OLEH :
ELDITYA FRANSISKA,S.Kep
YANA ZAKARIA,S.Kep
YOSHI HERNANDA,S.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit. Resiko infeksi nosokomial selain terjadi pada
pasien yang di rawat di rumah sakit dan tenaga medis, dapat juga terjadi pada keluarga yang menunggui pasien
selama di rumah sakit ataupun juga pengunjung pasien. Pengetahuan tentang pencegahan infeksi dirasa sangat
perlu diberikan kepada keluarga pasien yang sehari-hari berkontak langsung dengan sumber penularan infeksi
baik keluarga yang dirawat ataupun juga daripasien lainnya..
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit (Darmadi, 2008). Infeksi
nosokomial dikenal pertama kali pada tahun 1847 oleh Samwelweis dan hingga saat ini merupakan salah satu
penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah sakit, sehingga
dapat menjadi masalah kesehatan baru, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Beberapa kejadian
infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pada pasien, akan tetapi ini menjadi penyebab penting
pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit.
Menurut Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009). Infeksi nosokomial menyebabkan 1,5 juta kematian
setiap hari di seluruh dunia, 8,7% pasien RS menderita infeksi selama menjalani perawatan di RS.
Pada penelitian Wardana dan Acang, terjadinya infeksi nosokomial sebesar 18,46% pada pasien yang dirawat
di ruang gawat penyakit dalam RSUP M.Jamil Padang. Infeksi nosokomial juga dapat dilihat dari banyaknya
pengunjung yang sering bolak-balik ke ruangan sehingga meningkatkan resiko penularan infeksi nosokomial.
Banyaknya barang-barang yang ditumpuk disudut ruangan juga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri
ataupun nyamuk untuk bersarang sehingganya perlu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Selama ini paparan terhadap informasi yang diberikan kepada keluarga pasien ataupun pengunjung lainnya
terhadap penularan infeksi ataupun pencegahannya masih belum optimal, untuk itu dirasa diperlukan suatu
penyuluhan dengan tema khusus membahas tentang infeksi nosokomial.
A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit diharapkan pasien dan keluarga atau
penunggu pasien mengetahui dan memahami tentang mencegah penularan sekaligus menghindari infeksi
Nosokomial selama berada di Rumah sakit.
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian dari infeksi nosokomial
b. Menjelaskan cara penularan infeksi nosokomial
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan enam langkah mencuci tangan
d. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan etika batuk
e. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan penataan lingkungan
f. Menjelaskan dan mendemonstrasikan enam langkah cara mencuci tangan.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Enam langkah mencuci tangan, penerapan etika batuk, dan pentaan lingkungan.
2. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
3. Media
Laptop, infocus, leaflet, dan model
4. Waktu dan Tempat
: Dosen pembimbing klinik dan akademik
Keperawatan Medikal Bedah
: nency aldany
Yoshi hernanda :
Elditya fransiska
5. Pengorganisasian
Penanggung jawaban
Moderator
Pemateri
Fasilitator
Observer
Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhuan.
b. Moderator
Membuka acara
d. Fasilitator
Keterangan :
: Pemateri : Fasilitator
C. Materi Penyuluhan
a. Menjelaskan pengertian dari infeksi nosokomial
b. Menjelaskan cara penularan infeksi nosokomial
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan enam langkah mencuci tangan
d. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan etika batuk
e. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan penataan lingkungan
f. Menjelaskan dan mendemonstrasikan enam langkah cara mencuci tangan.