Presus Kelompok Abimanyu
Presus Kelompok Abimanyu
PENGKAJIAN
RUANG RAWAT : RUANG ABIMANYU
TANGGAL DIRAWAT : 18 April 2017
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Sdr. A
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Pengkajian : Rabu, 08 Mei 2017, jam : 10.00 WIB
No. RM : 0550xx
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Sragen
Diagnosa Medis : Skizofrenia Residual (F.20.5)
Informan : Pasien, Perawat dan Keluarga
Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 60 tahun
Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung
Alamat : Sragen
1
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
1. Keluarga mengatakan pasien meminta sesuatu yang belum dapat dipenuhi
oleh keluarga, sejak saat itu pasien memiliki kebiasaan mencuri, keluarga
mengatakan pasien memiliki kebiasaan mencuri, keluarga mengatakan
selain mencuri pasien sering menjual barang-barang yang ada dirumahnya.
Sejak saat itu ayahnya memperlakukan pasien secara tegas, keluarga
mengtakan memberi hukuman bila pasien melakukan hal yang tidak
sesuai. Pasien mengatakan sering dipukul oleh ayahnya karena nilainya
jelek, pasien merasa tertekan dan mengalami gangguan jiwa untuk pertama
kalinya.
2. Keluarga mengatakan pasien pernah dibawa ke dukun, keluarga
mengatakan pengobatan yang dilakukan selama kedukun tidak berhasil.
3. Keluarga juga mengatakan pasien pernah tidak naik kelas waktu duduk
dibangku SD (saat usia 10 tahun), sejak saat itu pasien sering diolok-olok
oleh teman-temannya, pasien merasa malu dan memilih untuk mogok
sekolah.
4. Keluarga mengatakan karena pengobatannya selama di dukun tidak
berhasil pasien dibawa ke RSJ, setelah keluar dari RSJ pasien jarang
minum obat, pasien mengatakan malas untuk minum obat.
5. Pasien mengatakan ± 4 tahun yang lalu tahun 2013 diputus dari pacarnya,
pasien mengatakan melakukan hal tersebut karena mndengar suara-suara
yang menyuruhnya untuk menghina pacarnya dengan kata-kata kotor.
6. Keluarga mengatakan perilaku pasien agresif, keluarga mengatakan pasien
sering marah-marah, Pasien mengatakan pernah melakukan kekerasan
terhadap orang lain karena merasa jengkel, pasien mengatakan sebelum
masuk rumah sakit jiwa pernah masuk penjara karena mencuri sepeda
milik tetangga, pasien mengatakan dipenjara selama 3 bulan.
Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan terhadap orang
lain (domain 11 : keamanan/perlindungan,
kelas 3 : perilaku kekerasan) dan
halusinasi.
3
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
memukul kepala ibunya dengan gelas, pasien mengatakan marah karena
meminta uang pada ibunya untuk pergi ke warnet dan tidak diberi oleh ibunya.
V. FISIK
1. Tanda vital : TD = 120/80, N = 82 x/menit, S =
0
36,5 C,
RR = 20 x/menit
2. Ukur : TB = 170 cm, BB = 48 kg
3. Keluhan Fisik : Tidak ada keluhan
VI. GENOGRAM
27 tahun
Penjelasan :
Pasien mengatakan tinggal bersama kedua orang tuanya dan adik
kandungnya. Pasien mengatakan kakak kandungnya sudah meninggal.
Pasien mengatakan ayahnya menikah dua kali, pasien mengatakan ayahnya
sudah cerai hidup dengan istri pertamanya. Pasien mengatakan kedua kakak
tirinya sudah menikah dan memiliki rumah sendiri. Dalam keluarga pasien
tidak ada yang memiliki gangguan jiwa.
4
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
VII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan warna rambutnya hitam, kulit berwarna sawo
matang, warna mata hitam. Pasien mengatakan tinggi badannya 167
cm dan berat badan 50 kg. Pasien mengatakan menyukai kakinya
karena kakinya dapat digunakan untuk bermain sepakbola, pasien
ingin menjadi pemain sepakbola dunia. Pasien mengatakan bagian
tubuh yang tidak di sukai adalah hidung, pasien mengatakan tidak
suka hidung karena pesek. Pasien mengatakan tidak merasa malu
dengan hidungnya.
b. Identitas
Pasien mengatakan bahwa ia seorang laki-laki berusia 27 tahun dan
belum menikah, pasien mengatakan tidak lulus SD. Pasien
mengatakan menerima sebagai laki-laki dan sebagai anak. Pasien
sebagai anak mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien jarang
membantu orang tua dirumah. Pasien mengatakan bahwa bapaknya
adalah bapak tiri karena dari kecil sering memukulnya.
c. Peran
Pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien didalam
masyarakat sebagai anggota masyarakat biasa. Pasien mengatakan
sebelum sakit jarang mengikuti kegiatan di masyarakat karena
merasa malu pernah tidak naik kelas waktu sekolah dan diolok-olok
oleh teman-temannya, dan setelah sakit pasien tidak pernah
mengikuti kegiatan di masyarakat karena pasien merasa malu karena
diolok-olok oleh teman dan tetangga serta dikucilkan oleh
masyarakat karena gangguan jiwa dan masuk dirumah sakit jiwa
beberapa kali. Pasien mengatakan tidak berperan sebagai tulang
punggung keluarga, keluarga mengatakan didalam keluarga yang
mengambil keputusan adalah ayah, keluarga mengatakan bila ada
masalah diselesaikan secara demokratis atau bermusyawarah.
5
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah situasional (domain
6: persepsi diri, kelas 2: harga diri).
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang agar bisa berkumpul dengan
keluarga, pasien mengatakan setelah pulang ingin bekerja lagi
menggembala kambing untuk membantu perekonomian keluarga dan
pasien ingin menjadi pemain sepakbola dunia.
e. Harga diri
Pasien merasa minder dan malu jika berkumpul dengan teman,
keluarga maupun masyarakat. Pasien merasa tidak berguna karena
tidak bisa membantu orang tua.
Masalah keperawatan: Harga diri rendah situasional (domain 6:
persepsi diri, kelas 2 : harga diri).
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya saat ini
adalah adik kandungnya. pasien mengatakan adiknya selalu
mendengarkan keluhan yang dirasakannya, pasien mengatakan orang
yang dapat memberikan solusi adalah adik kandungnya, pasien
mengatakan adik kandungnya yang selama ini memberinya motivasi.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak aktif
dalam mengikuti kegiatan kelompok dimasyarakatnya seperti
kegiatan karangtaruna, kerja bakti dan kegiatan gotong royong
dikarenakan pasien merasa malu dan dikucilkan masyarakat sekitar.
Saat di RSJ pasien terlihat dapat membantu kegiatan yang ada di
ruangan, misalnya menyiapkan snack dan membuka pintu saat ada
orang lain yang mau masuk, pasien mengatakan tidak memiliki
teman di lingkungan rumahnya, pasien mengatakan pernah menghina
pacarnya dengan kata-kata kotor hingga pacarnya sakit hati.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ tidak terbiasa dan sulit
berinteraksi dengan orang lain. Pasien mengatakan tidak pernah
berkumpul dan mengobrol dengan teman-temannya karena pasien
6
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
merasa malu dan merasa tidak diterima masyarakat. Selama di RSJ
pasien mampu berinteraksi dengan perawat dan pasien yang lain.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional (domain 6:
persepsi diri, kelas 2 : harga diri).
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien beragama Islam dan percaya dengan adanya Tuhan YME.
Masyarakat/orang-orang di sekitar pasien belum bisa menerima
pasien seperti layaknya masyarakat biasa.
b. Kegiatan Ibadah:
Selama di rumah pasien mengatakan tidak pernah menjalankan
ibadah sholat 5 waktu karena tidak ada yang mengajari.
Masalah Keperawatan: defisiensi pengetahuan.
8
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
(saat sendiri maupun ditempat ramai), pasien mengatakan hal yang
dilakukan saat bayangan tersebut datang adalah pergi dari tempat dimana
bayang tersebut datang, pasien mengatakan tindakan tidak membuat
bayangan hilang. Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah mahluk
paling sempurna, pasien mengatakan memiliki indara keenam, pasien
mengatakan dapat melihat kehidupan masa yang akan dapat saat pasien
menjadi pemain sepakbola dunia.
Masalah keperawatan: Koping defensif (Domain 9: koping/toleransi
stres, kelas 2: respons koping) (waham kebesaran).
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien komposmentis, GCS klien : E4M5V6 = 15 (sadar
penuh), Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang,
saat perawat bertanya pasien sadar kalau sekarang sedang berada di
RSJD Surakarta dan sedang berbicara dengan perawat.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan
pendek. Pasien mengingat tanggal hari masuk dirawat di RSJD pada
tanggal 18 April 2017, pasien masih mengingat seminggu yang lalu
dijenguk oleh orang tuanya, pasien mengingat pasien tidak lulus SD,
daya ingat saat ini tidak mengalami ganggguan, pasien dapat mengingat
lauk saat makan pagi.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien mudah beralih, klien mampu menghitung sederhana
(misalnya 2+2 = 4, 3x6 = 18)
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan Penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan penilaian. Dimana pada saat
membuang sampah klien mampu membuang sampah dengan benar di
tempat sampah.
9
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Pasien mampu menerima keadaan dirinya saat ini. Pasien tidak
mengingkari penyakit yang diderita saat ini, pasien menyalahkan hal-hal
diluar dirinya, pasien mengatakan sakit yang di deritanya disebabkan
karena pamannya yang memasukkan ruh kakaknya yang sudah
meninggal ke dalam dirinya sehingga pasien tidak dapat mengontrol
diri.
Masalah keperawatan: Koping defensif (Domain 9: koping/toleransi
stres, kelas 2: respons koping).
10
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Pasien mengatakan jarang tidur siang, pasien mengatakan saat tidur
malam sering terbangun, pasien mengatakan cemas (ketidaknyamanan
dalam hati). Pasien mengatakan sampai saat ini belum bisa tidur
nyenyak.
6. Penggunaan obat
Pasien mendapat terapi obat Risperidon 2 mg/12 jam (06.00 dan 18.00
WIB), trihexyphenidyl 2mg/12 jam (06.00 dan 18.00 WIB) dan
chlorpromazine 100 mg/24 jam (20.00 WIB). Pasien mengatakan minum
obat setelah makan, pasien mengatakan obat biasanya diberikan oleh
perawat saat sudah memasuki waktu untuk minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan akan kontrol secara rutin dan minum obat teratur
setelah pulang dari RSJ karena tidak mau kambuh dan di rawat di RSJ.
Pasien membutuhkan dukungan ibu dan bapaknya.
Pasien dapat memelihara kesehatannya sendiri, jika pasien sakit
langsung bilang dengan perawatnya. Dalam perawatan dan pengobatan
di RS pasien selalu menurut dengan anjuran dari perawat. Pada saat
sudah pulang kerumah diharapkan pasien rutin kontrol ke RSJD dr. Arif
Zainudin jika obat habis.
8. Kegiatan di dalam rumah
Rencana kegitan pasien didalam rumah biasa akan membantu kerapian
rumah, pasien biasa mencuci pakaiannya sendiri, membantu
mempersiapkan makanan, namun pasien mengatakan belum bisa
menjadi pengatur keuangan dirumah, karena dirumah yang mengatur
keuangan yaitu ibu dan bapak pasien.
9. Kegiatan diluar rumah
Pasien mengatakan jarang berkumpul dengan teman sebayanya diluar
rumah, pasien lebih sering bermain sepak bola bersama dengan anak
kecil dilapangan. Pasien mengatakan hanya sering ke rumah pacarnya.
Masalah keperawatan: Harga diri rendah situasional (domain 6:
persepsi diri, kelas 2 : harga diri).
X. MEKANISME KOPING
Maladaptif :
11
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
a. Pasien mengatakan suka marah-marah, dan bila marah membanting
barang barang.
b. Pasien mengatakan sering menyendiri
Masalah keperawatan: Koping defensif (Domain 9: koping/toleransi
stres, kelas 2: respons koping).
12
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain (domain 11:
keamanan/perlindungan, kelas 3: perilaku kekerasan).
b. Koping defensif (Domain 9: koping/toleransi stres, kelas 2: respons
koping).
c. Harga diri rendah situasional (domain 6: persepsi diri, kelas 2: harga
diri).
2. Data Objektif :
Tatapan mata pasien tajam
Nada bicara pasien tinggi dan keras
Aktivitas motorik pasien Tik “gerakan motorik yang menunjukkan
kegelisahan”
Afek pasien labil “ emosi pasien berubah-ubah”
Selama wawancara pasien mudah tersinggung.
13
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Proses pikir pasien sirkumtansial
Bentuk pikir non realita
Pasien selalu menganggap bahwa dirinya selalu benar.
Pasien sering menundukkan kepala
Raut wajah tampak penyesalan saat menceritakan masa lalu
Tidak ada kontak mata,
Pasien menundukkan kepala dan terlihat sedih.
14
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
ANALISIS DATA
2. DS :
- Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah Konflik antara Koping defensif
mahluk paling sempurna persepsi diri dan (Domain 9:
- Pasien mengatakan memiliki indra ke enam sistem nilai. koping/toleransi
- Pasien mengatakan ingin menjadi pemain stres, kelas 2:
sepakbola dunia. respons koping).
- pasien mengatakan dapat melihat kehidupan
masa yang akan dapat saat pasien menjadi
pemain sepak bola dunia
- Pasien mengatakan pernah menghina
pacarnya dengan kata-kata kotor hingga
pacarnya sakit hati.
- Pasien mengatakan marah dan sakit hati jika
diolok-oleh teman.
DO :
- Proses pikir pasien sirkumtansial
- Bentuk pikir non realita
- Pasien selalu menganggap bahwa dirinya
selalu benar.
15
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
3. DS :
- Keluarga mengatakan pasien pernah dipukuli Riwayat penolakan Harga diri rendah
oleh warga karena mencuri. situasional
- Pasien mengatakan pernah tidak dipercaya situasional
oleh ayahnya. (domain 6:
- Pasien mengatakan malu karena berkali-kali persepsi diri, kelas
masuk RSJ 2: harga diri).
- Pasien mengatakan sedih karena merasa di
tolak mantan pacarnya.
- Pasien mengatakan malu karena sering tidak
naik kelas saat sekolah.
- Setelah putus sekolah pasien tidak ada
kegiatan dirumah hanya berdiam diri di
kamar dan luntang lantung.
DO :
- Pasien sering menundukkan kepala
- Raut wajah tampak penyesalan saat
menceritakan masa lalu
- Tidak ada kontak mata, Pasien menundukkan
kepala dan terlihat sedih.
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain b.d Pola perilaku kekerasan
terhadap orang lain.
2. Koping defensif b.d Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai.
3. Harga diri rendah situasional b.d Riwayat penolakan.
16
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Sdr. A
Ruang : Abimanyu
17
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Konflik antara keperawatan selama 3 kali mengatasi ego. membantu memperbaiki
persepsi diri dan implementasi diharapkan diri
sistem nilai. koping pasien efektif dengan - Dorong pasien untuk mengenali - Mengenali perasaan untuk
kriteria hasil : dan mengungkapkan perasaannya memancing perilaku
1. Pasien dapat secara verbal defensif (menyalahkan
mempertahankan ego orang lain atas kesalahan
melalui kenyataan yang - Ajarkan pasien dalam memberikan yang ia lakukan sendiri).
realistis dan tidak terdapat respon saat menghadapi situasi - Bermain peran dapat
waham kebesaran dalam yang memicu pasien untuk membantu pasien untuk
proses fikirnya melakukan pembelaan mengatasi masalah yang
2. Pasien tidak menghina - Berikan pujian pada pasien akan terjadi.
dan mengkritik orang lain terhadap perilaku yang telah - Pujian yang positif dapat
3. Pasien berinteraksi dilakukan meningkatkan harga diri
dengan orang lain dalam - Bantu klien untuk menentukan pasien
situasi kelompok tanpa tujuan yang realistis - Tujuan yang tepat dapat
mengambil sikap defensif. - Evaluasi kemampuan pasien dalam meningkatkan harga diri
modifikasi perilaku untuk - Keterbatasan kemampuan
memecahkan masalah untuk memecahkan
masalah dijadikan sebagai
tolak ukur untuk
mengembangkan strategi
baru tentang koping yang
tidak efektif.
3. 10 Mei 2017 Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan - Dorong klien untuk – Membantu pasien
situasional b.d keperawatan selama 3 kali mengungkapkan perasaannya mengakui rasa sakit akibat
18
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA
Riwayat penolakan. implementasi diharapkan secara terbuka saat terjadi kehilangan
pasien mampu untuk kehilangan
mempertahankan harga diri - Bantu klien untuk lebih mandiri – Kemandirian dapat
dengan kriteria hasil : meningkatkan harga diri
- Dorong pasien untuk
1. Pasien mampu – Meningkatkan harga diri
berkomunikasi secara efektif
berinteraksi dengan orang
dengan orang lain
lain dalam aktivitas
- Diskusikan bersama klien tentang
kelompok – Pengalaman yang
kehidupan di masa lalu
2. Pasien mampu melakukan mengecewakan dimasa
aktivitas secara mandiri lalu dapat meningkatkan
dan mau menerima atau membangun harga
bantuan orang lain. diri untuk kehidupan yang
- Dorong pasien untuk mengikuti baru
kegiatan terapi kelompok – Komunikasi verbal yang
positif dalam terapi
kelompok dapat
- Kolaborasi dengan keluarga untuk
meningkatkan harga diri.
selalu memberi dukungan pada
– Memberi dukungan untuk
pasien
terjadinya perubahan
dalam proses fikir dalam
membangun kepercayaan
diri pasien.
19
`PROGRAM PROFESI NERS XVI
KEPERAWATAN JIWA