Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 159-168

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.1743


Oktober 2017

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA


SEKOLAH MENENGAH ATAS

Witri Puspita Sari1, Eko Suyanto2, Wayan Suana3


1, 2, 3
Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Lampung, Jl. S. Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, Indonesia
e-mail: 1witripuspitasari0403@gmail.com

Diterima: 13 Juli 2017. Disetujui: 5 Oktober 2017. Dipublikasikan: 28 Oktober 2017

Abstract: This research aims to reveal the students’ conceptual understanding about the vector of XI grade
senior high school students in Natar district, South Lampung. The population was all of the students of XI
grade from seven high schools, and the number of samples was 167 students. The data collected by using
15 multiple choice and reasons required questions. The results showed that only 39.1% students
understood about vector concept. Unit vector was the most understandable subtopic where 61.1% of
students understand the subtopic whereas the direction of the vector was the most challenging subtopic for
students where only 23.3% understand the subtopic.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman konseptual tentang vector, siswa kelas
XI SMA di Kabupaten Natar, Lampung Selatan. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA dari tujuh
SMA dan jumlah sampel sebanyak 167 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan 15 soal pilihan
jamak dan alasan pertanyaan yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 39,1% siswa
yang mengerti tentang konsep vektor. Vektor satuan adalah subtopik yang paling mudah dipahami dimana
61,1% siswa memahami subtopik sedangkan arah vektor adalah subtopik yang paling sulit bagi siswa
dimana hanya 23,3% yang mengerti subtopic.

© 2017 Pendidikan Fisika, FTK UIN Raden Intan Lampung

Kata kunci: analisis konsep vektor, pemahaman konsep, siswa SMA.

PENDAHULUAN Kurangnya penguasaan konsep,


Fisika merupakan salah satu mata lemahnya keterampilan siswa dalam
pelajaran dalam rumpun sains yang sangat berhitung, serta anggapan bahwa fisika
erat kaitannya dengan kehidupan sehari- adalah pelajaran yang sulit menjadi faktor
hari (Saregar, 2016). Fisika memaparkan yang menyebabkan rendahnya hasil
tentang fenomena alam yang berbentuk belajar fisika siswa di sekolah (Mustari,
fisik yang membutuhkan pemahaman 2015; Pujianto, Nurjannah, & Darmadi,
tingkat tinggi yang komprehensif n.d.; Rhahim, Tandililing, & Mursyid,
(Sasmita, 2017; Susiharti & Ismet, n.d.). n.d.). Berbagai gejala yang tampak pada
Tujuan pembelajaran fisika pada proses pembelajaran seperti: siswa kurang
hakikatnya adalah untuk mengantarkan mau bertanya, enggan menjawab
pemahaman siswa menguasai konsep- pertanyaan guru, kurang mampu
konsep dan keterkaitannya untuk dapat menjelaskan, kurang bersemangat dalam
memecahkan masalah terkait dalam belajar, pasif dalam diskusi (Erlinda,
kehidupan sehari-hari (Yuwarti, Pasaribu, 2017).
& Hatibe, n.d.). Siswa dikatakan paham Kesulitan memahami konsep-konsep
apabila mereka dapat mengkonstruksi fisika yang dialami oleh siswa bukan
makna dari pesan-pesan pembelajaran, hanya karena faktor materi yang
baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun disampaikan, tetapi juga karena kurang
grafis, yang disampaikan melalui tepatnya model pembelajaran yang
pengajaran, buku, atau layar computer dilakukan oleh guru sehingga siswa
(Irwandani & Rofiah, 2015). kurang dilibatkan dalam proses belajar
160 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

mengajar (Gumrowi, 2016; Komikesari, 1 Natar, SMA Negeri 2 Natar, SMA


2016; Poniman, 2016; Yusuf & Amin, Swadhipa Natar, dan SMA Tri Sukses
2016). Padahal, untuk menguasai fisika, Natar dengan sampel berjumlah 167
siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan orang siswa.
belajar mengajar. Instrumen penelitian yang digunakan
Salah satu materi yang harus dikuasai berupa soal pilihan jamak disertai alasan
siswa dengan baik didalam pembelajaran menjawab. Jumlah soal yang diujikan
fisika adalah vektor. Vektor memiliki sebanyak 15 soal dengan 5 pilihan
peranan penting dalam banyak cabang jawaban beserta alasan menjawab.
fisika (Bollen, Kampen, Baily, Kelly, & Instrumen soal yang diujikan ini beberapa
Cock, 2017; Sirait & Oktavianty, 2017). mengacu pada contoh instrumen soal dari
Sebagian besar konsep fisika yang (Barniol & Zavala, 2014; Heckler &
tercakup dalam mata kuliah fisika Scaife, 2015; Wang & Sayre, 2010;
pengantar ditingkat universitas diwakili Zavala & Barniol, 2010). Materi vektor
oleh vektor (Barniol & Zavala, 2014). yang akan diujikan di kelompokkan
Vektor merupakan sebuah konsep dalam menjadi 6 subtopik antara lain:
pelajaran fisika yang berkaitan dengan menentukan notasi dan besar vektor,
materi lain seperti gerak, gaya, menentukan vektor satuan, menghitung
momentum, impuls, dan lain-lain (Bollen, komponen pada vektor, menentukan
Kampen, & Cock, 2015; Yuwarti et al., penjumlahan dan pengurangan vektor,
n.d.). menentukan arah vektor, menghitung
Berdasarkan studi pendahuluan di vektor dengan perkalian skalar dan
salah satu SMA Negeri di kota Palu, perkalian titik. Tingkat persentase
diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep pemahaman dikelompokkan menjadi
vektor kinematika yang diberikan kepada beberapa kategori seperti terlihat pada
6 orang siswa kelas XII masih dalam Tabel 1. Selanjutnya untuk mengetahui
kategori rendah. Kesulitan terbesar yang kriteria jawaban siswa paham konsep,
dihadapi siswa ialah mengekstrapolasi siswa menebak dan siswa tidak paham
mencakup konsep persamaan vektor konsep pada jawaban dapat di lihat pada
posisi, percepatan sesaat, dan percepatan Tabel 2.
rata-rata (Yuwarti et al., n.d.). Melihat Tabel 1. Persentase Tingkat Pemahaman
hasil studi pendahuluan tersebut, No Persentase Kategori
diketahui bahwa masih terdapat banyak 1 ≤ 30% Rendah
permasalahan yang dihadapi siswa dalam 2 30≤x 60 % Sedang
memahami konsep vektor. Oleh karena itu 3 61 – 100 % Tinggi
peneliti tertarik untuk melakukan Tabel 2. Kriteria untuk Paham Konsep,
penelitian tentang pemahaman konsep Menebak, dan Tidak Paham Konsep
vektor pada siswa di salah satu SMA No Soal Jawaban Kategori
Negeri di Kecamatan Natar, Lampung Pilihan Benar
Paham
Selatan. 1 Jamak
Konsep
Alasan Benar
Pilihan
METODE PENELITIAN 2 Jamak
Benar
Menebak
Penelitian ini merupakan jenis Alasan Benar
penelitian kuantitatif dengan pendekatan Pilihan
Benar
deskriptif. Populasi pada penelitian ini 3 Jamak Menebak
ialah seluruh siswa kelas XI IPA di 7 Alasan Benar
Pilihan Tidak
SMA di Kecamatan Natar. Sampel pada 4 Jamak
Benar
Paham
penelitian ini dilakukan di 4 SMA di Alasan Benar Konsep
Kecamatan Natar antara lain SMA Negeri
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 161

HASIL DAN PEMBAHASAN dengan persentase sebesar 61,1%,


sedangkan untuk subtopik paling sedikit
kategori siswa paham konsep ialah
subtopik menentukan arah vektor dengan
persentase sebesar 23,3%.
Kategori menebak paling banyak
terdapat pada subtopik menentukan notasi
dan besar pada vektor dengan persentase
siswa menebak sebesar 16%, sedangkan
paling sedikit siswa menebak terdapat
Gambar 1. Persentase Pemahaman Konsep Siswa pada subtopik menghitung vektor dengan
perkalian skalar dan perkalian titik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan persentase sebesar 3,9%.
pemahaman konsep siswa terhadap materi Kategori tidak paham paling banyak
vektor masuk dalam kategori sedang. Dari berada pada subtopik menentukan arah
167 orang siswa, persentase siswa yang vektor dengan persentase sebesar 68,6%,
paham konsep sebesar 39,1%, persentase nilai ini hampir sama dengan subtopik
rata- rata siswa yang menebak sebesar menghitung vektor dengan menggunakan
12% dan tidak paham konsep sebesar perkalian skalar dan perkalian titik yang
48,9%. Hasil tersebut dapat dilihat pada memiliki nilai persentase siswa tidak
Gambar 1. paham konsep sebesar 68%, sedangkan
Kategori pemahaman konsep vektor untuk subtopik yang lain, rata - rata
per subtopik ditunjukkan pada Gambar 2. persentase tidak paham siswa di bawah
Pada gambar terlihat bahwa subtopik 60% seperti terlihat pada Gambarr2.
yang paling banyak terdapat siswa
kategori paham konsep berada pada
subtopik menentukan vektor satuan

Gambar 2. Kategori Paham Konsep, Menebak dan Tidak Paham Tiap Subtopik Vektor

Gambar 3. Distribusi Pemahaman Konsep Tiap Nomor Soal.


162 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

Gambar 3 terlihat bahwa item soal 78,4% dan soal nomor 10 dengan
dengan tingkat kesulitan rendah ada pada persentase sebesar 77,8%.
soal nomor 1, 3, 5, 6, dan 8. Item soal Penjelasan dari setiap subtopik akan
dengan tingkat kesulitan sedang ada pada dijelaskan sebagai berikut ini:
nomor 2, 4, 9 dan 11. Item soal dengan (1) Menentukan Notasi dan Besar pada
tingkat kesulitan tinggi berada pada soal Vektor
nomor 7 (besar vektor dalam sumbu x dan Persentase rata-rata siswa paham
y), soal nomor 10 (menghitung resultan konsep pada subtopik menentukan notasi
dari ketiga vektor), soal nomor 12 dan besar pada vektor ialah 50,2%,
(menentukan arah vektor yang tepat), soal Subtopik ini berada pada nomor 1,2,3 dan
nomor 13 (menentukan arah vektor yang 4. Siswa yang paling banyak tidak paham
sama), soal nomor 14 (menghitung konsep terdapat pada soal nomor 4,
perkalian A•B) dan terakhir soal nomor sedangkan untuk soal nomor 1, 2 dan 3
15 (menghitung perkalian silang A×B). persentase siswa tidak paham konsep
Berdasarkan hasil dari soal yang relatif dibawah 40%.
diujikan, jumlah siswa paham konsep Soal nomor 4 mengenai menentukan
paling banyak terdapat pada soal nomor 5 vektor yang mempunyai nilai yang sama
dengan persentase sebesar 65,3% dengan vektor memiliki persentase
kemudian soal nomor 8 dengan persentase siswa tidak paham konsep sebesar 42%,
64%, sedangkan untuk kategori menebak seperti terlihat pada Gambar 4. Siswa
paling banyak berada pada nomor 9 tidak paham, karena siswa tidak
dengan persentase sebesar 21,6% dan menghitung kotak pada vektor
nomor 2 dengan persentase sebesar melainkan siswa hanya melihat arah yang
22,8%. Untuk kategori siswa yang tidak sama yang ditunjukan vektor
paham konsep paling banyak berada pada
soal nomor 7 dengan persentase sebesar

Perhatikan vektor – vektor dibawah ini. Manakah vektor yang memiliki nilai atau besar yang
sama dengan vektor adalah ...

a b c d e f
a. ǀ dan ǀ ǀ b. ǀ dan ǀ ǀ c. ǀ dan ǀ ǀ
d. ǀ dan ǀ ǀ e. ǀ dan ǀ ǀ
Gambar 4. Soal Nomor 4 Yang Diujikan

(2) Menentukan Vektor Satuan soal nomor 5 dikarenakan siswa tidak bisa
Subtopik menentukan vektor satuan membaca vektor pada gambar, siswa
berada pada soal nomor 5 dan 6. Untuk hanya melihat ada berapa kotak pada
soal nomor 5 dan 6, persentase siswa gambar lalu untuk menentukan garis , ,
tidak paham adalah di bawah 30%. dan mereka menentukan dengan
Jumlah persentase siswa paham konsep sembarangan.
paling besar terdapat pada soal nomor 5 (3) Menghitung Komponen Vektor
dengan persentase sebesar 65,3%. Subtopik menghitung komponen
Kemudian dapat dilihat pada Gambar 5, vektor berada pada nomor 7 dan 8. Siswa
siswa yang tidak memahami konsep untuk yang paling banyak tidak paham konsep
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 163

berada pada soal nomor 7 dengan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
persentase sebesar 78,4%. Soal nomor 7 dilakukan oleh Soge, menunjukkan bahwa
mengenai menghitung besar vektor dalam pemahaman konsep pada subtopik
sumbu dan sumbu . Seperti yang komponen vektor ini masih rendah, hal ini
ditampilkan pada Gambar 6, banyak siswa ditunjukkan dari hasil persentase
tidak memahami konsep karena siswa pemahaman siswa yang berada dibawah
tidak mengingat persamaan apa yang akan 30% yakni hanya sebesar 11,3%.
digunakan untuk menghitung sumbu Miskonsepsi sebesar 10%, kurang paham
dan sumbu . sebesar 41,3% dan tidak paham atau
menebak sebesar 37,3% (Soge, 2016).
Tentukan vektor – vektor di bawah ini dalam ungkapan vektor satuan!
P Q

a. ǀ ǀ = 2 - 3 dan ǀ ǀ = - 3 + 3 d. ǀ ǀ = -2 - 3 dan ǀ ǀ = - 3 – 3
b. ǀ ǀ = 2 + 3 dan ǀ ǀ = - 3 – 3 e. ǀ ǀ = 2 + 3 dan ǀ ǀ = 3 – 3
c. ǀ ǀ = -2 + 3 dan ǀ ǀ = 3 + 3

Gambar 5. Soal Nomor 5 Yang Diujikan.

Jika besar vektor = 30 satuan membentuk sudut 30 ̊ terhadap sumbu positif. Nilai komponen
vektor tersebut dalam sumbu dan sumbu adalah ....

a. A = 10 satuan dan A = 20 satuan d. A = 20 satuan dan A = 10 satuan


b. A = 15 satuan dan A = 15 satuan e. A = 15 dan A = 15 satuan
c. A = 15 satuan dan A = 20 satuan

Gambar 6. Soal Nomor 7 Yang Diujikan

(4) Menentukan Penjumlahan


a. Ax = 10 satuan dan Ay =serta
20 satuan b. Ax =resultan
nilai 20 satuan danketiga
dari Ay = 10 satuan
vektor
Pengurangan Vektor dan
c. Ax = 15 satuan dan Ay = 15 satuan d. Ax siswa
= 15 lupadandalam
Ay = 15menentukan
satuan garis
Subtopic untuk menentukan yang akan membedakan antara garis
penjumlahan
e. Ax = 15 dan
satuanpengurangan vektor
dan Ay = 20 satuan sumbu , - , dan sumbu – . Hal ini
berada pada nomor 9, 10 dan 11. berarti pemahaman konsep siswa untuk
Persentase siswa paling banyak tidak subtopik menentukan penjumlahan vektor
paham konsep untuk penjumlahan vektor ini rendah.
berada pada soal nomor 10 dengan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
persentase sebesar 77,8%, sedangkan telah dilakukan oleh Susiharti dan Ismet
untuk nomor 9 sebesar 37,7%. yang menyatakan bahwa dari 29 orang
Soal nomor 10 mengenai penjumlahan siswa subjek penelitian, hanya 1 siswa
resultan dari ketiga vektor seperti yang (3,4%) saja yang menjawab benar.
ditampilkan pada Gambar 7, siswa tidak Sebagian besar siswa tidak mampu dalam
paham karena mereka tidak mengingat menyelesaikan soal penjumlahan vektor
persamaan yang digunakan untuk mencari secara analitis disebabkan karena siswa
164 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

tidak dapat menggambarkan penguraian sehingga tidak bisa ketahap penjumlahan


semua vektor ke dalam komponennya. searah sumbu- dan sumbu–
Siswa tidak mampu menggambarkan (Susiharti& Ismet, 2017).
penguraian vektor dengan lengkap,

Tentukan resultan dari ketiga vektor dibawah ini .........

2= 6N
1= 3N

45̊ 60̊
30̊

3= 8N

a. 7,10 N b. 8,42 N c. 11,10 N d. 7,12 N e. 6.58 N

Gambar 7. Soal Nomor 10 Yang Diujikan

Tentukan gambar dibawah ini yang menyatakan = -

M N
a b c d e

r r r r r

Gambar 8. Soal Nomor 11 Yang diujikan

Soal nomor 11 mengenai pengurangan seharusnya vektor arahnyaSoal nomor


pada vektor dengan persentase tidak 11 mengenai pengurangan pada vektor
paham siswa sebesar 59,3% Gambar 8. dengan persentase tidak paham siswa
Jawaban siswa “ Dijumlahkan seperti sebesar 59,3% Gambar 8. Jawaban siswa
biasa bu dan untuk menetukan resultan “ Dijumlahkan seperti biasa bu dan untuk
dilihat saja ekor dengan ekornya”. Dari menetukan resultan dilihat saja ekor
kutipan jawaban siswa, terlihat bahwa dengan ekornya”. Dari kutipan jawaban
siswa tidak paham terhadap soal. Siswa siswa, terlihat bahwa siswa tidak paham
yang tidak paham konsep dikarenakan terhadap soal. Siswa yang tidak paham
siswa berpikir bahwa nilai - di konsep dikarenakan siswa berpikir bahwa
hubungkan sama dengan cara pada nilai - di hubungkan sama dengan
penjumlahan, karena nilai vektor maka cara pada penjumlahan, karena nilai
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 165

vektor maka seharusnya vektor siswa (26,9%) mengalami kesalahan dan


arahnya dibalik dan siswa tidak sebagian besar siswa belum mengetahui
mengetahui bahwa arah vektor dibalik. konsep dasar dari pengurangan vektor.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Siswa belum bisa memberikan alasan
yang yang telah dilakukan oleh Affandi yang tepat mengapa vektor resultan yang
menyatakan bahwa dari 27 orang siswa dihasilkan menjadi seperti itu.
sebagai sampel penelitian sebanyak 7

Perhatikan vektor – vektor dibawah ini. Semua vektor yang memiliki arah yang sama dengan vektor
adalah ....

a b c d e f

a. dan d. dan
b. dan e. dan
c. dan

Gambar 9. Soal Nomor 13 yang diujikan

(5). Menentukan Arah Vektor mahasiswa tidak dapat menentukan arah


Subtopic mengenai arah vektor dalam menggambarkan besar vektor. Hal
tepatnya pada nomor 12 dan 13. Soal ini dapat di artikan bahwa mahasiswa
nomor 12 mengenai menentukan vektor yang sudah satu tingkat diatas siswa
arah pada 3 buah vektor dengan SMA, dalam mengerjakan soal subtopik
persentase tidak memahami konsep yaitu arah vektor pun masih banyak yang
sebesar 66,5%. mengalami kesalahan konsep.
Soal nomor 13 mengenai vektor yang (6). Menghitung Vektor Perkalian Skalar
memiliki arah yang sama dengan vektor dan Perkalian Titik
dengan persentase tidak paham konsep Subtopic menghitung vektor dengan
yaitu sebesar 70,7% Gambar 9. Siswa perkalian skalar dan perkalian titik berada
yang tidak paham konsep dikarenakan pada nomor 14 dan 15. Soal nomor 14
siswa hanya mencari arah vektor lainnya menghitung perkalian persentase
yang sama dengan vektor arah . Padahal siswa tidak paham konsep sebesar 68,9%
untuk menentukan vektor mana yang Gambar 10. Siswa tidak paham konsep
sama dengan arah vektor bukan hanya karena siswa tidak mengingat persamaan
dilihat arahnya kemana namun harus yang akan digunakan untuk menghitung
berada dalam satu garis. dan ada sebagian siswa yang terbalik
Penelitian yang yang dilakukan oleh menggunakan persamaan, mereka
(Sukadi, 2016) menunjukkan bahwa menggunakan persamaan untuk mencari
sebanyak 19 orang mahasiswa (52,8%) A× B.
kesalahan yang paling banyak dilakukan Soal nomor 15 mengenai hasil
ialah kesalahan menggunakan konsep, dariperkalian A × B dengan persentase
166 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

siswa yang tidak paham konsep sebesar penelitian bahwa pemahaman konsep
67,1%Gambar 11. Siswa yang tidak siswa terhadap sub konsep menghitung
paham konsep dikarenakansiswa tidak hasil perkalian titik dan hasil perkalian
mengingat persamaan yang akan diguna- silang vektor dinilai masih sangat rendah,
kan untuk menghitung perkalian , hal ini ditunjukkan dengan hasil
seringkali dari jawaban siswa mereka persentase pemahaman siswa yang berada
bingung menggunakan persamaan yang dibawah 30% yakni sebesar 11%. Analisa
mana yang akan di gunakan sehingga, lebih lanjut didaptkan hasil bahwa
persamaan yang digunakan terbalik miskonsepsi sebesar 10% kurang paham
dengan . sebesar 47,5% dan yang tidak paham
Hasil penelitian yang telah dilakukan konsep atau menebak sebesar 31%.
oleh (Soge, 2016) menunjukkan hasil

Diberikan dua buah vektor masing – masing vektor dan besarnya adalah A = 7 satuan, B = 10 satuan
kedua vektor membentuk sudut 45 ̊. Hasil perhitungan dari
A • B adalah ...
a. 49 satuan d. 39 satuan
b. 70 satuan e. 60 satuan
c. 59 satuan

Gambar 10. Soal Nomor 14 yang diujikan

Dua buah vektor masing-masing vektor besarnya adalah A= 8 satuan, B= 10 satuan. Kedua vektor ini
membentuk sudut 37̊. Tentukan hasil dari A x B ... .
a. 49 satuan d. 40 satuan
b. 48 satuan e. 30 satuan
c. 52 satuan

Gambar 11. Soal Nomor 15 yang diujikan

SIMPULAN DAN SARAN dengan persentase pemahaman konsep


menunjukkan sebesar 23,3% siswa yang
Simpulan paham konsep.
Pemahaman konsep vektor siswa SMA
kelas XI IPA di Kecamatan Natar Saran
terhadap materi vektor dinilai sedang, hal Penelitian selanjutnya diharapkan
ini dapat dilihat dari persentase hasil peneliti untuk mengkaji lebih dalam
pemahaman konsep siswa yang diatas mengenai apa saja faktor-faktor yang
30% yakni sebesar 39,1%. Analisa lanjut menyebabkan siswa SMA Kelas XI
didapatkan bahwa menebak sebesar 12%, IPAtidak memahami konsep materi
dan tidak memahami konsep sebesar vektor, serta penelitian selanjutnya
48,9%. diharapkan mengkaji lebih lanjut
Untuk pemahaman setiap subtopik mengenai kaitan lemahnya pemahaman
konsep vektor, Siswa cukup banyak konsep vektor untuk konsep fisika yang
memahami pada subtopik menentukan lainnya yang banyak menggunakan
vektor satuan persentase menunjukkan pemahaman konsep vektor apakah
bahwa sebesar 61,1% siswa paham terdapat pengaruh bahwa lemahnya
konsep, untuk subtopik pemahaman konsep vektor dapat mempengaruhi dalam
konsep yang sedikit siswa memahaminya mempelajari konsep fisika lainnya.
yaitu subtopik menentukan arah vektor
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 167

DAFTAR PUSTAKA
ER.11.010101
Barniol, P., & Zavala, G. (2014). Test of Irwandani, & Rofiah, S. (2015). Pengaruh
understanding of vectors: A reliable Model Pembelajaran Generatif
multiple-choice vector concept test. Terhadap Pemahaman Konsep Fisika
Physical Review Special Topics - Pokok Bahasan Bunyi Peserta Didik
Physics Education Research, 10(1), MTs Al-Hikmah Bandar Lampung.
1–14. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP Biruni, 4(2), 165–177.
ER.10.010121 https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
Bollen, L., Kampen, P. Van, Baily, C., v4i2.90
Kelly, M., & Cock, M. De. (2017). Komikesari, H. (2016). Peningkatan
Student difficulties regarding Keterampilan Proses Sains dan Hasil
symbolic and graphical Belajar Fisika Siswa pada Model
representations of vector fields. Pembelajaran Kooperatif Tipe
Physical Review Physics Education Student Team Achievement
Research, 13(20109), 1–17. Division. Jurnal Keguruan Dan Ilmu
https://doi.org/10.1103/PhysRevPhys Tarbiyah, 1(1), 15–22.
EducRes.13.020109 Mustari, M. (2015). Pengaruh
Bollen, L., Kampen, P. Van, & Cock, M. Penggunaan Media Gambar Lewat
De. (2015). Students ’ difficulties Komputer terhadap Hasil Belajar
with vector calculus in Fisika pada Siswa Kelas X SMA
electrodynamics, 20129, 1–14. Negeri 3 Makassar. Jurnal Ilmiah
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 4(2),
ER.11.020129 269–280.
Erlinda, N. (2017). Peningkatan Aktivitas Poniman. (2016). Upaya Peningkatan
dan Hasil Belajar Siswa melalui Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika
Model Kooperatif Tipe Team Game dengan Metode Praktikum pada
Tournament pada Mata Pelajaran Siswa Kelas XI IPA MAN 1
Fisika di SMK. Jurnal Keguruan Kalianda Lampung Selatan. Jurnal
Dan Ilmu Tarbiyah, 2(1), 47–52. Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
https://doi.org/10.24042/tadris.v2i1.1 5(2), 257–264.
738 Pujianto, A., Nurjannah, & Darmadi, I.
Gumrowi, A. (2016). Strategi W. (n.d.). Analisis Konsepsi Siswa
Pembelajaran melalui Pendekatan Pada Konsep Kinematika Gerak
Kontekstual dengan Cooperative Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika
Learning untuk Meningkatkan Hasil Tadulako (JPFT), 1(1), 16–21.
Belajar Gelombang Siswa Kelas XII Rhahim, E., Tandililing, E., & Mursyid,
MAN 1 Bandar Lampung. Jurnal S. (n.d.). Hubungan keterampilan
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, matematika dengan kemampuan
5(2), 183–191. menyelesaikan soal fisika terhadap
https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni. miskonsepsi siswa pada impuls
v5i2.118 momentum, (2002), 1–9.
Heckler, A. F., & Scaife, T. M. (2015). Saregar, A. (2016). Pembelajaran
Adding and Subtracting Vectors : the Pengantar Fisika Kuantum Dengan
Problem with the Arrow Memanfaatkan Media Phet
Representation, 10101(11), 1–17. Simulation Dan Lkm Melalui
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP Pendekatan Saintifik : Dampak Pada
168 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

Minat Dan Penguasaan Konsep (MLE) of students’ understanding of


Mahasiswa. Jurnal Ilmiah vector subtraction. In AIP
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), Conference Proceedings (Vol. 1289,
53–60. pp. 329–332). American Institute of
Sasmita, P. R. (2017). Penerapan metode Physics.
inkuiri terbimbing menggunakan https://doi.org/10.1063/1.3515236
media kit fisika: upaya Yusuf, M. T., & Amin, M. (2016).
meningkatkan aktivitas dan hasil Pengaruh Mind Map dan Gaya
belajar fisika siswa. Jurnal Ilmiah Belajar terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), Matematika Siswa. Tadris: Jurnal
95–102. Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 1(1),
Sirait, J. H., & Oktavianty, E. (2017). 85–92.
Analysis of Pre-Service Physics Yuwarti, Pasaribu, M., & Hatibe, A.
Teachers ’ Understanding of Vectors (n.d.). Analisis Pemahaman Konsep
and Forces. Journal of Turkish Siswa SMA Lab-School Palu pada
Science Education, 14(2), 82–95. Materi Hukum Newton. Jurnal
https://doi.org/10.12973/tused.10200 Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT),
a 5(3), 12–15.
Susiharti, & Ismet. (n.d.). Studi Kesalahan Zavala, G., & Barniol, P. (2010).
Siswa dalam Menyelesaikan Soal- Students’ understanding of the
Soal Vektor di SMA Negeri 1 concepts of vector components and
Inderalaya. Jurnal Inovasi Dan vector products. In AIP Conference
Pembelajaran Fisika, 99–105. Proceedings (Vol. 1289, pp. 341–
Wang, T., & Sayre, E. C. (2010). 344). American Institute of Physics.
Maximum likelihood estimation https://doi.org/10.1063/1.3515240

Anda mungkin juga menyukai