Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAJA RINGAN

DISUSUN OLEH:
AHMAD MAFRUHIYANTO
NIM: 1420160002
FAKULTAS SAINS&TEKNOLOGI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
KATA PENGANTAR

Pujisyukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat, rahmat dan anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini..
Dalam penyusunan makalahini, tentunya penyusun tidak
menyelesaikannya seorang diri. Penyusun mendapat bantuan dari
banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi moril
maupun materil, Oleh karena itu, penyusun banyak mengucapkan
terimakasih kepada pihak – pihak tersebut. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan
yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan serta karena
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang sifat nya membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini dimasamendatang. Penyusun berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 25 agustus 2017

Ahmad mafruhiyanto
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan…………………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian baja…………………………………………………………….4
B. Sifat baja…………………………………………………………………….…6
C. Kelebihan dan kekurangan baja…………………………………….7
D. Proses pembuatan baja…………………………………………………7
E. Keuntungan baja ringan…………………………………………………8
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan……………………………………………………………………….10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula


kebutuhanmanusia.Ini dapat dilihat dari aspek teknik. Pada jaman
dahulu orang membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan
atau kerikil-kerikil, tapi kini semuanya telah berubah,manusia berusaha
membuat jalan sebagai sarana transportasi dengan kualitas yang
baik menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan dalam setiap bidang yang berhubungan dalam bidang
teknik, dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan dan bangunan
lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam
perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi
sampai berbagai macam mineral yang langsung digunakan
maupun yang diolah terlebih dahulu. Untuk itu dalam kesempatan ini,
akan dibahas tentang baja, khususna baja ringan, Masalah ini
diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis, cara pembuatan dan
kegunaan dari baja ringan itu sendiri,
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan baja dan baja ringan
2. Bagaimana sifat baja?
3. Bagaimana proses pembuatan baja?

C. Tujuan

1. Untuk mengenal apa itu baja


2. memahami proses pembuatan baja dan jenis baja.
3. untuk mengetahui fungsi baja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baja

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar


dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur
karbon dalam baja ringan berkisar antara 0.2% hingga 2.1%,
Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah
(titanium), krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten
(wolfram). Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya(tensile
strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility).

Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis,
akan tetapi kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Ada
bebarapa macam baja ringan yang dikelompokan berdasarkan nilai
tegangan tariknya . Kemampuan tegangan tarik ini umumnya
didasarkan pada fungsi akhir dari baja ringan tersebut.
Sebagai contoh untuk produk structural seperti rangka atap baja ringan
menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi (G550). Namun
untuk berbagai produk HOME APPLIANCES diperlukan baja ringan
dengan tegangan tarik yang lebih rendah (G300, G250) yang lebih
lentur dan lunak sehingga lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Karena tingkat kualitas dan kuat tarik tinggi, tidak heran baja ringan
lebih tipis dan ringan dibandingkan baja konvensional. Baja G550 bisa
diartikan sebagai baja yang mempunyai kuat tarik 550 Mpa (Mega
Pascal). Uji kualitas ini hanya dapat dibuktikan di laboratorium.

Meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional, dengan kuat
tarik sebesar 550 Mpa baja ringan dapat dijadikan andalan untuk
menopang beban struktur bangunan. Untuk fungsi non structural
seperti penutup atap diguanakan baja ringan kualitas G300.

Bagaimana dengan KETEBALAN BAJA RINGAN? Dipasaran umum


ketebalannya berkisar antara 0,20 – 2,00 mm. Variasi ketebalan ini
ditentukan oleh fungsi , sebarapa besar beban yang ditopang dan
ukuran bentang baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil dibandimg
dengan baja konvensional dengan tujuan untuk mengurangi beban
strukutur bangunan.

Kuda-kuda baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm.


Berbeda dengan kolom yang akan menopang beban yang lebih besar,
ketebalannya kisaran antara 1,00 -2,00 mm .
B. Sifat Baja

Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :

- Keteguhan (solidity)
Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
- kekuatan (stenght)
Kemampuan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu,
- Kekenyalan / elastisitas
Kemampuan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk
yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau
kerusakan
- Kemungkinan ditempa (maleability)
Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga
dapat dirubah bentuknya
- Kemungkinan dilas (weklability)
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan
memakai atau tidak memakai bahan tambahan,
- Kekerasan (hardness)
Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
C. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja

 Kuat tarik tinggi.


 Tidak dimakan rayap
 Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
 Bisa di daur ulang
 Dibanding Stainless Steel lebih murah
 Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
 Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan Baja :

 Bisa berkarat.
 Lemah terhadap gaya tekan.
 Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk
berbagai profile
 Tidak kokoh

D. Proses Pembuatan Baja


1. Proses konvertor

Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan


menghadap kesamping.
Sistem kerja

 Dipanaskan dengan sampai ± 1500 0c,


 Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari
volume konvertor)
 Kembali ditegakkan.
 Udara dengan tekanan 1,5 – 2 dihembuskan dari kompresor.
 Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan
hasilnya.
E. keuntungan menggunakan atap baja ringan sebagai
pengganti kayu

Penggunaan rangka baja ringan, merupakan hal yang belum lama ada di
Indonesia, beberapa developer yang menggunakan jenis rangka atap
ini, banyak mengadaptasi metode ini dari negara Jepang.

Hal inilah yang mungkin mengakibatkan masyarakat Indonesia belum


begitu familiar dengan rangka atap jenis ini. Akibatnya, banyak
masyarakat Indonesia masih enggan menggunakan rangka atap baja
ringan ini, padahal rangka ini sangatlah cocok digunakan di wilayah
Indonesia yang notabenya rawan gempa.

 Kelebihan menggunakan baja ringan dibandingkan


dengan menggunakan kayu

1. Rangka baja ringan tidak akan dimakan rayap.

Salah satu keuntungan baja ringan yang paling menonjol


adalah baja ringan lebih awet dan tidak akan di makan rayap

2. Baja ringan akan mempercepat durasi atau waktu pengerjaan


suatu bangunan.

Baja ringan yang sudah siap pasang tentunya akan banyak


menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang
di kerjakan.

3. Struktur rangka baja ringan yang tentunya lebih ringan dari


pada jika menggunakan kayu sebagai rangka atap
bangunan.

Tentunya hal ini bisa mempermudah pengerjaan dan keamanan ,


apabila sewaktu-waktu terjadi gempa, resiko untuk kecelakaan
yang tidak di inginkan bias lebih di kurangi
4. Rangka baja ringan hemat biaya.

Baja ringan tidak mudah lapuk, keropos ataupun menyusut,


sehingga lebih tahan lama dibandingkan dengan kayu

5. Rangka baja ringan memiliki struktur atau material yang


11bisa disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah.

Misalkan sebuah bangunan berada di pinggir laut atau pantai,


maka rangka baja ringan akan dilapisi dengan bahan tertentu
yang akan menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai ( tidak
mudah berkarat dll ).

6. Untuk menjaga lingkungan.

Seperti yang kita tahu bahwa hutan di Indonesia tidak sehijau


dahulu kala akibat penebangan liar. Oleh karena itu dengan kita
menggunakan atap baja ringan itu sama saja ikut menjaga
lingkungan kita yang sudah terlanjur rusak tidak menjadi lebih
parah lagi. Karena baja ringan yg sudah rusakpun juga bisa di
leburkan dan di produksi kembali
BAB III
KESIMPULAN

Setelah membaca pembahasan di atas, maka dapat di simpulkan


bahwa penggunaan baja ringan sangat di rekomendasikan, karena
dapat terlihat dari segi keamanan seperti lebih aman saat terjadi
gempa, lebih cepat dalam segi pemasangan karena baja ringan
sudah dalam bentuk batangan, tahan rayap dan bisa di sesuaikan
dengan iklim geografis tertentu

Anda mungkin juga menyukai