PRAKTIKUM MIKOLOGI
“Identifikasi fungi (jamur kontaminan) pada sampel kuku”
Oleh :
a. Infeksi jamur yang terjadi pada kulit menyebar hingga kuku. Seperti
kutu air dapat menyebar hingga ke kuku.
b. Infeksi jamur pada kuku tangan dapat terjadi ketika kuku pada kaki
terinfeksi. Jamur dapat menyebar ketika Anda menggaruk jari kaki dan
kuku yang gatal.
d. Kuku yang mengalami luka atau rusak juga dapat menjadi sarana
untuk jamur masuk dan menginfeksi.
Infeksi jamur pada kaki lebih sering terjadi daripada pada tangan,
hal ini disebabkan oleh :
a. Kaki lebih sering tertutup oleh sepatu. Kaki yang tertutup sepatu
berada pada kondisi tidak mendapatkan paparan sinar matahari,
bersuhu hangat dan lembab.
g. Jika infeksi jamur tidak diobati maka dapat menghancurkan kuku dan
mungkin dapat menyebabkan nyeri.
a. Menjaga kuku agar tetap pendek dan menipiskan bagian kuku yang
menebal. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan
mempermudah obat masuk kedalam kuku. Sebelum melakukan
penipisan kuku dapat mengoleskan krim yang mengandung urea setiap
malam pada kuku yang akan ditipiskan dan menutupi mereka dengan
perban. Cuci bagian kuku yang diberi krim urea pada pagi hari. Ulangi
sampai kuku melunak. Jika Anda memiliki kondisi yang menyebabkan
buruknya aliran darah pada kaki sehingga tidak dapat memotong kaki,
maka Anda dapat melakukannya di penyedia layanan kesehatan seperti
puskesmas atau klinik secara rutin untuk memotong kuku.
d. Jika infeksi jamur terjadi pada kuku kaki, maka perlu menggunakan
sepatu yang pas pada kaki dan menjaga kaki agar tetap kering dan
bersih.
2. Kultur SDA
2. Gambar
a. Hari kedua
VI.2 Pembahasan
2. Hari pertama
a. Pemeriksaan mikroskop langsung
Pada hari pertama praktikum yaitu disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan Kemudian tambahkan 1-2 tetes KOH 10%
diatas objek glass, Dimana fungsi KOH dalam pemeriksaan
identifikasi jamur ini adalah untuk menghancurkan sel-sel epitel.
Lalu ditambahkan 1-2 0se sampel pada posisi yang sama, setelah
itu tutup dengan dek glass (jangan sampai ada gelembung) lalu
amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
Pada pada praktikum yang telah kami lakukan pada
identifikasi fungi (jamur kontaminan) pada sampel kuku yaitu tidak
di temukan jenis jamur
b. Kultur SDA
Setelah melakukan pemriksaan mikroskop langsung
kemudian dilanjutkan dengan metode kultur. Yaitu disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan lalu diambil koloni sampel
kemudian diisolasi kemedia SDA dengan cara ditaburkan
keseluruh bagian media, setelah inkubasi 5-7 hari pada suhu kamar
(25OC-30OC) dan amati pertumbuhan pada media SDA
(bentuk,warna dan bau). Digunakan media SDA dalam praktikum
ini karena termasuk media selektif untuk pertumbuhan jamur dan
menghambat pertumbuhan bakteri.
3. Hari kedua
a. Pemeriksaan mikroskop tidak langsung
Sebelum melakukan pemeriksaan lmikroskopik secara tidak
langsung, amati terlebih dahulu media kultur yang telah diinkubasi.
Dan pada kelompok 2 bentuknya setengah lingkaran dan berwarna
putih dan hijau muda
Pada pemeriksaan ini ditambahkan 1-2 tetes larutan LCB di
atas objek glass, dimana larutan Lactophenol catton blue(LCB)
adalah salah satu pewarna yang digunakan untuk mewarnai kapang
dan hasilnya berwarna biru. Dalam pewarna Lactophenol catton
blue, phenol berfungsi untuk mematikan jamur,glycerol
mengawetkan preparat dan mencegah persipitasi dari cat dan catton
blue berfungsi untuk mewarnai jamur menjadi biru. Kemudian
tambahkan 1-2 0se koloni SDA lalu tutup dengan dek glass (jangan
sampai ada gelembung) dan amati dibawah mikroskop dengan
pembesaran 10x dan 40x.
Dan pada kelompok 2 ditemukan jenis jamur pada sampel
kuku yaitu aspergillus flavus Dari percobaan yang telah dilakukan
menggunakan sample suspense, jamur yang terdapat pada kuku
yang telah diinkubator dan diaamati dengan menggunakan
mikroskop maka didapatkan hasil percobaan yaitu terdapat jamur
jenisAspergilus. S.p.
Aspergilus. S.p. kebanyakan spesies ini sering
menyebabkan kerusakan makanan dan dapat terkontaminasi pada
kulit termasuk kuku. Ciri – ciri Aspergilus adalah : hifa septet dan
miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas
permukaan umumnya merupakan hifa fertile, koloni berkelompok ,
konodiofora septet atau non septat muncul dari foot cell yakni sel
miselium yang membengkak dam berdinding tebal, konidiofora
membengkak menjadi vertikeel pada ujungnya, membawa
stegmata dimana tumbuh konidia, sterigmata atau fialida biasanya
sederhana berwarna atau tidak berwarna, beberapa spesies tumbuh
baik pada suhu 370 C atau lebih, konidia membentuk rantai yang
berwarna hijau, coklat, atau hitam
Aspergilus adalah genus yang terdiri dari beberapa ratus
cetakan spesies yang ditemukan diberbagai iklim di seluruh dunia
biologi. Aspergilus pertama kali di catalog pada tahun 1729 oleh
Italia imam dan Pier Antonio Micheli. Aspergilusspesies sangat
aerobic dan ditemukan dihampir semua lingkungan yang kaya
oksigen, dimana mereka umumnya tumbuh sebagai cetakan pada
permukaan substrat, sebagai akibat dari tekanan oksigen yang
tinggi. Umumnya jamur tumbuh pada substrat yang kaya karbon
seperti monosakarida ( seperi glukosa ) dan polisakarida
( seperti amilosa ). SpesiesAspergilus adalah kontaminan yang
umum makanan bertepung ( seperti roti dan kentang ), dan tumbuh
di dalam atau dibanyak tanaman dan pohon ( Anonim B.2011 )
Aspergillus flavus umunya terdapat pada makanan. Tapi
pada praktikum yang di lakukan pada pemeriksaan identifikasi
fungi pada kuku terdapat aspergillus flavus karena mungkin terjadi
kontaminasi.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dengan
menggunakan sampel KUKU didapatkan fungi jenis Aspergillus flavus
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad taufiq qurrohman,2015. Parasitologi laporan pemeriksan jamur pada
manusia.
Sarah dwi fakahrani,2016. Isolasi dan identifikasi jamur patogen pada kuku di
pemukiman warga desa karawangi,cianjur,jawa barat.jawa
barat.
Sthephanie felitania lestari,2016. Laporan praktikum mikrobiologi umum
pemeriksaan umum