PENDAHULUAN
Petir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik antara
awan dengan bumi. Loncatan muatan listrik tersebut diawali dengan mengumpulnya
uap air di dalam awan. Ketinggian antara permukaan atas dan permukaan bawah pada
awan dapat mencapai jarak sekitar 8 km dengan temperatur bagian bawah sekitar 60
o
F dan temperatur bagian atas sekitar - 60 oF. Akibatnya, di dalam awan tersebut akan
terjadi kristal-kristal es. Karena di dalam awan terdapat angin ke segala arah, maka
Pemisahan muatan inilah yang menjadi sebab utama terjadinya sambaran petir.
Pelepasan muatan listrik dapat terjadi di dalam awan, antara awan dengan awan, dan
antara awan dengan bumi tergantung dari kemampuan udara dalam menahan beda
Petir yang kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan tertentu
menginduksi muatan yang ada di bumi. Bila muatan di dalam awan bertambah besar,
maka muatan induksi pun makin besar pula sehingga beda potensial antara awan
dengan bumi juga makin besar. Kejadian ini diikuti pelopor menurun dari awan dan
1
diikuti pula dengan adanya pelopor menaik dari bumi yang mendekati pelopor
ribuan ampere.
1. Daerah yang basah dan berair (airadalah penghantar listrik yang baik)
2
Berbagai usaha dilakukan oleh tiap stasiun pemancar dan pemilik gedung-gedung
yang tinggi untuk melakukan proteksi terhadap sambaran petir. Dimana untuk
memasang suatu sistem penangkal ini dibutuhkan beberapa komponen utama seperti,
air terminations (ujung penangkal), down conductors (penghantar turun), dan earth
Tipe – tipe penangkal petir ini terbagi dalam tiga Sistem yaitu Sistem Early
Streamer Emission ( E.S.E ) , Sistem Franklin , dan Sistem radioaktif, pengkal petir
Sistem Thomas
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu penangkal petir, bagaimana cara kerjanya, dan jenis –
1.3 MANFAAT
sehari – hari.
3
BAB II
METODOLOGI
Pada makalah ini, metode penulisan yang digunakan adalah metode studi
kepustakaan. Studi pustaka ini yaitu melakukan pengumpulan data dari beberapa
referensi yang berkaitan dengan sistem penangkal petir di Indonesia yang dilakukan
dengan cara penelusuran teori-teori melalui buku, artikel internet dan literatur
lainnya.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan
bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi, tanpa merusak bangunan dan
peralatan yang dilewatinya.
Jika kita memperhatikan bahaya yang di akibatkan sambaran petir, maka sistem
perlindungan petir harus mampu melindungi struktur bangunan atau fisik maupun
5
melindungi peralatan dari sambaran langsung dengan di pasangnya penangkal petir
eksternal (Eksternal Protection) dan sambaran tidak langsung dengan di pasangnya
penangkal petir internal (Internal Protection) atau yang sering di sebur surge arrester
serta pembuatan grounding system yang memadai sesuai standart yang telah di
tentukan. sampai saat ini belum ada alat atau system proteksi petir yang dapat
melindungi 100 % dari bahaya sambaran petir, namun usaha perlindungan mutlak dan
wajib sangat di perlukan. Selama lebih dari 60 tahun pengembangan dan penelitian di
laboratorium dan lapangan terus dilakukan, berdasarkan usaha tersebut suatu
rancangan system proteksi petir secara terpadu telah di kembangan oleh Flash
Vectron Lightning Protection “SEVEN POINT PLAN”.
a. Menangkap Petir
Dengan cara menyediakan system penerimaan (Air Terminal Unit) yang dapat dengan
cepat menyambut sambaran arus petir, dalam hal ini mampu untuk lebih cepat dari
sekelilingnya dan memproteksi secara tepat dengan memperhitungkan besaran petir.
Terminal Petir Flash Vectron mampu memberikan solusi sebagai alat penerima
sambaran petir karena desainnya dirancang untuk digunakan khusus di daerah tropis.
Sambaran petir yang telah mengenai terminal penangkal petir sebagai alat penerima
sambaran akan membawa arus yang sangat tinggi, maka dari itu harus dengan cepat
disalurkan ke bumi (grounding) melalui kabel penyalursesuai standart sehingga tidak
terjadi loncatan listrik yang dapat membahayakan struktur bangunan atau
membahayakan perangkat yang ada di dalam sebuah bangunan.
6
c. Menampung Petir
Dengan cara membuat grounding system dengan resistansi atau tahanan tanah kurang
dari 5 Ohm. Hal ini agar arus petir dapat sepenuhnya diserap oleh tanah tanpa
terjadinya step potensial. Bahkan dilapangan saat ini umumnya resistansi atau
tahanan tanah untuk instalasi penangkal petir harus dibawah 3 Ohm.
7
1. Penangkal Petir Radioaktif
Penelitian terus berkembang dengan banyak modi vikas- - modivikasi pada
pengkal petir sebagai alat untuk mencegah sambaran langsung petir pada
bangunan yang dapat menghancurkan bangunan apabila terkena sambarannya.
Salah satu hasilnya yaitu pengkal petir dengan unsur radioaktif sebagai ujung
pengkal.
2. Penggunaan unsur radioaktif dalam sistem penangkal petir baru dikenal orang
pada tahun 1914, inspirasi penggunaan radioaktif dalam sistem penangkal
petir pertama kali dikemukakan oleh seseorang dari Hungaria yaitu Szillard
J.B. pada “ Acad emy of Sciences “ di Paris pada tanggal 9 Maret 1914 dalam
papernya yang berjudul Sur un paratonnerre au Radium. Sejak saat itu
bermacam-macam sistem penangkal petir menggunakan unsur radioaktif
dikembangkan lebih dalam. Pada Tahun 1972, Baatz mengembangkannya
dengan Americium 241 dan tentunya melalui berbagai penelitian dengan
mempertimbangkan hasil penelitian dari Müller Hillebrand (1962) dianggap
lebih tidak berbahaya dibanding sumber ionisasi lain seperti Cobalt, Krypton,
Radium dan Plutonium.
1. Elektrode
Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari isotop
( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion (Min. 10,8
ion/det).
2. Coaxial cabel
8
3. Pentanahan (Grounding)
Perlu test lokasi geografis dari pentanahan untuk mendapat resistansi dibawah 5
ohm. Tahanan bumi maksimum yang terbaik untuk systemgrounding ini harus lebih
kecil dari 5 ohm untuk proteksi sebuah bangunan. Sedang untuk proteksi perangkat
listrik dan elektronik sebaiknya jauh dibawah resistansi 1 ohm.
Pada prinsipnya, sistem penangkal petir diatas sama dengan sistem penangkal petir
Franklin, hanya dikembangkan lebih lanjut yaitu dengan memperlengkapi kepala dari
batang penangkal petirnya dengan unsur radioaktif yang memancarkan sinar alpha
dengan intensitas yang cukup besar sehingga mampu mengionisasi udara di sekitar
kepala batang penangkal petir tersebut.
Sistem proteksi instalasi penangkal petir sistem radius lebih cocok diterapkan pada
daerah yang bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan logam.
Misalnya untuk daerah yang jarang ada pemukiman penduduk dan jarak antar
bagunan cukup jauh. Instalasi penangkal petir sistem radius dapat melindungi
sambaran langsung petir terhadap bangunan dan dapat memproteksi wilayah yang
jauh lebih luas akibat serangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem radius ini terdiri
dari sejumlah elemen, yang bekerja bersama-sama untuk mencegah bahaya petir.
9
Alat proteksi disebut Preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion
dengan menggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat ini
dapat mengakibatkan radiasi. Oleh karena itu, alat ini dilarang.
Prinsip kerja anti petir atau penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian
system penangkal petir radio aktif, yaitu menambah muatan pada ujung finial/splitzer
agar petir selalu melilih ujung ini untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio
aktif adalah jumlah energi yang dipakai. Untuk penangkal petir radio aktif muatan
listrik dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada anti
petir atau penangkal petir elektrostatis energi listrik yang dihasilkan dari listrik awan
yang menginduksi permukaan bumi. Anti petir atau penangkal petir elektrostatis saat
ini menjadi solusi petir terbaik di dunia, bahkan Anti Petir Flash Vectron telah di
design khusus untuk di terapkan didaerah tropis seperti di Indonesia.Tidak banyak
membutuhkan material maupun kabel dan area perlindungan lebih luas antara 50
Meter sampai 150 Meter.
Cenderung lebih ekonomis jika diterapkan pada area yang sangat luas sehingga
pada umumnya hanya membutuhkan 1 titik arde atau resistansi < 5 Ohm.
Hanya membutuhkan 1 unit terminal untuk radius tertentu serta
Perawatan dan pemasangan sangat mudah dan tidak mengganggu estetika bangunan.
Bertindak sebagai pencegah interferensi perangkat elektronik kita dan
lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan instalasi.
10
3.3.3 Penangkal Petir Neoflash
Head terminal Penangkal Petir NeoFlash adalah alat penerima sambaran petir
yang berbasis kerja ESE ( Early Streamer Emission Lightning Conductor) atau
istilahlainnya elektrostatic system, yakni ujung penerima petir dengan sistem kerja
Mengumpulkan dan menyerap energi awan yang mengandung energi statik.
Head NeoFLASH TZ 03
Head NeoFLASH TZ 04
Head NeoFLASH TZ 05
Head NeoFLASH TZ 06
11
Dari ke 4 type diatas memiliki spesifikasi yang dibedakan berdasarkan radius
perlindungan area :
H(m) 3 4 5 6 7 8 9 10 20
Dari tabel diatas akan tampak bahwa semakin Tinggi Posisi Terminal Neoflash dari
Tinggi Areal sekitar maka akan menghasilkan Radius yang panjang
Head terminal NeoFLASH sangat cocok untuk Penangkal Petir Gedung bertingkat
atau di install di lokasi yang memiliki areal luas sebab memiliki proteksi petir yang
berfariasi dan cukup luas. semisal Kawasan Pergudangan , Pertambangan , Lapangan
Golf etc.
Terminal Penerima Petir Neoflash haruslah di pasang minimal lebih tinggi sejauh 3
mtr dari rata rata tinggi bangunan disekitarnya , hal ini sudah menjadi standart dari
kerja perangkat ini.Bila pemasangan bisa lebih tinggi akan lebih baik sebab secara
otomatis pengumpulan energi akan semakin terpusat yang akan menghasilkan radius
perlindungan lebih besar.
12
b. Standart Kabel Pemasangan
Penggunaan penghantar berisolasi dan isolator berperisai induksi juga bisa dipakai
( NYY , Coaxial , HVSC )
Titik berat pembuatan grounding ada di nilai tahanan sebaran di sebuah lokasi , bila
nilai hambatan grounding di bawah 5 ohm maka nilai ini sudah di anggap baik tapi
bila diatasnya jelek.Material grounding bisa berbahan logam apa saja asal tahan
korosi di daerah tersebut , tingkat korosif di sebuah lokasi berbeda beda . Daerah
berkadar garam tinggi memiliki tingkat korosif yang sangat tinggi tetapi daya hantar
listriknya sangat bagus.
Penggunaan Pipa Galfanise Hotdif sudah kami buktikan akan mampu bertahan di
kisaran 10 tahun pada lahan payau , bila menggunakan bahan dengan standart atas
akan lebih baik ( kawat Tembaga , As Tembaga , Stailes ).
Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah bangunan yang terpasang
penangkal petir neoFlash ini mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada
unit kapasitornya. Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda
potensialnya pada bagian Ion Generator.
Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini dipicu oleh sambaran, yakni
ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik dibagian ion
13
generator dilepaskan keudara melalui penuntun keatas (Stremer Leader) untuk
menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntutnya masuk kedalam satu
titik sambar yang terdapat unit neoFlash ini
e. Kerja simultan
Pada unit Penangkal Petir NeoFlash secara simultan bekerja bergantian dari masing-
masing unit penerima induksi, jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya.
Bekerjanya secara bergantian dimana bila salah satu bagian unit melepaskan muatan
ke udara / streamer maka ada bagian lain yang dalam proses pengisian muatan awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir Neoflash masih tergantung dari 2 hal
pendukung installasi yaitu :
Bila 2 syarat pendukung ini sudah terpenuhi maka kemampuan Penangkal Petir
Neoflash akan maksimal.
Air Terminal Petir Flash Vectron adalah alat penerima sambaran petir yang
berbasis kerja ESE (Early Streamer Emission Lightning Conductor). Dengan sistim
kerja mengumpulkan energi awan disaat ada awan energi melintas di area
perlindungan, kemudian menjemput kilatan petir dengan mengeluarkan lidah api
penuntun keudara (streamer), menangkap dan menyalurkan ke bumi. Meskipun
seluruh terminal unit penangkal petir jenis elektrostatis berbasis kerja yaitu ESE
(Early Streamer Emission Lightning Conductor), akan tetapi penangkal petir atau anti
petir Flash Vectron di rancang khusus untuk digunakan didaerah yang beriklim tropis
seperti di Indonesia.
14
Proteksi eksternal adalah instalasi dan alat-alat di luar suatu struktur bangunan untuk
menangkap dan menghantarkan arus petir ke sistem pembumian (grounding). Dengan
kata lain, proteksi eksternal berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik
dan arus petir di areal yang telah dipasang sistem proteksi petir. Terminal Udara (Air
Termination) adalah bagian sistem proteksi petir eksternal yang di khususkan untuk
menangkap sambaran petir, berupa elektroda logam yang dipasang secara tegak
maupun mendatar. Penangkap petir di tempatkan sedemikian rupa sehingga mampu
menangkap semua sambaran petir tanpa mengenai bagian struktur yang dilindungi.
ESE Terminal adalah Head Unit yang di pasang pada bagian puncak tiang penangkal
petir, ESE Terminal bekerja dengan mengeluarkan emisi “upward streamer” dari
bumi, makin cepat early streamer di projeksikan ke atas maka akan makin
cepat downward leader muatan listrik yang terdapat di dalam awan.
1. Lebih Estetik, di rancang oleh ilmuwan petir Indonesia dan Arsitek dari
Jerman
2. Unit Terminal Kokoh, di rancang agar tidak ada rongga yang menyebabkan
masuknya air hujan sebagai penyebab korosi
3. Bebas Perawatan, tidak ada Power Supply or Solar Cells, No Radio Aktif,
discharge Current 300 kA
15
5. Bahan Baku Berkualitas, bahan dan material untuk memproduksi penangkal
petir Flash Vectron adalah bahan dan material pilihan sesuai standar SNI dan
IEC
7. Teknologi Terkini, di rancang khusus untuk daerah tropis yang cocok untuk di
pasang di Indonesia.
1. Main Rod, adalah batang utama berbentuk runcing terbuat dari logam yang
berfungsi sebagai penerima sambaran petir langsung, Pointy Spear ini
memiliki kemampuan untuk menerima sambaran petir hingga 300 KA.
2. Elektroda, perangkat ini memainkan peran yang sangat penting sebagai bilah
pemicu untuk mengumpulkan cadangan energi awan dari luar, dan energi
tersebut di manfaatkan untuk membangkitkan Early Streamer Emission
Conductor. Bilah pemicu ini aktif bekerja dengan 2 system, pertama-tama
menerima dan mengumpulkan energi awan dengan menggunakan
system induksi serta sensor, sedangkan yang kedua menggunakan karbon inti
mengumpulkan energi awan dari induksi awan tersebut.
3. Ion Generator, terdiri dari unit kapasitor, ion pembangkit, sensor petir. Ion
Generator adalah perangkat kunci penangkal petir Flash Vectron.
4. Spear Shooter, bagian ini adalah konduktor di sisi atas untuk menembak ion
ke udara.
16
Sistem ini menggunkana pohon sebagai penangkalnya, pohon ini seperti
batang penangkal petir karena memiliki bentuk yang runcing sehingga ketika
Ada 5 jenis Sistem penangkal petir, yaitu dengan mengunakan Sistem Franklin,
Sistem Early Streamer Emission ( E.S.E ), Sistem Faraday , Sistem Penangkal Petir
Dengan Unsur Radioaktif sebagai Ujung Penangkal, dan penangkal petir dengan
Sistem Thomas .
Tahun 1750, Benjamin Franklin pertama kali yang menemukan prinsip dari aliran
listrik dan juga memberi tanda positif dan negatif untuk listrik. Dia kemudian
17
adalah listrik, dengan menerbangkan sebuah layang-layang pada saat badai. Dalam
tulisannya, Benjamin Franklin menulis bahwa dia menyadari bahaya yang bisa
bahwa petir adalah listrik, yang kemudian di tunjukkan dengan menggunakan konsep
listrik ground. Tidak seperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin
listrik) dengan ujung yang tajam memiliki kemampuan untuk menarik muatan listrik
dan memiliki jangkauan penarikan yang lebih jauh dibandingkan dengan konduktor
dengan ujung yang tumpul. Dia menyimpulkan bahwa pengetahuan akan hal ini ini
bisa digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya tersambar petir, dengan
memasang sebatang besi runcing seruncing jarum dan diberi lapisan anti karat, yang
diarahkan ke langit, dan pada kaki besi, diikatkan dengan kabel yang menuju ke
tanah. Penangkal petir ini akan menarik muatan listrik yang ada pada awan menuju ke
tanah sehingga muatan yang ada pada awan tidak cukup untuk menimbulkan petir
dan kilat.
18
1. Batang Penangkal Petir
Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik
menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada
2. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel
muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang
3. Tempat pembumian
kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang
pembumian biasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3
m.
Batang yang runcing ( bahancopper spit ) dipasang paling atas bangunan dan
19
tersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan
45 45
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka
muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera
merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir.
Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik
antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir
tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik.
Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan
pada daerah yang bangunannya padat dan tidak dari bahan logam semua.
20
Misalnya untuk daerah pemukiman penduduk yang padat dan jarak antar
kubah atau selisih tinggi bumbungan dan lisplang lebih dari 1 meter.
7. Kekurangan
a. Jangkauannya terbatas
b. Untuk gedung yang dipenuhi peralatan elektronik sistem Franklin tidak
Sistem ini merupakan teknologi terkini, sering juga dikenal dengan sistem
payung. Untuk pemasangan penangkal petir ini tidak terlalu rumit, cukup 1 kabel
Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
21
ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik
menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada
b. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel
muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut
c. Tempat pembumian
kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang
pembumian biasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8
-3m.
tersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilai
grounding.
22
2. Cara Kerja
Sistem kerja penangkal petir ini dengan berusaha untuk menarik lidah petir
dari awan, dimana penangkal petir akan menciptakan kondisi lebih positif dari objek
a. Kelebihan
- Terbukti dalam tingkat keamanan dan kecepatan dalam menangkap dan
Penangkal.
pengkal petir sebagai alat untuk mencegah sambaran langsung petir pada bangunan
23
a. Komponen – Komponen
- Elektrode
dari isotop ( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus
Perlu test lokasi geografis dari pentanahan untuk mendapat resistansi dibawah
5 ohm. Tahanan bumi maksimum yang terbaik untuk system grounding ini
harus lebih kecil dari 5 ohm untuk proteksi sebuah bangunan. Sedang untuk
ohm.
b. Instalansi
Batang yang runcing ( bahancopper spit ) dipasang paling atas bangunan dan
nilai grounding
c. Cara kerja
Muatan listrik di atmosfir merupakan peristiwa alam yang menyebabkan
24
muatan listrik yang bergantungan di atmosfir. Udara sebagai isolator akan
Selama terjadi badai diatmosfir, muatan listrik akan terus terus terbentuk
ke bumi dan akan mengumpul dibawah permukaan awan yang nanti nya
d. Penggunaan
Sistem proteksi instalasi penangkal petir sistem radius lebih cocok diterapkan
pada daerah yang bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan
logam. Misalnya untuk daerah yang jarang ada pemukiman penduduk dan jarak
antar bagunan cukup jauh. Instalasi penangkal petirsistem radius dapat melindungi
sambaran langsung petir terhadap bangunan dan dapat memproteksi wilayah yang
jauh lebih luas akibat serangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem radius ini
terdiri dari sejumlah elemen, yang bekerja bersama-sama untuk mencegah bahaya
petir.
e. Kelebihan
-Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi.
-Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir.
25
Penangkal petir sistem radius dibuat untuk mencegah datangnya petir langsung menuju objek
yang akan diproteksi. Untuk mencegah sambaran petir, penangkal petir sistem radius akan
Untuk mencegah sambaranpetir langsung menuju ke objek yang dituju, penangkal petir sistem
radius akan terus menerus mengurangi muatan listrik yang diciptakan oleh badai disekitar areal
yangakandiproteksi.
Petir yang timbul hanya terjadi luar areal yang diproteksi dan itupun akan langsung disalurkan
ke bumi. Namun perlu diingat, bahwa jika kita mau memasang instalasi sistem penangkal
petir, harus dipastikan bahwa alat penangkal petir nya harus benar-benar bekerja, karena jika
tidak resiko dan kerusakan yang ditanggung akan jauh lebih besar. Hal ini karena cakupan
dengan menggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat ini dapat
26
a. Komponen – Komponen
Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik
menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada
Sebagai tiang penyalur aliran petir dari batang penangkal ke tempat pembunian
27
3. Tempat pembumian
tiang penangkal petir ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah.
tempat pembumian
c. Cara Kerja
system tidak Mengundang Petir menyambar, lebih tepatnya menghasilkan jalur yang
Menunggu dengan sabar dan meluas ketika terdapat Leader dari petir yang
mendekat. Setelah petir dan streamer bertemu , Dengan jalur terbentuk lengkap ,
arus mengalir antara penangkal petir dan awan. Peyaluran arus listrik merupakan
d. Kelebihan
28
Penggunaanya Hanya membutuhkan satu down conductor. sehingga tidak merusak
dan menjadikan gedung atau bangunan yang diproteksi tidak sedap di pandang mata.
e. Kekurangan
Down conductor memiliki fungsi sebagai penyalur arus listrik dari sambaran
petir yang tertangkap oleh Penangkal Petir Thomas sytem menuju ke tanah untuk
dinetralisasi, untuk itu down conductor yang baik harus langsung terkoneksi
a. Komponen – Komponen
Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik
29
menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada
2. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel
muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut
3. Tempat pembumian
kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang
pembumian biasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3
m.
b. Instalasi
Batang yang runcing ( bahancopper spit ) dipasang paling atas bangunan dan
tersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilai
grounding
c. Cara kerja
30
Sangkar faraday adalah suatu piranti yang dimanfaatkan menjaga agar medan
elektromagnetik dan arus listrik. Piranti tersebut berupa konduktor yang dipasang
sangkar Faraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanya
interaksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika ada
medan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yang
berlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrik
d. Kelebihan
e. Kekurangan
31
Gambar 3.8 Sangkar Faraday
BAB IV
4.1 LOKASI
Survei penangkal petir ini dilakukan pada hotel betingkat yaitu hotel Aston yang
32
4.2 PETIR
Petir merupakan kejadian alam dimana terjadinya loncatan muatan listrik antara awan
dengan bumi yang diawali dengan mengumpulnya uap air didalam awan.
berfungsi untuk menyalurkan muatan listrik dari petir menuju ke kabel konduktor
33
Penangkal petir yang digunakan pada bangunan aston adalah sistem penangkal petir
34
1. Air terminations
(ujung penangkal)
. Down conductor
(penghantar turun)
35
KABEL KONDUKTOR
MODERN
36
37
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
karena semakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin banyak
rawan mengalami gangguan, baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam,
seperti petir. Untuk melindungi dan mengurangi dampak kerusakan akibat sambaran
petir maka dipasang sistem pengaman pada gedung bertingkat. Sistem pengaman itu
5.2 SARAN
38
Dalam perancangan suatu bangunan, sangat diperlukan sistem penangkal
petir, khususnya untuk bangunan yang lebih dari satu lantai. Dan dalam
DAFTAR PUSTAKA
13 April 2010 )
13 april 2010)
2010)
https://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/download/.../10100
39