Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. HR
Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293 email: cow_pluto@yahoo.co.id
ABSTRACT
The main purpose of this study is to optimize the utilization of water resources and land
in Kaiti Samo Irrigation Area of Rokan Hulu District through variations of crop patterns. Kaiti
Samo Irrigation Area with 1654 Ha of potential area, the functional area is only 700 Ha. The
processing of agricultural land at the location is also done twice a year with Padi-Padi-Bera
crop pattern.
The research methode used is optimization study to obtain the maximum profits of
farming results based on the optimal planting area using a linear program. The existing
dependable volume and crops water requirements of each alternative crop pattern planned are
used as restrictions/constrains as input for operation of linear program. The results of these
calculations are expected to know the optimal planting area according to the crop pattern and
crop season, also the greatest profits will be obtioned.
The results of one early planting alternative planned, crop pattern is obtained which get
the greatest profits is Padi– Padi– Kacang Hijau at early planting November period I. The profits
is Rp 8.829.000.000,00 with the planting area for crop season I: Padi = 1180 Ha, crop season II:
Padi = 1180 Ha, crop season III: Kacang Hijau = 1140 Ha, and crop intensity 237%.
Key words : dependable volume, crop water requirement, crop pattern, optimization, linear
program
dengan :
TINJAUAN PUSTAKA R80 = Curah hujan yang terjadi dengan tingkat
a. Uji konsistensi data keandalam 80% (mm),
Sebelum data hidrologi tersebut digunakan, R50 = Curah hujan yang terjadi dengan tingkat
harus dilakukan pengujian terhadap keandalam 50% (mm),
konsistensinya. Konsistensi dari pencatatan n = Jumlah tahun pengamatan.
hujan dalam penelitian ini diperiksa
menggunakan metode Rescaled Adjusted d. Curah Hujan Efektif
Partial Sums (RAPS). Curah hujan efektif adalah curah hujan yang
digunakan tanaman untuk pertumbuhan. Untuk
Sk * k Yi Y , tanaman padi nilai curah hujan efektifnya
i1 dapat dihitung dengan menggunakan
S * persamaan berikut :
S * * k
k Dy Re = 70% x R80
dengan: Sedangkan untuk tanaman palawija, nilai
k = 1, 2, 3, …..n curah hujan efektifnya dihitung dengan
Dy = standar deviasi persamaan sebagai berikut :
Sk* = nilai kumulatif penyimpangan rata-rata Re = R50
dengan :
Sk** = hasil nilai uji RAPS
Re = Curah hujan efektif (mm).
b. Evapotranspirasi
e. Debit Andalan
Peristiwa berubahnya air menjadi uap ke udara Debit andalan adalah debit minimum sungai
bergerak dari permukaan tanah, permukaan air dan dengan besaran tertentu yang mempunyai
penguapan melalui tanaman dinamakan
kemungkinan terpenuhi yang dapat digunakan
evapotranspirasi. Apabila ketersediaan air tidak
terbatas maka evapotranspirasi yang terjadi disebut untuk keperluan irigasi. Debit aliran sungai
evapotranspirasi potensial (ET0). Rumus yang harus diketahui sebelum menentukan debit
menjelaskan evapotranspirasi acuan secara teliti andalan sungai. Untuk mengetahui debit aliran
adalah rumus Penman-Modifikasi yang diuraikan sungai yang tidak diketahui datanya maka
sebagai berikut : dilakukan perhitungan dengan metode tertentu.
Eto = C(W. Rn + (1 – W). f(U). (ea - ed) Debit Sungai Hujan-Aliran Metode
FJ.Mock
keterangan :
Pada dasarnya metode ini adalah hujan yang
ea = Tekanan uap jenuh (mbar) jatuh pada catchment area sebagian akan
ed = Tekanan uap nyata (mbar)
m hilang sebagai evapotranspirasi, sebagian akan
f(U) = Fungsi angin ( /s) langsung menjadi aliran permukaan (direct run
m
U = Kecepatan angin ( /s) off) dan sebagian lagi akan masuk kedalam
1 – W = Faktor pembobot tanah (infiltrasi), dimana infiltrasi pertama-
Rn = Rns – Rnl
Rns = Radiasi gelombang pendek netto
Rnl = Radiasi gelombang panjang
netto C = Koefisien bulanan
tama akan menjenuhkan top soil, kemudian Pada dasarnya program linier memiliki tiga
menjadi perkolasi membentuk air bawah tanah unsur penting (Montarcih, 2008), yaitu:
(ground water) yang nantinya akan keluar ke
sungai sebagai aliran dasar (base flow). 1. Variabel Putusan
Adapun tahapan yang digunakan dalam Variabel putusan merupakan variabel yang
metode ini adalah seperti yang digambarkan akan dicari dan memberi nilai yang paling
dalam bagan alir di bawah ini. baik bagi tujuan yang hendak dicapai.
2. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan adalah fungsi matematika
yang harus dimaksimumkan atau
diminimumkan, dan mencerminkan tujuan
yang hendak dicapai.
3. Fungsi Kendala
Fungsi kendala adalah fungsi matematika
yang menjadi kendala bagi usaha untuk
untuk memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan, mewakili
kendala yang harus dicapai.
Bentuk matematika untuk pemecahan
masalah dengan program linier adalah sebagai
berikut :
Fungsi tujuan = maksimisasi
Zmax = C1X1 + C2X2 + …… + CnXn
Fungsi kendala :
a11X1 + a11X1 + …... + a1nXn ≤ b1
a21X1 + a21X1 + …... + a2nXn ≤ b2
Debit Andalan Metode Weibull … …….. …... …… …
Dalam perencanaan proyek–proyek am1X1 + am1X1 + …... + amnXn ≤ bm
penyediaan air terlebih dahulu harus dicari Non negativity :
debit andalan (dependable discharge). Untuk X1 ≥ 0; X2 ≥ 0; …… ; Xn ≥ 0
menghitung debit andalan tersebut, dihitung dengan :
peluang 80 % dari debit inflow sumber air Zmax = fungsi tujuan (objective
pada pencatatan debit pada periode tertentu. function), Xn = variabel,
Dalam menentukan besarnya debit andalan Cn = koefisien variabel (cost),
dengan peluang 80 % digunakan probabilitas amn = jumlah sumber daya m yang dikonsumsi
Metode Weibull, dengan rumus : oleh setiap unit kegiatan n,
P = x 100%
+1
bm = jumlah sumber daya m yang tersedia
dengan : untuk dialokasikan,
P = Peluang (%), m = jumlah sumber daya yang terbatas,
m = Nomor urut data, n = jumlah kegiatan yang memerlukan sumber
n = Jumlah data. daya yang terbatas.
f. Optimasi Menggunakan Program Linier
Model optimasi adalah penyusunan model METODOLOGI PENELITIAN
suatu sistem yang sesuai dengan keadaan Lokasi penelitian adalah di DI Kaiti Samo
nyata, yang nantinya dapat diubah ke dalam Desa Pasir Baru, Suka Maju, Sialang Jaya,
model matematis dengan pemisahan elemen- Rambah Samo Tengah Barat, Rambah tengah
elemen pokok agar suatu penyelesaian sesuai Hilir, Kec. Rambah dan Desa Baru, Rambah
dengan sasaran atau tujuan pengambilan Utama Kec. Rambah Samo, Kabupaten Rokan
keputusan tercapai (Montarcih, 2008). Hulu, Provinsi Riau. Luas potensial DI Kaiti
Samo adalah 1654 Ha dengan luas chatchment
2
area sebesar 31,688 km .
Utama yang telah dianalisis di atas, maka R80 = 5 + 1 = 3, maka diperoleh nilai curah
dapat dihitung besarnya evapotranspirasi hujan dengan keandalan 80% adalah 14.1 mm,
Potensial (ETo). Adapun hasil perhitungan
10
- 9110.90.X3a + 4484.03.X3b ≤
13245120
Selanjutnya hasil persamaan–persamaan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.45 berikut :
Tabel 15. Hasil Model Optimasi Awal Tanam
November I (Tidak Mengabaikan
Kehilangan Air)