PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persoalan lingkungan hidup saat ini hampir dialami oleh mayoritas kota-
kota besar di Indonesia. Berbagai persoalan lingkungan hidup seperti pencemaran
air dan udara, banjir, kekeringan, kemacetan, dan sampah yang menumpuk telah
menjadi kenyataan yang harus dialami warga kota dalam hidupnya sehari-hari.
Pembangunan kota yang dilakukan terus menerus tanpa henti ternyata telah
menurunkan kemampuan lingkungan hidup (degradasi).
Kota dari dulu telah menarik banyak orang berdatangan untuk bekerja dan
tinggal menetap. Kota memang menyediakan berbagai macam kegiatan ekonomi
(baik yang formal maupun informal) serta kelengkapan fasilitas.
1. Pengertian Degradasi
Arti kata degradasi menurut KBBI adalah: kemunduran, kemerosotan,
penurunan, dan sebagainya (tentang mutu, moral, pangkat, dan sebagainya).
Degradasi lingkungan dapat diartikan sebagai penurunan kualitas lingkungan yang
dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan
sebagaimana mestinya. Degradasi lingkungan ini pada dasarnya disebabkan oleh
intervensi atau campur tangan manusia yang berlebihan.
Degradasi lingkungan dapat terjadi akibat pemanfaatan lahan dan
masuknya bahan-bahan pencemar berbentuk padat dan cair ke lingkungan yang
mana bahan-bahan ini bukan merupakan bagian dari komponen lingkungan asli.
Degradasi lingkungan dapat pula terjadi akibat proses eksploitasi terhadap lahan
dan tanah, seperti yang terjadi pada proses penambangan timah, emas, batu bara,
dan lain sebagainya. Secara alami tanah hanya akan mengalami pencemaran
apabila terjadi erosi, namun pencemaran alami ini selalu diimbangi oleh proses
pelapukan produk alami dan pembentukan tanah yang baru. Sebagaimana halnya
air yang memiliki kualitas air maka tanah pun demikian, kualitas tanah di satu
tempat dengan tanah di tempat lain belum tentu sama.
4) Reboisasi dan Reklamasi yang Gagal. Upaya reboisasi hutan yang telah
ditebang dan reklamasi lubang/tanah terbuka bekas galian tambang sangat
minim hasilnya karena prosesnya memerlukan waktu puluhan tahun dan
dananya tidak mencukupi karena banyak disalahgunakan (dikorupsi). Hal
ini membuktikan bahwa pengetahuan dan kesadaran atas pentingnya
pelestarian lingkungan hidup, baik di kalangan pejabat maupun warga
masyarakat sangat rendah. Kebakaran hutan reboisasi diduga ada unsur
kesengajaan untuk mengelabui reboisasi yang tidak sesuai ketentuan
(manipulasi reboisasi).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi degradasi lahan yang
pertama adalah mengubah lahan menjadi hutan (baca: jenis hutan hujan tropis).
Hutan merupakan kawasan yang sangat penting yang ada di bumi karena hutan
dapat menyelamatkan kehidupan di planet bumi. Hutan sebagai paru- paru dunia
dapat menjadi penyeimbang di bumi dari berbagai macam bencana atau
kerusakan. Tentu tidak semua lahan akan diubah menjadi hutan karena manusia
juga masih membutuhkan lahan untuk dimanfaatkan. Lahan- lahan yang dijadikan
hutan adalah lahan- lahan yang sifatnya tidak cocok untuk pertanian. Sebagai
contoh adalah lahan- lahan yang berada di lereng gunung, atau lahan- lahan
di tanah kapur yang sangat tidak cocok untuk pertanian maka bisa dirubah
menjadi kawasan hutan. dengan demikian lahan tersebit tidak akan menjadi lahan
gundul yang dapat menurunkan kualitas tanah sewaktu- waktu.
b) Lahan dibuat teras
Upaya kedua yang dapat dilakukan unyuk mengatasi degradasi lahan adalah
membuat teras di permukaan tanah. Teras dapat mengurangi aliran air (baca: jenis
air) yang ada di permukaan tanah. Lahan- lahan yang dibuat teras ini hanya lahan-
lahan yang sifatnya kering. Lahan- lahan yang kering sebaiknya dibuat teras
supaya dapat mengurangi aliran di permukaan.
c) Membuat saluran pelepas air di wilayah yang memiliki curah hujan tinggi
Upaya selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi degradasi lahan dengan
cara membuat saluran pelepas air. Biasanya di daerah yang memiliki curah hujan
tinggi tanahnya akan lebih sering basah dan juga terkena aliran air hujan. Apabila
tanah tersebut berupa lerang gunung atau bukit atau bahkan dataran tinggi, maka
solusi yang pas untuk mencegah penurunan kualitas tanah dengan cara membuat
sengkedan atau terasering. Namun hal ini dirasa belum cukup karena degradasi
lahan dapat mengancam kapan saja. kita tidak hanya membuat sengkedan atau
terasering saja, namun perlu juga untuk membuat saluran pelepas air supaya dapat
mengatasi degradasi lahan dengan lebih baik lagi. Saluran pelepas air ini dapat
dibuat memanjang sepanjang lereng tersebut.
Yang harus diperhatikan dan merupakan salah satu upaya mengatasi degradasi
lahan selanjutnya adalah kita harus memperhatikan jika akan melakukan
penyiangan terhadap lahan. Hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman-
tanaman yang keras. Apabila tidak ada pupuk kompos atau pupuk hijau untuk
menutup tanah, maka kita dapat menutup dengan menggunakan rumput hijau
yang tidak berbahaya bagi tanaman pokok yang kita tanam. Keberadaan tanaman
penutup tanah juga akan menentukan tingkat erosi tanah yang etrjadi. Maka dari
itulah kita harus benar- benar memperhatikan supaya tidak salah dalam bertindak.
KESIMPULAN
Degradasi lingkungan dapat diartikan sebagai penurunan kualitas
lingkungan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-
komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Degradasi lingkungan ini pada
dasarnya disebabkan oleh intervensi atau campur tangan manusia yang berlebihan.
Degradasi lingkungan dapat terjadi akibat pemanfaatan lahan dan masuknya
bahan-bahan pencemar berbentuk padat dan cair ke lingkungan yang mana bahan-
bahan ini bukan merupakan bagian dari komponen lingkungan asli.
SARAN
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
https://www.kompasiana.com/firkan/5b7531576ddcae0eba0c1f02/degradasi-
lingkungan-hidup-di-perkotaan?page=all
https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-degradasi-lingkungan-beserta-
bentuk-fisik-dan-sosial/
https://agnazgeograph.wordpress.com/2013/04/29/degradasi-lingkungan/
http://slamet-triyono.blogspot.com/2010/01/penyebab-terjadinya-degradasi.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/cara-mengatasi-degradasi-lahan
https://hettyherawati2704.wordpress.com/2012/01/28/upaya-stategi-dalam-
pengelolaan-lingkungan-hidup/
MAKALAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
“DEGREDASI”
NAMA-NAMA KELOMPOK 3
LINDA ARYANTI (KETUA ) C30118097
I WAYAN AGUS LISTIAWA C30118095
RISMA C30118096
SYARIFAH PUTRI C30118098
NURHAJIJA MAKKA C30118099
MIFTAHUL MAGFIRAH C30118100
FENNY RESHANIA BOLANGI C30118101
IIN HANDAYANI C30118102
ANISA C30118103
ANNISA ASSHAHRAH C30118104
I PUTU EDIANTO C30118105
MIFTAHUL JANNAH ABDAN C30118106
KADEK ELVIANI C30118107
TAUFIK RUSLAN C30118108
IIN MAGFIRA C30118109
MUH.WAHYU ANANDA C30118110
WIDYA NINGSI C30118111