Anda di halaman 1dari 39

KONSEP PHC

(Primary Health Care)

SADONO WIWOHO
Latar Belakang PHC
@ Pada tahun 1970 merupakan “dekade
pembangunan” diseluruh dunia, negara
berkembang terdampak  ekonomi, sosial,
politik, kesehatan.

@ Dinegara maju derajat kesehatan relatif lebih


maju dibandingkan negara berkembang.

@Disamping itu di negara berkembang orientasi


lebih banyak kuratif dari pada promotif dan
preventif.
 Perubahan orientasi dalam
pembangunan kesehatan yang meliputi
perubahan – perubahan dari :
• Pelayanan Kuratif ke Promotif dan
Preventif
• Daerah Perkotaan ke Pedesaan
• Golongan Mampu ke Golongan
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah
• Kampanya Massal ke Upaya
Kesehatan
terpadu.
Pengertian PHC
• Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah
dan sosial yang dapat diterima secara umum
baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat

•  Melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta


dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara
setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan nasib sendiri (self
determination)
Tujuan PHC
• Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan yang diselenggarakan,
sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
Umum masyarakat yang menerima pelayanan.

• Pelayanan harus mencapai keseluruhan


penduduk yang dilayanai
• Pelayanan harus dapat diterima oleh
penduduk yang dilayani
• Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan
medis dari populasi yang dilayani
Khusus
• Pelayanan harus secara m aksimum
menggunkan tenaga dan sumber – sumber
daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Fungsi PHC

 Pemeliharaan kes
 Pencegahan penyakit
 Diagnosis & pencegahan
 Pelayanan tindaklanjut
Unsur Utama PHC

Mencakup
Upaya-upaya
Dasar
Kesehatan

Melibatkan Melibatkan
Kerja Sama Peran Serta
Lintas AKTIF
Sektoral Masyarakat
Prinsip Dasar PHC

 Pemerataan upaya kesehatan


 Penekanan upaya preventif
 Menggunakan teknologi tepat guna
 Melibatkan peran serta masyarakat
 Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Elemen PHC
 Pendidikan kes & cara cegah kendalikan
penyakit
 Peningkatan penyediaan makanan & gizi
 Penyediaan air bersih & sanitasi dasar
 KIA & KB
 Imunisasi
 Cegah & kendalikan penyakit endemik
 Pengobatan penyakit umum & kecelakaan
 Penyediaan obat esensial
Perkembangan PHC
• Banyak negara tidak mampu mengatasi
1950-an dan menaggulangi wabah penyakit TBC,
Campak, Diare dan sebagainya
• Timbul pemikiran untuk mengembangkan
1960 konsep ”Upaya Dasar Kesehatan”
• Studi WHO  Banyak negara tidak puas
atas sistem kesehatan yang dijalankan
1972/1973 dan banyak isu tentang kurangnya
pemerataan pelayanan kesehatan di
daerah – daerah pedesaan
•Sidang Kesehatan Sedunia (World Health
Essembly) dihasilkan kesepakatan ”Health For
All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi
1977 Semua Tahun 2000
•Tercapainya Derajat Kesehatan yang
Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif
Baik Secara Sosial Maupun Ekonomi

• Konferensi Alma Ata  ”Primary Health


1988 Care” (PHC)

Bentuk Operasional dari PHC tersebut di Indonesia adalah


PKMD (PengembanganKesehatan Masarakat Desa)
Perkembangan PHC di
Indonesia (1)
 Th. 1978 Indonesia ikut menandatangani
deklarasi Alma Ata  Health for All by the
year 2000.
 Health for All by the year 2000 dpt dicapai
melalui PHC ( Primary Health Care ).

Penerapan PHC di Indonesia  PKMD


PKMD

 Rangkaian kegiatan masyarakat yg


dilaksanakan atas dasar gotong – royong
dan swadaya dalam rangka menolong diri
sendiri dalam memecahkan masalah utk
memenuhi kebutuhan di bidang kes dan
bidang lain yg berkaitan agar mampu
mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Tujuan PKMD
 Meningkatkan kemampuan masyarakat
menolong dirinya sendiri di bid kes.
 Menumbuhkan kesadaran masy akan potensi
yg dimiliki utk menolong diri sendiri
 Mengembangkan kemampuan & prakarsa
utk berperan aktif & berswadaya di bid kes
 SDM setempat aktif dlm pembangunan desa
 Meningkatkan kesmas ( morbiditas /
mortralitas turun, angka kelahiran turun,
angka gibur turun dll )
Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (1)
 PKMD merupakan : Kegiatan dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat yg berkaitan dengan
kesehatan.
 PKMD merupakan wujud peran serta
masyarakat dlm pembangunan di bidang
kesehatan.
Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (2)
 PKMD muncul karena pada waktu itu
dinilai Yankes yg dilakukan oleh
Puskesmas kurang mendapat tanggapan
yg memadai dari masyarakat sekitarnya.

Mengapa (Pada Waktu itu) Puskesmas kurang


mendapat Respon dari masyarakat ?
Ciri Penting PKMD......... (1)

 Kegiatan PKMD didasarkan atas


kesadaran masyarakat & dilakukan
melalui usaha2 swadaya masyarakat.
 Setiap keputusan ditetapkan masyarakat
sendiri melalui musyawarah – mufakat
 Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh
tenaga setempat yg dipilih oleh
masyarakat sendiri.
Ciri Penting PKMD......... (2)

 Bantuan & dukungan Pemerintah yg


bersifat linsek disesuaikan dg kebutuhan
masyarakat.
 Kegiatan PKMD minimal ada salah satu
dari 8 elemen yg termasuk dalam Primary
Health Care.
▪ BENTUK OPERASIONAL PHC :
antara lain :

PROGRAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
( PKMD )

PROGRAM
GERAKAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT
( GHBS )

PROGRAM
PENGEMBANGAN DESA SIAGA

PROGRAM
GERAKAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT (GERMAS)
PROGRAM-PROGRAM PHC
1. Asuransi kesehatan 7. Upaya promotif
dan preventif
2. Pos obat desa (POD)
8. Pelayanan
3. Tanaman obat kesehatan dasar
keluarga (TOGA) 9. Tenaga kesehatan
4. Pos kesehatan sukarela
5. Kemitraan dengan 10.Kader kesehatan
sector diluar 11.Kegiatan
peningkatan
kesehatan
pendapatan
6. Peningkatan
pemberdayaan
masyarakat
UJUNG TOMBAK
SEKTOR KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PHC

adalah

PUSKESMAS*)
Tanggung Jawab Tenaga
Kesehatan dalam PHC
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
 Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan
individu
 Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik
asuhan diri sendiri pada masyarakat
 Memberikan bimbingan dan dukungan kepada
petugas pelayanan kesehatan dan kepada
masyarakat
 Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan
masyarakat
Diskusikan :

 Pengertian PUSKESMAS
 Regulasi – regulasi tentang
Puskesmas
 Pelayanan Esensial Puskesmas
 Pelayanan Pengembangan
Puskesmas
 Alasan pemilihan pelayanan
pengembangan Puskesmas
TERIMA KASIH
PONED (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Dasar )
 Infeksi nifas
 Perdarahan post
partum
PENURUNAN
 Pre eklamsi / eklamsia
AKI / AKB
 Distosia bahu &
ekstraksi vakum
 Resusitasi neonatus
PONED  Making
Pregnancy Safer
 Setiap persalinan harus ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih.  ???
 Setiap komplikasi obstetri mendpt layanan
oleh tenaga kesehatan terlatih
 Setiap WUS mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yg tidak diinginkan
dan penanganan komplikasi keguguran
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Puskesmas &
Puskesmas Perawatan ( 1 )
 Administrasi
1. Fasilitas kegawatdaruratan harus dikelola
& diselenggarakan
2. Penyelenggaraan UGD harus didasarkan
pada panduan pelayanan & prosedur
tertulis
3. Dokter & bidan sbg penanggungjawab unit,
bekerja sama secara terpadu.
4. Setiap petugas baru harus mendapat
orientasi
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Puskesmas
& Puskesmas Perawatan ( 2 )

 Staffing
1. Petugas pelaksana kegawatdaruratan
memiliki kualifikasi & terlatih.
2. Dokter puskesmas harus memiliki sertifikat
Poned, life saving skill dll.
3. Bidan harus sudah mengikuti pelatihan,
memiliki kemampuan & kompetensi dlm
kegawatdaruratan.
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Puskesmas &
Puskesmas Perawatan ( 3 )

 Kebutuhan minimal bidan & tugas khusus :


 Bidan koordinator : 1,
Tugas khusus : Koordinasi tugas, sarana
prasarana, koordinator kamar bersalin,
penerimaan & penempatan pasien baru /
pasien ruangan, rujukan medik kebidanan
 Bidan pelaksana : 2
Tugas khusus : Membantu persiapan &
pelaksanaan tindakan operasi pemrosesan alat.
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Puskesmas &
Puskesmas Perawatan ( 4 )

Alur pasien rujukan maternal & neonatal


LABORATORIUM

KAMAR BERSALIN Rawat


Ibu hamil Dokter/bidan
Prosedur tindakan Inap /
&
Administrasi Kasus rujukan sesuai nifas
Neonatal
standar pelayanan
Farmasi Kesehatan maternal & Perina
neonatal tologi
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Polindes &
Puskesmas Pembantu ( 1 )

 Administrasi
1. Penyelenggaraan UGD harus didasarkan
pada panduan pelayanan & prosedur tertulis
2. Tugas & Tgjwb bidan harus dijelaskan secara
tertulis
3. Bidan bertgjwb pd yankes yg diselenggarakan
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Polindes &
Puskesmas Pembantu (2)

 Staffing
1. Petugas pelaksana kegawatdaruratan
memiliki kualifikasi & terlatih.
2. Bidan yg memimpin lgs. harus memiliki
sertifikat Poned, life saving skill dll.
3. Bidan harus sudah mengikuti pelatihan,
memiliki kemampuan & kompetensi dlm
kegawatdaruratan.
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Polindes &
Puskesmas Pembantu ( 3 )

 Kebutuhan minimal bidan & tugas khusus di


Puskesmas Pembantu :
 Bidan pelaksana : 1
Tugas khusus : menyiapkan & melaksanakan
asuhan kebidanan
 Kebutuhan minimal bidan & tugas khusus di Polindes
 Bidan pelaksana : 1
Tugas khusus : Membantu menyiapkan &
melaksanakan asuhan kebidanan
Manajemen Poned ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar ) Polindes &
Puskesmas Pembantu ( 4 )

Alur pasien rujukan maternal & neonatal

KAMAR BERSALIN Rawat


Ibu hamil Bidan
Prosedur tindakan Inap /
&
Administrasi Kasus rujukan sesuai nifas
Neonatal
standar pelayanan
Laboratorium Kesehatan maternal &
sederhana neonatal
Manajemen Ponek ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif )
Rumah Sakit Kabupaten / Kota ( 1 )

 IGD
1. IGD harus mempunyai staf dg kualifikasi
yg sesuai
2. Pelayanan 24 jam / 7 hr dlm 1 minggu.
3. Kualitas sesuai standar
4. IGD berpartisipasi dlm PKM
5. IGD harus mendukung sistem pelayanan
kegawatdaruratan.
Manajemen Ponek ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif )
Rumah Sakit Kabupaten / Kota ( 2 )

 Administrasi
1. Fasilitas kegawatdaruratan harus dikelola
& diselenggarakan sesuai kebutuhan
masyarakat
2. Penyelenggaraan IGD berdasarkan panduan
3. Setiap petugas dpt bekerja sama
4. Setiap pegawai baru harus diorientasi
5. Setiap petugas harus selalu meningkatkan
kemampuan.
Manajemen Ponek ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif )
Rumah Sakit Kabupaten / Kota ( 3 )

 Staffing
1. Petugas pelaksana kegawatdaruratan
memiliki kualifikasi & terlatih.
2. Direktur medis harus memiliki sertifikat
Poned, Ponek life saving skill dll.
3. Setiap dokter / paramedis harus mengikuti
pelatihan, memiliki kemampuan &
kompetensi dlm kegawatdaruratan.
Manajemen Ponek ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif )
Rumah Sakit Kabupaten / Kota ( 4 )

 Kebutuhan minimal bidan & tugas khusus :


 Bidan koordinator : 1,
Tugas khusus : koordinator kamar bersalin.
 Bidan penyelia : 2
Tugas khusus : Menerima pasien baru, rujukan
medik kebidanan
 Bidan pelaksana : 6
Tugas khusus : Membantu persiapan &
pelaksanaan tindakan operasi, pemrosesan
alat.
Manajemen Ponek ( Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif ) Rumah
Sakit Kabupaten / Kota ( 5 )

Alur pasien rujukan maternal & neonatal

Dokter / Bidan Laboratorium

KAMAR BERSALIN OK
Ibu hamil IGD
& Prosedur tindakan
Rawat
Neonatal Administrasi Kasus rujukan sesuai
inap /
standar pelayanan
Nifas
Kesehatan maternal &
Inst. Farmasi neonatal Perina
tologi
Bank Darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai