PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
akar uniseluler. Meskipun ada juga akar yang berkembang di luar tanah
diujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Pada gymnospermae dan
Sedangkan pada monokotil, akar primer tidak bertahan lama dalam kehidupan
tanaman dan segera mongering. Kemudian dari dari dekat, pangkal akar
primer tersebut akan tumbuh akar baru yang disebut sebagai akar tambahan
atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif itu disebut juga akar serabut
(Tjitrosoemo, 1983).
Akar digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar
napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak
pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat
masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar
gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar
gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara
(Anonim,2013).
B. RUMUSAN MASALAH
khusus akar, dan akar khusus hasil metamorphosis dari daun, akar dan
batang.
C. TUJUAN
dan tugas khusus akar, dan akar khusus hasil metamorphosis dari daun,
KAJIAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga di samping batang dan
daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna, akar
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-
(Tjitrosoepomo, 1985).
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air
(Tjitrosoepomo, 1985).
(Tjitrosoepomo, 1985).
a. Leher akar atau pangakal akar (collum), yaitu bagian akar yang
b. Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda terdiri dari
c. Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar
(Tjitrosoepomo, 1985).
akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut , oleh sebab itu
akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih
banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap (Tjitrosoepomo, 1985).
g. Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang
hanya terletak pada ujung bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang
rambut-rambut akar akan yang palin jauh akan mati, tetapi dekat dengan ujung
merupakan bagian atas yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang
biji calon akar itu sudah ada dan disebut akar lembaga (radicula). Pada
a. Sistem akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok
yang bercaban-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang
Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah
(Tjitrosoepomo, 1985).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan
selajutnya mati atau kemudian di susun oleh akar yang kurang lebih
ukuranya pun sama. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar
yang asli dari akar liar bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan akar
Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut
(Tjitrosoepomo, 1985).
(Tjitrosoepomo, 1985).
bedakan dalam :
a. Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan jika ada
(Tjitrosoepomo, 1985).
1985).
kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga memberi kekuatan
yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi luas,
(Tjitrosoepomo, 1985).
b. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya
(Tjitrosoepomo, 1985).
a. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-
dapat menolong menyerap air dan gas dari udara dan seringkali
mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut
tanah bagian yang masuk ke tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa,
menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah
terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk
menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada
c. Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang
saja. Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
(Tjitrosoepomo, 1985).
(Tjitrosoepomo, 1985).
tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat
f. Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah,
oleh sebab itu akar ini sering di sebut sebagai akar egrang (Tjitrosoepomo,
1985).
g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian
1985).
Bagian-Bagian Lain Pada Tubuh Tumbuhan Metamorfosis Akar
Kita ketahui bersama, bagian pokok dari tumbuhan itu hanya ada tiga
pokok saja, yaitu akar, batang dan daun. Sedangtkan bagian-bagian lain dari
itu hanyalah penjelma salah satu di antara ketiga bagian poko itu, boleh jadi
bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya hanyalah calon
atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan kata lain “In satatu nascendi”
(Tjitrosoepomo, 1985).
Kuncup (gemma)
kuncup adalah bagian yang sangat lemah. Jika kuncup mulai berkembang,
pelindung kuncup tadi dapat berlainan pula, ada yang cepat runtuh, ada yang
a. Rimpang (Rhizoma)
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat
merupakan suatu tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan
cadangan, terdapat a.l tasbih (canna edulis Ker.) dan kerut (maranta
3. Mempunyai kuncup-kuncup
b. Umbi (tuber)
(Tjitrosoepomo, 1985).
(Tjitrosoepomo, 1985).
akrena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari
dasarnya selalu masuk dalam umbi telanjang. Melihat akar yang mana
yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu, maka umbi akar dapat
merupakan penjelmaan :
a. Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak (Raphanus sativus L.)
b. Akar serbut, misalanya umbi akar pada umbi kayu (Manihot utilissima
seperti umbi batang. Kalau dari umbi dahlia dapat tumbuh tumbuhan baru
itu hanya mungkinn jika umbi ini disertai sebagian pangkal batang dan
dari pangkal batang inilah tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru
(Tjitrosoepomo,1985).
c. Umbi lapis (bulbus). Juga umbi lapis ini jika ditinjau asalnya adalah
yaituyang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan
berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas. Maka alat itu
a. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang) yaitu alat pembelit yang
terjadi dari cabang atau tunas, yang biasanya terlihat drai tempatnya
(Tjitrosoepomo, 1985).
b. Daun pembelit (sulur daun) yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan
penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun sleuruhnya,
1. Tangkai daunnya
2. Ujung daunnya
c. Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menjadi alat pembelit, seperti
metamorfosis daun atau sebagian daun atau sebagian daun, dan lazimnya bagi
(Tjitrosoepomo, 1985).
Duri (spina)
duri-duri yang sering kita jumpai pada berbagai jenis tumbuhan dan menurut
yang berupa luka. Duri yang demikian ini seringkali dinamakan pula duri
bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambung dengan kayu bagian
bahwasanya duri bersala dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup
c. Duri akar (spina rhizogenum) yaitu akar-akar yang menjadi kersa dan
d. Duri daun penampu (spina stipulogenum) yaitu duri yang berasal dari
daun penampu, dan oleh sebab itu seringkali terdapat dalam jumlah
(Tjitrosoepomo, 1985).
penjelmaan dari ketiga bagian pokok tersebut di muka, oleh sebab itu
alat yang hnaya merupakn pada dinding sel yang sebelah luar
(Tjitrosoepomo, 1985).
2. Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang
tersusun atas bagian-bagian kulit luar akan tetapi bagain yang lebih
dalam dari pada kulit luar tersebut juga ikut mengambil bagian dalam
3. Sebagai alat pembantu penyerapan air dan zat-zat makanan yaitu bulu-
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Daucus
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Camicaceae
Genus : Carica
PROSEDUR KERJA
a. Alat
1. Miscroskop cahaya
2. Kaca preparat
3. Deck glass
4. Pipet tetes
5. Kamera
6. Pensil/warna/penggaris
7. Silet
b. Bahan
B. CARA KERJA
3. Meletakkan irisan tersebut pada kaca preparat yang bersih dan ditetesi air,
mungkin pada akar jagung (zea mays L.), akar wortel (daucus carota),
A. HASIL PENGAMATAN
terutama untuk memasok makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain
sebagai pengambil makanan akar juga memiliki peran lain yaitu sebagai
atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang. Akar – akar ini karena bukan berasal
dari calon akar yang aseli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut ,
oleh karena itu namakan akar serabut. Sedangkan akar jagung yang diamati
yang terletak pada bagian luar, epidermis terdiri satu lapis sel yang tersusun
padat. Di bawah epidermis terdapat jaringan terdiri dari beberapa sel yang
disebut korteks, sebelah dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas
satu lapis sel. Sebelah dalam endodermis terdapat stele atau silinder pusat
terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang
bagian luar dengan dinding yang tipis, sebelah dalam epidermis terdapat
korteks. Sebelah dalam korteks terdapat jaringan endodermis yang terdiri atas
satu lapis sel. Endodermis berada diantara stele dengan korteks. Sebelah
dan floem.
menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok berasal dari akar lembaga
disebut akar tunggang (radix primaria). Sedangkan akar pepaya yang diamati
pada bagian luar yang terdiri dari sel selapis, tipis, dan mudah dilalui air,
korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, endodermis terletak
di sebelah dalam. Korteks terdiri satu lapis sel, tersusunrapat dan pembuluh
xylem dan floem deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Bagian-bagian pada akar jagung (zea mays L.) hanya terdapat leher akar
perakaran serabut. Pada akar wortel (daucus carota L.) hanya terdapat
leher akar (collum), batang akar (corpus radicis), serabut akar (firilla
papaya (carica papaya) hanya terdapat leher akar (collum), batang akar
2. Jaringan penyusun dan berkas pembuluh pada akar jagung (zea mays L.),
akar wortel (daucus carota L.), akar papaya (carica papaya) yaitu berupa
xylem.
B. SARAN
miskroskop.
DAFTAR PUSTAKA
University Press.