Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PEMBAHASAN
Perawatan dan perbaikan
A. Pengertian perawatan dan perbaikan
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki
kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi
dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan maksud menjaga peralatan atau mesin
agar dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan yang dimaksud dengan perbaikan adalah
pemulihan suatu kondisi peralatan atau permesinan yang telah mengalami kerusakan atau
penurunan performa sehingga tetap atau mendekati keadaan semula.

B. Pengertian perawatan dan perbaikan pada otomasi industri


Pemeliharaan dan Perbaikan yaitu meliputi fungsi pekerjaan memelihara dan
memperbaiki peralatan dan sistem otomasi industri (hard dan software) agar tetap berada pada
kondisi sesuai yang dipersyaratkan dari waktu ke waktu.

Tujuan utama perawatan:


1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
dapat diperoleh laba yang maksimum.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

C. PERANGKAT OTOMASI DAN PLC

1. Perangkat Otomasi

 Mikrokontroller adalah piranti elektronik berupa IC Integrated Circuit) yang memiliki


kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program).
Dalam sebuah struktur mikrokontroller akan kita temukan juga komponen-komponen
seperti: processor, memory, clock dll.
 Microprocessor adalah CPU atau Central Processing Unit yang terdapat dalam satu chip.
CPU di desain dengan (MSI/LSI) chips yang terintegrasi dengan jumlah medium ataupun
besar.
 PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian
di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram
untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-
fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
 PLD (Programmable Logic Devices)adalah sistem kontrol logika yang terprogram. PLD
berisi susunan dari bermacam-macam blok dengan fungsi khusus. Hubungan antara blok
di lakukan pada waktu proses desain pemrograman. Dengan sistem tersebut, PLD lebih
terintegrasi dan menjadi compact solutions di bandingkan dengan sistem digital diskrit.
PLD terdiri dari berbagai bagian penting, tetapi hanya beberapa bagian saja yang sering di
manfaatkan di beberapa aplikasi. Sedangkan ASIC hampir mempunyai fungsi yang sama,
tetapi ASIC digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan optimalisasi yang lebih baik.

D. KOMPONEN OTOMASI DAN PLC

1. Komponen Otomasi

a. Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk
menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan energi
listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari tipe sistem otomasi itu sendiri.

b. Program of instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik menggunakan
mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi / perintah pada sistem kontrol
mekanis maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti
sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem kontrol yang menggunakan
komputer dan keluarganya (PLC maupun mikrokontroler) bahasa pemrograman merupakan hal
yang wajib ada.

c. Sistem kontrol
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem
otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol
merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol
dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja
penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih
mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC,
mikrokontroller).

2. Komponen PLC
a. Input relay atau kontaktor
Komponen ini dihubungkan ke dunia luar (antarmuka) PLC, dan secara fisik komponen
ini ada serta menerima sinyal dari source, sensor dan lain sebagainya.

b. Internal, utility relay


Internal Relay tidak dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input
maupun output. Komponen ini merupakan relay semu yang merupakan bit digital (0/1) yang
disimpan pada internal image register. Dilihat dari sudut pandang pemrograman, semua
internal relay mempunyai satu coil dan mempunyai sebanyak contact sesuai yang diinginkan
oleh programer. Semua Iternal relay dimiliki oleh semua jenis maupun merk PLC, namun cara
penomeran dan jumlah maksimum yang diperbolehkan masing-masing berbeda. Bagi
kebanyakan programer, Internal Relay memberikan kebebasan untuk melaksanakan operasi
internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa output
relay. Dalam contoh pemrograman Internal Relay dapat disimbolkan dengan IR.

c. Counters
Counter sama dengan input relay yang secara fisik tidak ada. Komponen ini merupakan
simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung banyak pulsa, dapat menghitung naik
atau turun atau keduanya naik dan turun. Selama waktu simulasi dapat dibatasi kecepatan
hitungnya. Beberapa perusahaan membuat counter berkecepatan tinggi dengan bantuan
tambahan hardware.

d. Timers
Timer juga merupakan komponen maya yang secara fisik tidak dapat ditemui.
Komponen ini dibuat dengan banyak ragam dan yang paling umum adalah tipe tunda saat ON
(on delay) dan tunda saat OFF (off delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan data atau tidak
dapat menyimpan data (retentive dan nen-retentive type), variasi jenaikan 1 ms sampai dengan
1s.

e. Output relays (Kumparan)


Output relay merupakan komponen tambahan yang dihubungkan dengan dunia luar,
memiliki bentuk fisik dan melaksanakan tugas mengirimkan sinyal ON/OFF ke solenoid,
lampu dan komponen keluaran lain. Wujud dari output relay ini dapat berupa transistor, relay
atau triac tergantung pada model yang dipilih pengguna.

f. Data storage
Data storage merupakan suatu register untuk menyederhanakan penyimpanan.
Biasanya difungsikan sebagai alat penyimpanan data.

E. Perawatan dan perbaikan pada komponen


1. Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC

Parameter fisik dan non fisik yang perlu di perhatikan

 Aspek fisik yang perlu di perhatikan:


 Tingkat Deposit debu pada perangkat
o Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitar perangkat PLC
 Timbulnya korosi
o Ditandai dengan adanya perubahan wana dari logam.logam menjadi kusam
 Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC
o Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja
o
 Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:

Selain parameter fisik dari PLC parameter non fisik juga mempengaruhi kinerja system dari
PLC yang mulai tidak normal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara lain yaitu:

 Nilai tegangan kerja.


o Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilai tegangan kerja
standart/acuan
 NilaiArus saat beroprasi
o Nilai dari arus Iput maupun output harus di perhatikan.karan dapat
mempengaruhi kinerja system(sesuai dengan parameter)
 Suhu pada saat peroperasi
o Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhi system pada saat
beroprasi.karenamerupakan salah satu aspek yang sangat penting dari PLC
(harus pada suhu yang di tetapkan)
 Start up ketika system pertama di jalankan.
 Electrical noise
 Antivirus

1. Perawatan Harian
Perawatan harian ialah perawatan yang dilakukan setiap hari selama PLC Pneumatik
digunakan baik siang maupun malam.
Kegiatannya antara lain :
 Memeriksa kondisi alat setiap akan dioperasikan.
 Menjaga kebersihan dan ketertiban.
 Mencegah terjadinya beban lebih.
 Mengamati atau memperhatikan.
2. Perawatan Berkala
Perawatan berkala dilakukan secara berkala secara terjadwal, baik mingguan, bulanan
maupun tahunan.
Kegiatannya antara lain :
 Pemeriksaan / pengecekan kondisi PLC Pneumatik baik posisinya, kondisinya
maupun infra strukturnya.
 Penyetelan-penyetelan baut-baut konektor yang kendor, kabel-kabel dan
sebagainya.
Selain hal diatas beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :

1. Hardware diagnostic, setiap PLC biasanya dilengkapi dengan indikasi LED yang
menunjukkan status dari PLC tersebut. Anda bisa mendeteksi fault status PLC dengan
melihat ED tersebut.
2. Software diagnostic, selain melakukan pengecekan pada sisi hardware anda juga bisa
melakukan pengecekan dengan menggunakan software. Setiap software PLC biasanya
dilengkapi dengan fasilitas deteksi error. Selain itu anda juga bisa melakukan
pengecekan di event dan alarm history.

Daftar rujukan
Achmad. 2015. Pengertian Teknik Otomasi Industri.
(Online) http://galaksiotomasi.weebly.com/otomasi-industri/pengertian-teknik-
otomasi-industri diakses 7 Februari 2019.

Panthalasin, Graendy. 2010. Komponen Otomasi Manufaktur tugas otomasi (online)


https://www.academia.edu/9579860/Komponen_Otomasi_Manufaktur_tugas_otomasi
diakses 7 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai