Anda di halaman 1dari 34

KELUARGA YANG

MEMBERI
PENGHARAPAN

oktober 2018
Minggu, 7 Oktober 2018
(Minggu Biasa – Hijau)

AKU BANGGA DENGAN DIRIKU


MAZMUR 8:1-10

NILAI KRISTIANI:
Anak menyadari bahwa dirinya berharga, dan memiliki rasa percaya diri.
Anak mampu menghargai dirinya sendiri dan juga teman-temannya.

AYAT INDAH:
“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu:
Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:10)

URAIAN PELAJARAN

1. Mazmur 8 merupakan suatu pujian sebagai wujud pengakuan serta kekaguman pada kemuliaan
dan keagungan Allah. Kemuliaan Allah yang mengatasi segala sesuatu yang ada di langit maupun di
bumi. Mazmur ini diawali dan diakhiri dengan pengakuan yang sama akan kemuliaan Allah yang
melebihi segalanya.

2. Kemuliaan dan keagungan Allah terlihat dalam karya penciptaan. Allah yang menciptakan segala
yang ada di langit, bulan dan bintang-bintang. Dia juga yang menciptakan semua mahkluk yang ada
di muka bumi, di darat dan di laut, maupun yang terbang di udara. Tidak terkecuali manusia,
adalah juga ciptaan Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26),
menandakan bahwa manusia dikaruniai dengan kemuliaan oleh Allah (ayat 6).

3. Kemuliaan Allah juga terlihat dalam karya pemeliharaannya. Karya pemeliharaan Allah sungguh
luar biasa, dan Dia melibatkan manusia di dalamnya. Manusia sering juga disebut sebagai mahkota
ciptaan. Jika dibandingkan dengan ciptaan yang lain, yaitu bulan, bintang-bintang, semua mahkluk
yang terbang, segala binatang di padang, dan ikan di laut, terlihat manusia tidak ada apa-apanya.
Namun, Allah justru memberi kemampuan dan kekuasaan kepada manusia untuk menjaga dan
memelihara semua ciptaan yang lain.

6. Setiap manusia diberi kemuliaan dan kehormatan oleh Allah. Tetapi kemuliaan dan kehormatan ini
tidak akan terwujud, dan bahkan menjadi sia-sia, jika manusia dikuasai kesombongan. Manusia
diberi kehormatan dan kemampuan oleh Allah untuk menjaga dan memelihara bumi. Ini adalah
kehormatan dari Allah. Tetapi manusia tidak boleh merendahkan ciptaan yang lain, apalagi
menghina sesamanya.

7. Melalui bacaan ini, anak-anak diajak belajar untuk mengerti bahwa dirinya adalah ciptaan Allah
yang istimewa, yang dikaruniai dengan kemuliaan oleh Allah. Setiap manusia adalah ciptaan yang
terhormat dan berharga di mata Allah. Anak-anak diajak untuk memiliki rasa percaya diri, percaya
bahwa Allah telah menciptakan dirinya dan melengkapi dengan berbagai talenta.

122
8. Melalui pelajaran hari ini anak-anak juga diajak untuk menyadari akan tanggung jawabnya, yaitu
tanggung jawab dalam karya pemeliharaan yang dikerjakan oleh Allah. Tanggung jawab ini
terwujud dalam bentuk sikap menghargai dan menghormati sesama, dan semua ciptaan yang lain.
Tidak ada orang yang boleh menghina dan merendahkan dirinya, tapi di sisi lain anak-anak juga
tidak boleh menghina atau merendahkan temannya.

TATA IBADAH:

Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak!“
ASM : “Selamat pagi..............
GSM : “Mari kita besukacita di dalam Tuhan”
ASM : “Horeeee..... yes...yes...yes...
2. Pujian “Bersama Malaikat di Surga”
3. Doa pembuka
4. Pujian “Yesus sayang padaku” (KJ 184)
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan “Hujan Berkat ‘Kan Tercurah” (KJ 403)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup “Ku Istimewa”
(https://www.youtube.com/watch?v=C-_OuxMNU1g)

PENYAMPAIAN FIRMAN

KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian

Pembukaan
Anak-anak, siapa yang pernah pergi ke kebun binatang? Di sana ada banyak sekali binatang. Ada yang
bisa menyebutkan, binatang-binatang apa saja yang ada di kebun binatang? (tunggu jawaban ASM). O
iya, ternyata banyak sekali ya, ada gajah, buaya, harimau, singa, jerapah, burung, dll. Di kebun binatang
juga ada bermacam-macam burung. Coba sekarang adik-adik sebutkan nama-nama burung, ada
burung apa saja ya? (tunggu jawaban ASM). Oh ternyata ada banyak jenis burung ya, ada burung dara,
burung gereja, burung beo, burung kakak tua, burung cendrawasih, burung kasuari, burung pipit,
burung kenari, dll. Hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang Burung Kasuari dan Burung Dara.

Penyampaian Pelajaran (cerita)


Burung Kasuari dan Burung Dara

Di sebuah hutan, hiduplah burung kasuari yang bertubuh besar, bersayap lebar dan kuat. Ia mampu
terbang tinggi, memetik buah-buahan yang telah masak lalu menyembunyikannya di bawah sayapnya.
Sayang sekali ternyata burung Kasuari ini sangat rakus, ia menyembunyikan banyak sekali buah-
buahan sehingga burung-burung yang lain tidak kebagian. Aduh kasihan sekali ya burung-burung yang
lain jadi kelaparan. Bisa-bisa mereka mati karena tidak makan berhari-hari. Itulah sebabnya tidak ada
seekor burung pun mau berteman dengannya. Meskipun dijauhi teman-temannya, burung Kasuari
tidak peduli, baginya burung-burung yang lain tidak sederajat dengan dirinya. Burung Kasuari merasa

123
bahwa dirinya adalah burung yang terbaik dan terhebat di hutan. Ternyata, selain serakah, burung
Kasuari itu sangat sombong.

Sikapnya yang serakah dan sombong itu membuat burung-burung yang lain menjadi jengkel.
Kemudian mereka berembug untuk menghentikan kesombongan dan keserakahan burung Kasuari.
Tapi mereka bingung, tidak tahu bagaimana caranya. Tiba-tiba ada seekor burung mengajukan usul,
”Bagaimana jika diajak lomba terbang saja? Siapa yang terbangnya paling tinggi dan paling jauh akan
jadi pemenangnya,” demikian celetuk burung Dara. Suasana menjadi riuh. ”Siapa yang bisa
menandinginya? Kita tidak akan menang,” kata burung Pipit.

Burung Dara tersenyum, ”Ingat, kalau kita mau berusaha kita pasti bisa menang. Aku akan
melawannya dalam perlombaan ini.” Semua yang hadir saling berpandangan. Mungkinkah burung
Dara yang bertubuh kecil mampu menandingi burung Kasuari yang besar? Semua burung merasa ragu
dengan ucapan burung Dara. Namun demikian burung Dara sangat percaya diri, ia yakin akan menang.

Burung Pipit mendapat tugas untuk menyampaikan tantangan itu ke burung Kasuari. “Ha..ha..ha...
lomba terbang? Boleh... boleh... siapa lawanku? Ah, aku ta peduli siapa lawanku. Semua burung di
hutan ini bukan tandinganku, aku pasti tidak akan terkalahkan.” Begitu kata Kasuari dengan
sombongnya.

Karena merasa dirinya adalah yang terbaik, maka burung Kasuari tidak pernah berlatih. Setiap hari dia
hanya sibuk mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya, lalu makan dengan rakus, dan setelah
kekenyangan dia tertidur. Begitu setiap hari. Lain halnya dengan burung Dara, ia berlatih terbang terus
menerus. Setiap saat ia terus mengasah kemampuan terbangnya. Dia giat berlatih, tidak mengenal
lelah. Burung Dara yakin, kalau dia terus giat berlatih maka akan bisa menang dalam lomba terbang
melawan burung Kasuari.

Tibalah hari yang ditungu-tunggu, perlombaan terbang antara burung Kasuari melawan burung Dara.
Semua burung telah hadir. Burung Kasuari dengan sombongnya menantikan lawannya. Dalam hatinya
dia penasaran, siapa kira-kira burung yang berani menantangnya. Begitu dia melihat burung Dara
maju, tawa burung kasuari meledak sekeras-kerasnya. Hoa ha ha ha.... kau bermimpi ya? Aduh,
sebaiknya kau menyerah saja dari pada malu”, ejeknya. Tapi burung Dara tidak peduli, dia yakin
dengan kemampuannya. Perlombaan pun dimulai, burung Kenari mulai menghitung,
”Bersiap....satu...dua...tiga....”

Kedua burung itupun mulai mengepakkan sayapnya untuk terbang. Burung Dara dengan tubuh
mungilnya melesat cepat, tapi rupanya burung Kasuari lebih cepat lagi. Mereka sudah terbang cukup
jauh, hampir separuh jarak lomba, burung Kasuari masih memimpin di depan, dan burung Dara
menyusul di belakangnya. Tapi setelah melewati separuh jarak lomba, lama-lama burung Kasuari
merasa sangat lelah, dan ia pun jadi lambat terbangnya. Sebaliknya, semakin lama burung Dara justru
semakin cepat melesat terbangnya hingga mendahului burung Kasuari. Rupanya karena burung Dara
giat berlatih, maka dia menjadi kuat, tidak mudah lelah meskipun terbang jauh. Sebaliknya burung
Kasuari yang sombong karena merasa menjadi yang terhebat, dia tidak pernah berlatih, bahkan
kerakusannya membuat dia menjadi lemah. Kerjanya hanya makan dan tidur saja.

Akhirnya yang memenangkan pertandingan terbang adalah burung Dara. Burung-burung yang lain
pun bersorak sorai menyambut burung Dara. Sementara burung Kasuari tubuhnya semakin melemah,
hilang sudah kekuatannya. Terbangnya tidak seimbang dan sering menabrak pepohonan, akhirnya dia

124
pun terjatuh. Burung Kasuari kalah dalam perlombaan terbang dengan burung Dara. Selain itu, kini
kedua sayapnya patah karena menabrak pohon, dan dia tidak bisa terbang lagi.

“Bagaimana rasanya menjadi makhluk yang lemah?” tanya burung Kenari. Burung Kasuari tidak
menjawab, dia merasa sangat malu. Ia sadar, rupanya begini rasanya jika diejek, padahal selama ini ia
seringkali mengejek teman-temannya. Burung Kasuari menyadari kesalahannya selama ini dan sejak
saat itu ia mengubah perilakunya, sekarang dia tidak sombong dan serakah lagi.

Aktivitas: Gelang Aku Anak Istimewa

a. Bahan yang diperlukan


1. Gambar pola gelang
2. Gunting dan lem kertas

b. Langkah kegiatan
1. Bagikan kertas dengan pola gelang kepada tiap anak, lalu minta mereka mengguntingnya.
2. Setelah itu minta mereka mengukurkan ke pergelangan tangan masing, masing, lalu
merekatkan bagian kedua ujung dengan lem kertas.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak belajar untuk bangga pada diri sendiri, sebagai ciptaan Allah yang istimewa, sambil
juga mengakui dan menghormati temannya yang sama-sama anak istimewa.

KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian

(sama dengan Kelas PAUD)

2. Aktivitas

a. Bahan yang diperlukan


1. Gambar pola gelang
2. Spidol dan crayon
3. Gunting dan lem kertas

b. Langkah kegiatan
1. Bagikan kertas dengan pola gelang kepada tiap anak, lalu minta mereka mengguntingnya.
2. Minta anak untuk menuliskan kata: AKU ANAK ISTIMEWA pada bagian tengah gelang, lalu
minta juga untuk mewarnai gelang tersebut.
3. Setelah itu minta mereka mengukurkan ke pergelangan tangan masing, masing, lalu
merekatkan bagian kedua ujung dengan lem kertas.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak belajar untuk bangga pada diri sendiri, sebagai ciptaan Allah yang istimewa, sambil
juga mengakui dan menghormati temannya yang sama-sama anak istimewa.

125
KELAS BESAR
1. Kreativitas Penyampaian

(Sama dengan Kelas PAUD)

2. Aktivitas:

Setelah penyampaian cerita, ASM Kelas Besar diajak untuk berdiskusi, membahas beberapa
pertanyaan di bawah ini:

a. Sebutkan kelebihan yang kalian miliki!


b. Bagaimana rasanya diberi kemampuan dan kelebihan oleh Tuhan?
c. Sebutkan kelebihan yang dimiliki oleh temanmu!
d. Bagaimana rasanya ketika tahu ada teman yang punya kemampuan atau kelebihan?

126
Alat Peraga Minggu, 07 Oktober 2018) KELAS PAUD DAN KELAS BESAR

Gambar 1. Burung Kasuari


h ps://lh6.googleusercontent.com/proxy/mBdFmcd9kW 2OMPWpA9MCDqHnJXgoYkx0_aiiqIzcYOP-
Wghs4kbdeWk8hBgWS8VZ95CLryEwOj3
xcqFtL27Rq258xO0nMSLnrRcFSWTHL0vywYH25mVcXug_u0bn9bFUX6s=w375-h392-nc

Gambar 2. Burung Dara


h ps://publicdomainvectors.org/id/tag/burung
127
Aktivitas Minggu, 07 Oktober 2018) KELAS PAUD DAN KELAS KECIL

Burung Kakatua Burung Cendrawasih

Burung Kenari Burung Gagak

Burung Hantu Burung Kuµlang


128
AKTIVITAS Minggu, 07 Oktober 2018) KELAS PAUD

Gambar Gelang Anak Is mewa

AKTIVITAS KELAS KECIL

..............................

Gambar Gelang Anak Is mewa


129
Minggu, 14 Oktober 2018
(Minggu Biasa – Hijau)

BELAJAR BERSYUKUR
Mazmur 90:12-17

NILAI KRISTIANI:
Waktu itu berharga. Anak menyadari bahwa waktu-waktu yang
dilaluinya diisi dengan hal-hal yang baik.

AYAT INDAH:
“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!”
(Filipi 4:5)

URAIAN PELAJARAN

1. Waktu adalah salah satu hal di dunia ini yang sangat berharga bagi semua orang. Waktu tidak bisa
diulang kembali, ia akan terus bergerak, terus berjalan. Setiap orang di belahan bumi manapun
memiliki waktu yang sama, yang membedakan adalah bagaimana orang tersebut memanfaatkan
waktu.

2. Hari-hari yang kita jalani adalah hari-hari yang terus bergerak maju dan tidak akan pernah
kembali lagi. Setiap hari adalah hari baru, dan satu hari hanya dapat dijalani satu kali saja. Hari
akan berganti, yang telah dilalui menjadi masa lalu, hari ini yang dijalani adalah kesempatan, dan
esok hari adalah pengharapan baru.

3. Sang Pemazmur berdoa kepada Tuhan agar ia diberi kemampuan untuk “menghitung hari.”
Menghitung hari berarti melihat hari yang telah dilewati, apakah sudah dijalani dan diisi dengan
hal-hal yang baik dan bermakna. Menghitung hari akan membuat orang menjadi bijaksana,
sehingga dapat menjalani hari demi hari dengan sungguh-sungguh dan tidak ada hari/waktu yang
terlewatkan dengan sia-sia.

4. Pelajaran hari ini mengajak anak-anak untuk mengerti tentang waktu dan kesempatan yang
diberikan oleh Allah. Setiap anak diberi/memiliki waktu yang sama, yang membedakan adalah
bagaimana mereka memanfaatkannya. Waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Allah harus
disyukuri. Lalu bagaimana cara anak-anak bersyukur atas waktu yang diberikan kepadanya?

5. Cara mensyukuri waktu dan kesempatan yang diberikan Allah adalah dengan mengisinya dengan
hal-hal yang baik. Bagi anak-anak, waktu yang dimiliki adalah kesempatan untuk belajar dan juga
bermain. Dua hal ini harus seimbang/proporsional. Jika anak-anak hanya dibebani untuk belajar,
lalu tidak diberi kesempatan untuk bermain, mereka akan kehilangan sukacita masa anak-anak.
Sebaliknya, jika anak-anak hanya bermain saja dan melupakan kesempatan untuk belajar, maka
mereka akan menyia-nyiakan masa depan mereka.

130
TATA IBADAH:

1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak!“
ASM : “Selamat pagi..............
GSM : “Mari kita besukacita di dalam Tuhan”
ASM : “Horeeee..... yes...yes...yes...
2. Pujian “Dalam Yesus Kita Bersaudara”
3. Doa pembuka
4. Pujian “Kasih Allahku Sungguh T’lah Terbukti”
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan “B’ri Syukur”
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup “Mari Bersyukur Semua” (KJ 291)

PENYAMPAIAN FIRMAN

KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian

Anak-anak, adakah diantara kalian yang pernah mengikuti perlombaan? Lomba apa? Di mana? (tunggu
jawaban ASM).

Hari ini, anak-anak akan mendengarkan cerita tentang perlombaan mewarnai di sekolah.

Perlombaan Mewarnai di Sekolah

Hari itu, ibu guru menyampaikan pengumuman kepada murid-muridnya, ”Anak-anak, sebentar lagi
sekolah akan mengadakan perlombaan mewarnai. Semua murid diperbolehkan mendaftar. Nanti akan
disediakan hadiah bagi yang menang.”

“Asyik... ada lomba mewarnai, kapan bu.... kapan lombanya?” tanya para murid. Rupanya murid-murid
sangat senang karena akan ada perlombaan mewarnai.”

“Lombanya seminggu lagi, jadi kalian masih punya waktu satu minggu untuk latihan sendiri di rumah.
Siapa yang ingin menang, harus giat berlatih,” kata bu guru.

Ada seorang anak, salah satu murid di sekolah itu, namanya Arno. Setiap hari Arno sangat giat berlatih
mewarnai. Setiap sore, sebelum pergi bermain, Arno berlatih mewarnai. Waktu yang hanya satu
minggu itu benar-benar dimanfaatkan oleh Arno untuk mengasah kemampuannya. Terkadang ayah,
ibu, maupun kakaknya mengajari dia bagaimana cara mewarnai yang benar dan bagus.

Lain halnya dengan temannya Rudi. Rudi merasa bahwa dia sudah pandai mewarnai, jadi dia merasa
tidak perlu latihan. ”Ah, mewarnai kan gampang, tinggal corat-coret, jadi tak perlu susah-susah
berlatih, aku pasti menang,” demikian kata Rudi. Rudi lebih memilih untuk menghabiskan waktunya
dengan bermain dan menonton TV. Waktu yang hanya seminggu itu tidak dimanfaatkannya dengan
baik untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba.

131
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, perlombaan mewarnai di sekolah. Perlombaanpun di mulai, murid-
murid mulai mewarnai gambar yang telah disediakan oleh sekolah. Setelah selesai, semua hasil
mewarnai dikumpulkan untuk dinilai oleh juri. Siapa ya yang menang?

Menurut anak-anak, siapa kira-kira yang menang? Ayo siapa yang bisa menebak? (beri kesempatan
ASM untuk menebak). Ternyata pemenangnya adalah Arno. Hasil mewarnai Arno sangat bagus, dia
pandai mengkombinasikan warna. Hasilnya juga sangat rapi dan bersih. Kenapa bisa begitu? Karena
Arno mau memanfaatkan waktu yang ada untuk berlatih mengasah kemampuan dan ketrampilannya.

Anak-anak, hari ini kita belajar untuk memanfaatkan waktu yang sudah diberikan oleh Tuhan dengan
hal-hal yang baik. Bermain dan menonton TV boleh, tapi tidak boleh terus-menerus, dan tidak semua
acara di TV itu baik untuk di tonton, jadi harus dipilih yang khusus untuk anak-anak. Gunakan waktu
yang ada untuk belajar dan melakukan hal-hal yang baik.

2. Aktivitas: Mewarnai Jam

a. Bahan yang diperlukan


1. Gambar jam dinding
2. Pensil warna atau crayon

b. Langkah Kegiatan
1. Bagikan gambar jam dinding ke anak-anak.
2. Bagikan pensil warna/crayon ke anak-anak.
3. Minta mereka untuk mewarnai gambar jam dinding tersebut.

c. Makna Aktivitas
Anak-anak mengenal akan adanya waktu, dan mereka belajar menghargainya.

KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian

(Sama dengan Kelas PAUD, tetapi cerita bisa dimodifikasi, Lomba Menggambar)

2. Aktivitas: Menghitung Waktu

a. Bahan yang diperlukan:


1. Kertas HVS kosong/kertas gambar
2. Contoh gambar jam dinding
3. Pensil/ballpoint
4. Crayon

b. Langkah kegiatan
1. Bagikan kertas HVS kosong/kertas gambar kepada anak-anak.
2. Perlihatkan kepada anak-anak contoh gambar dinding, lalu minta anak-anak untuk
menggambar jam dinding.
3. Setelah itu, minta anak-anak untuk mewarnainya.

132
c. Makna aktivitas
Anak-anak mengenal akan adanya waktu, dan mereka belajar menghargainya.

KELAS BESAR
1. Kreativitas Penyampaian

(Sama dengan Kelas PAUD, cerita bisa dimodifikasi, Persiapan Ujian)

2. Aktivitas

Membuat jadwal untuk diri sendiri dari mulai bangun tidur hingga tidur malam.

133
Alat Peraga Minggu, 14 Oktober 2018 Kelas PAUD, KECIL dan BESAR

Gambar 1. Anak Belajar Mewarnai/Menggambar https://www.kompasiana.com/tamam.malaka/belajar-dari-sistem-belajar-


paud-di-swedia _552b3189f17e61f37ad623ec

Gambar 2. Anak Bermain


http://id.gofreedownload.net/free-vector/vector-clip-art/boy-playing-with-toy-
truck-clip-art-131524/
134
Alat Peraga Minggu, 14 Oktober 2018 Kelas PAUD, KECIL dan BESAR

Gambar 3. Anak menonton televisi


h ps://ladybugfreak.wordpress.com/2013/01/02/tentang-tontonan-anak-anak/

Gambar 4. Anak belajar persiapan ujian


h ps://rifandemonless.wordpress.com/2011/02/25/21/

135
Aktivitas Minggu, 14 Oktober 2018 KELAS PAUD

Gambar 1. Jam Dinding


h p://bonikids.blogspot.com/2017/06/10-mewarnai-gambar-jam-dinding.html?m=1

Aktivitas Minggu, 18 November 2018 KELAS KECIL

Contoh gambar jam dinding


136
AKTIVITAS Minggu, 14 Oktober 2018
KELAS BESAR

Jadwal Kegiatan dalam sehari

Jam Kegiatan Keterangan


05.00

06.00

07.00

08.00

09.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

16.00

17.00

18.00

19.00

20.00

21.00

22.00

137
Minggu 21 Oktober 2018
(Minggu Biasa)

AKU BISA BERTANGGUNG JAWAB


Markus 10:35-45

NILAI KRISTIANI:
Aku bisa melayani

AYAT INDAH:
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Markus 10:43b

URAIAN PELAJARAN

1. Seperti dua pemberitahuan sebelumnya oleh Yesus kepada murid-murid-Nya tentang penderitaan-
Nya, pemberitahuan ketiga ini juga memunculkan diskusi yang memperlihatkan ketidakmampuan
para murid dalam memahami apa yang disampaikan Yesus. Kali ini, tampil di panggung dua
bersaudara: Yakobus dan Yohanes. Mereka minta agar diperkenankan duduk di sebelah kanan-kiri
Yesus dalam kemuliaan-Nya (Mrk.10:37). Lalu kesepuluh murid lainnya marah kepada Yakobus
dan Yohanes, namun kesepuluh murid itu juga sebenarnya belum mengerti apa yang dikatakan
Yesus tentang penderitaan yang Ia bicarakan (Mrk. 10:41).
2. Penjelasan Yesus kepada para murid mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan Yesus,
yaitu bahwa kemuliaan Anak Manusia diperoleh melalui penderitaan (Mrk. 10:43-45). Oleh karena
itu, barangsiapa ingin ikut serta dalam kemuliaan Anak Manusia, ia harus memasuki penderitaan
juga. Hal ini dikatakan oleh Yesus dengan menanyakan kesanggupan mereka untuk meminum
cawan yang harus Ia minum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Ia terima (Mrk. 10:38).
Secara ‘etis’, meminum cawan dan dibaptis diartikan sebagai cara hidup murid-murid yang harus
berbeda dengan dunia. Dunia memandang bahwa kemuliaan dikaitkan dengan kebesaran
kekuasaan seseorang untuk memerintah dan menjadi terkemuka yaitu memiliki nama besar dalam
masyarakat. Sedangkan mengikut Yesus menjadi terkemuka dan besar adalah saat murid-murid
memerankan dirinya sebagai hamba dan pelayan bagi semua orang. Itulah kemuliaan murid-murid
sebagaimana kemuliaan Yesus. Sebab Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan memberikan nyawanya bagi tebusan bagi banyak orang.
3. Hal yang menarik diperhatikan adalah fakta bahwa dalam ketiga pemberitahuan mengenai
kesengsaraan Yesus, lalu muncul murid-murid terdekat dengan Yesus, yaitu Petrus, Yakobus, Yohanes)
yang dengan cara mereka sendiri menyatakan ketidakmengertian mereka akan kehendak Yesus. Petrus
menolak kesengsaraan Yesus, Yohanes melarang seorang yang mengusir setan dalam nama Yesus, dan
akhirnya Yakobus dan Yohanes minta duduk di sisi kanan dan kiri Yesus.
4. Pesan Markus ini jadi semakin jelas, yaitu pandangan dunia lebih menguasai pikiran kebanyakan
orang dan juga murid-murid Yesus bahkan mereka murid-murid yang terdekat, yaitu menjadi
berkuasa, mencari kemuliaan diri, menjadi yang terkemuka di depan banyak orang adalah hal-hal
utama yang dikejar. Injil Markus mengaungkan semangat Yesus, yaitu mengajak murid-murid
untuk mengejar hidup yang melayani sebagai seorang hamba, seperti Yesus yang datang untuk
melayani dan bukan untuk dilayani.

138
Tata Ibadah:

1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak terkasih.”
ASM : “Selamat pagi kakak terkasih.”
GSM : “Yuk kita saling bersalaman dan mengucapkan selamat pagi.”
(GSM mengajak anak-anak menyanyi: ‘Selama Pagi Tuhan’ sambil bersalaman)

Selamat Pagi Tuhan

S’lamat pagi Tuhan ‘tak lupa t’rima kasih


Tuhan t’lah p’lihara kami tiap hari.
Matahari bersinar, burung-burung bernyanyi
Bertambah-tambah-tambah cintanya.

2. Pujian “Aku Diberkati” (https://youtu.be/0Q3FJWQk1dg)


3. Doa Pembukaan
4. Pujian “Hidup Ini Adalah Kesempatan” (https://youtu.be/uUamtURQEzl)
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan “Aku Bawa dan Berikan Persembahanku” (http://youtu.be/F2ateeUz4HQ)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup “Kumelayani Yesus”(http://yuotu.be/z9W719ljHt8)

PENYAMPAIAN FIRMAN

KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian

“Pelayan Cilik”

GSM mengatur tiga kursi di tengah kelas dan anak-anak berdiri mengelilinginya. GSM duduk di kursi
tengah sedang dua kursi lainnya (di kiri dan kanan) kosong. Anak-anak diminta mengelilingi kursi-
kursi tersebut dengan menyanyikan lagu “Melayani Lebih Sungguh” (http://youtu.be/RAMhBaMQXSg)
dengan tempo yang sedang. Saat GSM mengatakan “stop” anak-anak diminta untuk berlomba
menduduki kursi di kiri kanan GSM. Dua anak yang berhasil menduduki kursi kiri kanan diberi hadiah
(misalnya gambar/ stiker atau makanan ringan). Lakukan permainan tadi beberapa kali. Setelah itu
GSM menjelaskan:

GSM : (bertanya kepada anak-anak yang berkesempatan menduduki kursi kanan kiri GSM)
“Bagaimana perasaan kalian duduk di kursi kiri kanan dan mendapat hadiah? Senang ya?
Yeaaah! Dapat hadiah ya...”
“Lalu bagaimana anak-anak yang tidak dapat kursi? (GSM pasang muka cemberut) Jengkel
ya? Sedih ya?...Huh aku tidak dapat duduk di kursi, tidak dapat hadiah. Gitu ya...”
Saat murid-murid Yesus berkumpul, tiba-tiba murid Tuhan Yesus Yohanes dan Yakobus
memohon kepada Tuhan Yesus, katanya...
Yohanes : “Tuhan Yesus, kabulkanlah permintaanku dan Yakobus?”

139
Yesus : “Apa permintaanmu, hai Yohanes dan Yakobus.”
Yakobus : “Tuhan Yesus, saat Tuhan ada di sorga, bolehkan kami duduk di kiri dan kanan Tuhan
Yesus? Yohanes di kiri dan aku di kanan Tuhan.”
Petrus : “Hai Yakobus, hai Yohanes, enak saja kamu berdua minta duduk dikiri dan kanan Tuhan
Yesus! Tuhan Yesus biarkan aku yang duduk di kanan-Mu.”

Murid-murid menjadi ribut. Setiap mereka meminta kepada Tuhan Yesus agar bisa duduk di kiri dan
kanan Tuhan Yesus. Mereka saling dorong, mau duduk di kiri dan kanan Tuhan Yesus. Lalu Yesus
berkata:
Yesus : “Hai murid-murid-Ku, sudah-sudah jangan bertengkar. Tidak usah rebutan duduk dikiri
dan kanan-Ku.”
Andreas : “Lalu kami harus bagaimana?”
Yesus : “Kamu jangan seperti banyak orang yang sukanya bertengkar, rebutan sesuatu, dorong-
dorongan, dan tidak peduli yang lain jatuh atau kesakitan karena didorong untuk duduk di
sebelah kiri dan kanan-Ku. Nah dari pada seperti itu kamu saling melayani saja.”
(GSM mencontohkan saat tadi anak-anak rebutan kursi, ada aksi saling dorong dan ada yang

jatuh). Petrus : “Melayani? Maksudnya Tuhan Yesus?”

Yesus : “Ya kamu saling melayani. Misalnya, kalau ada temanmu yang sakit, kamu bisa
mendoakannya. Kalau ada temanmu yang butuh bantuanmu, kamu harus membantunya.
Kalau temanmu tidak punya makanan dan minuman, juga tidak punya baju, kamu bisa
memberinya makanan, minuman atau pakaian. Dan lain sebagainya.”
Murid-murid Yesus saling memandang satu dengan yang lainnya. Mereka diminta Tuhan Yesus agar
mereka tidak rebutan tempat di kiri dan kanan Yesus, melainkan saling melayani. Karena Tuhan Yesus
datang ke dunia juga untuk melayani, bukan dilayani.

2. Aktivitas

‘Membuat Celemek Kertas’ dan ‘Praktek Melayani’

a. Bahan yang dibutuhkan


1. Kertas koran sudah dengan pola celemek sejumlah anak *
2. Spidol White Board
3. Karton ukuran 5 x 40 sebanyak anak
4. Karton ukuran 3 x 10
5. Lem
6. Kue atau Roti sejumlah anak
7. Air minum sejumlah anak
8. Piring kertas sejumlah anak
9. Gelas plastik sejumlah anak
10. Meja untuk meletakkan roti atau kue dan air minum

b. Langkah Aktivitas
1. Anak dibantu GSM atau orang tua menuliskan nama anak di karton ukuran 3 x 10 dan
ditempelkan di bagian atas celemek.

140
2. Anak dibantu GSM atau orang tua menuliskan “AKU PELAYAN CILIK” di karton ukuran 5 x 40
dan ditempelkan pada celemek bagian bawah nama.
3. Anak dibantu GSM atau orang tua untuk memakai celemek.
4. GSM lainnya menyiapkan kue dan minuman di tengah ruangan.
5. Anak-anak diminta satu persatu mengambil kue dan minuman dan memberikan kepada
temannya. Lalu yang lain melakukan hal yang sama sampai semua mendapatkan roti dan air.
Lalu mereka memakannya bersama-sama. GSM dan orang tua berjaga-jaga untuk membantu.
6. GSM menjelaskan bahwa anak-anak diharapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi
“pelayan cilik” yang rajin. GSM memberi contoh lain tentang hal melayani, seperti merapikan
ruang kelas sekolah minggu, memimpin berdoa, memimpin pujian dan lain sebagainya.

KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian

“Aku Siap Melayani”

Anak membaca Markus 10:35-45


 Dalam membaca Alkitab, GSM menyediakan lembaran teks Alkitab Markus 10:35-45 yang telah
dimodifikasi seperti sebuah percakapan yang sesungguhnya.
 GSM membagi peran kepada anak-anak: ada yang menjadi Yakobus-Yohanes, Yesus, murid 1, murid
2, Suara, murid-murid yang lainnya, yaitu semua anak.
 Narator oleh seorang GSM.
 GSM menjelaskan cara membaca teks tersebut; harus dengan intonasi, atau ekspresi. Posisi duduk
melingkar.

Teks Alkitab yang dimodifikasi:

Narator : Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-
Nya...
Yakobus : "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
Narator : Jawab-Nya kepada mereka
Yesus : "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
Yakobus dan Yohanes : "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Narator : Tetapi kata Yesus kepada mereka...


Yesus : "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus
Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
Yakobus dan Yohanes : "Kami dapat." (agak berteriak)
Yesus : "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan
baptisan yang harus Kuterima.Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-
Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa
itu telah disediakan."
Narator : Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

141
Murid-murid : (Semua anak bersuara bersama-sama) “Huuuuu, enak saja kalian.”
Murid 1 : (Nada Jengkel) “Memangnya kalian itu siapa? Jangan sok pinter!”
Murid 2 : (Seperti Ragu) “Guru kami juga ajak duduk dekat-Mu!”
Narator : Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata...
Yesus : "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah
rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi
yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.Karena
Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Suara : (Bergema) “Kamu harus melayani. Kamu harus melayani. Me...la...ya...ni.”

GSM menegaskan, bahwa permintaan Yakobus dan Yohanes adalah permintaan yang tidak sesuai
dengan kemauan Tuhan Yesus. Sebagai murid Tuhan Yesus, mereka diajak bukan untuk berebutan
tempat paling utama di sebelah Tuhan Yesus, melainkan diajak untuk saling melayani. GSM mengajak
anak-anak untuk tidak berlomba-lomba menjadi yang paling hebat, paling pintar, bersaing sampai
membuat orang lain kalah, mau dipuji orang lain, bahkan melukai orang lain; mengejek orang lain
karena merasa lebih. Tuhan Yesus mengajak anak-anak untuk saling melayani. Karena Tuhan Yesus
datang ke dunia juga untuk melayani, bukan untuk dilayani.

Anak-anak diajak memberikan contoh aktivitas melayani dan menuliskannya di papan tulis. Saat anak
yang lebih dulu menuliskan contoh aktivitas melayani, misalnya membantu seorang kakek
menyeberang jalan, makan anak berikutnya tidak boleh menuliskan hal yang sama. Setelah selesai GSM
menegaskan kembali, agar anak-anak tidak bosan dan ragu-ragu melayani seperti Tuhan Yesus. Anak-
anak harus siap melayani.

1. Aktivitas

Membuat Kolase “Peta Pelayanan Seminggu” (sehari satu aktivitas melayani selama tujuh
hari/seminggu)

a. Bahan yang dibutuhkan


1. Kertas warna kosong, sejumlah anak (masing-masing anak dapat 7)
2. Kertas putih kosong
3. Gunting
4. Lem/ double tip/ isolasi
5. Kertas Koran dan Majalah yang cukup banyak
6. Alat tulis atau spidol kecil
7. Pensil warna
8. Tali rafia (masing-masing anak mendapatkan 50cm)

b. Langkah Aktivitas
1. Anak mencari tujuh gambar di koran atau majalah yang menunjukkan aktivitas melayani.
Misalnya di koran anak menemukan gambar “Polisi menyebrangkan anak sekolah”, gambar

142
ini digunting lalu ditempelkan pada kertas warna dan dibawah atau diatas gambar itu ditulis
pelayanan “Hari Senin Aku akan Membantu Orang Tua menyeberang jalan.” Misal lagi, gambar
“Seorang Bernyanyi”, gambar ini digunting dan ditempel di kertas warna berikutnya. Diatas
atau dibawah gambar itu ditulis, “Hari Selasa Aku Akan Menyanyi Untuk Temanku.” Demikian
sampai tujuh hari.

2. Setelah menemukan tujuh gambar dan menempelkan pada kertas warna dan sudah ditulis
kegiatan pelayanannya, lalu tujuh kertas warna itu digantung di tali rafia.

3. Setelah selesai beberapa anak atau setiap anak (jika waktu memungkinkan) diminta untuk
memberitahukan kepada teman-temannya kegiatan pelayanan apa yang akan dilakukan
selama tujuh hari.

4. ASM diajak berdoa bersama agar semua kegiatan pelayanan itu berjalan dengan baik.

5. Anak diminta menempelkan aktivitas pelayanannya di pintu kamar tidurnya.

GSM menegaskan agar anak-anak melakukan kegiatan pelayanan yang sudah direncanakan dan
didoakan bersama. Dari latihan ini diharapkan dalam kehidupan sehari-hari anak-anak semakin
siap melayani sesamanya.

KELAS BESAR
1. Kreativitas Penyempaian

(Sama dengan kelas kecil)

2. Aktivitas

(Sama dengan kelas kecil)

143
Minggu, 28 Oktober 2018
(Minggu Biasa – Hijau)

AKU BISA MELIHAT


Markus 10 : 46 - 52
BARTIMEUS

NILAI KRISTIANI
 Anak bisa memahami dan mengasihi penderitaan disabilitas.
 Anak mengetahui bahwa Allah peduli dan menolong orang-orang yang menderita

AYAT INDAH
“Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.
(Yohanes 14 :14)”

URAIAN PELAJARAN

1. Disabilitas adalah konsekuensi dari pelemahan secara fisik, mental, kognitif, mental sensorik,
emosional, perkembangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Disabilitas bisa terjadi sejak lahir,
maupun terjadi di tengah perjalanan hidup seseorang.

2. Para penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang sama dengan orang-orang yang tidak
mengalami. Mereka membutuhkan intervensi agar bisa menjalani hidup yang normal dan layak,
serta menjalankan fungsinya sebagai anggota masyarakat. Akan tetapi mereka juga ingin
diperlakukan sebagai individu yang setara dan mandiri, tanpa harus mengundang belas kasihan
yang berlebihan.

3. Jenis-jenis disibilitas:
a. Disabilitas fisik, yaitu gangguan pada tubuh yang membatasi fungsi fisik salah satu anggota
badan bahkan lebih, atau kemampuan motorik seseorang.
b. Disabilitas mental, yaitu anak-anak yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata
dan istilah yang menggambarkan berbagai kondisi emosional/mental.
c. Disabilitas sensorik, yaitu gangguan yang tejadi pada pendengaran, penglihatan dan indera
lainnya.
d. Disabilitas perkembangan, yaitu masalah yang dihadapi dalam pertumbuhan dan
pekembangan tubuh.

4. Bartimeus adalah seorang tuna netra. Kondisinya itu menyebabkan ia tidak bisa bekerja, dan dia
tepaksa mengemis untuk bertahan hidup. Bartimeus yang buta dan menjadi pengemis dianggap
terlalu rendah oleh masyarakat. Jadi, ia dianggap tidak pantas ketika berteriak-teriak memanggil
Yesus. Tetapi Bartimeus bukanlah tipe orang yang gampang putus asa. Ia tidak berhenti berteriak
memanggil nama Yesus.

5. Bartimeus terus begerak memanggil Yesus, karena ia tahu bahwa Yesus adalah jawaban atas
permasalahan yang ia alami. Teriakan Bartimeus memanggil Yesus, menggerakkan Yesus untuk
bereaksi. Yesus pun menyuruh orang-orang di sana untuk memanggilnya. Inilah yang terjadi
selanjutnya, tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”

144
Jawab Bartimeus: ”Rabuni, supaya aku dapat melihat!”. Bartimeus dengan bijak meminta hal yang
paling tepat yang dia butuhkan. Yesus yang mendengar pemohonan Bartimeus pun mengabulkan
pemintaan dan menyembuhkannya. Akan tetapi kesembuhan itu bukan sekadar efek dari
pemintaan Bartimeus, lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikut Yesus dalam perjalanannya” (ay 52).
Iman Bartimeuslah yang menggerakkan Tuhan menyembuhkannya.

6. Sikap-sikap Bartimeus yang bisa menjadi inspirasi :


a. Kesetiaan dan kesabaran Bartimeus yang terus menanti pertolongan.
b. Pengenalan Bartimeus tentang Yesus yang dikenal tidak sekadar sebagai orang Nazaret, tetapi
ia mengenal Yesus secara khusus, Yesus adalah anak Daud.
c. Bartimeus meminta hal yang tepat, yang sungguh dibutuhkan.
d. Tahu mengucap syukur atas apa yang Tuhan sudah lakukan kepadanya.

7. Sikap Yesus juga menjadi inspirasi. Yesus bersedia mendengarkan dan merespon teriakan
Bartimeus. Ia menemui Bartimeus, bersedia membuka percakapan, menanyakan dan mendengar
apa yang diinginkan/dibutuhkan oleh Bartimeus. Yesus memberi apa yang dibutuhkan. Yesus juga
menghibur dengan kata-kata yang menguatkan Bartimeus, kata-kata yang menghargai Bartimeus
sebagai pribadi yang memiliki kekuatan di tengah keterbatasannya.

TATA IBADAH:

1. Sapaan
GSM : “Selamat pagi anak-anak! Ada sukacita hari ini? “
ASM : “Selamat pagi, luar biasa!” (sambil kedua ibu jari diangkat ke atas)
2. Pujian “Yesus cinta semua anak”
3. Doa pembuka
4. Pujian “Ada orang buta”
5. Penyampaian Firman
6. Persembahan “Kuberi persembahan” (KJ 302)
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup “Yesus sayang padaku” (KJ 184)

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian

GSM : “Selamat pagi anak-anak, siapa yang tahu apa warna kertas ini?” (tunjukkan kertas origami
berwarna merah)
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : “Benar, ini benar kertas berwarna merah. Anak-anak, mengapa kita bisa tahu kalau ini kertas
bewarna merah?”
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : “Kita bisa tahu kalau ini berwarna merah karena kita memiliki mata. Ada yang tahu siapa yang
memberi kita mata?”

145
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : “Kita bisa melihat karena Tuhan memberi kita mata. Melalui mata, kita bisa melihat yang ada
di sekitar kita. Mata juga menolong kita untuk melakukan kegiatan kita dengan baik.
Pada minggu ini kita akan berkenalan dengan seorang bapak bernama Bartimeus
(menunjukkan gambar Bartimeus, gambar 1). Pak Bartimeus punya mata tapi tidak bisa
melihat, karena ia buta, matanya sakit sejak lahir. Karena buta, pak Bartimeus tidak bisa
bekerja, dan akhirnya dia menjadi pengemis yang duduk dipinggir jalan (menunjukkan
gambar Bartimeus yang duduk meminta-minta dipinggir jalan, gambar 2).
Pada saat bapak Bartimeus sedang mengemis di pinggir jalan lewatlah, Yesus bersama dengan
murid-muridNya (menunjukkan gambar Yesus dengan para murid, gambar 3). Mengetahui hal
itu, berteriaklah pak Bartimeus memanggil Yesus, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!” Orang
banyak yang melihat dan mendengar pak Bartimeus berteriak-teriak memanggil Yesus justru
memintanya untuk diam. Tetapi, bukannya diam malah pak Bartimeus semakin keras
memanggil Yesus. Mendengar ada orang yang berteriak-teriak, Yesus memanggil pak
Bartimeus dan menanyakan apa yang diinginkannya (menunjukkan gambar Yesus betemu
Bartimeus, gambar 4). Pak Bartimeus menjawab, “Rabuni, supaya aku dapat melihat”, dan
Yesus pun menyembuhkannya (menunjukkan gambar Bartimeus bisa melihat, gambar 5).
“Anak-anak, sekarang pak Bartimeus dapat melihat dan ia mengikut Yesus. Yesus mengasihi
Bartimeus dan besedia menolongnya.
Ayo siapa yang mau juga menolong orang-orang yang mengalami kebutaan seperti pak
Bartimeus? Siapa juga yang mau berterimakasih kepada Tuhan karena sudah diberi mata
untuk melihat?”

Aktivitas:

Menghubungkan gambar mata dan mewarnainya

a. Bahan yang dibutuhkan :


1. Gambar mata dengan garis putus-putus
2. Pensil warna

b. Langkah Aktivitas

 Bagikan kertas gambar dan pensil warna kepada anak-anak.


 Minta kepada anak untuk menghubungkan garis putus-putus yang membentuk mata. 
Minta anak-anak untuk mewarnai gambar tersebut.

c. Makna Aktivitas
Anak mengenal tokoh Bartimeus yang bisa melihat karena Yesus dan mau mengucap syukur.

KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian

GSM : Selamat pagi anak-anak! Coba sekarang kita tutup mata kita (tunggu anak-anak menutup
matanya). Kalau mata ditutup, apakah masih bisa melihat?

146
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : Jadi, kalau mata kita ditutup (tidak bisa melihat) rasanya nyaman atau tidak?
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : Siapa yang penah melihat orang buta?
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : Apa yang kita lakukan jika melihat orang buta?
ASM : (diberi waktu untuk menjawab)
GSM : “Kita bisa melihat karena Tuhan memberi kita mata. Melalui mata, kita bisa melihat yang ada
di sekitar kita. Mata juga menolong kita untuk melakukan kegiatan kita dengan baik.
Pada minggu ini kita akan berkenalan dengan seorang bapak bernama Bartimeus
(menunjukkan gambar Bartimeus, gambar 1). Pak Bartimeus punya mata tapi tidak bisa
melihat, karena ia buta, matanya sakit sejak lahir. Karena buta, pak Bartimeus tidak bisa
bekerja, dan akhirnya dia menjadi pengemis yang duduk dipinggir jalan (menunjukkan
gambar Bartimeus yang duduk meminta-minta dipinggir jalan, gambar 2).
Pada saat bapak Bartimeus sedang mengemis di pinggir jalan lewatlah, Yesus bersama dengan
murid-muridNya (menunjukkan gambar Yesus dengan para murid, gambar 3). Mengetahui hal
itu, berteriaklah pak Bartimeus memanggil Yesus, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!” Orang
banyak yang melihat dan mendengar pak Bartimeus berteriak-teriak memanggil Yesus justru
memintanya untuk diam. Tetapi, bukannya diam malah pak Bartimeus semakin keras
memanggil Yesus. Mendengar ada orang yang berteriak-teriak, Yesus memanggil pak
Bartimeus dan menanyakan apa yang diinginkannya (menunjukkan gambar Yesus betemu
Bartimeus, gambar 4). Pak Bartimeus menjawab, “Rabuni, supaya aku dapat melihat”, dan
Yesus pun menyembuhkannya (menunjukkan gambar Bartimeus bisa melihat, gambar 5).
“Anak-anak, sekarang bapak Bartimeus dapat melihat dan ia mengikut Yesus. Yesus mengasihi
Bartimeus dan besedia menolongnya.
Ayo siapa yang mau juga menolong orang-orang yang mengalami kebutaan seperti pak
Bartimeus? Siapa juga yang mau berterimakasih kepada Tuhan karena sudah diberi mata
untuk melihat?

2. Aktivitas:

Membuat topeng mata

a. Bahan yang dibutuhkan


1. Pola topeng mata
2. Gunting
3. Karet gelang
4. Pelubang kertas

Langkah Aktivitas
1. Guntinglah pola topeng mata.
2. Lubangilah bagian ujung kiri dan kanan.
3. Ikatlah karet diujung kiri dan kanan.
4. Pakaikanlah dengan mengaitkan karet diujung kiri dan kanan pada telinga.

147
c. Makna aktivitas :
Anak-anak dapat belajar mengassihi orang-orang seperti Bartimeus

KELAS BESAR
1. Kreativitas penyampaian

Langkah 1 : Membaca Markus 10 : 46-52

Langkah 2 : Setelah membaca guru mencoba mengajak anak-anak memperdalam kisah Bartimeus
dengan beberapa petanyaan:

 Siapa Bartimeus?
 Apa yang biasa dilakukan Bartimeus di pinggir jalan?
 Apa yang dilakukan oleh Bartimeus ketika Yesus lewat di depannya?
 Apa yang dilakukan oleh orang-orang ketika melihat dan mendengar Bartimeus
berteriak-teriak memanggil Yesus?
 Apa yang dlakukan oleh Yesus ketika mendengar namaNya dipanggil oleh Bartimeus?
 Apa yang diminta oleh Bartimeus dari Yesus?

Langkah 3 : GSM menjelaskan siapa Bartimeus dan sikap-sikap Bartimeus yang dapat menjadi inspirasi
bagi anak-anak ketika mengalami kondisi-kondisi sulit. GSM juga menjelaskan bagaimana
Yesus bersikap ketika melihat Bartimeus. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak
untuk bersikap ketika melihat dan menemui seseorang yang mengalami kondisi seperti
Bartimeus.

Aktivitas:

a. Bahan yang dibutuhkan

 Gambar-gambar orang yang mengalami disabilitas (dapat diambil dari majalah, koran atau
media cetak lain)
 Kertas HVS/manila sejumlah kelompok yang ada
 Lem
 Alat tulis

b. Langkah pembuatan
 Bagi anak-anak dalam beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-5 anak
 Bagikanlah setiap kelompok sebuah gambar orang yang mengalami disabilitas.
 Bagikan selembar kertas HVS/manila, lem dan alat tulis.
 Ajak anak-anak menuliskan hal-hal yang akan mereka lakukan jika menjadi orang yang
mengalami kondisi seperti dalam gambar tesebut.
 Kemudian ajak anak-anak juga menuliskan hal-hal apa saja yang akan mereka lakukan jika
bertemu dengan orang-orang yang mengalami kondisi tersebut.

c. Makna aktivitas
 Anak-anak belajar dari sikap Bartimeus dan Yesus

148
ALAT PERAGA Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD DAN BESAR

Gambar 1. Barmeus
149
ALAT PERAGA Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD DAN BESAR

Gambar 2. Barmeus meminta-minta di pinggir jalan.


150
ALAT PERAGA Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD DAN BESAR

Gambar 3. Yesus dan para murid.


151
ALAT PERAGA Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD DAN BESAR

Gambar 4. Yesus bertemu Barmeus.


152
ALAT PERAGA Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD DAN BESAR

Gambar 3. Yesus dan para murid.


153
Aktivitas Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS PAUD

Aktivitas Minggu, 28 Oktober 2018 KELAS KECIL

154

Anda mungkin juga menyukai