PENDAHULUAN
Tanah dapat ditemukan hampir dimana saja dan kiranya tanah itu selalu
bersama kita. Karena itu kebanyakan orang tidak pernah berusaha menentukan apakah
tanah itu, darimana asalnya dan bagaimana sifatnya. Mereka tidak memperhatikan
bagaimana tanah itu di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Tanah juga
merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting. Bila tanah disalahgunakan,
memperhatikan tabiat fisik dan biologinya, akan terus menerus menghasilkan tanaman
Tanah terdiri dari butir-butir yang berbeda dalam ukuran dan bentuk, sehingga
diperlukan istilah-istilah khusus yang memberikan ide tentang sifat teksturnya dan
akan memberikan petunjuk tentang sifat fisiknya. Untuk ini digunakan nama kelas
seperti pasir, debu, liat dan lempung. Nama kelas dan klasifikasinya ini, merupakan
hasil riset bertahun-tahun dan lambat laun digunakan sebagai patokan. Tiga golongan
pokok tanah yang kini umum dikenal adalah pasir, liat dan lempung (Buckman, 1982).
Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum
tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah
saat pengambilan sampel tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas
1
lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk
pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada
Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi
Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna
kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut (Susanto 2005).
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang
terdapat pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar
tanah (matriks), warna bidang struktur dan selaput liat, warna karatan dan konkresi,
pendispersi oleh benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Kemantapan
tergantung pada ketahanan jonjot tanah melawan daya dispersi air dan kekuatan
antara lain bahan-bahan penyemen agregat tanah, bentuk dan ukuran agregat, serta
tingkat agregasi. Stabilitas agregat yang terbentuk tergantung pada keutuhan tanah
didalam agregat pada saat basah. Pentingnya peran lendir (gum) mikrobial sebagai
2
Kemantapan agregat sangat penting bagi tanah pertanian dan perkebunan.
Agregat yang stabil akan menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Agregat dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk perkembangan akar
tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan daya menahan air. Tanah
yang agregatnya, kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat tanah tersebut akan
mudah hancur. Butir-butir halus hasil hancuran akan menghambat pori-pori tanah
sehingga bobot isi tanah meningkat, aerasi buruk dan permeabilitas menjadi lambat.
Kemantapan agregat juga sangat menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi.
Kemampuan agregat untuk bertahan dari gaya perusak dari luar (stabilitas) dapat
ditentukan secara kuantitatif melalui Aggregate Stability Index (ASI). Indeks ini
memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari
pengamatan lapangan. Lokasi pengambilan contoh tanah harus dipilih sedemikian rupa
Adapun tujuan dari praktikum tekstur tanah adalah untuk mengetahui dan
menentukan kelas tekstur pada tanah secara tepat. Kegunaan praktikum tekstur tanah
adalah sebagai bahan informasi dalam menentukan tanaman budidaya pada daerah itu
3
Adapun tujuan dari praktikum warna tanah adalah mahasiswa dapat
menentukan warna tanah yang diambil dari daerah masing-masing sesuai dengan
petunjuk buku Munsell Soil Color Chart. Sedangkan kegunaan dari pratikum ini adalah
agar mahasiswa dapat membedakan warna dari setiap lapisan tanah dan mahasiswa
dapat mengetahui cara menentukan warna tanah dengan buku buku Munsell Soil Color
Chart.