Anda di halaman 1dari 14

ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN

ENERGI ALTERNATIF PANAS BUMI


Dosen Pembimbing : Sri Meutia, ST., MT

Di Susun :
O
L
E
H

AKBAR VELAYATI (170130126 )


WARDATUL AINI (170130 )

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan dengan judul “Sember
Energi Alternatif Panas Bumi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bukit Indah, 4 Maret 2019

Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................1

BAB II STUDI PUSTAKA


2.1 Pengertian Energi Panas Bumi ....................................................................................2
2.2 Perkembangan di Indonesia ..........................................................................................2
2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi........................................................................3
2.4. Jenis Energi Panas Bumi................................................................................................4
2.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi..................................................6
2.6. Pemanfaatan Energi Panas Bumi Bagi kehidupan........................................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2 Saran ............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Panas bumi (Geothermal) adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap yang terbentuk
di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan panas. Sistem
panas bumi merupakan salah satu sistem yang terjadi dalam proses geologi yang berjalan dalam
orde ratusan bahkan jutaan tahun yang dewasa ini membawa manfaat bagi manusia baik
dimanfaatkan dengan menjadikan manifestasi untuk pariwisata maupun pemanfaatannya untuk
pertanian dan peternakan (Winarsih, 2014).

Secara umum pemanfaatan daerah panas bumi di Indonesia belum dilakukan secara
maksimal. Padahal beberapa negara telah memanfaatkan panas bumi untuk sektor non-listrik,
antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil
produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, dan kegiatan lainya. Dengan potensi
yang dimiliki Indonesia pemanfaatan panas bumi bisa lebih ditingkatkan agar lebih bermanfaat.
Salah satunya adalah sebagai sumber energi alternatif yaitu energi panas bumi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu energi panas bumi ( Geothermal )


2. Bagaimana energi panas bumi di indonesia?
3. Bagaimana pembangkit listrik tenaga panas bumi?
4. Bagaimana prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi?
5. Bagaimana pemanfaatan dalam energi panas bumi?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Energi Panas Bumi.


2. Untuk mengetahui Energi Panas Bumi Di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
5. Untuk mengetahui manfaat Energi Panas Bumi.

BAB I
1
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Energi Panas Bumi


Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang
dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani
dimana kata, “geo”, berarti bumi dan, “thermos”, berarti panas, menjadi geothermal yang juga
sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar
fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh
di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca yang
dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini.
Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena
dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk
dieksploitasi.
Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara
yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat.
Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas bumi yang
memproduksi lebih dari 3000 MW.

2.2. Perkembangannya di Indonesia


Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kalidilakukan di daerah
Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun1929 lima sumur eksplorasi
dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut,yaitu sumur KMJ3 masih
memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang
kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasandihentikannya kegiatan eksplorasi
di daerah tersebut.Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada
tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan PemerintahPerancis dan
New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayahIndonesia. Dari hasil survey
dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur
vulkanik mulai dari
2
bagian Barat Sumatera, teruske Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah
utara melaluiMaluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil
menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256
prospek,yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospekdi
Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek diKalimantan. Sistim
panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermalyang mempunyai temperatur
tinggi (>2250C), hanya beberapa diantaranya yangmempunyai temperatur sedang (150‐2250C).
Terjadinya sumber energi panasbumi di Indonesia serta karakteristiknyadijelaskan oleh
Budihardi (1998) sebagai berikut. Ada tiga lempengan yang berinteraksidi Indonesia, yaitu
lempeng Pasifik, lempeng India‐Australia dan lempeng Eurasia.Tumbukan yang terjadi antara
ketiga lempeng tektonik tersebut telah memberikan peranan yang sangat penting bagi
terbentuknya sumber energi panas bumi di Indonesia.Tumbukan antara lempeng India‐Australia
di sebelah selatan dan lempengEurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman
(subduksi) di kedalaman 160‐ 210 km di bawah Pulau Jawa‐Nusatenggara dan di kedalaman
sekitar 100 km (Rockset. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan proses
magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa
atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya berbeda.Pada
kedalaman yang lebih besar jenis magma yang dihasilkan akan lebih bersifat basadan lebih cair
dengan kandungan gas magmatik yang lebih tinggi sehinggamenghasilkan erupsi gunung api
yang lebih kuat yang pada akhirnya akanmenghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan
terhampar luas. Oleh karena itu,reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam dan
menempati batuanvolkanik, sedangkan reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam
batuansedimen dan ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.Sistim panas bumi di Pulau
Sumatera umumnya berkaitan dengan kegiatangunung api andesitisriolitis yang disebabkan oleh
sumber magma yang bersifat lebihasam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa,
Nusatenggara dan Sulawesi umumnya berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat andesitis‐
basaltis dengan sumber magmayang lebih cair. Karakteristik geologi untuk daerah panas bumi di
ujung utara PulauSulawesi memperlihatkan kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.Akibat
dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yangdihasilkan oleh tumbukan
miring (oblique) antara lempeng India‐Australia dan lempengEurasia menghasilkan sesar
regional yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera yangmerupakan sarana bagi kemunculan
3

3
sumber-sumber panas bumi yang berkaitan dengangunung‐gunung api muda. Lebih lanjut dapat
disimpulkan bahwa sistim panas bumi diPulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistim
patahan regional yang terkaitdengan sistim sesar Sumatera, sedangkan di Jawa sampai Sulawesi,
sistim panas buminya lebih dikontrol oleh sistim pensesaran yang bersifat lokal dan oleh
sistimdepresi kaldera yang terbentuk karena pemindahan masa batuan bawah permukaan pada
saat letusan gunung api yang intensif dan ekstensif. Reservoir panas bumi diSumatera umumnya
menempati batuan sedimen yang telah mengalami beberapa kalideformasi tektonik atau
pensesaran setidak‐tidaknya sejak Tersier sampai Resen. Halini menyebabkan terbentuknya
porositas atau permeabilitas sekunder pada batuansedimen yang dominan yang pada akhirnya
menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih besar dibandingkan dengan
permeabilitas reservoir padalapangan‐lapangan panas bumi di Pulau Jawa ataupun di Sulawesi.

2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan panas
bumi sebagai sumber energinya. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di
sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng
tektonik terdekat.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler,
sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga
dihasilkan energi listrik.

2.4. Jenis Energi Panas Bumi


Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh alam
seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi primer ini di Indonesia tersedia
4
dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia. Sedangkan

4
cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila dibandingkan dengan cadangan
energi primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal. Selain dari pada itu panas
bumi adalah termasuk juga energi yang terbarukan, yaitu energi non fosil yang bila dikelola
dengan baik maka sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi amat sangat menguntungkan.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:

1. Energi Panas Bumi “Uap Basah” ,Dry System Power Plant


Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air.
Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk
memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tanah.
2. Energi Panas Bumi “Air Panas”,Flash System Power Plant
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
“brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air
panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa
sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energy panas bumi jenis ini,
digunakan nergy biner (dua buah energy utama) yaitu wadah air panas sebagai energy primemya
dan energy sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “air panas” bersifat korosif, sehingga biaya
awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energy panas bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi “Batuan Panas”,Binary Cycle Power Plant

Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
5
2.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
A. Uap di supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian masuk
ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap. Steam Receiving
Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir
unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap
akan dibuang melaluiVent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan
bila sudden trip terjadi.
B. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone Type) yang
berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda asing seperti partikel
berat
(Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
C. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture yang
terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke dalam
Turbin.
D. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor yang
terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu Turbin.
Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generatkut berputar saat
turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
E. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
F. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor dengan
sistemJet Spray (Direct Contact Condensor).

2.6. Pemanfaatan Energi Panas Bumi Bagi kehidupan


Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai
tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap
panas (steam). Air panas dan uap inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi listrik maka
diperlukan pembangkit (power plants). Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam
dua golongan yaitu yang bersuhu rendah (150ºC). Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high temperature.
Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature
juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ºC. Pembangkit listrik dari panas bumi dapat
beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250ºC
.
Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk kegiatan usaha
6
pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat
panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin kehandalan operasional pembangkit karena
6

6
fluida panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya akan selalu
tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada sektor lingkungan, berdirinya
pembangkit panas bumi tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena
sisa buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air tanah.
Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori udara dan merusak
atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya
tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas
buangan berbahaya akibat pembakaran.
Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi
daya tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat pemandian air panas di Cipanas,
Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang
untuk berwisata.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
· Energi panas bumi memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan manusia,sudah
seharusnya kita memaksimalkan potensi energi ini sebagai pengganti energi utama kita saat ini
yaitu energi fossil.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya.
PLTP memanfaatkan uap panas bumi sebagai pemutar generator.
Teknologi PLTP dibedakan menjkadi 3 yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Energi Panas Bumi memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan dan PLTP mempunyai
kekurangan dan kelebihan tersendiri.

3.2. Saran
Pembangkit listrik tenaga panas bumi seharusnya dapat dimaksimalkan,terlebih khusus di
indonesia yang memiliki banyak potensi akan energi panas bumi. Sebagai anak bangsa kita harus
mampu mengelola kekayaan alam kita. Jangan biarkan orang asing yang menguasai potensi alam
di indonesia karena hal tersebut akan menguntungkan mereka dan merugikan kita di negeri kita
sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://geothermalindonesia.com/2017/02/16/pengertian-sumber-energi-alternatif-panas-bumi/
https://geothermalindonesia.com/2017/01/25/pemanfaatan-geothermal-energi-panas-bumi/
https://geothermalindonesia.com/2017/02/09/komponen-sistem-panas-bumi/

Anda mungkin juga menyukai