Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah Pengembangan Modul
Dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D
Oleh
Gresia Lukluk Nurjannah
110341421509
A. Latar Belakang
Memasuki zaman globalisasi, dimana setiap individu dituntut untuk
melakukan pekerjaan secara cepat dan tepat dengan kemampuan yang tinggi
dalam memutuskan setiap tindakan, maka diperlukan adanya kualitas dan
keterampilan yang mumpuni. Keterampilan yang dimaksudkan diartikan dapat
mengoperasikan teknologi, mengumpulkan dan mengolah setiap informasi yang
di dapatkan, berinovasi, terampil berkarir, dan hidup dalam keadaan serba
modern. Kecakapan seperti ini memang sangat diperlukan untuk keberlangsungan
hidup di abad 21.
Menurut Depdiknas (2002), kecakapan hidup adalah kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan
kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Dalam pandangan Kendall dan Marzano (1997), kecakapan hidup merupakan
diskripsi seperangkat kategori pengetahuan yang bersifat lintas isi atau
kemampuan yang dipandang penting dan dapat digunakan untuk dunia kerja.
Sedangkan Brolin (1989) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk berfungsi
dan bertindak secara mandiri dan otonom dalam kehidupan sehari-hari, tidak
harus selalu meminta bantuan dan petunjuk pihak lain. Maka dapat disimpulkan
bahwa bentuk dari kecakapan hidup berupa pengetahuan sebagai praksis dan kiat
(praxis dan techne), bukan teori; pengetahuan sebagai skills of doing sekaligus
skills of being.
Dalam mewujudkan keterampilan tersebut maka pembelajaran dalams
sekolah harus merujuk ada 4C, yaitu: (1) Communication, pembelajaran
Berpembelajaran menganut pada teori konstruktivisme; (2) Collaboration, proses
belajar siswa dilakukan secara berkelompok sehingga tercipta perbaikan sosial
dengan memberikan dan menerima saran dari orang lain; (3) Critical Thinking
and Problem Solving, pembelajaran harus didasarkan pada permasalahan sehingga
siswa mampu memilikirkan sebuah pemecahan yang orisinil atas permasalahan
tersebut. (4) Creativity and Innovation, pembelajaran harus mengkondisikan siswa
untuk menciptakan inovasi dan mengembangkan kreativitasnya (Depdiknas,
2002).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka pembelajaran berbasis pemecahan
masalah adalah pembelajaran yang dirasa sangat penting dan besar manfaatnya
dalam membangun generasi berkompetensi dan memiliki keterampilan dalam
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian problem solving?
2. Bagaimana sintaks problem solving?
3. Bagaimana contoh penerapan problem solving dalam pembelajaran Biologi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran berbasis problem solving?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan kali ini adalah:
1. Mengetahui pengertian problem solving.
2. Mengetahui sintaks problem solving.
3. Mengetahui contoh penerapan problem solving dalam pembelajaran Biologi.
4. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran berbasis problem
solving.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpulan
1. Pemecahan masalah atau problem solving adalah proses atau cara dalam
menghilangkan perbedaan hasil dengan hendak dicapai dengan melibatkan
keterampilan berpikir dan menalar dalam pengambilan keputusan dan
pendekatan secara runtut dan bijak.
2. Langkah-langkah dalam pemecahan masalah yaitu (1) Merumuskan
masalah, (2) Menelaah masalah, (3) Merumuskan hipotesis, (4)
Mengumpulkan dan mengelompokkan data, (5) Pembuktian hipotesis, dan
(6) Menentukan pilihan penyelesaian.
3. Contoh penerapan dalam pembelajaran Biologi adalah disesuaikan dengan
materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan memiliki
pemecahan masalah yang lebih dari satu. Selain itu penyelidikan juga bisa
mengambil kesimpulan berdasarkan data primer ataupun data sekunder.
4. Kelebihan dari pembelajaran problem solving adalah melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan
masalah yang di hadapi secara realistis, mengidentifikasi dan melakukan
penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan, merangsang
perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan tepat, serta dapat membuat pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan khususnya dunia kerja. Sedangkan untuk
kelemahannya adalah beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan
dan alokasi waktunya lama.
B. Saran
Pembelajaran berbasis problem solving atau pembelajaran berbasis masalah
perlu diterapkan pada kegiatan belajar mengajar karena sistemnya yang menuntun
dan mengajarkan siswa untuk berfikir secara kritis dan menyeluruh juga
mengajarkan siswa untuk mencari solusi dan pemecahan dari permasalahan
tersebut. Hal ini sesuai dengan perkembangan zaman pada era globalisasi.
Daftar Rujukan