Pendahuluan
A. Lokasi Usaha
Ada tiga faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan
penentuan lokasi yaitu:
1. Strategi pemerintah dalam pembangunan proyek industri.
Pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah mempunyai
peranan tertentu dalam menunjang pembangunan industri dalam
negeri. Peranan tersebut berupa dukungan, bimbingan ataupun
pemberian keringanan dan fasilitas yang kadangkala dikaitkan
dengan kegiatan investasi proyek di daerah-daerah yang
ditentukan.
Dalam industri jasa, desain dan tata letak fasilitas jasa erat
hubungannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Hal ini dapat
gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata
pelanggan. Misalnya, pelanggan yang ingin mencari kenyaman suasana
dalam menikmati hidangan di restorant akan lebih menyukai restorant
yang desainnya menarik. Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh
dalam desain fasilitas jasa, seperti:
a. Sifat dan tujuan perusahaan itu sendiri, karna hal ini akan
menentkan berbagai persyaratan desainnya.
b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat
dmana jasa akan ditawarkan.
c. Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berunah-
ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang
d. Faktor estetis, penataan ang rapi dan menanrik pada fasilitas
jaa akan dpat meningkatka sikap positif pelanngan terhadap
suatu jasa.
e. Masyarakat dan lingkungan skitar fasilitas jasa berpengaruh
terhadap perusahaan, baik secara positif maupun negatif dlihat
dari sisi perusahaan
f. Biaya kontruksi dan operasi serta sumber daya lain.
Pendirian Usaha atau proyek yang dekat dengan bahan baku juga
mempunyai beberapa keunggulan, antara lain supply bahan mentah
dapat menjamin kontinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan lebih
murah, dan perluasan usaha lebih mudah untuk dilakukan. Dilihat dari
ongkos angkut bahan mentah, apabila jumlah bahan mentah yang
diangkut jauh lebih besar daripada bahan jadi sebagai akibat proses
produksi, lokasi usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku lebih
menguntungkan dalam jangka panjang.
Contoh : apabila lokasi pabrik kertas yang berorientasi pada
pasar, keadaan ini bisa menyulitkan usaha/proyek tersebut diliha dari
biaya transportasi maupun kelancaran supply bahan baku. Jumlah
bahan baku yang diangkut jauh lebih besar daripada jumlah barang jadi.
Keadaan ini telah menyebabkan ongkos angkut bahan mentah lebih
besar daripada barang jadi. Dalam waktu lama kesalahan memilih
lokasi akan mempengaruhi aktivitas perusahaan, baik sebagai akibat
sulitnya pengadaan transportasi (ongkos angkut bahan mentah yang
lebih besar) maupun jauhnya lokasi proyek/pabrik dengan bahan baku
yang tidak menjamin kelancaran supply bahan baku karena pengaruh
pengangkutan dan variabel-variabel lainnya.
Berdasarkan contoh diatas, dekat tidaknya lokasi usaha dengan
pasar atau bahan baku tergantung pada biaya pengangkutan dari bahan
mentah dan bahan jadi. Semakin kecil peranan ongkos angkut, semakin
tidak berpengaruh pula faktor pasar dan bahan baku dalam menentukan
lokasi usaha/proyek yang direncanakan.
Kesimpulan