Laporan Akhir
Laporan Akhir
LAPORAN AKHIR
No Kontrak :
Oleh :
September 2018
2
3
RINGKASAN
Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Ekskklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain (walaupun hanya
air putih), sampai bayi berumur 6 bulan. Inisiasi Menyusu Dini (IMD atau early
initiation) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Jadi,
sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia yang lain mempunyai
kemampuan untuk menyusu sendiri. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan
kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah lahir. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah faktor karakteristik, pengetahuan, sikap, dan
dukungan keluarga berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif dan
pelaksanaan IMD di Desa Payaman.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian cross sectional dan pengambilan sampel dengan cara total
sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 orang ibu
yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan di Desa Payaman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan (p=0,000<0,05), sikap
(p=0,003<0,05), dan dukungan keluarga (p=0,011<0,05). Faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan IMD adalah pengetahuan (p=0,000<0,05) dan
dukungan (p=0,006<0,05).
Dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling signifikan dalam pemberian
ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD adalah pengetahuan Ibu. Disarankan kepada
petugas kesehatan agar sering melakukan penyuluhan dan memberikan motivasi
kepada Ibu tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayi.
PRAKATA
4
Puji syukur Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan laporan kemajuan penelitian dosen pemula yang berjudul
INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF ini dengan lancar.
Kegiatan penelitian ini merupakan salah satu unsur dari tri dharma perguruan
tinggi yang wajib kita implementasikan yang diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada masyarakat luas.
Terselesaikannya laporan ini berarti bahwa penelitian yang direncanakan
hampir telah memenuhi tahap akhir. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam semua hal agar
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar terutama Kemenristek Dikti dan
seluruh civitas akademika Universitas Islam Lamongan.
Laporan ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan kritik agar pada laporan akhir nanti dapat lebih
baik lagi dan dapat memberikan hasil yang optimal.
Tim Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1
5
HALAMAN PENGESAHAN 2
RINGKASAN 3
PRAKATA 4
DAFTAR ISI 5
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR GAMBAR 8
DAFTAR LAMPIRAN 9
BAB 1. PENDAHULUAN 10
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 14
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 21
BAB 4. METODE PENELITIAN 22
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 29
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 60
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 61
DAFTAR PUSTAKA 63
LAMPIRAN 65
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
eksklusif
Gambar 5 Grafik uji hubungan antara pengetahuan dengan pemberian 41
ASI eksklusif
Gambar 6 Grafik uji hubungan antara sikap dengan pemberian ASI 44
eksklusif
Gambar 7 Grafik uji hubungan antara dukungan keluarga dengan 45
pemberian ASI eksklusif
Gambar 8 Grafik hasil uji hubungan umur dengan pelaksanaan IMD 47
Gambar 9 Grafik uji hubungan pendidikan dengan pelaksanaan IMD 48
Gambar 10 Grafik uji hubungan antara pekerjaan dengan pelaksanaan 49
IMD
Gambar 11 Grafik uji hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan 51
IMD
Gambar 12 Grafik uji hubungan antara sikap dengan pelaksanaan IMD 52
Gambar 13 Grafik uji hubungan antara dukungan keluarga dengan 54
pelaksanaan IMD
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2.1.1 Pengertian Inisiasi Menyusu Dini
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan
memulai/inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir/dini, dengan
membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih,
sampai menyusu pertama selesai, apabila dalam satu jam tidak ada reaksi
menyusu, maka boleh mendekatkan puting susu tetapi beri kesempatan bayi
untuk inisiasi.
Bila diletakkan sendiri di atas perut ibunya, bayi baru lahir yang sehat
akan merangkak ke atas, dengan mendorong kaki, menarik dengan tangan dan
menggerakkan kepalanya hingga menemukan puting susu. Indera penciuman
seorang bayi baru lahir sangat tajam, yang juga membantunya menemukan
puting susu ibunya. Ketika bayi bergerak mencari puting susu, ibu akan
memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Ini membantu kontraksi otot rahim
sehingga rahim menjadi kencang dan dengan demikian mengurangi
perdarahan. Oksitosin juga membuat payudara ibumengeluarkan zat kolostrum
ketika bayi menemukan puting susu dan mengisapnya.
2.1.2 Prinsip Inisiasi Menyusu Dini
14
Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan
kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam bahkan lebih sampai
bayi dapat menyusu sendiri. Apabila ruangan bersalin dingin, bayi di beri topi
dan di selimuti. Ayah atau keluarga dapat memberi dukungan dan membantu
ibu selama proses bayi menyusu ini. Ibu diberi dukungan untuk mengenali
saat bayi siap untuk menyusu, menolong bayi bila diperlukan (JNPK, 2007).
2.1.3 Tahapan Inisiasi Menyusu Dini
1. Tahap pertama disebut istirahat siaga (rest/quite alert stage). Dalam waktu
30 menit, biasanya bayi hanya terdiam. Tapi jangan menganggap proses
menyusu dini gagal bila setelah 30 menit sang bayi tetap diam. Bayi
jangan diambil, paling tidak 1 jam melekat.
2. Tahap kedua, bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan
menghisap pada mulutnya. Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi
memasukkan tangannya ke mulut.
3. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang menetes dari
mulut bayi itu jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi juga
mencium bau air ketuban di tangannya yang baunya sama dengan bau
puting susu ibunya. Jadi bayi mencari baunya.
4. Tahap keempat, bayi sudah mulai menggerakkan kakinya. Kaki mungilnya
menghentak guna membantu tubuhnya bermanuver mencari puting susu.
Khusus tahap keempat, ibu juga merasakan manfaatnya. Hentakan bayi di
perut bagian rahim membantu proses persalinan selesai, hentakan itu
membantu ibu mengeluarkan ari-ari.
5. Pada tahap kelima, bayi akan menjilati kulit ibunya. Bakteri yang masuk
lewat mulut akan menjadi bakteri baik di pencernaan bayi. Jadi biarkan si
bayi melakukan kegiatan itu.
6. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan
menyusu untuk pertama kalinya. Proses sampai bisa menyusu bervariasi.
Ada yang sampai 1 jam. (Roesli, 2008)
2.1.4 Tata Laksana Inisiasi Dini Secara Umum
1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
15
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penurunan kebiasaan menyusui
21
BAB 3
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
Pengetahuan
Dukungan
Gambar Keluarga
1. Kerangka Konsep faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian IMD dan ASI eksklusif.
b. Sikap terhadap tradisi Sikap ibu terhadap tradisi Pernyataan favourable: Distribusi tidak normal. Ordinal
pemberian IMD dan keluarga/masyarakat tentang IMD dan Bila jawaban Setuju skor =1, Tidak Median=9
ASI ekslusif dan pemberian ASI ekslusif dan makanan setuju skor=0.. Pernyataan Untuk kepentingan analisis,
makanan tambahan tambahan selain ASI pada bayi baru lahir unfavourable: sikap dibagi menjadi 2
yang dilakukan oleh ibu, seperti: madu, Bila jawaban Setuju skor =0, Tidak katagori: -
kelapa muda, kurma lumat, pisang lumat, setuju skor=1, Penilaian dilakukan 1.Baik skor > 9
air putih. dengan menggunakan skala likert. 2.Kurang baik < 9
26
c. Dukungan keluarga Dukungan/saran dari anggota keluarga Pernyataan favourable: Distribusi tidak normal. Ordinal
tentang pemberian lain, seperti : suami, ibu, bapak, mertua Bila jawaban ya diberi skor 1, bila Median=11
IMD dan ASI dan saudara yang diberikan pada jawaban tidak skor 0 Untuk kepentingan analisis,
eksklusif responden mengenai pemberian ASI saja Pernyataan unfavourable: dukungan keluarga dibagi
Bila jawaban ya diberi skor 0, bila
pada bayi usia 6 – 12 bulan dan IMD. menjadi 2 katagori:
jawaban tidak skor 1
1.Mendukung skor > 11
Penilaian dilakukan dengan total skor. 2.Tidak mendukung skor <
11.
Variabel terikat:
Pemberian ASI eksklusif Pemberian ASI saja tanpa penambahan Pernyataan favourable: Untuk kepentingan analisis Nominal
cairan atau makanan padat lain, kecuali Bila jawaban ya diberi skor 1, bila pemberian ASI dibagi
sirup yang berisi vitamin, suplemen, jawaban tidak skor 0 menjadi 2 katagori:
mineral atau obat selama 6 bulan pertama 1. ASI eksklusif = 1
kehidupan. 2. Tidak eksklusif= 0
Pelaksanaan IMD Pemberian ASI dimulai sedini mungkin Pernyataan favourable: Untuk kepentingan analisis, Nominal
segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat Bila jawaban ya diberi skor 1, bila pelaksanaan IMD dibagi
dipotong, bayi tengkurap di dada ibu jawaban tidak skor 0 menjadi 2 kategori:
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. 1. IMD
Bayi dibiarkan kontak kulit dengan kulit 2. Tidak IMD
ibu menetap selama setidaknya 1 jam
bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu
sendiri
27
BAB 5
Km dan jarak dari ibu kota kabupaten Lamongan ± 35 Km. Desa Payaman
terdiri dari 7 dusun, yaitu: Dusun Sawo, Dusun Ringin, Dusun Gayam, Dusun
29
Asem, Dusun Palirangan, Dusun Bango, dan Dusun Sejajar. Luas wilayah
desa mencapai 865.134 Ha, yang terdiri dari: sawah (228.565 Ha), tegalan
(448.384 Ha), pekarangan (71.885 Ha), dan hutan (116.300 Ha). Sebelah utara
B. Analisis Univariat
Gambaran karakteristik ibu, pemberian ASI eksklusif, Pelaksanaan
IMD, pengetahuan, sikap terhadap pemberian ASI dan makanan tambahan, dan
dukungan keluarga.
1. Karakteristik responden
a. Umur
Distribusi frekuensi berdasarkan kelompok umur, dapat dilihat pada
tabel berikut :
yaitu SD, SMP, SMA, dan PT. Sebagian besar responden tergolong
Pekerjaan Frekuensi %
Bekerja 26 60,5
Tidak Bekerja 17 39,5
Jumlah 43 100
orang (60,5%).
2. Pengetahuan Responden Tentang Pemberian ASI Eksklusif
Kategori tingkat pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif
digolongkan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang baik. Distribusi
Jumlah 43 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa persentase pengetahuan responden
makanan tambahan digolongkan dua kategori yaitu baik dan kurang baik,
berdasarkan total skor yang dicapai dibandingkan dengan rata-rata skor atau
pemberian ASI dan makanan tambahan sebagian besar baik yaitu (65,1%);
bulan.
4. Dukungan Keluarga Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif digolongkan
berikut:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif
Prosentase
Pelaksanaan IMD Frekuensi
(%)
IMD 25 58,1
Tidak IMD 18 41,9
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa responden yang melaksanakan IMD
18 orang (41,9%).
C. Analisis Bivariat
33
pengetahuan tentang ASI eksklusif, sikap terhadap tradisi pemberian ASI dan
dibawah ini:
1. Hubungan Antara Umur Responden Dengan Pemberian ASI
Eksklusif
Hubungan antara umur dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu
∑ % ∑ % ∑ %
ASI Eksklusif sebanyak 14 orang (58,3%) dan yang tidak memberikan ASI
dibandingkan dengan ibu berumur >27 tahun. Usia reproduksi yang sehat
adalah pada usia 20-35 tahun, di mana usia tersebut merupakan periode
yang paling baik untuk hamil, melahirkan, dan menyusui. Dalam kurun
waktu reproduksi sehat, produksi ASI akan cukup karena fungsi alat
reproduksi masih dapat bekerja secara optimal. Ibu yang berusia <20 tahun
akan adanya gangguan dalam produksi ASI lebih besar, sedangkan ibu
dibandingkan dengan ibu yang sudah tua. Hal ini terjadi karena
dihasilkan. Hal ini dikarenakan ibu yang berumur lebih muda memiliki
kemampuan laktasi yang lebih baik dari pada yang berumur lebih tua,
yang lebih besar untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya
(Pudjiadi, 2000).
Perbedaan hasil penelitian ini dengan teori mungkin dipengaruhi
oleh faktor lain yang salah satunya adalah kondisi kesehatan ibu seperti
tersebut bagi ibu yang sedang dalam masa menyusui, baik ibu pemberi ASI
eksklusif pada ibu setelah dilakukan uji statistik dapat dilihat pada tabel
11.
Tabel 11. Tabel Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pemberian ASI
Eksklusif
36
∑ % ∑ % ∑ %
PT 4 100 0 0 4 100
yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
ibu setelah dilakukan uji statistik dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 12. Tabel Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Pemberian ASI
Eksklusif
∑ % ∑ % ∑ %
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ibu yang bekerja
tidak bekerja memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Ibu yang bekerja
2012). Selain itu, kecenderungan ini juga terjadi pada ibu yang bekerja
dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu setelah dilakukan uji statistik
∑ % ∑ % ∑ %
value 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang
eksklusif di desa Payaman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari grafik di
bawah ini:
40
tambahan terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu setelah dilakukan uji
diperoleh nilai p value 0,003 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara sikap ibu terhadap pemberian ASI dengan
(Ahmadi, 2000).
eksklusif pada ibu setelah dilakukan uji statistik dapat dilihat pada Tabel
15.
Tabel 15. Tabel Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian
ASI Eksklusif Di Desa Payaman
Pemberian ASI
eksklusif Total
Dukungan
P value
Keluarga Ya Tidak
∑ % ∑ % ∑ %
Tidak mendukung
5 35,7 9 64,3 14 100
(≤11)
desa Payaman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari grafik di bawah ini:
semangat dan nasihat kepada orang lain dalam satu situasi pembuatan
keluarga internal seperti suami, saudara kandung atau bisa juga diperoleh
dengan sesuatu yang pernah dialami. Keluarga yang anggotanya sudah ada
yang lebih baik sehingga akan memberikan dorongan yang lebih baik.
dengan hubungan kasih sayang personal keluarga terhadap ibu dan bayi,
45
dukungan moril maupun materiil. Hal ini sejalan dengan Taylor (1999)
Desa Payaman
Pelaksanaan IMD
Total
Umur Ya Tidak P Value
∑ % ∑ % ∑ %
tahun yang melaksanakan IMD sebanyak 11 orang (57,9%) dan yang tidak
IMD pada ibu setelah dilakukan uji statistik dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Tabel Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pelaksanaan IMD
Ya Tidak
47
∑ % ∑ % ∑ %
PT 4 100 0 0 4 100
pelaksanaan IMD di desa Payaman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada
perubahan kea rah yang lebih dewasa, lebih baik, dan matang pada diri
luas.
9. Hubungan antara Pekerjaan Responden dengan Pelaksanaan IMD
Hubungan antara pekerjaan dengan Pelaksanaan IMD pada ibu setelah
∑ % ∑ % ∑ %
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ibu yang bekerja
Gambar 10. Hasil Uji Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pelaksanaan IMD
Pelaksanaan IMD
Hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan IMD pada ibu setelah
∑ % ∑ % ∑ %
0,000 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna
Payaman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari grafik di bawah ini:
individu dan hasil persepsi akan dicerminkan dalam sikap yang diambil
oleh individu yang bersangkutan. Maka dari itu, pengetahuan dari seorang
P
Sikap Terhadap Pelaksanaan IMD
Total value
Tradisi pemberian
ASI dan makanan Ya Tidak
tambahan
∑ % ∑ % ∑ %
diperoleh nilai p value 0,078 (p>0,05). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara sikap ibu terhadap pemberian ASI dengan
52
pelaksanaan IMD di desa Payaman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari
tersebut. Hal ini berarti bahwa tidak semua ibu yang bersikap unfavorable
eksklusif pada ibu setelah dilakukan uji statistik dapat dilihat pada Tabel
21.
53
Pelaksanaan IMD
Dukungan Total
Ya Tidak P value
Keluarga
∑ % ∑ % ∑ %
Tidak mendukung
4 28,6 10 71,4 14 100 0,006
(≤11)
orang (71,4%).
Berdasarkan uji statistik Chi Square antara variabel dukungan
ASI (let down reflex) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau
perasaan ibu. Jenis dari dukungan termasuk memberi informasi, emosi dan
lebih menyakinkan pada keluarga agar ibu mau untuk melakukan inisiasi
menyusu dini bahwa insiasi menyusu dini itu penting dan memiliki
55
dampak yang positif untuk bayi dan ibunya, kecuali ibu yang setelah
Sig.
No Variabel bebas Variabel P Value Keterangan
terikat
Tidak
1 Umur 0,497
signifikan
Tidak
2 Pendidikan 0,295
signifikan
Tidak
3 Pekerjaan 0,133
signifikan
Pemberian
ASI
Pengetahuan tentang eksklusif
4 0,000 Signifikan
ASI eksklusif
Sikap terhadap
tradisi pemberian
5 0,003 Signifikan
ASI dan makanan
tambahan
6 Dukungan keluarga 0,011 Signifikan
Tabel 22 hasil analisis hubungan antara variabel bebas dengan
Sig.
No Variabel bebas Variabel P Value Keterangan
terikat
Tidak
1 Umur 0,977
Signifikan
Tidak
2 Pendidikan 0,149
signifikan
Tidak
3 Pekerjaan 0,480
Signifikan
IMD
Pengetahuan tentang
4 0,000 Signifikan
ASI eksklusif
Sikap terhadap tradisi
Tidak
5 pemberian ASI dan 0,078
signifikan
makanan tambahan
6 Dukungan keluarga 0,006 Signifikan
Tabel 23 hasil analisis hubungan antara variabel bebas dengan
D. Analisis Multivariat
1. Variabel bebas (Pengetahuan, sikap, dukungan) dan variabel terikat
(ASI Eksklusif)
57
diperoleh nilai Exp(B) adalah 0,024 artinya ibu yang pengetahuannya baik
pengetahuan baik.
Dukungan keluarga dengan p value 0,045. Dari hasil analisisnya
dengan p value 0,025. Dari hasil analisisnya diperoleh nilai Exp (B) adalah
0,085 artinya ibu yang mempunyai sikap baik terhadap pemberian ASI dan
diperoleh nilai Exp(B) adalah 0,065 artinya ibu yang pengetahuannya baik
dukungan keluarga.
Luaran yang telah dicapai sampai bulan September 2018 ini adalah
BAB 6
pelaksanaan IMD dalam laporan kemajuan. Proses tersebut akan selesai pada awal
Oktober 2018.
61
BAB 7
A. Kesimpulan
B. Saran
persiapan laktasi.
susu formula di tempat persalinan untuk bayi kurang dari 6 bulan dan
DAFTAR PUSTAKA
4. Afifah. Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Universitas Sumatra
Utara. Medan. (Tesis). 2009.
7. Diana, NA. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI
Eksklusif (Studi Kualitatif di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang Tahun
2007). Universitas Diponegoro. (Tesis). 2007.
64
13. Kemenkes RI. Modul Pelatihan Konseling dan Tes Sukarela HIV. 2010
15. Mahtab, S.Maternal nutrition status and practice & perinatal, neonatal
mortality in rural Andhara Pradesh.Indian J Med Res 127.India. 2017.
18. Minarto, 2011. Rencana aksi pembinaan gizi masyarakat tahun 2010-2014.
Online (www.gizikia.depkes.go.id, diakses 18 Mei 2018)
19. Pudjiadi, S. Ilmu gizi Klinis Pada Anak. Eds. 4. FKUI. Jakarta. 2005.
23. Roesli, U. ASI Ekslusif :Tinjauan dari Aspek Medis dalam Prosiding Kongres
Nasional Persagi dan Temu Ilmiah XII. Persagi, Jakarta. 2002.
24. Roesli, U. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda (Grup
Puspa Swara). Jakarta. 2008
25. Saputra, N dan Lasmini, P.S (2015). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini
terhadap Waktu Pengeluaran dan Perubahan Warna Mekonium Serta
Kejadian Ikterik Fisiologis. Jurnal Ilmu Kesehatan, Jilid 9, Nomor 2,
September 2015, Hal. 87-94.
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JIK/article/view/3177, diakses 15 Juli
2018.
28. Wijayanti, Y.T. Hubungan antara Karakteristik, Pengetahuan Ibu tentang ASI
Eksklusif dan Dukungan Eksternal dengan Praktek Pemberian ASI pada Bayi
di Kelurahan Yosonmulyo Kota Metro Propinsi Lampung Tahun 2005.
Skripsi. FKM UI
66
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
INISIASI MENYUSU DINI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA
PAYAMAN, KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2018
A. Karakteristik Responden
Nama : (Inisial)
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang paling
tepat menurut ibu, Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyatakan
“benar” atau “salah”.
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang paling
tepat menurut ibu, Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyatakan ”S”
(setuju), atau “TS” (tidaks etuju).
No Pernyataan S TS
1* Bayi baru lahir harus segera diberi madu.
2* Memberikan kelapa muda pada bayi baru lahir sangat
dianjurkan.
3* Memberikan kurma lumat pada bayi baru lahir sangat baik.
4* Sebelum ASI keluar bayi segera diberi air putih.
5* Masyarakat biasa memberikan pisang lumat padabayi yang
berusia kurang dari 6 bulan.
6* Memberikan pisang campur nasi lumat pada bayi sebelum
umur 6 bulan, biasa dilakukan.
7* Air tajin biasanyadiberikan pada bayi sebelum umur 6 bulan.
8* Memberikan minuman air gula pada bayi sebelum umur 6
69
D. Dukungan keluarga
Berilah tandacek( √ ) pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang paling
tepat menurut ibu, Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyatakan “ya”
atau “tidak”.
NO Pernyataan Ya Tidak
1 Suami saya menyarankan untuk memberikan ASI saja
hingga bayi berusia 6 bulan (secara eksklusif).
2 Suami saya menganjurkan untuk memberikan ASI
yang keluar pertama kali pada bayi.
3 Suami saya menganjurkan untuk menyusui secara
bergantian. Payudara kanan dan kiri.
4 Suami saya melarang bila bayi diberi madu.
5* Suami saya pernah menyuruh untuk tidak menyusui
bayi.
6 Suami saya menganjurkan untuk tetap menyusui,
walaupun saya sedang sakit.
7* Suami saya melarang memberikan ASI, ketika bayi
sakit.
8* Suami saya menganjurkan bayi diberi susu formula.
9 Mertua saya menganjurkan untuk memberikan ASI
saja hingga bayi berusia 6 bulan (secara eksklusif).
10 Saudara/keluarga saya menyarankan untuk
memberikan ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan
(secara eksklusif).
11 Ibu saya menganjurkan untuk memberikan ASI saja
70
E. ASI Eksklusif
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang paling
tepat menurut ibu, Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyatakan “ya”
atau “tidak”.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Bayi segera saya beri ASI setelah proses persalinan.
2 Bayi hanya diberi ASI tanpa makanan lain.
3 Bayi diberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan.
4 Dalam kondisi sakit, bayi tetap diberikan ASI.
5 Madu, air tajin, pisang lumat tidak diberikan sebelum
umur 6 bulan.
6 Susu formula tidak diberikan sebelum bayi umur 6 bulan.
7 Bubur tidak diberikan sebelum umur 6 bulan.
F. IMD
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya memberikan ASI kurang dari satu jam setelah
melahirkan
2 Setelah lahir, bayi segera diletakkan di atas dada ibu dan
membiarkan bayi mencari puting susu ibu
3 Bayi dibedong terlebih dahulu sebelum disusukan kepada
ibu
4 Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada
atau perut ibu sehingga terjadi kontak antara kulit ibu dan
bayi
71