Anda di halaman 1dari 7

Tinjauan Pustaka

Adakah Antiobesitas yang Aman ? Tinjauan Pustaka


Yasavati Kurnia
Adakah Antiobesitas yang Aman ?
Dosen Bagian Farmakologi FK Ukrida
Yasavati Kurnia
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 
Dosen Bagian Farmakologi FK Ukrida
Abstrak
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 
Kelebihan berat badan dan obesitas sekarang merupakan masalah kesehatan yang terjadi di hampir
seluruh dunia, bukan sekedar cermin kemakmuran ataupun masalah keindahan tubuh. Karena kelebihan berat
Abstrak
badan telah diketahui berhubungan erat dengan berbagai penyakit, terutama pada penderita Sindroma
Kelebihan berat badan dan obesitas sekarang merupakan masalah kesehatan yang terjadi di hampir
Metabolik.
seluruh dunia, bukan sekedar cermin kemakmuran ataupun masalah keindahan tubuh. Karena kelebihan berat
Obat-obat antiobesitas yang dulu dipergunakan untuk menurunkan berat badan, ternyata banyak
badan telah diketahui berhubungan erat dengan berbagai penyakit, terutama pada penderita Sindroma
menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti hipertensi, aritmia, sampai hipertensi pulmonal dan
Metabolik.
kelainan katup jantung.
Obat-obat antiobesitas yang dulu dipergunakan untuk menurunkan berat badan, ternyata banyak
Sediaan herbal dan food suplement yang diduga dapat menggantikan obat antiobesitas, juga tak lepas
menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti hipertensi, aritmia, sampai hipertensi pulmonal dan
dari efek samping dan beberapa diantaranya belum dibuktikan melalui uji klinis yang baik.
kelainan katup jantung.
Sediaan herbal dan food suplement yang diduga dapat menggantikan obat antiobesitas, juga tak lepas
Kata kunci: Obesitas, obat antiobesitas, sediaan herbal
dari efek samping dan beberapa diantaranya belum dibuktikan melalui uji klinis yang baik.

Kata kunci: Obesitas, obat antiobesitas, sediaan herbal


Abstracts
Overweight and Obesity now are world health problems, as the presence of overweight and obesity is
associated with significantly increased risk for the development many disease, especially in patient with
Abstracts
Metabolic Syndrome.
Overweight and Obesity now are world health problems, as the presence of overweight and obesity is
Many antiobesity drugs that easily found in the market before, now were withdrawal due to serious side
associated with significantly increased risk for the development many disease, especially in patient with
effect, as hypertention, arrythmia, Pulmonary Hypertention, and cardiac valves disfunction.
Metabolic Syndrome.
On the other hand herbal product and food suplement which thought could be replace antiobesity
Many antiobesity drugs that easily found in the market before, now were withdrawal due to serious side
drugs, also demonstrate serious side effect and some of them has not been proven their efficacy through good
effect, as hypertention, arrythmia, Pulmonary Hypertention, and cardiac valves disfunction.
clinical trial.
On the other hand herbal product and food suplement which thought could be replace antiobesity
drugs, also demonstrate serious side effect and some of them has not been proven their efficacy through good
Key words: Obesity, antiobesity drugs, and herbal products
clinical trial.

Key words: Obesity, antiobesity drugs, and herbal products

12 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

Pendahuluan anak-anak dan remaja usia <18 tahun mengalami


kelebihan berat badan atau obesitas.3 Obesitas
Sebagai negara yang berkembang semakin sentral selain berperan penting dalam patogenesis
maju dan modern, Indonesia pun tidak terlepas dari beberapa kondisi metabolik dan vaskuler seperti
masalah kesehatan yang disebabkan karena DM-tipe II, hipertensi, hiperlipidemia,
penyimpangan beberapa indikator kesehatan, aterosklerosis, dan penyakit arteri koroner, juga
selaras dengan kemajuan terutama dalam bidang berkaitan dengan keparahan disfungsi endotel.
sosio-ekonomi. Dengan bertambahnya pendapatan Adiposit, dan makrofag yang dihasilkan oleh
bagi sebagian strata penduduk Indonesia, maka jaringan adiposa mensekresi faktor adipokin,
berkembang pula masalah kesehatan yang sitokin, kemokin dan hormone-like proteins seperti
sebelumnya belum mendapat perhatian serius, tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), IL-6, leptin,
yaitu masalah kelebihan berat badan (overweight) angiotensin-II, plasminogen activator inhibitor-1,
dan kegemukan (obese). Seperti diketahui resistin dan monocyte chemoattractant protein-1,
kelebihan berat badan dan obesitas erat yang dapat memengaruhi fungsi endotel secara
hubungannya dengan berbagai penyakit seperti langsung dan menyebabkan terjadinya inflamasi
Diabetes Melitus, hiperlipidemia, aterosklerosis, sistemik yang berkontribusi pada terjadinya
dan penyakit jantung. penyakit kardiovaskuler. Adipokin juga
Penelitian yang dilakukan oleh Himpunan memengaruhi produksi dan penggunaan energi dan
Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) pada 6000 patofisiologi sistemik obesitas seperti non-
orang memerlihatkan adanya peningkatan alcoholic fatty liver, resistensi insulin,
prevalensi obesitas di Indonesia. Sedangkan data aterosklerosis, dan DM-tipe II. Selain itu Ghrelin
dari Kemenkes tahun 2010 memerlihatkan salah satu adipokin, awalnya dikenal sebagai ligan
prevalensi nasional obesitas umum pada usia > 15 endogen yang berperan pada reseptor growth
tahun di Indonesia diperkirakan 19.1%, dimana hormone (GH) yang disekresi oleh lambung dan
8.8% dengan status overweight dan 10.3% dengan usus halus, serta berperan pada proses metabolik
obese, dengan prevalensi obesitas sentral sebesar dan kardiovaskuler, sehingga penurunan kadar
18.8%. Prevalensi obesitas nasional Indonesia ini Ghrelin berkaitan dengan terjadinya sindrom
memerlihatkan prevalensi pada wanita lebih besar metabolik seperti obesitas, resistensi insulin dan
(23.8%), dibanding pada pria (13.9%). tekanan darah tinggi.4
Dalam makalah ini akan dibahas obat-obat Etiologi obesitas untuk mayoritas populasi
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah sangat sulit ditentukan, karena obesitas merupakan
kelebihan berat badan dan obesitas, yang beberapa suatu hal yang kompleks, dengan multifaktorial
di antaranya telah ditarik dari peredaran atau etiologi, seperti genetik, lingkungan
digunakan dengan hati-hati karena efek samping (environmental), dan faktor fisiologis. Penelitian
yang ditimbulkannya. pada individual kembar menegaskan adanya faktor
genetik yang turut berperan dalam timbulnya
obesitas, sedangkan peningkatan prevalensi
Kelebihan Berat Badan dan Obesitas obesitas yang cepat dalam 30 tahun terakhir
memerlihatkan kontribusi faktor lingkungan.5
Pada saat ini diperkirakan lebih dari 95 juta Penelitian pada keluarga jelas memerlihatkan
dewasa di Amerika Serikat yang obese, selain itu korelasi berat badan antara orang tua dan anak-
jumlah remaja yang kelebihan berat badan atau anaknya, bahkan korelasi di antara saudara
obesitas juga meningkat hebat selama 30 tahun sekandung lebih tinggi lagi. Pada kembar
terakhir ini.1,2 Telah diketahui pula adanya monozigot, BMI-nya hampir selalu identik dan
kelebihan berat badan dan kegemukan terdapatnya korelasi kuat pada terjadinya
berhubungan secara signifikan dengan peningkatan akumulasi lemak viseral. Sedangkan pengaruh
risiko timbulnya berbagai penyakit (Tabel 1), lingkungan pada obesitas ditengarai dipengaruhi
disertai dengan status komorbid penyakit yang oleh terjadinya perubahan pada gaya hidup (life -
lebih buruk dan peningkatan biaya kesehatan. style). Banyak perubahan sosio-ekonomi
Diperkirakan pada tahun 2008, di seluruh berkontribusi dalam peningkatan prevalensi
dunia diperkirakan ada sekitar 1,5 milyar orang obesitas di seluruh dunia, termasuk di dalamnya
dewasa yang kelebihan berat badan dengan Indeks sedentary-life style dengan penurunan aktivitas
Masa Tubuh (IMT) > 25 kg/m2, dan 502 juta yang fisik dan pekerjaan, tersedianya makanan siap saji
mengalami obesitas dengan IMT >30 kg/m2. yang biasanyan tinggi kalori, peningkatan intake
Selain itu diketahui juga bahwa kira-kira 170 juta lemak, rifined sugar dan penurunan makanan yang

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 13


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

berasal dari sayuran dan buah-buahan. Perubahan Suksesnya terapi obesitas diukur sebagai
pada faktor-faktor tadi sepertinya berperan pada hilangnya berat badan setelah melalui suatu
timbulnya keadaan positive energy balance pada periode tertentu, biasanya diatas 12 bulan.
banyak individu. Keluhan lain yang sering Rencana terapi penurunan berat badan yang sukses
terdengar dari individu obesitas adalah rasa nyeri mencakup diantaranya diet, olah raga, modifikasi
pada sendi-sendi penyangga tubuh seperti sendi kelakuan (behavior modification), dan atau
lutut akibat osteoartritis, karena sendi tadi intervensi bedah. Tujuan penurunan berat badan
mendapat beban yang sangat berat. Juga terjadi spesifik harus direncanakan secara konsisten
peningkatan osteoatritis pada sendi lain yang tidak dengan kebutuhan medis dan keinginan pribadi
menyangga tubuh, hal ini dimungkinkan karena pasiennya. Biasanya penurunan berat badan 5-10%
obesitas dapat mengganggu kartilago, kolagen, dan sampai tidak lebih dari 30% sangat baik. Rata-rata
juga metabolisme tulang itu sendiri. Obesitas juga penurunan berat badan satu bulan setelah terapi
akan memberi efek pada sistem reproduksi wanita, ialah 0,5 kg per minggu, dan penderita tidak boleh
dimana dapat timbul menarche dini, menurun berat badannya di bawah berat badan
hiperandrogenisme, hirsutisme, dan siklus ovulasi idealnya.
yang anovulatoir, serta pada beberapa wanita Perdebatan untuk menentukan farmakoterapi
bermanifestasi menjadi sindroma ovarium yang tepat untuk obesitas tetap hangat, dimotori
polikistik. Selain itu pada wanita juga sering oleh kebutuhan nasional untuk peningkatan
ditemukan resistensi insulin.6
epidemi obesitas dan masalah medis dari
kegagalan dan ditariknya dua sediaan antiobesitas
Farmakoterapi Antiobesitas fen-phen (fenfluramin-phentermin) dan
dexfenfluramin (Redux).7,8 Strategi
Tentunya individu dengan kelebihan berat penatalaksanaan farmakologis obesitas difokuskan
badan ataupun obesitas akan bersusah payah pada memodulasi tempat di pusat atau perifer yang
mencari cara-cara untuk menurunkan berat meregulasi keseimbangan energi manusia.
badannya. Selain untuk menghindari keadaan atau
(Gambar 1), yaitu pada tempat kerjanya dalam
penyakit yang sering menyertai kedua keadaan
tersebut, kelebihan berat badan atau obesitas masalah intake energi, penyimpanan, dan siklus
sendiri tentunya memberi dampak kosmetik dan penggunaan (expenditure) energi.
keindahan tubuh yang tidak nyaman.
 

   Hunger/Satiety Hedonic
eating X 
                                                         Food Intake X eating

 
Phentermine
X Rimonabont
 
Sibutramine
Food
  GLP-1
digestion/absorption
  Diets-Low
X  calories
  X Very Low-
Orlistat calories diet
  Fat Tissue
Maintenance
  X 
  Physical
activity Surgery
 
Exercise

14 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

Gambar 1. Mekanisme Kerja dari Obat-Obat Untuk Pengobatan Obesitas Ditunjukkan Oleh Tanda X.
Disarikan dari: Dipiro J.T, Talbert R.L, Yee G.C, Matzke G.R, Wells B.G, Posey L.M. Pharmacotheraphy
A Pathophysiologic Approach. Seventh edition. 2008. page 2445.

Sejak tahun 1970, banyak penelitian pada Sibutramin dan metabolitnya M1 dan M2
efek penekan nafsu makan sentral untuk tujuan tidak menstimulasi reseptor serotonergik (5-HT1
penurunan berat badan telah rampung. National atau 5-HT2), noradrenergik ( α1, α2, β1, β2, dan
Task Force on the Prevention and Treatment of β3) atau reseptor dopamin secara langsung.
Obesity mengambil kesimpulan penggunaan Diperkirakan efek penurunan berat badan karena
sediaan anoreksik, sulit diperkirakan hasilnya Sibutramin disebabkan baik karena penurunan
karena adanya kenaikan kembali berat badan yang nafsu makan dan memertahankan atau
terjadi setelah terapi dihentikan. Namun meningkatkan efak termogenik melalui kombinasi
penggunaan antiobesitas masih ada tempatnya efek pada 5-HT dan NE reuptake. Sibutramin
dalam terapi obesitas sejauh tidak ada mengalami metabolisme lintas pertama di hepar
kontraindikasi dari sediaan antiobesitas yang oleh sitokrom P-450 3A4, dan perubahan moderat
bersangkutan. terlihat bila diberikan bersama ketokonazol. Efek
samping yang sering timbul di antaranya mulut
Lipase Inhibitor kering, anoreksia, insomnia, konstipasi,
Orlistat peningkatan nafsu makan, dizziness, dan mual.
Terjadi juga peningkatan tekanan darah sistolik
Diketahui bahwa lipase memegang peran maupun diastolik yang signifikan, juga
dalam memfasilitasi pengosongan lambung dan peningkatan denyut nadi. Kontraindikasi untuk
sekresi zat-zat pankreatikobiliari. Orlistat (Xenical, penderita dengan riwayat penyakit jantung
Alli) merupakan derivat lipstatin sintetik, suatu koroner, gagal jantung kongestif dan aritmia, serta
penghambat lipase alamiah yang dihasilkan oleh monoamin inhibitor (seperti pada pemberian
Streptomyces toxytricini. Diabsorpsi minimal dan penekan nafsu makan lainnya yang bekerja
menghambat secara selektif lipase gastrointestinal, sentral). Belum pernah dilaporkan terjadinya
sehingga menyebabkan penurunan pembentukan hipertensi pulmonal dengan penggunaan
asam lemak bebas yang berasal dari trigliserida Sibutramin. Dan seperti penekan nafsu makan
makanan. Sehingga Orlistat menginduksi sentral lainnya, maka berat badan akan kembali
penurunan berat badan dengan menurunkan normal dengan dihentikannya Sibutramin.
absorpsi lemak dari makanan secara persisten.
Lebih dari 30% penurunan absorpsi absorpsi lemak Sediaan Endokanabinoid
terjadi dengan pemberian dosis harian 360 mg, dan Rimonabant
penurunan absorpsi lemak tidak terjadi lagi pada
dosis di atas 400 mg/hari. Sediaan ini harus Derivat asam arakhidonat yang dikenal
diminum bersama makanan yang berlemak untuk sebagai endokanabinoid, telah diindentifikasi
mendapatkan efek yang diinginkan. Efek samping sebagai bahan yang dapat mengaktifkan reseptor
yang sering dikeluhkan ialah faeces yang lunak, kanabinoid. Sistem endokanabinoid ini sepertinya
nyeri/kolik abdomen, fecal urgency, atau menjadi over-aktif pada keadaan kelebihan berat
inkontinensia, terutama dalam 1-2 bulan pertama badan dan obesitas, serta turut serta juga dalam
terapi. Orlistat menginduksi sindroma kelakuan adiktif-propagatif yang berhubungan
malabsorpsi dari vitamin yang larut lemak, dengan penggunaan bahan-bahan adiktif seperti
karenanya diperlukan suplementasi vitamin nikotin, kokain, alkohol, dan amfetamin. Telah
tersebut selama terapi dengan Orlistat. Sepertinya dikenal dua reseptor kanabinoid CB1 dan CB2,
Orlistat tidak mengubah farmakokinetik atau dimana reseptor CB1 sentral dan perifer ikut serta
farmakodinamik sediaan seperti kontrasepsi oral, dalam berbagai aspek keseimbangan energi,
digoksin, gliburid fenitoin, pravastatin, warfarin, regulasi intake makanan, metabolisme glukosa dan
nifedipin, kaptopril, atenolol furosemid, dan lipid serta komposisi tubuh. Sedang reseptor CB2
etanol. terekspresi terutama dalam sistem kekebalan dan
sampai saat ini tidak diketahui peranannya dalam
Sediaan Noradrenergik- Serotonergik keseimbangan energi.
Sibutramin Rimonabant (SR 141716A) pertama ditemukan
tahun 1994 sebagai penghambat reseptor CB1 di

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 15


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

otak, reseptor ini yang sekarang dikenal memiliki Menstimulasi pelepasan norepinefrin dari
efek yang poten dalam hal makan, metabolisme gudangnya pada granula presinaptik, menyebabkan
nutrien dan komposisi tubuh. Endocrinology and peningkatan kadar neurotransmiter adrenergik,
Metabolic Drugs Advisory Comittee dari FDA mengaktifkan pusat di hipotalamus, yang
pada bulan Juni 2007, menyatakan bahwa menyebabkan penurunan nafsu makan dan intake
Rimnonabant tidak menunjukkan efek yang makanan. Dietilpropion menyebabkan stimulasi
diinginkan sebagai sediaan untuk mengatasi SSP lebih kecil debandingkan mazindol, dan pada
kelebihan berat badan dan obesitas. Selain itu juga penderita dengan hipertensi dan penyakit
adanya bukti kuat peningkatan resiko efek samping kardiovaskular yang signifikan tidak boleh
neurologis seperti kejang, depresi, ansietas, diberikan sediaan ini. Sediaan ini juga sudah tidak
agresiveness, dan kecenderungan bunuh diri pada ditemukan di Indonesia.
pengguna rimonabant.
Amfetamin
Sediaan Noradrenergik
Fentermin Efek penekanan nafsu makannya telah
dikenal sejak 1930, dan karena stimulasi
Secara struktur fentermin sama dengan adrenergiknya sangat kuat dan bahaya potensi
amfetamin, namun memiliki efek stimulasi SSP adiksinya, maka amfetamin dan derivatnya
lebih ringan dan potensi penyalahgunaannya lebih dilarang digunakan sebagai sediaan anoreksik.
rendah. Mekanisme kerjanya berhubungan dengan
neurotransmisi Nor Epinefrin dan Dopamin. Antidepresan Selective Serotonin Reuptake
Pemberian fentermin menyebabkan peningkatan Inhibitor (SSRI)
tekanan darah signifikan, palpitasi, aritmia, dan
pemberian pada sore hari menyebabkan insomnia. Terlihat adanya korelasi antara besarnya
Potensi terjadinya hipertensi krisis dapat timbul penurunan berat badan dengan kadar fluoksetin
bila fentermin diberikan bersama sediaan MAO- dan norfluoxetin, namun FDA melarang
inhibitor dan antidepresan trisiklik. Selain itu penggunaan sediaan SSRI untuk tujuan penurunan
diperlukan washout periode selama 14 hari untuk berat badan. Efek samping serius ditemukan
menggunakan semua sediaan adrenergik, bila dengan kombinasi fentermin-SSRI seperti
menggunakan MAO-inhibitor agar menghindari gangguan mental, tremor, hiper-refleksia, dan
terjadinya sindroma stimulasi adrenergik eksesif. gangguan gastrointestinal, dengan kemungkinan
Akibat stimulasi adrenergik dapat terjadi midrasis juga terjadinya hipertensi pulmonal primer dan
yang dapat memperburuk glaukoma, sehingga gangguan katup jantung.
penderita glaukoma dilarang mendapat fentermin.
Pada penderita diabetes dapat mengganggu Sediaan Alternative
pemberian dosis insulin dan hipoglikemi oral pada
saat permulaan terapi maupun dengan Banyak individu menggunakan sediaan
berkurangnya berat badan. alternatif untuk menurunkan berat badannya,
Fentermin saat ini masih ada di pasaran, dan dengan beberapa asumsi, misalnya sediaan herbal
ditujukan untuk terapi jangka pendek untuk atau natural lebih aman, tidak mendapat efek yang
penderita obesitas, meskipun diketahui diinginkan dengan sediaan kimiawi dan banyak
kemungkinan terjadinya kardiak vasvulopati pada ditemui efek samping. Di bawah ini akan dibahas
jumlah pasien yang tinggi, yang menggunakan secara singkat beberapa sediaan alami atau herbal,
kombinasi fentermin dan derivat fenfluramin. yang sering digunakan dan dapat dijual bebas di
apotik dan toko-toko obat.
Mazindol
Kromium
Secara kimia berbeda dari amfetamin dan
fentermin, namun struktur trisiklisnya memberikan Suatu bahan yang ikut berperan dalam
efek supresi nafsu makan seperti amfetamin. metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak,
Mazindol telah ditarik dari peredaran di AS, juga namun efektivitasnya sebagai sediaan penurun
di Indonesia berat badan belum jelas. Studi uji tersamar ganda
dengan kontrol plasebo gagal menunjukkan efek
Dietilpropion yang diinginkan.

16 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

Alkaloid Efedra sediaan ini mengalami gejala hipertensi, proteinuri,


glikosuria, dan peningkatan serum kreatinin. Pada
Berdasarkan efek efedrin yang dulu biopsi ginjal ditemukan fibrosis intertisialis, atrofi,
digunakan untuk penurun berat badan, maka dan destruksi tubulus renalis pada korteks ginjal,
digunakan alkaloid efedra yang berasal dari sehingga menyebabkan gagal ginjal. Sediaan ini
tumbuhan, seperti ma huang, Sida cardifolia dan telah dilarang beredar.
Pinellia ternata. FDA menerima banyak laporan
sejak tahun 1994, mengenai efek samping serius Terapi Nonfarmakologis
seperti kejang-kejang, stroke, dan kematian yang
berhubungan dengan konsumsi sediaan yang Selain terapi farmakologis tersebut di atas,
mengandung alkaloid efedra, sehingga sejak tahun yang dalam kajiannya banyak menimbulkan efek
2004 FDA memutuskan bahwa semua bahan yang samping, telah banyak juga usaha-usaha lain yang
mengandung alkaloid afedra harus dikeluarkan dilakukan untuk penurunan berat badan antara lain
dari suplemen yang digunakan sehari-hari. dengan mengatur diet, behavioral modification,
bahkan pembedahan.
St. John’s Wort
Penutup
Tanaman yang bernama Hypericum
perforatum ini telah digunakan sebagai pengobatan Telah dikemukakan di atas obat-obat yang
herbal sejak ribuan tahun, berdasar bahan digunakan untuk penurunan nafsu makan dalam
naphthodianthrone (hiperisin dan pseudohiperisin) mengatasi kelebihan berat badan, maupun obesitas.
yang bekerja menghambat Mono Amin Oksidator Karena efek samping sebagian besar sediaan
(MAO), sehingga diperkirakan meningkatkan tersebut berbahaya, seperti terjadinya pulmonal
kadar serotonin dan norepinefrin di sinaps. Saat ini hipertensi dan gangguan katup jantung yang di
sediaan ini tidak direkomendasikan untuk sebabkan terutama karena fenfluramin dan
penggunaan rutin penatalaksanaan obesitas, karena dexfenfluramin, maka sebagian besar sediaan yang
penelitian untuk obesitas belum lengkap. beredar telah ditarik dari peredaran. Di Indonesia
sendiri yang ada di pasaran pada saat ini hanya
Hoodia tinggal Orlistat, sedang Sibutramin juga sulit
ditemukan di pasaran.
Adalah tumbuhan kaktus dari famili Sediaan herbal maupun suplemen makanan
Apocynaceae yang tumbuh di gurun, terutama di pun bukannya bebas dari efek samping seperti
Kalahari, yang katanya menunjukkan efek yang terjadi di Belgia dengan penggunaan sediaan
penurunan berat badan, namun efek ini tidak yang mengandung asam aristolosik yang berasal
ditunjukkan dalam penelitian. dari Tiongkok dan ternyata menyebabkan gagal
White Willow Bark, Ekstrak Guanara, dan berbagai ginjal akibat fibrosis intertisialis. Beberapa belum
ekstrak teh. dibuktikan efektivitasnya melalui uji klinis yang
Semua bahan ini memerlihatkan efek stimulasi baik, namun masih ada yang ditemukan di
adrenergi yang sama seperti alkaloid efedra. pasaran, sehingga kita harus pandai-pandai
memilih bila ingin menggunakan sediaan herbal
Chitosan atau suplemen ini.
Kelebihan berat badan dan obesitas
Adalah polisakarida kationik dari kitin merupakan masalah kesehatan yang kompleks
yang banyak terdapat pada cangkang crustacean, sehingga penetalaksanaanya juga memerlukan
dan diduga bila ditelan dapat menghambat absorpsi berbagai intervensi, bukan hanya bergantung pada
lemak di usus. Namun studi doubble blind gagal obat-obat antiobesitas saja.
memperlihatkan efek hambatan lemak ini.

Aristolochia Fangchi Daftar Pustaka

Suatu sediaan herbal Tiongkok yang 1. Hedley AA, Ogden CL, Johnson CL,
disebut juga Guang Fang Ji, mengandung asam Carroll MD et.al. Prevalence of
aristolosik, yang dipasarkan untuk tujuan overweight and obesity among US
penurunan berat badan, dan tahun 1990 di Belgia children, adolescents and adults, 1999-
dilaporkan banyak wanita yang mengonsumsi 2002. Jama 2004;291 (23):2847-50.

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 17


Adakah Antiobeitas yang Aman ?

2. Crespo CJ, Smit E, Troiano RP, Bartlett Best Pract Res Clin Endocrinol Metab
Sj, et.al. Television watching, energy 2012:16(4):529-644.
intake, and obesity in US children: Results 6. Diamanti-Kadarakis E, Zapanti E. Insulin
from the third National Health and sensitizers and antiandrogens in the
Nutrition Examination Survey, 1988-1994. treatment of polycystic ovary syndrome.
Arch Pediatr Adolesc Med 2001; Ann NY Acad Sci 2000;900:203- 12.
155(3):360- 5. 7. Khan MA, Herzog CA, St.Peter JV, et.al.
3. Swinburn BA, Sacks G, Hall KD, The prevalence of cardiac valvular
McPherson K, et.al. The globaal Obesity insufficiency asses sed by transthoracic
pandemic: shaped by global drivers and echocardiography in obese patients treated
local Environtments. with appetite-suppresant drugs, N Eng J
Lancet.2001;378:804-14. Med 1998;339(11):713- 18.
4. Koc F, Tokac M, Kocabab V, Kaya C, 8. AHP Diet Drug Settlement 2006,
et.al. Ghrelin, Resistin and Leptin levels in http://www.settlementdietdrugs.com/.
patients with Metabolic Syndrome. 9. Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC et.al.
Eur.J.Gen.Med. 2011;8:92- 7. Pharmacotherapy; A Pathophysiologic
5. Comuzzie AG, The emerging pattern of approach. The MCGraw-Hill Comp. 7-th
the genetic contribution to human obesity. edition: 2008; 2437-2451.

18 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014

Anda mungkin juga menyukai