1'4
g ET
l� 1�! RISIKO PASIEN JATUH
JAKARTA 2016
i
RUMAH SAKITHUSADA
JI. Raya Mangga Besar No. 137 - 139, Jakarta 10730, Indonesia
1:0TAK POS 2165 / JKT 10001
Tel.: (22.21) 626 0108, 649 0090, 601 0500 (Hunting) Fax. (62-21) 649 7494
E-mail: husada@husada.co.id Website: http://www.husada.co.id
TENTANG
Menimbang
a. bahwa jumlah kasus pasien jatuh menjadi bagian yang berrnakna
sebagai penyebab cedera bagi pasien;
b. bahwa rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila terjadi
insiden pasien jatuh;
c. bahwa untuk pengurangan risiko pasien jatuh perlu adanya suatu
panduan sebagai acuan dalarn pelaksanaan manajemen risiko pasien
j atuh;
d. bahwa sesuai butir a, b, dan c tersebut di atas perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Utarna Rumah Sakit Husada;
Mengingat
i. Undang - Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang - Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
4. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), KKP-RS
tahun 2008;
5. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rurnah Sakit (Patient Safety),
Departernen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008;
6. SK Perkumpulan Husada Nomor 102/PH/SK/VIII/2014 tentang
Pengangkatan Direktur Utama RS Husada;
7.
Peraturan Direktur RS Husada Nomor 007a/Int/SK/Dir/VIII/2015
tentang Panduan Manajemen Risiko Jatuh.
RUMAH SAKITHUSADA
RSUP WILAAHJAKARTA PUSAT BAGlAN UTARA :'
JI- Raya Mangga Besar No. 137 - 139, Jakarta 10730, Indonesia
KOTAK POS 21651 JKT 10001
Tel.: (62-21) 626 0108, 649 0090, 601 0500 (Hunting) Fax. (62-21) 649 7494
E-mail: husada@husada.co.id Website: htip://www.husada.co.ld
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Keempat Panduan ini menjadi acuan bagi seluruh profesional dan staf berbagai
disiplin ilmu dalam melaksanakan manajemen risiko pasien jatuh. di
Rumah Sakit Husada.
Ditetapkan di Jakarta
da tanggal 19 Desember 2016
/'�x I SI RUMAH SAKIT HUSADA
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat inap.
Dalam konteks populasi/masyarakat yang dilayani, pelayanan yang diberikan, dan
fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan
untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat
dan telaah terhadap obat dan konsumsi alkohol, penelitian terhadap gaya/cara jalan dan
keseimbangan, serta alat bantu beijalan yang digunakan oleh pasien. Program ini memonitor
baik konsekuensi yang dimaksudkan atau yang tidak sengaja terhadap langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengurangi jatuh. Misalnya penggunaan yang tidak benar dari alat
penghalang atau pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan cedera, sirkulasi yang
terganggu, atau integritas kulit yang menurun. Program tersebut harus diterapkan di rumah
sakit.
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka
menurunkan risiko cedera alcibat jatuh pada pasien, profesional pemberi asuhan akan menilai
dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risilco pasien jatuh, serta bekerjasama
dalam memberikan intervensi yang sesuai prosedur, mengingat jatuh merupakan faktor
tinggirnya angka pasien j atuh secara global, Manaj emen RS Husada perlu menerbitkan Buku
Panduan Manajemen Risiko Pasien Jatuh, dengan harapan seluruh petugas dapat memahami
resiko pasien jatuh, pencegahan, dan penanganannya. Sehingga dapat menurunkan biaya
3. IJefenisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,
dengan atau tanpa mencederai dirinya. Resiko jatuh merupakan suatu kejadian yang tidak
diinginkan yang bisa menjadikan pasien hilang posisi tegak atau tidak seimbang yang
mengakibatkan jatuh ke lantai atau ke dasar yang lebih rendah dari pasien secara tidak
terkontrol atau tidak sengaja. Ada dua kategori faktor risiko untuk terjadinya pasien jatuh
yaitu yang berkaitan dengan kondisi pasien itu sendiri (intrinsik) dan faktor lingkungan
(ekstrinsik).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan jatuh antara lain perasaan takut, serangan iskemik
sementara ( Transient Ischaemic Attack - TIA ), penyakit parkinson, riwayat patah
tulang /
fraktur, deformitas muskoloskletal atau miopati, inkontinensi urin atau sering ke kamar
mandi, gangguan pendengaran, dehidrasi, riwayat jatuh sebelumnya, penggunaan alat
penahan diri / pengekang ( restrain ), kesulitan dalam memahami instruksi, aritmia j antung,
/ agitasi, Depresi, gangguan gaya berjalan atau mobilitas, g angguan
stroke, delirium
penglihatan, vertigo / pusing, mengkonsumsi obat - obatan multiple, mengkonsumsi laksatif
4. Klasifikasi Jatuh
a. Kejadian tidak disengaja : kejadian jatuh yang terjadi secara tidak sengaja (misalnya
terpeleset, tersandung). Pasien yang beresiko mengalarni kejadian ini tidak dapat
diidentifikasi sebelum mengalami jatuh dan umumnya tidak dikategorikan dalam resiko
jatuh. Kejadian jatuh jenis ini dapat dicegah dengan menyediakan lingkungan yang aman.
b. Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi : kejadian jatuh yang terjadi ketika penyebab fisik
Ruang lingkup panduan ini diperlukan guna meningkatkan keselamatan pasien dirumah sakit
berkaitan dengan pencegahan resiko jatuh. Upaya yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan
membuat pengkajian resiko jatuh, melakukan intervensi sesuai dengan scoring pengkajian, dan
penilaian clang resiko jatuh.
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien :
a. Instalasi Rawat Inap.
b. Instalasi rawat jalan
c. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
d. Pasien yang akan menjalani suatu prosedur tindakan, termasuk pemeriksaan diagnostik
Penerapan upaya pengurangan risiko pasien jatuh di RS HUSADA dimulai sejak awal pasien
datang ke RS HUSADA. Semua pasien yang baru masuk di Rumah Sakit Husada dianggap
beresiko jatuh. Langkah - langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pengkajian awal
saat pasien baru masuk, pengkajian clang pada pasien bila ada perubahan kondisi atau
pengobatan, penerapan langkah - langkah pence akan dan g pengamanan bagi pasien yang
dianggap berisiko, monitor dan evaluasi berkala terhadap keberhasilan pengurangan cedera
d. Pelaksana pengkajian awal pasien rawat jalan adalah perawat instalasi rawat jalan dan
perawat IGD, penunjang diagnostik, dan ODC.
e. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining risiko jatuh kepada setiap pasien dengan
menggunakan "Asessmen Risiko Jatuh" yang terdapat di formulir pengkajian
keperawatan.
Pasien IGD atau yang datang langsung melalui pelayanan administrasi pasien, dan
f.
memerlukan rawat inap diberikan penanda risiko jatuh pada gelang identitas pasien.
Pada pasien yang berisiko jatuh sedang dan tinggi, ketika pasien tersebut baru masuk ke
g.
, maka akan diberikan inform.asi dan edukasi bahwa pasien tersebut
ruang rawat in
berisiko jatuh.
Pengkajian awal risiko jatuh pada pasien Hemodialisa, Kamar Bedah, Endoscopy,
h.
Broncoscopy, Kateterisasi Jantung menggunakan Pengkajian Morse Fall Scale.
Pengkajian awal risiko jatuh pada pasien di IGD menggunakan pengkajian risiko jatuh
i.
rawat jalan, kecuali pada pasien anak menggunakan pengkajian humpty dumpty.
Pada bagian Hemodialisa, ODC, URJ tetap dilakukan pengkajian resiko jatuh dan pasien
j.
yang berisiko jatuh diberikan pita kuning ditangan kanan.
k. Perawat yang memberikan informasi pencegahan jatuh mendokumentasikan dalam
Formulir Edukasi Terintegrasi dan ditandatangani oleh perawat dan pasien/keluaiga.
1. Pada pasien yang beresiko jatuh sedang dan tinggi, perawa t atau petugas yang bertugas
akan memintakan tanda tangan kepada keluarga sebagai bukti bahwa telah dijelaskan
pasien tersebut berisiko sedang atau tinggi untuk jatuh. Bagi perawat di rawat inap, hal
ini dilakukan setiap pergantian shift.
rendah.
b) Setiap shift untuk pasien yang berisiko sedang dan tinggi untuk jatuh.
c) Asessmen ulang juga dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan kondisi
pediatri.
d. Untuk pasien dengan risiko jatuh sedang dan tinggi, dilakukan pemasangan tanda risiko
faktu 1 isiko
skald Pow skor
riwayat jatuh is�en
Ya 25
dianosis g se kd uner 2 tidak 0
dianosis g me di s) ya 510
alt b aantu tidak 0
Berpegangan pada perabot 30
tongkat/alat penopang 15
ter pasang if nus tidak ada/kursi roda/perawat/tirah baring 0
ya 20
g abl yaerjaan tidak 0
terganggu 20
lemah 10
status mental normal/tirah baring/imobilisasi 0
Bering lupa akan keterbatasan yang
dimiliki 15
sadar akan lcemampuan diri sendiri 0
Petunjuk Pengisian : Total
1. Rwwayat jatuh:
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat
kejadian jatuh fisikologis dalam 12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya
berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh, berikan skor 0.
2. Diagnosis sekunder:
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medic, berikan skor 15; jika tidak, berikan
skor 0.
3. Alat Bantu:
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien
menggunakan tongkat / alat penopang, berikan skor 15. Jik pasien dapat berjalan tanpa alat
15. Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenarnya, berikan skor 0.
Resiko MORSE"
-
-
Iigi a�ucteC kriteria� nilai skor
Usia ❑ < 3 th aun
L! 3-7tahun 43
❑ 7 - 13 tahun 2
Ci ? 13 tahun 1
Jervis kelamin ❑ Laki-laki 2
0 Perempuan I
Diagnosis U Diagnosis neurologi 4
0 Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi , 3
anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
0 Gangguan perilaku / psikiatri 2
❑ Diagnosis lainnya I
Ganuan kiigg ogntf ❑ Tidak menyadari keterbatasan dirinya -
3-
0 Lupa akan adanya keterbatasan 2
❑ Orientasi baik terhada diri sendiri 1
Faktor linkugngan ❑ Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4
❑ Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam 3
tempat tidur bayi / perabot rumah
0 Pasien diletakkan di tempat tidur 2
❑ Area di luar rumah sakit 1
Respons terhadap: ❑ Dalam 24 jam 3
1. Pembedahan/ sedasi / ❑ Dalam 48 jam 2
anestesi ❑ > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ I
anestesi
No.Rekam Medik:
Skrinrng
kiwayat 'atuhJ Ja��af�an l�r ter ui�� u� \illi
apakah pasien datang ke rumah a1s t Ya / tidal
karena jatuh? Salah satu jawaban ya =
jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh Yal tidak
Status mental dalam 2 bulan terakhir ini?
apakah pasien delirium? (tidak dapat Ya/ tidak
membuat keputusan, pola pikir tidak Salah satu jawaban ya = 14
terorganisir, Rangg uan daya in gat)
apakah pasien disorientasi? (salah Ya/ tidak
menyebutkan waktu, tem at, atau oran )
apakah pasien mengalami agitasi? Ya/ tidak
(ketakutan, gelisah, dan cemas)
Penglihatan
apakah pasien memakai kacamata? Ya/ tidak Salah satu jawaban ya --
apakah pasien mengeluh adanya Ya/ tidak
penglihatan buram?
apakah pasien mempunyai glaukoma, Ya/ tidak
katarak, atau degenerasi makula?
Kebiasaan
apakah terdapat perubahan perilaku Ya/ tidak
berkemih y
berkemih? (frekuensi, urgensi,
inkontinensia, nokturia)
Transfer (dari
mandiri (boleh menggunakan alat bantu
tempat tidur ke jalan) jumlahkan nilai transfer dan mobilitas.
kursi dan Jika ilai total 0-3, maka skor = 0. jika
kembali ke
memerlukan sedikit bantuan (I orang) / nilai total 4-6, maka skor = 7
dalam pengawasan
tempat tidur)
memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu
bantuan total
Mobilitas
mandiri (boleh menggunakan alat bantu
jalan) _
berjalan dengan bantuan I orang (verbal /
fisik)
menggunakan kursi roda
imobilisasi 3
Keterangan skor:
0-5 = risiko rendah
6-16 = risiko sedang
17-30 = risiko tinggi
D. Pengkajian Resiko jatuh Pasien Rawat Jalan
0 Ya ❑ Tidak
2. Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda lain sebagai penopang
saat akan duduk?
0 Ya 0 Tidak
HASIL
0 Tidak Berisiko (tidak ditemukan 1 dan 2)
❑ Risiko rendah (ditemukan 1 atau 2)
Diberitahukan ke dokter
❑ Ya, pukul
❑ Tidak
Berisiko.
Penilaian risiko jatuh pada pasien merupakan salah satu upaya untuk mengidentifikasi
apakah seorang pasien mempunyai risiko atau kemungkinan yang besar atau tidak untuk
terjadinya jatuh sehingga dapat diambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, yaitu:
a. Penataan lingkungan dan sarana.
a) Pencahayaan yang terang tapi tidak menyilaukan mata.
b) Mengurangi penghalang seperti keset, kabel listrik dan lantai yang basah
c) Karnar mandi dengan pegangan, toilet duduk dan bel.
kesehatan lainnya.
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya _< 63,5 cm), dan
pastikan roda terkunci
6. Anjurkan pasien menggunakan sandal yang tidak licin
7. Pastikan pencahayaan adekuat
8. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan pasien
11. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien dengan
gangguan keseimbangan / gaya berjalan / penurunan fungsional.
12. Nilai ulang status kemandirian pasien sesuai dengan skoring resiko jatuh pasien
13. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau vertigo dan
1• Berikan tanda di dekat tempat tidur pasien untuk identifikasi pasien risiko jatuh
2 Lkoasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station)
Kunjungi pasien setiap jam oleh petugas medis dan lakukan pengawasan ketat
4 Ptikasan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan kedua sisi e an p g gan
tempat tidur terpasang dengan baik
5. Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
6. Batasi aktivitas pasien dan berikan informasi mengenai tindakan pencegahan jatuh
pada pasien dan keluarga
7. Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki yang tidak licin dan alai
bantu dare rumah (seperti tongkat, alat penopang)
8. Nilai kebutuhan akan fisioterapi
9. Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
10. Kolaborasi dengan tim . yang memberikan asuhan kepada pasien dalam
kondisi pasien
2. Kepala Ruangan atau Penanggung Jawab Shift melaporkan kepada dokter jaga
5. Bila pasien cedera/anggota tubuh ada yang terluka, lakukan perawatan luka atau
6. Dokumentasikan kejadian jatuh baik Lokasi jatuh, waktu cedera, dan tindakan yang
8. Pasien yang diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur oleh DPJP, harus clitemani
oleh petugas dalam 24 jam pertama, lalu dilakukan asessmen ulang
9. Penunggu pasien yang yang menyaksikan kejadian jatuh atau menemukan pasien
jatuh melaporkan kepada perawat, kemudian perawat mengisi Forznulir Laporan
Insiden Internal.
10. Perawat Kepala Ruangan akan memverifikasi laporan kejadian dan meneruskan
laporan ke KPRS
11. Tim Keselamatan Pasien akan melakukan grading serta membuat rekomendasi
keperawatan.
informasi.
4. Pemberian informasi mengenai risiko jatuh (pada pasien risiko jatuh sedang dan
tinggi) akan dilakukan setiap pergantian shift dan disertai bukti tanda tangan
pasien/keluarga dan perawat yang memberikan edukasi di lembar implementasi
keperawatan.
5. Monitor dan Evaluasi Berkala
Semua pasien yang berisiko jatuh akan di monitoring sesuai dengan hasil pengkajian yang telah
dilakukan. Pada pasien yang berisiko rendah untuk jatuh, pengkajian ulang dilakukan setiap
tujuh hari sekali. Pada pasien yang berisiko sedang untuk jatuh, pengkajian ulang dilakukan
setiap empat hari sekali. Sedangkan pada pasien yang berisiko tinggi untuk jatuh, pengkajian
dilakulcan setiap dua hari sekali.
BAB IV
DOKUMENTASI
Keluarga pasien yang sudah dilakukan pengkajian resiko jatuh, akan diedukasi oleh
perawat yang merawat pasien. Perawat tersebut menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa
pasien tersebut berisiko rendah/sedang/tinggi untuk jatuh. Pencatatan edukasi keluarga pasien
dilakukan di fornnulir edukasi pasien dan bagi pasien yang berisiko sedang/tinggi untuk jatuh,
keluarga pasien akan di edukasi pada setiap pergantian shift dengan bukti tanda tangan keluarga
dan perawat yang memberikan edukasi pada formulir implementasi yang telah disediakan.
Dokumentasi Pelaporan Insiden Jatuh tercatat Lembar Edukasi dan sensus harian. Setiap
pelaporan dan pencatatan yang berhubungan dengan insiden jatuh akan dipantau dan
ditindaklanjuti oleh Tim Keselarnatan Pasien RS.
BAB V
PENUTUP
Proses manajemen risiko jatuh ini berlaku untuk semua staf rumah sakit yang terkait
dalain memberi layanan kepada pasien. Manajemen risiko jatuh harus dimulai pada saat kontak
pertanla dengan pasien dan itu merupakan tanggungjawab semua staf rumah sakit apakah itu
klinisi atau admisi. Seiring dengan ini diharapkan manajemen risiko jatuh berjalan dengan baik
dirumah sakit ini.
Narna
PENG UIAN AWAL I0TERAWAT J No. RM/ Reg
PASIEN MASUK (DEWASA) Tanggal Lahir/Utnur
I 1924 jr Denis, kel.amin L / P Ruangan :
I)okter
Tiba di Ruangan Tgl ... / ... / ... Jam ...
Cara Masuk r Pengkajian : Tgl... / ... / ... Jam. ..
❑ Brankar ❑ Lain - lain
PEMERIKSAANTANDA - TANDA VITAL
Kesadaran compos mentis / delirium / soranolen / sopor / koma GCS: E ... . M ...... V ...
Keadaan Umum baik / sedang / kurang Berat Badan kg
Tekanan Darah /- ... mmHg Tinggi Badan . cm
Nadi x/ tent Pernapasan . x/mnt
Suhu Tubuh OC
ALE RC1 / REAKSI
Alergi: ❑ Ya ❑ Tidak ❑ Tidak Tahu
Bila Ya:
❑ Alergi Obat, sebutkan ... Reaksi ...
❑ Alergi Makanan, sebutkan ... Reaksi ...
❑ Alergi Lainnya, sebutkan ... Reaksi ...
❑ Stiker Tanda Alergi dipasang (warna merah)
Diberitahukan ke dokter / farmasis (apoteker) / dietisien (coret salah satu) Ya, Jam Tidak
SKRINING GIZI
Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir
❑ Tidak ada penurunan berat badan 0
❑ Tidak yakin / tidak tahu / terasa baju lebih longgar 2
❑ Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
❑ 1 -5 Kg 1
❑6-10Kg 2
❑ 11- 15 Kg 3
❑>15Kg 4
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan
❑ 7-4 kra 01
c3 Ya
Total Skor: ...
3. Pasien dengan diagnosa khusus ❑ Ya ❑ Tidak
Garis bawahi pada diagnosis yang terdapat pada pasien, contoh : PPOK. hemodialisis.
(fraktur tulang punggung, sirosis hati, PPOK, hemodialisis, diabetes, kanker, bedah digestif, stroke, pneumonia berat,
cedera kepala, transplantasi, luka bakar, pasien kritis di ICU / HCU, usia lanjut, psikiatri, mendapat kemoterapi atau
radiasi, imunitas rendah / HIV-AIDS, penyakit kronis lain, sebutkan ... ., )
4. NOT, Tipe Ukuran NGT Terpasang Tanggal
(Bila skor > 2 dan /ataupasien dengan diagnosis/kondisi khusus dilakukan pengkajian lebih lanjut oleh nutrisionis
/Dietisien)
Sudan dibaca clan diketahui olehDietisien (diisi oleh Dietisien) ❑ Ya. Jam ... ❑ Tidak
SKRINING NYERI
Parameter Skrining
Riwayat Apakah pasien clatang ke rumah sakit karenajatuh? Jawaban + Ket. Nilai Skor
jatuh Jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalatn 2 bulan terakhir Ya/tidak Salah satu
ini? Ya/tidak jawaban ya =
Status Apakah pasien delirium? (tidak dapat men:.buat keputusan, pola 6
mental pikir tidak terorganisir, gangguan Jaya ingat) Ya/tidak Salah satu
jawaban ya =
Apakah pasien disorientasi? (salah menyelmtkan waktu, tempat,
atau orang) Ya/tidak 14
Apakah pasien mengalami agitasi? (ketakt.tan ggelisah, dan
comas) Ya/tidak
Penglihatan Apakah pasien memaka kkacamata?
Apakah pasien mengeluh adanya penglihai:an buram? Ya/tidak Salah satu
Apakah pasien mempunyai glaukoina, katarak, atau degenerasi Ya/tidak jawaban ya =
makula? Ya/tidak 1
Kebiasaan Apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi,
berkemih urgensi, inkontinensia, nokturia) Ya/tidak ya=2
13 Pasien berisiko jatuh dilakukan petnasangan stiker kuning di gelang identitas pasien
D Risiko jatuh rendah dilakukan assesmen setiap shift pagi.
❑ Risiko jatuh sedang dan tinggi dilakukau assesmen serta-edukasi tentang pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
setiap shift, pasang tanda risiko jatuh di bed pasien dan lakukan manajemen pencegahan pasien jatuh.
kesehatan kami, kami inetnbutuhkan kerjasama Bapak/Ibu dalam pencegahan risiko jatuh pasien, yaitu
RMI 11 A]
3/5 RM/Reu 02/X/2016
Nyeri Tekan ...
Lochea
❑Warna ... ❑ Banyak ...
Perineum ❑ Utuh ❑Bau ...
o Episiotomi ❑ Ru �tur 1
Vulva ❑ Varises ❑ Keadaan Luka ...
❑ Kondiloina ❑ P eradangan
Vagina ❑ Cairan
❑ Bau+/-
❑ Perdarahan, jumlalr ... ❑ Warna ❑ Prolaps Uteri
Anus ❑ Hemoroid . cc
❑ Tidak
Kelainan Reproduksi / Seksual, Jelaskan : ••..
Indonesia
Kebutuhan penterjemah ❑ Ya ❑ Inggris
Pendidikan pasien ❑ SD ❑ Tidak
Baca dan tulis ❑ Baik ❑ SLTP
Pilihan cara belajar ❑ Verbal ❑ Kurang
❑ Tulisan
Budaya / Suku / Etnis
Hamlbatan :
❑ Tidak ada ❑ Bahasa
❑ Kognitif terbatas ❑ Penglihatan terganggu
❑ Budaya/ agama/ spiritual ❑ Emosional ❑ Pendengaran terganggu ❑ Fisik lemah
❑ Gangguan bicara ❑ Motivasi kurang ❑ Keyakinan :... ❑ Lain-li an n: ...
K b e u Lull an : {nilih tonik pen bicaraan pada kotak bat -
11 Proses penyakit ❑ O at obatanan
11 Prosedur (contoh: cara perawatan luka)
❑ Pencegahan faktor risiko
❑ Diet dan nutrisi
13 Lingkungan yang mau disiapkan paska rawtManajemen nyeri❑
❑ Rehabilitasi
❑ Kebutuhan privasi tambahan :...
❑ Lain - lain :
Kesediaan Pasien dan / atau keluarga untuk menerima informasi dan edukasi
'
RESt'.OI\ »lbJ< { R z t 7
'S.ISTE
Pekerjaan ❑ Wiraswasta
❑ Swasta ❑ Pegawai Negeri
Tinggal Bersama : ❑ SlUaPTli / Tcfr;n r.-..._._ m.._
a i eman ❑ Sendiri 13
Kondisi lingkungan di rumah (khusus untuk pasien geriatri, anak dan penya kit tertentu)
❑ 1 Lantai ❑ 2 Lantai
Kamar mandi di Lantai 1 ❑ Ya ❑Tidak
Masuk ke rumah ada tangga
❑ Ya ❑ Tidak
Orang yang membantu perawatan serelah di rumah :...
Bantuauyangdibutuhkansetelalrdirumah ••• • • • • •• • • •.•'
❑ Mandi ❑ BAB / BAK ❑ Makan ❑ Berjalan / ambulasi
❑ Perawatan luka 13 Pemberian obat
N'•, , / ' 3RD ,"
❑ Jalan -pas/ F Gas X1. k IAIb DIAGl?.O$A K PE) � fVJ
El Integritas Kulit 11 Nyeri ❑ Keselamatan Pasien / Injury
❑ Pola Tidur
❑ Perawatan Diri 11 Suhu Tubuh ❑ Mobilitas /Aktivitas
11 Konflik Peran ❑ Perfusi Jaringan ❑ Eliminasi 11 Pengetahuan / Komunikasi
❑ Intake Nutrisi ❑ Hipertermi ❑ Cemas
11 Lain - lain: 13 Keseimbangan Cairan / Elektrolit
( ... .)
( ...
RMI 11 Al
RM/Rev. 02/X/2016
Nalna
1P A is I,N('FK1;l/ J)jk. 1 +>AWWAL KEPERAWA.CAN No.RM/Reg
Taitggal Lahir/Urnur
PASIEN I�KASUK (ANAK)
Jen.is kelamin : L / P Ruangan
Dokter
Tiba di Ruangan : Tgl ... / ... / ... Jam ... Pengkajian : Tgl . .. /I / ... Jam ...
Cara Masuk ❑ Jalan El Kursi Roda ❑ Brankar ❑ Lain - lain
I'EMERIKSAAN. TANDA - TANDA VITAL
Kesadaran : Compos mentis / delirium / somnoten / sopor / koma GCS : E .M V
Ke.adaan Ummn : bails / sedang / kurang Berat Badan kg
Tekanan Daraii / ... ... mmHg Tinggi Badan .. cm
Nadi xi nit Pernapasan . x/mnt
Suhu. Tubuh : °C
ALERGI / R.EAKSI
Alergi: ❑ Ya ❑ Tidak ❑ Tidak Tahu
Bi.la Ya:
❑ Alergi Obat, sebutkan ... Reaksi ...
❑ Alergi Ivlakanan, sebutican ....................................................Reaksi ...
❑ Alergi Lainnya, sebutlcan ... Reaksi ...
c] 'ti cer Tanda Alergi dipasang (warna merah)
Diberitalutkan ke dokter / farmasis (apoteker) / dietisien (coret salah satu) [3 Ya, Jam ❑ Tidak
(Bila skor > 2 dan / atau pasien dengan diagnosis / kondisi khusus dilakukan pengkajian lebih lanjut oleh nutrisionis
l Dietisien)
Sudah dibaca dan diketahui oleh Dietisien (diisl ole/r Dietisien) ❑ Ya, Jam ... [3 Tidak
SKRINING NYERI
R MI 11 A2 1 /5 RAVI?ev, 021%12 t 6
o Menekan bcl / memanggil perawat jika membutuhkan baniuan
o Menyingkirkan dan merapikan barang - barang yang berserakan di sekitar tempat tidur pasien o
Mcnghidupkan lampu di malam hari
o Memberitahukan dokter / perawat bila ada obat - obat dari luar RS Husada yang diberikan pada pasien
Skor Braden Q
PARAMETER
SKOR PARAMETER SKOR
Mobilitas
Nutrisi
I = Imobilisasi total 3 =Agak terbatas
1 = Sangat buruk 3 =Adekuat
2 = Sangat terbatas 4 = Tidak terbatas
2 = Kurang adekuat 4 = Sangat baik
Aktivitas
Perfusi jaringan dan Oksigenisasi
I = Tirah baring 1=Saegattidakberkompromi/tidakadekuat
2 = Mampu untuk duduk Hipotensi(MAP <50mmhg,<40padabayiban! lahir
3 = Kadang berjalan khaki tidaktoleransiterhadapperubahan posisi
4 = Belum bisa berjalan kaki (usia terlalu muda) 2 = Kompromi / tidak adekuat,
Nonnotensi,O2sat<95%, Hb<IOmg/dl
atau berjalan terlalu sering
capillaryrefil>2", pH<7,4
3 =Adekuat: Normotensi, 02 Sat < 95 atau lib <lorng/dl
capillary refill > 2", pH normal
4 = Sangat balk Normotensi, 02 sat > 95%,
capillary< 2" Hb normal
Persepsi Sensori
1 = Benar - benar terbatas Friksi Gesekkan
Gesekkan yang berlawanan dengan permukaan kulit
2 = Sangat terbatas
l=Masalah ansi ufikan eyang gr (k kakrran, konirakurr, rasa
3 = Agak terbatas
4 = Tidak terganggu gatal, gelisah)
2=Masalah (perubahan posisi dibantu sebagian, selalu
Kel ernb ab a n diangkat untuk menaikkan posisi dengan bantuan linen).
I = Kelernbaban konstan 3=Masalah potensial risiko (masih dapat bergerak lemab,
2 = Sangat lembab
mernerlukan bantuan minimal)
3 = Sesekali lembab
4=Tidakadamasalah
4 = Jarang lembab
Total Skoir
❑ Lakukan scoring braden q setiap hari
❑ Bila Skor Braden Q < 15, informasikan DPJP dan keluarga bahwa pasien berisiko luka tekan, Lakukan pencegahan
luka tekan dengan pasang jadual perubahan posisi tidur,.mika - miki tiap 2 jam sesuai jadual, pertahankan nutrisi
adekuat, hindari gesekan berlebihan berikan vaselin / pelembab, segera ganti diapers atau linen bila basah / BAB / BAK
Lakukan dokumentasi, assesmen ulang tiap hari, dokunrentasi foto tiap 3 hari, kecuali bila ada perubahan atau
perkembangan luka tekan. Lakukan perawatan luka sesuai instruksi dokter dan lanjutkan tindakan pencegahan luka
tekan.
---1
RMI 11.42 3/5 RMIReu 02/X/2016
PIsi�GYCAJIAN KI1IISUS £'1!;l),IATRI
Riwayat Prenatal
Apgar Score :
Appearance : ... Pulse :... Grimace : ... Activity : ... Respiration :...
o Jalan Napas / Pertukaran Gas ❑ Perawatan Diri o Suhu Tubuh ❑ Mobilitas / Aktifitas
Tanggal Selesai Pengkajian :... . Jam :... Ta.nggal Selesai Pengkajian ... . Jam :...
( ... ( ... )
<(Vi . AT KESEHATAN
Riwayat Pekerjaan :
RIWA:YAT PSIICOSOSIAL
Hubungan pasien dengan anggota keluarga: ❑ Baik ❑ Tidak balk
I Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir
o Tidak ada penurunan berat badan
❑ Tidak 'akin / tidak tabu / terasa baju lebih longgar
o Jika ya, berapa penurunan begat badan tersebut
of-5 Kg
o6- 10 Kg
o11-15Kg
o>15Kg
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan
o Tidak 0
o Ya
Dila skor> 2 dan atau pasien dengan diagnosis / kondisi khusus dilakukan pengkajian lanjut oleh Dietisien
3- Pasien dengan diagnosis khusus: ❑ Ya ❑ Tidak
(DM/ Kemoterapi/ I-lemodialisa/ Geriatri/ Imunitas menurun/ Lain-lain. sehutkan
SKAI,A N1'EIZI
BERAPAKAH SKALA NYERI ANDA ? r
o Tidak ada nyeri 0 Nyeri Kronis ❑ NV eri Akut
0 1 2 3 4 5 7
Faktor pencetus :...
sy.:i Ny.>,i ad..g N�rai
N7ssi Skala nveri ... Lokasi :...
Durasi :... Frekuensi
Karakterisitik ...
Nyeri hilang, bila:
a. o Mrnum obat 0 Mendengar musik
4 G 10
J o Istirahat o Berubah posisi / tidur
o Lain - lain, sebutkan :
SKRI'flr G GIZI
RMJ/153 1/Z
RM/Rev.03/X/2016
Lampiran 1