i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan nikmat dan
rahmatNYA penyusun mampu menyelesaikan tugas ini guna memenuhi
tugas mata kuliah pendidikan budaya anti korupsi.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
korupsi yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi dan referensi. Kami sadar bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada pembaca saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan tugas di masa yang
akan datang.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
mengurangi sampai pada titik nadir yang paling rendah maka jangan harap negara
ini akan mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk
menjadi sebuah negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak negatif
yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan di seluruh
dunia ini rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi tentu berbeda-beda,
dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk
memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang
diresmikan. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada
sama sekali.
3
wewenang yang dimiliki salah satu pihak yang terlibat dalam bidang umum dan
swasta.
4
Bank Dunia
Pengertian Korupsi menurut Bank Dunia adalah pemanfaatan kekuasaan
untuk mendapat keuntungan pribadi. Bila anda perhatikan dengan seksama
definisi korupsi ini maka kolusi, dan nepotisme merupakan bagian dari korupsi
atau bentuk korupsi itu sendiri (Kusuma, 2003).
Kusuma (2003)
Korupsi adalah pemanfaatan kekuasaan untuk mendapat keuntungan
pribadi. Bila anda perhatikan dengan seksama definisi korupsi ini maka kolusi,
dan nepotisme merupakan bagian dari korupsi atau bentuk korupsi itu sendiri.
Asyumardi Mazhar
Pengertian korupsi adalah berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or
illegal activities) untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
Guy Benveniste
Guy Benveniste membagi pengertian korupsi menjadi tiga bagian yaitu
korupsi ilegal (corruption illegal), mercenery corruption dan ideological
corruption (korupsi ideologis).
5
seseorang yang mulai tertanam diatas nama kelompok tertentu. Ummnya
korupsi ideologis sangat sulit dilacak dan diketahui secara material.
The Lexicon Webster Dictionary
Korupsi adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang
menghina atau memfitnah.
Nurdjana (1990)
Pengertian Korupsi Menurut Nurdjana, korupsi berasal dari bahasa Yunani
yaitu “corruptio” yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama materiil, mental dan hukum.
6
2.2 Fenomena Korupsi di Indonesia
7
1. Kerugian keuangan negara
Kerugian negara bisa masuk dalam arti delik formil yang unsur "dapat merugikan
keuangan negara". Seharusnya diartikan merugikan negara dalam arti langsung
maupun tidak langsung. Dalam logika, suatu tindakan otomatis dapat dianggap
merugikan keuangan negara apabila tindakan tersebut berpotensi menimbulkan
kerugian negara.
2. Suap-menyuap
Untuk mengetahui pengertian suap- menyuap dapat kita lihat dalam rumusan
pasal 2 dan pasal 3 Undang-undang No. 11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana
Suap, dalam ha ini pemberi suap ataupun janji juga mendapatkan hukuman,
apalagi yang menerimanya.
Penggelapan dalam masa jabatan akan seperti orang yang merasa memiliki barang
orang lain, namun tidak merasa. Banyak orang yang sudah punya jabatan lupa
akan barang barang yang mereka pakai. Kepala sekolah biasanya yang serin
disorot karena menggunakan fasilitas dan penggunaan dan anak anak.
4. Pemerasan
pemerasan adalah tindakan/ perbuatan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau
penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran
dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri
5. Perbuatan curang
8
Untuk memahami unsur unsur perbuatan curang dalam tindak pidana korupsi, bisa
dilihat rumusan pasal 7 dan pasal 12 huruf h UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.
20 Tahun 2001
6. Gratifikasi
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya dengan ketentuan\
Apa gratifikasi?
Garatifikasi adalah proses dimana memberikan hadih sebagai suap atau sebagai
pelicin dalam kewenangan.
2. Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha
kepada penguasa.
3. Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan,
pertemanan, dan sebagainya.
9
4. Korupsi subversif, yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara
sewenang-wenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan
pribadi.
Diantara model-model korupsi yang sering terjadi secara praktis adalah:
pungutan liar, penyuapan, pemerasan, penggelapan, penyelundupan, pemberian
(hadiah atau hibah) yang berkaitan dengan jabatan atau profesi seseorang.
10
12. Manipulasi peraturan, pembelian barang persediaan, kontrak, dan pinjaman
uang.
13. Menghindari pajak, meraih laba berlebih-lebihan.
14. Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan.
15. Menerima hadiah, uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang tidak
pada tempatnya.
16. Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap.
17. Perkoncoan, menutupi kejahatan.
18. Memata-matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan pos.
19. Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan, dan hak
istimewa jabatan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
Atau tindakan penyelewengan atau penggelapan uang baik itu uang Negara atau
uang lainnya yang dilakukan untuk keuntungan pribai atau orang lain.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6194387/MAKALAH_TENTAN_KORUPSI
https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
https://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/08/11/fenomena-korupsi-dari-sudut-
pandang-filsafat-ilmu/
https://www.indonesia184.ga/2018/02/jenis-jenis-korupsi-menurut-uu-no-20.html
13