Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN SOP TENTANG TERAPI TBC PADA TN.

R
RT 08 RW 04 CICAHEUM KOTA BANDUNG

Disusunoleh :

RISA FEBRIANI

RISMA WAHKARIMAH

HERLINA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA

BANDUNG 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok bahasan : TB paru dan Etika batuk


Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/tgl : jumat 22 februari 2019
Waktu : 17.00 wib
Tempat : Rumah keluarga pasien
Penyuluh : Risa, Risma, Herlina
A. Latar Belakang
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang
paling tinggi di dunia. sepertiga populasi dunia yaitu sekitar dua milyar penduduk
terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Lebih dari 8 juta populasi terkena TB aktif
setiap tahunnya dan sekitar 2 juta meninggal. Lebih dari 90% kasus TB dan kematian
berasal dari negara berkembang salah satunya Indonesia (Depkes RI, 2012).
Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India,
dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis di dunia.
Diperkirakan terdapat 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang setiap
tahunnya. Jumlah kejadian TB paru di Indonesia yang ditandai dengan adanya Basil
Tahan Asam (BTA) positif pada pasien adalah 110 per 100.000 penduduk (Riskesdas,
2013).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk
batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis (Hiswani2004)
Penularan melalui perantara ludah atau dahak penderita yang mengandung basil
tuberculosis paru (Depkes RI, 2012). Pengobatan TB paru dapat dilaksanakan secara
tuntas dengan kerjasama yang baik antara penderita TB Paru dan tenaga kesehatan
atau lembaga kesehatan, sehingga penyembuhan pasien dapat dilakukan secara
maksimal (Aditama, 2006)
Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien
dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari
keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan
mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat. Apabila ini dibiarkan,
dampak yang akan muncul jika penderita berhenti minum obat adalah munculnya
kuman tuberculosis yang resisten terhadap obat, jika ini terus terjadi dan kuman
tersebut terus menyebar pengendalian obat tuberculosis akan semakin sulit
dilaksanakan dan meningkatnya angka kematian terus bertambah akibat penyakit
tuberculosis (Amin dan Bahar, 2007).
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pencegahan TB paru dan etika batuk
pada pasien dan keluarga dapat mengetahui cara pennegahan penyakit TB paru
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang TB paru dan etika batuk pada pasien dan
keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian tubercolosis
2. Menjelaskan penyebab penyakit tuberkulosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberkulosis
4. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit tuberkulosis
5. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit tuberkulosis
6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit TB
7. Menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar
D. Materi penyuluhan
1. Pengertian
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah
penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberculosis
2. Penyebab
Penyebab TB adalah bakteri mmycobacterium tubercolosis, menyebar diudara
melalui semburan titik air liur dari berupa TB aktif.
3. Cara Penularan
penyakit tuberkulosis bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TB seperti terpapar hembusan nafasnnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan peralatan makan dan handuk secara bersamaan
4. Tanda dan gejala
a) Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 2 minggu dengan atau tanpa
sputum, malaise, gejala lain yaitu batuk darah, demam ringan, nyeri dada,
b) Gejala lain yaitu kelelahan, penurunan BB, demam, anoreksia, batuk kering,
sesak nafas
c) Nyeri dada, malaise, nafsu makan menurun, nyeri otot, keringat malam
5. Pengobatan
Untuk mendiagnosis TB dokter akan melakukan pemeriksaan fisik
terutama di daerah paru,dada. lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa
Rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah. juga tes
tuberkulin.pengobatan TB adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6
sampai 9 bulan kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien
untuk meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. biasanya
setelah 2-3 pekan meminum obat gejala TB akan hilang sehingga pasien menjadi
malas minum obat dan kontrol ke dokter.
jika pengobatan TB tidak tuntas maka ini dapat menjadi berbahaya karena
sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TB tidak mempan pada
kumanTB resisten akibatnya harus diobati dengan obat-obatan lain yang lebih
mahal dan keras. Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TB sampai tuntas.
Pengobatan jangka panjang untuk TB, dengan banyak obat tentunya akan
menimbulkan dampak efek samping bagi pasien, efek samping yang biasanya
terjadi pada pengobatan TB adalah nyeri perut, penglihatan;pendengaran
terganggu, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa panas di
kaki tanga, lemas.
Pengobatan penderita TB sebaiknya harus diatur oleh dokter untuk
mencegah efek samping yang lebih serius/berbahaya. Penyait TBC dapat dicegah
dengan cara :
 Mengurangi kontak dengan TB aktif
 Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi dan lingkungan
yang sehat dan berolahraga
 Perlu diingat pasien yang sudah pernah terkena penyakit TB dan diobati dapat
terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan melakukan hidup
sehat
6. Cara Pencegahan
a) Untuk pasien
 Minum obat sampai habis sesuai petunjuk dokter
b) Untuk keluarga
 Jemur kasur seminggu sekali
 Buka jendela lebar lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung
masuk
 Menggunakan masker saat berbicara dengan pasien
E. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
F. Media
 leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
 Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Pasien dan keluarga antusias terhadap materi
 Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
2. Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga memahami dan mengerti tentang rumah sehat
 Pasien dan keluarga hadir dalam penyuluhan
3. Evaluasi Sasaran
Pertanyaan dan jawaban dari pasien dan keluarga dan jawaban yang diharapkan
sasaran:
1. Apakah pengertian dari penyakit TB?
Jawaban : penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberculosis
2. Apakah penyebab penyakit TB?
Jawaban : Penyebab TB adalah bakteri mmycobacterium tubercolosis, menyebar
diudara melalui semburan titik air liur dari berupa TB aktif.
3. Apa saja tanda gejala penyakit TB?
Jawaban : batuk lebih dari 2 minggu, nyeri oto, malaise, nafsu makan menurun
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit TB?
Jawaban : untuk pasien minum obat secara teratur sammpai habis, untuk
keluarga jemur kasur setiap seminggu sekali, buka jendela agar cahaya bisa
masuk.
5. Bagaimana etika batuk yang baik dan benar?

H. Proses pelaksanaan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5 menit Pembukaan :
1. Memperkenalkan Mendengarkan
diri
2. Kontrak waktu Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan Mendengarkan
pengertian
tubercolosis
2. Menjelaskan Mendengarkan
penyebab penyakit
tuberkulosis
3. Menjelaskan tanda Mendengarkan
dan gejala penyakit
tuberkulosis
4. Menjelaskan Mendengarkan
bagaimana cara
penularan penyakit
tuberkulosis
5. Menjelaskan Mendengarkan
bagaimana
pengobatan dari
penyakit
tuberkulosis
6. Menjelaskan Mendengarkan
bagaimana cara
pencegahan dari
penyakit TB
7. Menjelaskan Mendengarkan
bagaimana etika
batuk yang baik dan
benar
3 5 menit Evaluasi :
1. Tanya jawab peserta Mendengar dan
menjawab
4 5 menit Terminasi
1. Menyimpulkan
kesimpulan
2. Mengucapkan salam

I. Lembar soal
1. Apakah pengertian dari penyakit TB?
2. Apakah penyebab penyakit TB?
3. Apa saja tanda gejala penyakit TB?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit TB?
5. Bagaimana etika batuk yang baik dan benar?

J. Sumber
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2003). Perlu Ketepatan untuk
Pemberantasan Tuberkulosis.
Depkes RI, 2012
World Health Organization WHO (2016). Global Tuberculosis Report 2016.
SOP TERAPI PENCEGAHAN INFEKSI TB

Tujuan
Memelihara pertukaran gas, mencegah, meningkatkan efisiensi
batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

1. Mengusahakan penanganan serangan batuk berdahak dan


tepat untuk menyelamatkan pasien
2. Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, prognosis asma
menjadi lebih baik

Ruang Lingkup Keluarga


Referensi a. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Tuberkulosis di Rumah Sakit, 2010
b. World Health Organization. Guidelines for prevention of
tuberculosis in heatlh care facilities, congregate settings and
households, WHO 2009 World Health Organization.
c. Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya
d. Instrumen penilaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit
e. World Health Organization. Global Tuberculosis Report
2012, WHO 2012
Definisi Terapi Pencegahan infeksi TB merupakan hal yang penting untuk
mencegah penyebaran dan penularan kuman M. tuberculosis.
Prosedur Penatalaksanaan:
Klien dalam posiis duduk, terlebih dahulu minum air hangat

1. Ambil nafas dalam melalui hidung dengan perlahan, tahan


nafas selama 3 detik (hitung dalam hati dengan mengatakan
seratus, duaratus, tigaratus)
2. Monyongkan bibir seperti mau bersiul, hembuskan nafas
dengan lambat melalui bibir selama 6 detik ( hitung dalam
dalam hati dengan mengatakan seratus, dua ratus, tiga ratus,
empat ratus, lima ratus, enam ratus), lakukan 3x
3. Menghirup udara ke tempat selama tiga detik,
konsentrasikan tenaga untuk mengeluarkan sekret atau
sputum
4. Keluarkan sputum dan tampung pada sputum pot yang telah
diberi desinfektan

Alur Proses
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai