak 1-2 liter dapat ditampung tanpa
menyebabkan peningkatan yang bermakna. [ CITATION Sil06 \l 1033 ]
Perikarditis akut dengan efusi terjadi jika akumulasi cairan secara cepat terjadi di
kantong pericardium, dimana cairan dapat menekan jantung yang dapat mengurangi
pengisian ventrikuler dan curah jantung.[ CITATION Bla14 \l 1033 ]
B. Etiologi
Menurut Smeltzer, C. Suzanne (2001) efusi perikardium sering diawali oleh suatu
keadaan peradangan pada perikardium (perikarditis), gagal jantung, dan juga bedah
jantung. Selain itu adanya tumor dan trauma pada jantung juga dapat menyebabkan
terjadinya efusi perikardium.
Selain itu peradangan pada pericardium yang disebut perikarditis disebakan oleh
berbagai macam penyakit seperti:
1. Infeksi bakteri, jamur atau virus
2. Infark miokardium
3. Trauma dada
4. Radiasi dosis tinggi
5. Tuberculosis
6. Penyakit autoimun
C. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala efusi perikardium ialah :
1. Sesak nafas/kesulitan bernafas (dispnea) bahkan sampai sianotik
2. Batuk
3. Nyeri dada saat inspirasi dan biasanya dibelakang tulang dada atau sisi kiri dada
4. Tekanan darah rendah
5. Takikardia
6. Diaforesis
7. Ektremitas dingin
8. Kelelahan dan kelemahan
9. Pembesaran vena jugularis
10. Bunyi jantung jauh dan melemah
D. Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi pada efusi perikardium adalah tamponade
jantung yaitu suatu komplikasi yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang
perikardium, cairan ini dapat berupa darah, pus atau udara pada kantong perikardium
yang terakumulasi dalam kecepatan yang cepat dan jumlah cukup untuk melakukan
penekanan jantung serta membatasi aliran darah masuk dan keluar ventrikel sehingga
menyebabkan kompromi hemodinamik ventrikel berkurang mengisi dan berikutnya. Hal
ini merupakan keadaan darurat jantung [CITATION Placeholder1 \l 1033 ]
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada efusi perikardium diantaranya
sebagai berikut :
1. Foto Thorak
Dilakukan untuk melihat adanya pembesaran jantung yang biasanya akan berbentuk
globular. Gambaran jantung seperti ini baru nampak jika cairan lebih dari 250 ml.
2. Echocardiography
Merupakan pemeriksaan non invasif yang paling akurat, disini akan nampak
akumulasi cairan didalam kantung pericardium. Kadang-kadang tampak juga adanya
metastase pada dinding pericardium.
3. Perikardiosintesis
Aspirasi pericardial (tusukan pada kantong pericardium). Dilakukan pemeriksaan
kultur hitung sel dan sitologi. Pemeriksaan sitologi cukup sensitif dengan kemampuan
diagnostik sekitar 80%, tetapi hasil negatif palsu sering terjadi pada limfoma maligna
dan mesotelioma. Dalam keadaan demikian dilakukan biopsi perikardium.
4. Ct-scan
Dilakukan untuk menentukan komposisi cairan dan dapat mendeteksi setidaknya 50
ml cairan.
5. MRI
Dilakukan untuk mendeteksi setidaknya 50 ml cairan, dapat mendeteksi adanya
hemoragik atau tidak.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit efusi pericardium dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Perikardiosintesis: cairan diambil kedalam kantong pericardium dengan tujuan agar
drainase dari aspirasi dapat adekuat
2. Analgesik
3. Antidiuretik
4. Antibiotic
5. Tirah baring
6. Dukungan psikologis
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama:
Pasien biasanya akan mengeluhkan cepat lelah dalam beraktifitas karena adanya
pembesaran jantung akibat penambahan volume cairan pericardium yang dapat
menghambat kerja jantung normal
b. Riwayat kesehatan sekarang:
Menanyakan riwayat penyakit yang diderita pasien saat itu selain dari keluhan
yang diderita pasien.
c. Riwayat kesehatan lalu:
Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami,
imunisasi kecelakaan yang pernah dialami, prosedur operasi dan perawatan rumah
sakit, alergi ( makanan,obat- obatan, zat/substansi,textil ), pengobatan dini
(konsumsi obat-obatan bebas).
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Identifikasi berbagai penyakit keturunan yang umumnya menyerang. Anggota
keluarga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung, stroke,
anemia, hemopilia, arthritis, migrain, DM, kanker dan gangguan emosional.
Buat bagan dengan genogram (Brunner & Suddarth. 2001).
2. Aktivitas/Istirahat
a. Gejala: kelelahan, kelemahan, pusing, rasa berdenyut, dyspnea saat beraktivitas,
palpitasi, gangguan tidur (orthopnea, dyspnea paroxysmal nocturnal, nokturia,
keringat malam hari) dan tekanan darah menurun.
b. Tanda : Takikardi, gangguan pada tekanan darah, pingsan karena kerja, takipnea,
dispnea.
3. Sirkulasi
a. Gejala : riwayat kondisi pencetus, contoh : jantung koroner, Ca paru dan Ca
mammae,
b. Tanda : takikardia, disritmia dan edema.
4. Eliminasi
a. Gejala : penyakit ginjal dan memiliki dan penurunan produksi urin
b. Tanda : urin tanpak pekat dan gelap
5. Pernafasan
a. Gejala : nafas pendek pada malam hari
b. Tanda : dispnea nocturnal, takipnea, dan pernafasan dangkal.
6. Kenyamanan
a. Gejala : nyeri pada dada (sedang sampai berat), diperberat saat inspirasi, gerakan
menelan, berbaring: hilang dengan duduk, bersandar kedepan perikarditis), nyeri
dada, punggung, sendi (endokarditis).
7. Pemeriksaan fisik:
a. Kepala dan wajah:
Pucat, bibir sianosis.
b. Leher:
Pembesaran vena jugularis
c. Dada:
Ada jejas, trauma tajam atau tumpul, tanda kussmaul, takipnea, bunyi jantung
melemah, redup dan pekak jantung melebar.
d. Abdomen dan pinggang:
Tidak ada tanda dan gejala.
e. Pelvis dan perineum:
Tidak ada tanda dan gejala.
f. Ekstremitas:
Pucat, kulit dingin, jari tangan dan kaki sianosis
g. Pemeriksaan Penunjanag
Hasil pemeriksaan echocardiography pada efusi perikardium menunjukan:
1) Kolaps diastole pada atrium kanan.
2) Kolaps diastole pada ventrikel kanan
3) Kolaps pada atrium kiri. Peningkatan dan pemasukan abnormal pada aliran
katup trikuspidalis dan terjadi penurunan pemasukan dari katup mitral >15%
4) Peningkatan pemasukan pada ventrikel kanan dengan penurunan pemasukan
dari ventrikel kiri.
5) Penurunan pemasukan dari katup mitral
6) Pseudohipertrofi dari ventrikel kiri.
B. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan
(international Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi
Bukti nyeri dengan Setelah dilakukan intervensi selama 4x24 Manjemen lingkungan:kenyamanan
menggunakan standar jam nyeri berkurang atau teratasi dengan Ciptakan lingkungan yang tenang
daftar periksa nyeri untuk kriteria hasil: klien dapat dan mendukung
pasien yang tidak dapat mengenali kapan terjadi nyeri Sesuaikan suhu lingkungan yang
mengungkapkannya (mis., mengenali faktor penyebab nyeri nyaman untuk pasien
Neonatal Infant Pain melaporkan nyeri terkontrol Sesuaikan pencahayaan ruangan
Assessment Checklist for melaporkan jika mengalami nyeri untuk membantu klien dalam
Senior with Limited mengambil tindakan untuk mengurangi beraktivitas
ability tu Communicate) nyeri Fasilitasi tindakan kebersihan untuk
Ekspresi wajah nyeri melakukan manajemen nyeri sesuai kenyamanan individu.
(misalkan wajah kurang dengan keyakinan budaya berikan edukasi kepada keluarga
bercahaya, tampak kacau, mengatasi gangguan hubungan terkait manajemen penyakit
gerakan mata berpencar interpersonal
atau tetap pada satu fokus, menikmati hidup Pengaturan posisi
meringis). mengatasi kekhawatiran terkait toleransi Berikan posisi yang tidak
Fokus menyempit nyeri menyebabkan nyeri bertambah
( misalkan persepsi waktu,
proses berpikir, interaksi mengatasi kekhawatiran membebani Tinggikan kepala tempat tidur
dengan orang dan orang lain Posisikan pasien ntuk meningkatkan
lingkungan) mengatasi ketakutan terhadap nyeri yang drainase urin
tidak bisa ditahan Meminimalisir gesekan dan cedera
Faktor yang berhubungan: Mengatasi ketakutan terhadap prosedur ketikanmemposisikan atau
dan alat membalikkan tubuh pasien
Agen cedera biologis mengatasi rasa marah terhdapat dampak Jangan berikan posisi yang dapat
nyeri yang menyebabkan menyebabkan penekanan pada luka.
ketidakmampuan
lesi pada kulit dan membran mukosa Terapi relaksasi
berkurang minta klien untuk rileks
suhu dalam batas normal (36-37,5 C) gambarkan rasionalisasi dan manfaat
kulit wajah tidak pucat relaksasi serta jenis relaksasi yang
tersebut. (....)
ajarkan teknik relaksasi napas dalam
Ciptakan lingkungan yang tenang
Berikan waktu yang tidak terganggu
Pemijatan
Kaji keinginan klien untuk dilakukan
pemijatan
Cuci tangan dengan air hangat
Gunakan lotion, minyak hangat,
bedak kering
Pijat secara terus-menerus, halus,
usapan yang panjang, meremas, atau
getakan di telapak kaki
Sesuaikan area pemijatan, teknik dan
tekanan sesuai persepsi kenyamanan
pasien.
Dorong klien melakukan nafas dalam
dan rileks selama pemijatan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: Definisi:
Penurunan curah jantung Ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolic tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: Definisi:
Ketidakefektifan perfusi Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
jaringan perifer
Batasan kerakteristik Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: Definisi:
Gangguan pertukaran gas Kelebihan atau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran
alveolar-kapiler
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: Definisi:
Intoleransi aktivitas Ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin
dilakukan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan: Definisi:
Ketakutan Respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebagai sebuah
bahaya.
BAB III
WEB OF CAUTION (WOC)
Inflamsi, tumor, invasi kuman ke Trauma, pasca infark, pasca
perikrdium, infeksi kuman bakteri, pembedahan jantung.
virus dan lain
Ruptur jantung, pembentukan
Perikarditis eksudat ke perikarcdium
Efusi Perikardium
Tekanan Ventrike l
Tekanan Vena
Pengisian Diastolik
Nyeri Akut
Doenges, M. E., Moohouse, M. F., & Geissler, A. c. (1999). Rencana Asuhan keperawatan.
EGC: Jakarta.
Nanda Internasional. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta :
EGC