PRAPROPOSAL
Disusun oleh :
Nama : I Made Darme Yase
NIM : ACD 115 040
Kelas :B
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Supramono, M.Pd
Dr. H. Suatma, M.Biomed
PENDAHULUAN
Minat belajar merupakan salah satu alat motivasi atau alasan bagi
siswa untuk melakukan aktivitas belajar (Santi, 2013). Minat belajar
adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak
perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan
kecendrungan- kecendrungan yang biasa mengarahkan individu ke
suatu pilihan tertentu (Riadi, 2012).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku,
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar merupakan
kegiatan orang sehari-hari kegiatan belajar tersebut dapat dihayati atau dialami
oleh orang yang sedang belajar ( Purwanto, 1995 ).
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
sengaja. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud
meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan
kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah
mereka mengikuti suatu proses pembelajaran dan perubahan prilaku dan tingkah
laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar,
seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku yang
dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan
gaya hidupnya.
indikato
Fase r Kegiatan Guru
ke-
1 Perumusan masalah Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan dituliskan di papan tulis.
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Guru meminta siswa untuk mengajukan
2 Membuat Hipotesis jawaban
sementara tentang masalah itu.
Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis.
Merancang
3 percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai
dengan hipotesis yang akan dilakukan.
Guru membimbing siswa dalam menentukan
langkah-langkah percobaan.
Melakukan
4 percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan data
memperole
untuk h melalui percobaan dan pengamatan langsung.
data
Mengumpulkan
5 data Guru memberikan kesempatan kepada tiap
dan menganalisis kelompok untuk menuliskan percobaan ke
data dalam
sebuah media Peta Konsepdan menyampaikan
hasil pengolahan datayang terkumpul.
Membuat
6 kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan berdasarkan data yang telah
diperoleh.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran,
jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada diri peserta didik (Hariyanto, 2012).
1. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan
konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang studi, apakah itu bidang
studi fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep,
siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi
itu lebih bermakna.
2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi
,atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan
hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep.
3. Tidak semua peta konsep mepunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep
yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain.
4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih
inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1
Basarang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik “Sampling jenuh” karena populasi relatif kecil, maka
semua anggota populasi dijadikan sampel yang jumlahnya siswa (Sugiyono,
2011).
3.4 Variabel Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif.
Minat belajar biologi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian
ini berupa derajat ekspresi siswa yang dikategorikan atas : sangat setuju (SS),
setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item
pernyataan berjumlah 34 item. Pemberian item pada setiap pertanyaan yaitu :
sangat setuju (SS) = 5, setuju (S) = 4, ragu-ragu (R) = 3, tidak setuju (TS) = 2,
dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Hasil data dari angket minat belajar siswa
ditabulasi terlebih dahulu. Analisis minat belajar biologi siswa pada pretest dan
posttest dianalisis menggunakan statistik deskriptif berdasarkan nilai rata-rata
dan standar deviasi. Data minat dianalisis dengan mencari kriteria penggolongan
minat belajar siswa. Secara umum mencari kriteria penggolongan minat belajar
siswa dapat dihitung dengan rumus:
i = Range
Keterangan :
i : Lebar Kelas
k : Kelas
Kriteria penggolongan minat belajar siswa dari skor yang diperoleh,
terdapat 3 penggolongan dengan rentang skor dari 34-79 dikategorikan Rendah,
skor 80-125 dikategorikan Sedang dan rentang skor dari 126-175 dikategorikan
Tinggi.