Anda di halaman 1dari 2

JUDUL: Liposuction dalam Perspektif Teologi

LATAR BELAKANG

Satu dari beberapa jenis gangguan kesehatan yang umum dialami masyarakat adalah kegemukan
atau obesitas. Menurut Kamus Kedokteran Dorland (2002), obesity adalah peningkatan berat badan
melebihi batas kebutuhan rangka dan fisik, sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.

Bagi beberapa kalangan masyarakat, obesitas merupakan gangguan bagi penampilan mereka.
Penampilan menjadi tidak ideal karena bentuk tubuh tidak terlihat sempurna. Untuk itu, berbagai
macam cara untuk menurunkan kadar lemak telah dilakukan, salah satunya dengan pengaturan pola
makan, merubah gaya hidup, pemberian obat penurun berat badan, dan yang paling ekstrim adalah
dengan melakukan sedot lemak.

Berdasarkan data di Clinique Suisse Jakarta yang menyediakan tindakan liposuction, terjadi
peningkatan angka tindakan liposuction dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2011, pasien
liposuction berjumlah 39 orang, lalu meningkat menjadi 66 orang pada tahun 2012, dan pada tahun
2013 sebanyak 78 orang.

Sedot lemak atau liposuction atau liposccolpture merupakan tindakan bedah yang paling efekif untuk
menghilangkan lemak berlebih di area tubuh tertentu. Sedot lemak tidak bertujuan untuk
menurunkan berat badan namun lebih untuk membentuk tubuh, sehingga kandidat terbaik sedot
lemak adalah pasien dengan berat badan ideal namun dengan kelebihan lemak di area tertentu
(Sukasah, 2007). Liposuction telah dikembangkan selama 20 tahun terakhir dan menjadi praktek
yang sangat umum di seluruh dunia dengan teknik yang kian meningkat. Ditambah lagi, banyak
public figure (artis) yang menggunakan media operasi liposuction diantaranya, Ivan Gunawan,
Krisdayanti, Tina Toon dan Annisa Bahar (Hasanah, 2018).

Namun selain bermanfaat untuk menciptakan bentuk tubuh yang indah, terdapat beberapa
penelitian yang menyatakan bahwa liposuction juga berpengaruh terhadap profil lipid (kolesterol
total, trigliserida, lipoprotein berdensitas tinggi/high density lipoprotein (HDL), dan lipoprotein
berdensitas rendah/low density lipoprotein (LDL). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chang,
et.al. (2006), ditemukan bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total dan LDL setelah tindakan
liposuction. Cohen, et. al. (2008) menemukan bahwa terdapat penurunan kadar trigliserida setelah
tindakan liposuction. Guillermo, et. al. (2013) menemukan peningkatan kadar HDL setelah tindakan
liposuction.

Selain itu dalam Islam melarang ummatnya mempercantik diri dengan menambah atau mengurangi
apa yang telah dimilikinya sejak lahir, sebab seakan-akan tidak mensyukuri nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT. Allah mempunyai hukumnya sendiri yang dilarang adalah haram. Dan
dapat dikatakan mubah atau boleh apabila kelebihan berat badan tersebut mengandung penyakit
yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Maka untuk mengetahui hukum liposuction menurut pandangan teologi Islam dan kesehatan,
diperlukan adanya pembahasan mengenai hal tersebut.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pandangan teologi terhadap liposuction?
2. Bagaimanakah pandangan kesehatan terhadap liposuction?

Anda mungkin juga menyukai