1
B. KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN SARANA UDARA BERSIH
Ruang bersih dan sarana udara bersih diklasifikasikan sesuai dengan EN
ISO 14644-1. Klasifikasi hendaklah dibedakan dengan jelas dari pemantauan
lingkungan pada saat operasional. Jumlah maksimum partikulat udara yang
diperbolehkan untuk tiap Kelas kebersihan adalah sebagai berikut:
2
partikel atau menimbulkan bahaya, misal organisme hidup dan bahan
berbahaya radiologis. Pada kasus demikian, pemantauan selama kegiatan rutin
penyiapan alat hendaklah dilakukan sebelum terpapar ke risiko kontaminasi
tersebut di atas. Pemantauan selama kegiatan proses yang disimulasikan
hendaklah juga dilakukan. Frekuensi pengambilan sampel dan ukuran sampel
dalam pemantauan zona Kelas A hendaklah ditetapkan sedemikian
rupasehingga mudah diintervensi. Kejadian yang bersifat sementara dan
kegagalan sistem apa pun dapat terdeteksi dan memicu alarm bila batas
waspada terlampaui. Jumlah rendah dari partikel yang berukuran > 5,0 μm di
lokasi di titik pengisian pada saat proses pengisian berlangsung tidak selalu
dapat tercapai. Hal ini dapat diterima karena ada sebaran partikel atau tetesan
produk itu sendiri.
Sistem yang sama dianjurkan untuk Kelas B, walaupun frekuensi
pengambilan sampel dapat dikurangi. Kepentingan akan sistem pemantauan
partikel hendaklah ditetapkan berdasarkan efektivitas pemisahan Kelas A dan
Kelas B yang berdampingan. Pemantauan Kelas B hendaklah dilakukan pada
frekuensi dan jumlah sampel yang memadai sehingga perubahan pola
kontaminasi dan kegagalan sistem dapat terdeteksi dan memicu alarm bila
batas waspada terlampaui.
Sistem pemantauan partikel udara dapat terdiri dari beberapa alat
penghitung partikel yang independen; suatu jaringan dari serangkaian titik
pengambilan sampel yang dihubungkan dengan manifold pada satu
penghitung partikel; atau kombinasi dari kedua sistem tersebut. Sistem yang
dipilih hendaklah disesuaikan dengan ukuran partikel. Bila dipakai cara
pengambilan sampel jarak jauh, panjang pipa dan radius dari tiap tekukan
dalam pipa hendaklah diperhitungkan terhadap risiko kehilangan partikel di
sepanjang pipa. Pemilihan sistem pemantauan hendaklah mempertimbangkan
risiko yang ditimbulkan oleh bahan yang dipakai pada proses produksi, misal
bahan yang terkait dengan mikroorganisme hidup atau radiofarmaka.
Jumlah sampel yang diambil untuk pemantauan secara otomatis biasanya
tergantung dari kecepatan pengambilan sampel udara dari sistem yang dipakai.
3
Volume sampel tidak perlu sama dengan jumlah sampel untuk tujuan
klasifikasi dari ruang bersih dan sarana penghasil udara bersih.
Pada zona Kelas A dan B, pemantauan jumlah partikel ukuran > 5,0
μmmenjadi penting karena merupakan sarana untuk deteksi dini kegagalan.
Partikel ukuran >5μmkadang-kadang dapat terdeteksi yang merupakan
pembacaan semu, hal ini disebabkan oleh lonjakan elektris, stray light,
kejadian tidak terdugadan lain-lain. Namun, pembacaan partikel dalam jumlah
rendah yang terjadi secara berurutan ataupun terus-menerus merupakan
indikasi kemungkinan terjadi pencemaran dan perlu diinvestigasi. Kejadian
tersebut merupakan indikasi dini kegagalan pada sistem tata udara, mesin
pengisi atau merupakan indikasi dari kebiasaan yang kurang sesuai selama
perakitan alat dan kegiatan rutin.
Pemantauan area Kelas C dan D pada saat kegiatan rutin hendaklah
dilakukan sesuai dengan prinsip manajemen risiko mutu. Persyaratan batas
waspada ataupun batas bertindak tergantung pada jenis proses yang dilakukan,
tetapi “waktu pemulihan” yang direkomendasikan hendaklah tercapai.
Batas mikroba yang disarankan untuk pemantauan area bersih selama
kegiatan berlangsungyaitu :