Anda di halaman 1dari 3

Cancelyn Shearin Pusung

041711333144

Kelas L1

Chapter 9

MATERIALITAS dan RISIKO

MATERIALITAS
materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit
yang harus dikerjakan. Karena bertanggung jawab menentukan aoakah laporan
keuangan salah saji secara material, auditor harus, berdasarkan temuan salah saji yang
material, menyampaikan hal itu kepada klien sehingga bisa dilakuan tindakan koreksi.

Penentuan materiaitas memerlukan pertimbangan professional. Auditor harus


mengikuti lima langkah yaitu:

1. Menetapkan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan


2. Menentukan materialitas kinerja
Merupakan materialitas untuk segmen – segmen audit (kelas transaksi, saldo
akun atau pengungkapan)
3. Mengestimasi total salah saji dalam segmen
4. Mengestimasi salah saji gabungan
5. Membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan pertimbangan
pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas

MATERIALITAS UNTUK LAPORAN KEUANGAN SECARA KESELURUHAN

Pertimbangan pendahuluan tentang materialitas oleh standar auditing mengharuskan


auditor memutuskan jumlah salah saji gabungan dalam laporan keuangan yang akan
mereka anggap material pada awal audit ketika sedang mengembangkan strategi audit
secara keseluruhan.
Selama pelaksanaan audit, auditor sering kali mengubah pertimbangan pendahuluan
tentang materialitas, yang disebut sebagai pertimbangan tentang materialitas yang
direvisi. Auditor melakukan revisi karena adanya perubahan dalam salah satu faktor
yang digunakan untuk menentukan pertimbangan pendahuluan karena auditor
memutuskan bahwa pertimbangan pendahuluan terlalu besar atau terlalu kecil.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan pendahuluan auditor tentang


materialitas untuj seperangkat laporan keuangan tertentu, adalah :

 Materialitas adalah konsep yang bersifat relative ketimbang absolute


 Tolok ukur yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
 Faktor – faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas

MENENTUKAN MATERIALITAS KINERJA


didefinisikan sebagai jumlah yang ditetapkan oleh auditor pada angka yang lebih
kecil dari materialitas laporan keuangan secara keseluruhan demi mengurangi ke
tingkat probabilitas yang rendah dan tepat bahwa jumlah agregat dari salah saji yang
belum dikoreksi atau tidak terdeteksi melebihi materialitas untuk laporan keuangan
secara keseluruhan.

Proses penentuan materialitas kinerja sebagai alokasi pertimbangan pendahuluan


tentang materialitas ke segmen – segmen dalam pembahasan audit. Auditor mendapat
tiga kesulitas utama dalam mengalokasikan materialitas pada akun – akun neraca :

1. Auditor memperkirakan akun – akun tertentu mengandung lebih banyak salah


saji dibandingkan akun – akun lainnya
2. Baik lebih saji maupun kurang saji harus dipertimbangkan
3. Biaya audit relative mempengaruhi pengalokasian ini

MENGESTIMASI SALAH SAJI DAN MEMBANDINGKAN DENGAN


PERTIMBANGAN PENDAHULUAN
salah saji yang diketahui adalah salah saji dalam akun yang jumlahnya dapat
ditentukan oleh auditor. Sementara itu,
Salah saji yang mungkin terbagi menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah salah saji
yang berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen dan auditor tentang
estimasi saldo akun. Jenis yang kedua adalah proyeksi salah saji berdasarkan
pengujian auditor atas sampel dari suatu populasi.

Perhitungan proyeksi langsung estimasi salah saji :

salah saji bersih dalam sampel


x total nilai populasi tercatat = proy. Langsug estimasi SS
total sampel

Estimasi untuk kesalahan sampling timbul karena auditor hanya mengambil sampel
dari sebagian populasi dan ada risiko bahwa sampel itu tidak secara akurat mewakili
populasi

RISIKO AUDIT

Anda mungkin juga menyukai