Anda di halaman 1dari 19

You are here: Home / Pertanian / Budidaya Pertanian / Cara Praktis Budidaya

Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah

You are here: Home / Pertanian / Budidaya Pertanian / Cara Praktis Budidaya
Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah

Cara Praktis Budidaya Pisang untuk


Hasil Panen Berlimpah
August 26, 2014 by Sipendik Team 20 Comments

Sipendik.com – Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu
ini, buah pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman
sekarang. Berbagai macam jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah
pisang, seperti kue puding, es pisang ijo, sampai makanan pinggir jalan semacam
gorengan. Oleh karena itu, kali ini sipendik akan mengulas lebih lanjut Cara Praktis
Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah.

Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang
mas, pisang raja, pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang
jumlah permintaan akan buah pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh harga 1 kg buah pisang senilai Rp 5000,-
dan harga itu terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda
untuk memulai bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus mengolah pisang
tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji ataupun
makanan olahan yang lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan
mudah Anda raih.

Jika anda ingin tau lebih lanjut tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan anda
bisa mengunjungi artikel kami tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan.

Oke, langsung saja kita bahas lebih lanjut bagaimana caranya budidaya tanaman
pisang supaya hasil panen melimpah.

Langkah-langkah Praktis Budidaya Pisang


A. Syarat tumbuh tanaman pisang
1. Iklim

 Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban
udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas.
Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak
masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup
dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air,
karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air
yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
 Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena
jika kecepatan angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada
kisaran 1520-3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali
masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman
pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan air.

2. Media Tanam Pisang

 Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur
hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki
sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan
yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk
menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk
kandang
 Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun
usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.
 Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah
yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di
daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan
menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup dengan
maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon,
pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.

B. Tahapan Budidaya Pisang


1. Pemilihan Bibit Pisang

Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses


perkembangbiakan melalui tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan
pembibitan tanaman pisang :

 Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan
diameter sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal
dari indukan pisang yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan
(bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap produktivitas pisang dalam berbuah (
berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir dalam tiap tandan ).
 Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan
dewasa. Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya
sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
 Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip
seperti pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang
berdaun lebar.
2. Persiapan Bibit

Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian
atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk
budidaya pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi
jumlah tunas anakan sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas
sebaiknya dilakukan pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.

Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk
menghindari penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi
pada bibit pisang :

 Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel
pada akar
 Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh
supaya luka sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar
 Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan
insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-
anginkan sebentar
 Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa
menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.
 Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya
direndam terlebih dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk
mematikan hama tersebut

3. Pengolahan Media Tanam

Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala


aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya.
Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda membersihkan gulma, rerumputan liar
dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau
drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.

4. Proses Penanaman Pisang

 Penentuan Pola Tanaman


Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena
memang tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman
tumpang sari yang bisa Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran
atau tanaman semusim .

 Pembuatan Lubang Tanam

Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan
30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x
3,3 meter.

 Cara Penanaman

Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau


menjelang musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi
pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang
tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang Anda beri sangat mempengaruhi
kualitas rasa dari buah pisang.

5. Pemeliharaan Tanaman Pisang

 Penjarangan

Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang
terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga
dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang
berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun
tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.

 Penyiangan

Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan
anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya
akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar
15cm di bawah permukaan tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan
tidak perlu Anda lakukan secara dalam.
 Perempalan

Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga
kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan
aktivitas perempalan sewaktu-waktu.

 Pemupukan

Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam
tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super
fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama
kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang
peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk,
larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan
untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam
satu tahun )

 Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara
pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman
pisang.

 Pemeliharaan Buah

Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus
dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu.
Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya
dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah
agar terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen
(bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter
1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm
sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir
terbawah.

6. Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang


a. Hama Pisang

 Ulat daun (Erienota thrax.)

Bagian pisang yang diserang adalah daun.


Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek sampai tulang
daun.
Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum tersedia, bisa Anda
coba menggunakan insektisida Malathion.

 Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)

Bagian pisang yang diserang yaitu kelopak daun, batang.


Gejala serangan: lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang
tanaman pisang penuh lorong.
Cara pengendalian: sanitasi pada rumpun pisang, segera bersihkan rumpun dari
sisa-sisa batang pisang, pakai bibit yang sudah disanitasi

 Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).

Bagian pisang yang diserang ialah akar.


Gejala serangan: tanaman pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik
kecil pada akar, akar bengkak.
Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak unsur kandungan
humus tanah dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil.

b. Penyakit Pisang

 Penyakit darah

Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri).


Bagian pisang yang diserang yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti
berdarah
Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
 Panama

Penyebab: Serangan Jamur Fusarium oxysporum


Bagian pisang yang diserang yaitu daun
Gejala serangan: daun layu lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu
kemudian daun bagian dalam, pelepah daun pisang membelah membujur, akan
mengeluarkan pembuluh getah berwarna hitam.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

 Bintik daun

Penyebab: Jamur Cercospora musae.


Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang yang
semakin meluas.
Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan Copper oksida
atau Bubur Bordeaux (BB).

 Layu

Penyebab: bakteri Bacillus


Bagian pisang yang diserang yaitu akar.
Gejala serangan : tanaman layu lalu mati.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

 Daun pucuk

Penyebab: infeksi virus melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa


Bagian pisang yang diserang yaitu daun pucuk.
Gejala serangan: daun pucuk pisang tumbuh dengan tegak lurus secara
berkelompok
Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

c. Gulma pada Pisang


Biasanya tak lama setelah tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai
terbentuk, gulma menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi. Cara
pengendaliannya sebagai berikut :

 Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan


dalapon.
 Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan
terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan
tumbuhan menjalar. Contohnya Geophila repens.
 Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.

gambar – hasil panen buah pisang


7. Panen Buah Pisang

Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan
sudutnya tidak menyiku. Usia buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120
hari setelah kemunculan bunga ( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang
ditanam). Agar proses pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya
dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar,
daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen,
asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam.

8. Pascapanen Buah Pisang


Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai
keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau
menyetorkan buah pisang ke pasar modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat
melakukan pengemasan per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan
permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat mempengaruhi
penjualan buah pisang di pasar modern.

Begitulah artikel sipendik tentang Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen
Berlimpah, semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha budidaya
buah pisang. Terima kasih dan salam sukses..

Baca juga: Kiat Budidaya Jagung Organik Hasil Panen Berlimpah

Cara Praktis Budidaya Pisang untuk


Hasil Panen Berlimpah
August 26, 2014 by Sipendik Team 20 Comments

Sipendik.com – Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu
ini, buah pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman
sekarang. Berbagai macam jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah
pisang, seperti kue puding, es pisang ijo, sampai makanan pinggir jalan semacam
gorengan. Oleh karena itu, kali ini sipendik akan mengulas lebih lanjut Cara Praktis
Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah.

Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang
mas, pisang raja, pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang
jumlah permintaan akan buah pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh harga 1 kg buah pisang senilai Rp 5000,-
dan harga itu terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda
untuk memulai bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus mengolah pisang
tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji ataupun
makanan olahan yang lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan
mudah Anda raih.

Jika anda ingin tau lebih lanjut tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan anda
bisa mengunjungi artikel kami tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan.

Oke, langsung saja kita bahas lebih lanjut bagaimana caranya budidaya tanaman
pisang supaya hasil panen melimpah.

Langkah-langkah Praktis Budidaya Pisang


A. Syarat tumbuh tanaman pisang
1. Iklim

 Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban
udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas.
Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak
masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup
dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air,
karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air
yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
 Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena
jika kecepatan angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada
kisaran 1520-3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali
masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman
pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan air.

2. Media Tanam Pisang

 Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur
hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki
sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan
yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk
menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk
kandang
 Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun
usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.
 Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah
yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di
daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan
menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup dengan
maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon,
pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.

B. Tahapan Budidaya Pisang


1. Pemilihan Bibit Pisang

Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses


perkembangbiakan melalui tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan
pembibitan tanaman pisang :

 Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan
diameter sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal
dari indukan pisang yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan
(bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap produktivitas pisang dalam berbuah (
berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir dalam tiap tandan ).
 Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan
dewasa. Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya
sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
 Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip
seperti pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang
berdaun lebar.

2. Persiapan Bibit
Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian
atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk
budidaya pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi
jumlah tunas anakan sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas
sebaiknya dilakukan pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.

Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk
menghindari penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi
pada bibit pisang :

 Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel
pada akar
 Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh
supaya luka sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar
 Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan
insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-
anginkan sebentar
 Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa
menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.
 Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya
direndam terlebih dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk
mematikan hama tersebut

3. Pengolahan Media Tanam

Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala


aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya.
Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda membersihkan gulma, rerumputan liar
dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau
drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.

4. Proses Penanaman Pisang

 Penentuan Pola Tanaman

Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena
memang tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman
tumpang sari yang bisa Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran
atau tanaman semusim .

 Pembuatan Lubang Tanam

Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan
30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x
3,3 meter.

 Cara Penanaman

Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau


menjelang musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi
pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang
tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang Anda beri sangat mempengaruhi
kualitas rasa dari buah pisang.

5. Pemeliharaan Tanaman Pisang

 Penjarangan

Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang
terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga
dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang
berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun
tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.

 Penyiangan

Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan
anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya
akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar
15cm di bawah permukaan tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan
tidak perlu Anda lakukan secara dalam.

 Perempalan
Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga
kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan
aktivitas perempalan sewaktu-waktu.

 Pemupukan

Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam
tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super
fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama
kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang
peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk,
larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan
untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam
satu tahun )

 Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara
pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman
pisang.

 Pemeliharaan Buah

Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus
dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu.
Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya
dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah
agar terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen
(bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter
1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm
sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir
terbawah.

6. Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang

a. Hama Pisang
 Ulat daun (Erienota thrax.)

Bagian pisang yang diserang adalah daun.


Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek sampai tulang
daun.
Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum tersedia, bisa Anda
coba menggunakan insektisida Malathion.

 Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)

Bagian pisang yang diserang yaitu kelopak daun, batang.


Gejala serangan: lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang
tanaman pisang penuh lorong.
Cara pengendalian: sanitasi pada rumpun pisang, segera bersihkan rumpun dari
sisa-sisa batang pisang, pakai bibit yang sudah disanitasi

 Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).

Bagian pisang yang diserang ialah akar.


Gejala serangan: tanaman pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik
kecil pada akar, akar bengkak.
Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak unsur kandungan
humus tanah dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil.

b. Penyakit Pisang

 Penyakit darah

Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri).


Bagian pisang yang diserang yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti
berdarah
Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

 Panama
Penyebab: Serangan Jamur Fusarium oxysporum
Bagian pisang yang diserang yaitu daun
Gejala serangan: daun layu lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu
kemudian daun bagian dalam, pelepah daun pisang membelah membujur, akan
mengeluarkan pembuluh getah berwarna hitam.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

 Bintik daun

Penyebab: Jamur Cercospora musae.


Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang yang
semakin meluas.
Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan Copper oksida
atau Bubur Bordeaux (BB).

 Layu

Penyebab: bakteri Bacillus


Bagian pisang yang diserang yaitu akar.
Gejala serangan : tanaman layu lalu mati.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

 Daun pucuk

Penyebab: infeksi virus melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa


Bagian pisang yang diserang yaitu daun pucuk.
Gejala serangan: daun pucuk pisang tumbuh dengan tegak lurus secara
berkelompok
Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit

c. Gulma pada Pisang

Biasanya tak lama setelah tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai
terbentuk, gulma menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi. Cara
pengendaliannya sebagai berikut :
 Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan
dalapon.
 Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan
terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan
tumbuhan menjalar. Contohnya Geophila repens.
 Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.

gambar – hasil panen buah pisang


7. Panen Buah Pisang

Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan
sudutnya tidak menyiku. Usia buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120
hari setelah kemunculan bunga ( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang
ditanam). Agar proses pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya
dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar,
daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen,
asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam.

8. Pascapanen Buah Pisang

Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai


keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau
menyetorkan buah pisang ke pasar modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat
melakukan pengemasan per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan
permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat mempengaruhi
penjualan buah pisang di pasar modern.

Begitulah artikel sipendik tentang Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen
Berlimpah, semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha budidaya
buah pisang. Terima kasih dan salam sukses..

Baca juga: Kiat Budidaya Jagung Organik Hasil Panen Berlimpah

Anda mungkin juga menyukai