Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam vital baik untuk
kehidupan flora, fauna maupun manusia dimuka bumi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari di berbagai sektor kehidupan. Kabupaten bandung terletak di Kawasan
Cekungan Bandung yang merupakan kawasan sejuk dengan potensi air yang sangat
melimpah.

Kondisi curah hujan rata-rata Kabupaten Bandung mencapai 1500-4000 mm


pertahun, jika dihitung luas lahan yang ada maka volume air yang turun di wilayah
Kabupaten Bandung dapat mencapai 2,643-7,05 milyar meter kubik. Selain itu
kabupaten bandung memiliki air permukaan yang terdiri dari 4 buah danau alam, 3
danau buatan serta 172 buah sungai dan anak sungai (Profil Kabupaten Bandung).
Sebagian besar masyarakat memanfaatkan air tanah bebas ( sumur gali ) dan air tanah
dangkal (kedalaman 20-60 meter) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya
(Profil Kabupaten Bandung), sehingga sumber daya air ini perlu dilestarikan
keberadaannya.

Dalam hal ini Kabupaten Bandung tidak terlepas dari keberadaan Kawasan
Bandung Utara (KBU) sebagai daerah resapan air, sekitar 60% suplai air cekungan
bandung berasal dari KBU (DISKIMRUM JABAR, 2015). Hal tersebut ditunjang
dengan adanya RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2007-2027 yang menetapkan KBU
sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dengan fungsi lindung guna menjaga tata
air Cekungan Bandung, hingga pemanfaatan KBU diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat No.1 Tahun 2008 tentang pengendalian pemanfaatan ruang
Kawasan Bandung Utara serta Peraturan Gubernur No.58 Tahun 2011 tentang
petunjuk pelaksanaannya sehingga fungsi lindungnya dapat dilestarikan.

Dewasa ini penggunaan lahan di KBU mengalami perubahan intensitas,


panorama yang indah, udara yang sejuk, serta akses yang mudah menjadikan KBU

KAWASAN BANDUNG UTARA


sebagai kawasan yang sangat menarik dan diminati oleh siapa saja. Lambat laun
berbagai aktivitas mulai berkembang di kawasan ini, mulai dari sekedar rumah
tinggal atau vila, kemudian muncul resort, perumahan, permukiman, hingga
apartemen, hotel dan penginapan sebagai imbas dari pesatnya kegiatan wisata di
KBU, hingga berbagai tempat pendidikan dan latihan, serta perkantoran milik
pemerintah pun dibangun di tempat yang sejuk ini. Pertumbuhan kawasan terbangun
di KBU termasuk cepat dan sayangnya kurang terkendali, akibatnya kondisi kawasan
menjadi memprihatinkan. Berbagai dampak negatif lingkungan mulai dirasakan,
seperti longsor, meningkatnya limpasan air, berkurangnya daerah resapan, hilangnya
beberapa mata air, berkurangnya debit mata air, hingga berkurangnya kesejukan
udaranya (DISKIMRUM JABAR, 2015).

Perkembangan di Lembang dan sekitarnya hingga Cibodas, Ciburial,


Parongpong, hingga Cimenyan, seakan berlomba dengan pembangunan di Kota
Bandung dan Cimahi. Bagaikan gula atau putri cantik, kondisi daya dukung
lingkungan yang sudah berkurang pun, ternyata masih sangat menarik bagi
pengembang, investor, atau masyarakat untuk membangun di KBU. KBU pun
memiliki potensi tambang andesit di Kecamatan Cimenyan dan Kecamatan
Cilengkrang.

Secara geografis kawasan bandung utara terletak di wilayah patahan aktif


Lembang, yang memiliki tingkat kerawanan yang beragam diantaranya potensi
erupsi gunung berapi dari gunung aktif Tangkuban Perahu, rawan gampa yang
merupakan konsekuensi dari kemiringan yang mencapai 20-40% (DISKIMRUM
JABAR, 2015) Sehingga sudah semestinya fungsinya sebagai kawasan lindung tidak
diganggu sehingga bencana dapat dihindari.
Dengan demikian perlu ada rencana tata ruang, yang dapat mengatur
penggunaan lahan yang sesuai dengan karakteristik dan potensinya sehingga
pembangunannya tidak mengganggu fungsi KBU sebagai daerah resapan air.

KAWASAN BANDUNG UTARA


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang berkaitan dengan Kawasan Bandung Utara sebagai wilayah
resapan air adalah:
 Terdapatnya penambangan liar batuan andesit yang tersebar d Kecamatan
Cimenyan dan Kecamatan Cilengkrang (KLH KAB BANDUNG, 2015)
 Terdapatnya kawasan rawan bencana longsor di beberapa desa di Kecamatan
Cilengkrang seperti Desa Cipanjalu dan Desa Girimekar (DISKIMRUM
JABAR, 2015)
 Kawasan terbangun yang tiap tahunnya mengalami peningkatan, tercatat
hutan di KBU hanya tersisa 17% atau sekitar 10.230 Ha (Perhutani KPH
Bandung Utara)
 Pembangunannya kurang terkendali, masih terdapatnya bangunan yang tidak
memiliki izin seperti adanya sebuah hotel di Kecamatan Cimenyan yang tidak
memiliki rekomendasi dari gubernur (PEMPROV JABAR)
 Terdapat perluasan lahan kritis di Kecamatan Cimenyan lahan kritis mencapai
1.706 Ha. ( Dinas Pertanian Kab Bandung, 2007)

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Menyusun Rencana Tata Ruang Kawasan Bandung Utara, yang dapat
memfasilitasi potensi yang dimiliki Kawasan Bandung Utara serta dapat
meminimalisir dampak yang ditimbulkan dan menjaga fungsi lindung.

1.3.2 Sasaran
 Mengidentifikasi karakteristik, isu, potensi dan masalah Kawasan Bandung
Utara berdasarkan aspek: kebijakan, kelembagaan dan pembiayaan; Fisik
lingkungan; Tata guna lahan; Kependudukan; Ekonomi dan Sarana, prasarana
dan transportasi.

KAWASAN BANDUNG UTARA


 Menyusun tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kawasan
Bandung Utara
 menyusun rencana struktur ruang wilayah Kawasan Bandung Utara
 Menyusun rencana pola ruang wilayah Kawasan Bandung Utara
 Menyusun penetapan kawasan strategis wilayah Kawasan Bandung Utara
 Menyusun arahan pemanfaatan ruang wilayah Kawasan Bandung Utara
 Menyusun ketantuan pengendalian pemanfaatan wilayah Kawasan Bandung
Utara

1.4 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup studi ini terdiri dari ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup waktu dan ruang lingkup materi. Adapun uraiannya sebagai berikut:

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam studi studio perencanaan wilayah adalah


kawasan bandung utara yang dalam PERDA No.01 Tahun 2008 terdiri dari 3
kecamatan yaitu Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Cilengkrang dan Kecamatan
Cileunyi. Secara geografis Kawasan Bandung Utara terletak di antara 107'27"-107'
BT dan 6'44"-6'56" LS. Adapun proporsi luasan tiap kecamatannya sebagai berikut:

Tabel 1.1 Presentase Lahan Kecamatan Yang Ada di KBU, 2012


No Kecamatan Luas lahan (Ha) Persentase
1 Cimenyan 5.308,33 46,25
2 Cilengkrang 3.011,94 26,24
3 Cileunyi 3.157,51 27,51
Jumlah 11.477,78 100
Sumber: Kabupaten Bandung Dalam Angka, 2012

KAWASAN BANDUNG UTARA


Gambar 1.1 Peta Administrasi Kawasan Bandung Utara

KAWASAN BANDUNG UTARA 5


1.4.2 Ruang Lingkup Waktu
Adapun ruang lingkup waktu pengerjaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Jadwal Pengerjaan Studio Perencanaan Wilayah

MINGGU
TAHAP KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengantar studio perencanaan Wilayah
DESK STUDY Delineasi Kawasan Bandung Utara
Identifikasi isu strategis
PERSIAPAN & Penyusunan proposal teknis
PELAKSANAAN Penyusunan perangkat survey
SURVEI Survei lapangan
FAKTA DAN Analisis data
ANALISIS Penyusunan buku fakta dan analisis
Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi perkotaan
Perumusan rencana
RENCANA
Perumusan arahan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang
PRESENTASI Presentasi akhir

1.4.3 Ruang Lingkup Materi


A. Terumuskannya tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
Kawasan Bandung Utara
Adapun ruang lingkup subtansinya meliputi:
 Mengidentifikasi Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
 Mengidentifikasi Kebijakan penataan ruang wilayah untuk mencapai tujuan
penataan ruang wilayah
 Mengidentifikasi Strategi penataan ruang wilayah yang merupakan penjabaran
kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah
operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Rencana Struktur Ruang Wilayah
Rencana struktur ruang wilayah merupakan kerangka tata ruang wilayah yang
tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang
dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah terutama jaringan transportasi.
Adapun ruang lingkup materinya mencangkup:
 Menentukan Pusat kegiatan di wilayah

KAWASAN BANDUNG UTARA 6


 Mengintregasikan Sistem jaringan prasarana
C. Rencana Pola Ruang Wilayah
Rencana pola ruang wilayah merupakan rencana distribusi peruntukan ruang
dalam wilayah yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Adapun ruang lingkup substansi
rencana pola ruang wilayah antara lain:
 Penentuan kawasan lindung
 Penentuan kawasan budidaya
D. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah
Kawasan strategis wilayah merupakan bagian wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis
lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan
lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis. Adapun ruang lingkup
substansinya dalam penetapan kawasan strategis antaralain:
 Mengidentifikasi faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang
memiliki kekhususan;
 Mengidentifikasi kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah
provinsi yang ada di wilayah;
 Mengidentifikasi kawasan berhimpitan dengan kawasan strategis nasional
dan/atau provinsi, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda
serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
 Mengidentifikasi kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu
merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi;
 Mengidentifikasi kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
sosial budaya;
 Mengidentifikasi kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah;

KAWASAN BANDUNG UTARA 7


 Mengidentifikasi kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
 Mengidentifikasi kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai
dengan kepentingan pembangunan wilayah;
 mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana
struktur ruang dan rencana pola ruang; dan
 Mengidentifikasi ketentuan pemetaan kawasan strategis kabupaten.
E. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah
Arahan pemanfaatan ruang wilayah merupakan perwujudan rencana tata
ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama penataan/pengembangan
wilayah dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun
perencanaan (20 tahun). Adapun ruang lingkup substansinya antaralain:
 Mengidentifikasi rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah kajian;
 Mengidentifikasi ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;
 Mengidentifikasi kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang
ditetapkan; dan
 Mengidentifikasi prioritas pengembangan wilayah kabupaten dan pentahapan
rencana pelaksanaan program sesuai dengan RPJPD.
F. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalah
ketentuan yang diperuntukan sebagai alat penertiban penataan ruang, meliputi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan pemberian insentif
dan disinsentif, serta arahan pengenaan sanksi dalam rangka perwujudan rencana tata
ruang wilayah. Adapun ruang lingkup substansinya antaralain:
 Mengindetifikasi rencana struktur ruang dan pola ruang yang berlaku di wilayah;
 Mengidentifikasi masalah, tantangan, dan potensi yang dimiliki wilayah;
 Mengidentifikasi kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang
ditetapkan; dan
 Mengkaji ketentuan peraturan perundang-undangan terkait pengembangan
wilayah.

KAWASAN BANDUNG UTARA 8


2.1. Metode Pendekatan Studi

Metode pendekatan studi yang dilakukan dalam menganalisis karakteristik,


potensi, dan masalah di suatu Wilayah adalah metode yang biasa dilakukan dalam
proses perencanaanya itu dimulai dari Input, Analisis dan Output yang mencakup
semua Aspek Kebijakan, Kelembagaaan, dan Pembiayaan, Aspek Fisik, Aspek Tata
Guna Lahan, Aspek Kependudukan, Aspek Ekonomi, Aspek Sarana Prasarana, dan
Aspek Transportasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu isu strategis dalam
pengembangan Kawasan Bandung Utara, yang kemudian dapat diidentifikasi
perencanaan, pemanfaatan serta pengendalian pemanfaatan yang sesuai dengan
karakteristik wilayah kajian.
2.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan laporan ini
menggunakan metode pengumpulan data secara deskriptif, yaitu data-data yang
diperoleh baik secara langsung dari lapangan (survey primer) maupun data-data yang
diperoleh secara tidak langsung dari instansi (survey sekunder).Secara garis besar
terbagi menjadi dua metode pengumpulan data yaitu secara primer dan sekunder.
2.2.1. Survey Data Primer
Untuk metode pengumpulan data primer digunakan survey non-probabilistik :
 Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati keadaan wilayah studi atau
pengamatan yang dilakukan secara langsung.
 Wawancara/Interview
Wawancara atau tanya jawab dilakukan terhadap responden yang dianggap dapat
mewakili kelompoknya.
 Dokumentasi
Dibuat untuk mendapatkan kondisi eksisting di wilayah studi. Dengan
menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu
sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu.

KAWASAN BANDUNG UTARA 9


2.2.2. Survey Data Sekunder
Merupakan pengambilan data yang diperoleh dari sumber lain (seperti buku-buku
atau instansi-instansi tertentu) yang sudah diolah sebelumnya yang berhubungan
dengan bahasan pada tiap aspek di wilayah kajian. Berikut instansi-instansi terkait:
 Dinas Bina Marga
 Dinas Koperasi, Ukm, Perindustrian Dan Perdagangan
 Dinas Perhubungan
 Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan
 Dinas Perumahan, Penataan Ruang Dan Kebersihan
 Dinas Sda, Pertambangan Dan Energi
 Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata
 Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
 Badan Perencanaan Daerah
 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
 Badan Pertanahan Nasional
 Badan Pusat Statistika
 Kantor Kecamatan Sekabupaten Bandung

BAB III ORGANISASI SURVEI


3.1 Organisasi Dan Pembagian Tugas Tim Surveyor
3.1.1 Organisasi Dan Pembagian Tugas Tim Surveyor Data Primer

Tabel 1.3 Organisasi Dan Pembagian Tugas Surveyor Data Primer


OBYEK YANG
NO HARI LOKASI KETERANGAN PJ
DIAMATI

1 Hari 1 Seluruh KBU  Area terbangun Pengamatan ini Haris


Dan  Area yang belum dilakukan untuk
Sekitarnya terbangun memberikan
 Cek kondisi silang gambaran umum,
hasil observasi kawasan
literatur maupun perencanaan,
kebijakan yang KBU dan sekitar
sudah disiapkan

KAWASAN BANDUNG UTARA 10


OBYEK YANG
NO HARI LOKASI KETERANGAN PJ
DIAMATI

pada tahap
persiapan
2 Hari 1 Kecamatan Pengamatan survei lapangan Fuat
Cileunyi mendalam ini di lengkapi
mengenai : dengan
perekaman
 Guna lahan dan gambar,wawancar
perkembangannya a kepada
 Jenis kegiatan dan masyarakat/aparat
orientasinya setempat untuk
 Kondisi prasarana menggali secara
dan sarana serta mendalam kondisi
utilitas setempat
 Kondisi system
jaringan
transportasi dan
sirkulasinya,
 Persoalan-
persoalan berkaitan
dengan tata ruang
 Prefensi dan
persepsi
masyarakat
3 Hari 1 Kecamatan Pengamatan Soraya
Cimenyan mendalam & Ulfah
mengenai :

 Guna lahan dan


perkembangannya
 Jenis kegiatan dan
orientasinya
 Kondisi prasarana
dan sarana serta
utilitas
 Kondisi sitem
jaringan
transportasi dan
sirkulasinya,
 Persoalan-
persoalan berkaitan

KAWASAN BANDUNG UTARA 11


OBYEK YANG
NO HARI LOKASI KETERANGAN PJ
DIAMATI

dengan tata ruang


 Prefensi dan
persepsi
masyarakat
4 Hari 1 Kecamatan Pengamatan Neni &
Cilengkrang mendalam Felia
mengenai :

 Guna lahan dan


perkembangannya
 Jenis kegiatan dan
orientasinya
 Kondisi prasarana
dan sarana serta
utilitas
 Kondisi system
jaringan
transportasi dan
sirkulasinya
 Persoalan-
persoalan berkaitan
dengan tata ruang
 Prefensi dan
persepsi
masyarakat
5 Hari 2 Lokasi-lokasi Objek yang di amati Risti
tertentu yang tergantung dari hasil
dianggap temuan dari
penting untuk pengamatan yang sudah
ditinjau/diam dilaksanakan pada hari-
ati kembali hari sebelumnya
berdasarkan
temuan hasil
pengamatan
hari-hari
sebelumnya

KAWASAN BANDUNG UTARA 12


3.1.2 Organisasi Dan Pembagian Tugas Tim Surveyor Data Sekunder

Tabel 1.4 Organisasi Dan Pembagian Tugas Surveyor Data Sekunder


NO MINGGU INTANSI DATA/INFORMASI KETERANGAN PJ

1 5 Bagian  Kebijakan(perat Kebijakan ini bisa Fuat


hukum uran daerah,SK, perda mengenai
pemerintah intruksi dan batas KBU,
daerah KBU sebagainya) kelurahan/kecamat
 STOK (struktur an, perda mengenai
organisasi dan rencana tata ruang,
tugas poko perda mengenai
instansi) bangunan dan
 Prosedur tetap kebijakan lainnya
dalam yang cukup penting
lingkungan untuk di
pemerintah pertimbangkan
daerah dalam me-review
Tegallega atau menyusun
seperti proses RTRW
dan prosedur
perizinan
2 5 Bapeda dan Dokumen Ulfah
dinas terkait pembangunan :
dengan
penataan  Pola dasar
ruang pembangunan
atau rencana
pembangunan
jangka panjang
(RPJP)
 Rencana
strategis atau
RPJM (rencana
pembangunan
jangka
menengah )
 Program
pembangunan
daerah

KAWASAN BANDUNG UTARA 13


NO MINGGU INTANSI DATA/INFORMASI KETERANGAN PJ

Dokumen tata
ruang :

 RTRW provinsi
jawa barat
 RTRW
Kabupaten
Bandung,
 Peraturan yang
pernah disusun
lainnya:

 Data pokok
KBU (memuat
data time series
15 tahun )
 Peta-peta terkait
dengan review
dan rencana tata
ruang maupun
hardcopy
maupun digital
 Studi-studi yang
pernah
dilakukan
berkaitan
dengan tata
ruang
 Data lainnya
yang terkait
3 5 BPN  Status lahan Data dari BPN Soraya
 Guna lahan berupa tabel per
existing/saat ini jenis penggunaan
 Izin lokasi lahan dengan
luasannya serta
dalam bentuk peta,
baik hardcopy

KAWASAN BANDUNG UTARA 14


NO MINGGU INTANSI DATA/INFORMASI KETERANGAN PJ

maupun digital

4 5 BPS  Kabupaten Unit data adalah Haris


Bandung dalam kelurahan di tiga
angka kecamatan yang
 Monografi termasuk dalam
kecamatan KBU

5 5 Dinas PU  System jaringan Bentuk data dan Neni


(binamarga ) lalu luntas KBU informasi berupa
Dan dinas  Kapasitas jalan dokumen atau peta.
perhubungan dan volume Wawancara apat di
serta dinas kendaraan(tingk lakukan ketika
lainnya yang at pelayanan survey ke intansi
terkait KBU) ini.
 Kondisi system
perangkutan
 Kondisi system
drainase
maupun air
kotor
 Studi-studi yang
pernah di
lakukan dengan
system
transportasi dan
utilitas lainnya
6 5 Dinas SDA  Sumber daya air Bentuk data dan Risti
baku informasi berupa
 System dokumen atau peta.
pelayanan air Wawancara dapat
bersih dan dilakukan ketika
jaringan survey ke instansi
perpipaan ini.
 Studi-studi yang
pernah
dilakukan
berkaitan

KAWASAN BANDUNG UTARA 15


NO MINGGU INTANSI DATA/INFORMASI KETERANGAN PJ

dengan system
air bersih
PLN  Sumber daya Bentuk data dan Risti
listrik informasi berupa
 Sitem pelayanan dokumen atau peta.
air listrik dan Wawancara dapat
jaringan listrik di lakukan ketika
 Studi-studi yang survey ke instansi
pernah ini.
dilakukan
berkaitan
dengan system
kelistrikan
7 5 TELKOM  System Bentuk data dan Risti
pelayanan informasi berupa
telekomunikasi dokumen atau peta.
dan jaringan Wawancara dapat
telepon dilakukan ketika
 Studi-studi yang survey ke intansi
pernah ini.
dilakukan
terkaitan dengan
sitem
telekomunikasi
Instansi lain  Persampahan Bentuk data dan Haris
 Perumahan informasi berupa
 Data/informasi dokumen atau peta.
lainnya yang di Wawancara dapat
perlukan setelah dilakukan ketika
melakukan survey ke intansi
pengamatan ini
lapangan dan
survey ke
instansi tersebut
di atas
8 5 Kecamatan  Monografi Bentuk data dan Felia
Cieunyi, kecamatan/pote informasi berupa

KAWASAN BANDUNG UTARA 16


NO MINGGU INTANSI DATA/INFORMASI KETERANGAN PJ

Kecamatan nsi kelurahan dokumen dengan


Cimenyan, unit data
Kecamatan kelurahan/desa.
Cilengkrang Wawancara dapat
ilakukan ketika
survey ke instansi
ini.

3.2 Rencana Anggaran

Tabel 1.5 Rencana Anggaran Biaya


HARGA
JUMLAH
NO. URAIAN VOLUME SATUAN SATUAN JUMLAH
MAHASISWA
(Rp)

Operasional Studio

Alat Tulis ( Termasuk Kertas,


1 6 1 Team 300.000 300.000
Spidol Dll )

2 Komunikasi 6 1 Team 100.000 100.000

3 Tinta Printer 6 1 Team 125.000 125.000

Jumlah 425.000

B.1 Persiapan Survei

Penggandaan Alat Survei


1 6 1 Team 50.000 300.000
(Kuisioner, Peta, Dll)

2 Sewa/Beli Alat Survei 0 0

B.1 Survei Pendahuluan

Motor, Angkot (Ongkos Dan


1 6 1 Team 20.000 120.000
Bensin)

2 Konsumsi 6 2 Box 10.000 120.000

B.2 Survei Lapangan

1 Survei Lapangan:

Transportasi 6 3 Hari 20.000 360.000

Biaya Perjalanan Lainnya 1 1 PT 50.000 50.000

2 Penggandaan Data 1 1 PT 100.000 100.000

Jumlah 1.050.000

C. Penggandaan Laporan

KAWASAN BANDUNG UTARA 17


1 Laporan Pendahuluan 6 Buku 50.000 300.000

2 Lapporan Studio Survei 12 Buku 60.000 720.000

3 Pendokumentasian Data 1 Flasdisk 100.000 100.000

Jumlah 1.120.000

Jumlah Total ( A + B + C) 2.950.000

3.3 Struktur Organisasi Studio


Tabel 1.6 STRUKTUR ORGANISASI STUDIO
JABATAN NAMA/NIM KET
Dekan MIPA Universitas Terbuka
PELINDUNG
Dr. Ir. Sri Harijati, M.A.
Ketua Program Studi PWKL Universitas Terbuka
PENANGGUNG JAWAB
Tina Ratnawati, Dra., M.Sc.
Dosen PWKL 4205 Studio Proses Perencanaan
PEMBIMBING R ratih Rantini, ST., MT.
Gerry Andika Rismana, ST.
KETUA Fuat Ardi

WAKIL Ulfah Azizah

SEKRETARIS Felia Febriani

BENDAHARA Neni Ovto Berliani

SIE BRT Neni Ovto Berliani

SIE PERIZINAN Haris Mustopa

SIE SURVEY Haris Mustopa

SIE DATA PRIMER Risti Rifdianti

SIE DATA SEKUNDER Soraya Karimah

SIE PENGOLAHAN DATA Fuat Ardi

KAWASAN BANDUNG UTARA 18


BAB 4 PENUTUP

Dari kegiatan ini diharapkan kita mampu mengidentifikasi potensi isu dan masalah
yang ada di Kawasan Bandung Utara sehingga kita mampu mengkompilasi dan mengolah
data sebagai bahan untuk perencanaan tata ruang serta untuk tahap selanjutnya dapat menjadi
pedoman untuk melakukan tahap selanjutnya.

Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Studio

KAWASAN BANDUNG UTARA 19


Jadwal Kegiatan Dan Pelaporan
( bulan )
Kegiatan / penyusunan Laporan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan dasar
b. Persiapan Survei
2 Pengumpulan Data dan Informasi
a. Survei Primer
b. Survei Sekunder
3 Kompilasi Data per-aspek, Analisis Dan
Intrepretasi
a. Identifikasi aspek kebijakan,
keuangan dan kelembagaan
b. identifikasi aspek kondisi fisik dan
lingkungan
b. Identifikasi aspek tata guna lahan
c. Identifikasi aspek perekonomian
d. Identifikasi aspek kependudukan dan
demografi
e. Identifikasi aspek sarana dan
prasarana lingkungan
f. Indentifikasi aspek transportasi
4 Menganalisis perkembangan tiap-tiap
aspek
a.kompilasi data keseluruhan
b. mengkaji perkembangan kontisi tiap
aspek
c. Pembandingan dengan kebijakan yang
ada
d. menganalisis potensi, isu dan masalah

5 Interpretrasi dan rekomendasi

a. menilai aspek SWOT

b. menentukan rekomendasi
c. menentukan allternatif pilihan
rencana
6 Diskusi dan Seminar

KAWASAN BANDUNG UTARA 20


Jadwal Kegiatan Dan Pelaporan
( bulan )
Kegiatan / penyusunan Laporan
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a. penyusunan bahan presentasi
b. vicon 1
c. vicon 2
7 Penyusunan Laporan
a. Laporan perizinan
b. Laporan teknis
c. laporan kompilasi data
d. laporan analisis
e. laporan rekomendasi

KAWASAN BANDUNG UTARA 21


Lampiran 2

Penjelasan Organisasi Tim Surveyor

Maret 2016
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Lampiran pembagian shift pencarian data sebagai rona awal
Keterangan : Shift 1
Shift 2
Shift 3
Shift 4
Dari tanggal 01 – tanggal 06 Maret 2015 dilakukan pencarian data sekunder sebagai
rona awal dan sebagai data dasar penyusunan proposal teknis. Pada tahap ini pencarian data
dilakukan dengan menggunjungi website resmi atau pun sumber lain yang juga menganalisis
wilayah kajian.
Dari tanggal 07 – 13 maret masih dilakukan pencarian data sekunder namun lebih
ada penajaman pada topik yang akan dikaji sekaligus data daam pelengkap proposal studio.
Dari tanggal 14-20 maret dilakukan survei data sekunder ke instansi-instansi terkait
dalam tahap ini setiap orang bertanggung jawab atas masing-masing satu aspek serta perlu
adanya kesiapan untuk mendeskripsikan serta menganalisis data yang di peroleh tiap aspek
hingga target kompiasi data sudah selesai di minggu ini
Dari tanggal 21-27 maret dilakukan survei data primer pada masyarakat, pembagian
organisasi survei dibagi dalam 2 tim untuk menganalisis perkecamatan yang terdiri dari 3
orang kegiatan survei sekunder di agendakan dapat selesai dalam 2 hari , data yang telah
terkumpul dianalisis per aspek kemudian dianalisis secara keseluruhan hingga pada akhirnya
di temukan keluaran dari studio ini berupa Rencana Tata Ruang.

KAWASAN BANDUNG UTARA 22


Lampiran 3

Penjelasan Organisasi Tim Surveyor

SHIFT 1

BPS Kabupaten Bandung

BPS Jawa Barat

DISKIMRUM Jawa Barat

BAPPEDA Kabupaten Bandung

Dinas Perhubungan

SHIFT 2

Dinas SDA, Pertambangan dan Energi


Dinas Perumahan, Penataan Ruang Dan
Kebersihan
Dinas Pertanian, Perkebunan Dan
Kehutanan

Bina Marga

Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

SHIFT 2

Kecamatan Cileunyi

Kecamatan Cilengkrang

Kecamatan Cimenyan

KAWASAN BANDUNG UTARA 23


Lampiran 4

Format Buku Harian / Logbook

No Hari/Tanggal Aktivitas Yang Output Kendala


Dikerjakan
1

Lampiran 5

KAWASAN BANDUNG UTARA 24


Format Buku Harian / Logbook

Hari/Tanggal/ Kegiatan Target Hasil Informasi Kendala/


Tempat Yang Catatan
Diperoleh

KAWASAN BANDUNG UTARA 25

Anda mungkin juga menyukai