LPJ TAK Kognitif Musik Dan Bola Kelompok 2
LPJ TAK Kognitif Musik Dan Bola Kelompok 2
Universitas Jember
oleh
Kelompok 2
Siti Nurhasanah, S.Kep. NIM 132311101058
Ika Adelia Susanti, S.Kep. NIM 142311101093
Umar Faruq, S.Kep. NIM 162311101303
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan fungsi
kognitif lansia pada lansia di PSTW Bondowoso Kabupaten/Kota
Bondowoso Propinsi Jawa Timur
2.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan dibuatnya preplaning ini
adalah sebagai berikut:
1. Lansia mengerti dan mampu menyebutkan gambar yang diberikan;
2. Lansia mengetahui manfaat TAK;
3. Lansia mampu mengikuti dan menyebutkan nama hewan yang di
sebutkan pada gambar.
2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan preplaning ini adalah
sebagai berikut:
2.2.1 Meningkatkan kognitif dan daya ingat lansia
2.2.2 Membantu meningkatkan toleransi dan kekompakan lansia
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
= Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Boedhi dan Martono, Hadi. 2012. Ilmu kesehatan Usia Lanjut. Jakarta:
Balai penerbit Fakultas kedokteran UI
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Lampiran 5 : Leaftleat
pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu, 21 Maret 2018 jam 09.00 WIB bertempat di PSTW
Bondowoso Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan
Kegiatan TAK. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang (daftar hadir terlampir)
DAFTAR HADIR
Kegiatan TAK pada: Rabu, 21 Maret 2018 jam 09.00 WIB bertempat di Wisma
Anggrek PSTW Bondowoso Kabupaten/Kota Bondowoso Propinsi Jawa Timur
Mengetahui,
Penguji
Stase Keperawatan Gerontik
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi mengenai latihan terapi kognitif lempar
bola, sasaran akan dapat mengerti, memahami, dan mampu memahami terapi
kognitif.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi dan latihan tebak gambar selama 20 menit
sasaran akan mampu:
a. Mengerti dan mampu menebak gambar yang dipilih
b. Mampu menyebutkan tempat tinggal gambar hewan yang dipilih
3. Pokok Bahasan
TAK menebak gambar dengan metode lempar bola dengan musik
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan TAK kognitif
b. Tujuan latihan TAK kognitif
5. Waktu
1 x 20 menit
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran: Pertemuan Ny S dan Istrinya
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
8. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
3. Fasilitator
9. Persiapan
Pemateri menyiapkan materi dan alat TAK untuk lansia.
diiringi musik
apabila musik
berhenti, bola jg
berhenti
dilemparkan dan
yang
mendapatkan
bola
mendapatkan
giliran menebak
gambar
5. Memberikan
kesempatan
kepada lansia
untuk menjawab
dan memberikan
reinforcement
positif
Penutup a. Menyimpulkan Memperhatikan dan 3 menit
materi yang telah menanggapi
diberikan
b. Mengevaluasi
hasil pendidikan
kesehatan dan
demonstrasi
c. Salam penutup
6. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disampaikan telah siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk TAK siap dilakukan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan lansia telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Proses TAK pada lansia berjalan dengan lancar mulai dari awal
hingga akhir latihan sesuai dengan yang diharapkan
b. Lansia kooperatif selama dilakukan TAK
c. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah TAK dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan pasien dan keluarga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi serta manfaat TAK kognitif
b. Melakukan TAK setiap waktu
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
Lampiran 4: Materi
2. Tujuan
Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat yaitu :
a. Umum
Tujuan umum yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan
menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan
balik dengan atau dari orang lain; membentuk sosialisasi; Meningkatkan
fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan
antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan
terhadap stress) dan adaptasi; Membangkitkan motivasi bagi kemajuan
fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif.
b. Khusus
b) Meningkatkan identitas diri.
c) Menyalurkan emosi secara konstruktif.
d) Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-
hari.
e) Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri,
keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan
meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan
pemecahannya.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
3. Dampak TAK
a. Universalitas, klien mulai menyadari bahwa bukan ia sendiri yang
mempunyai masalah dan bahwa perjuangannya adalah dengan membagi
atau setidaknya dapat dimengerti oleh orang lain.
b. Menanamkan harapan, sebagian diperantarai dengan menemukan yang
lain yang telah dapat maju dengan masalahnya, dan dengan dukungan
emosional yang diberikan oleh kelompok lainnya.
c. Menanamkan harapan, dapat dialami karena anggota memberikan
dukungan satu sama lain dan menyumbangkan ide mereka, bukan hanya
menerima ide dari yang lainnya.
d. Mungkin terdapat rekapitulasi korektif dari keluarga primer yang untuk
kebanyakan klien merupakan problematic. Baik terapis maupun anggota
lainnya dapat jadi resepien reaksi tranferensi yang kemudian dapat
dilakukan.
e. Pengembangan keterampilan sosial lebih jauh dan kemampuan untuk
menghubungkan dengan yang lainnya merupakan kemungkinan. Klien
dapat memperoleh umpan balik dan mempunyai kesempatan untuk belajar
dan melatih cara baru berinteraksi.
f. Pemasukan informasi, dapat dapat berkisar dari memberikan informasi
tentang ganguan seseorang terhadap umpan balik langsung tentang
perilaku orang dan pengaruhnya terhadap anggota kelompok lainnya.
g. Identifikasi, prilaku imitative dan modeling dapat dihasilkan dari terapis
atau anggota lainnya memberikan model peran yang baik.
h. Kekohesifan kelompok dan pemilikan dapat menjadi kekuatan dalam
kehidupan seseorang. Bila terapi kelompok menimbulkan berkembangnya
rasa kesatuan dan persatuan memberi pengaruh kuat dan memberi
perasaan memiliki dan menerima yang dapat menjadi kekuatan dalam
kehidupan seseorang.
i. Pengalaman antar pribadi mencakup pentingnya belajar berhubungan antar
pribadi, bagaimana memperoleh hubungan yang lebih baik, dan
mempunyai pengalaman memperbaiki hubungan menjadi lebih baik.
j. Atarsis dan pembagian emosi yang kuat tidak hanya membantu
mengurangi ketegangan emosi tetapi juga menguatkan perasaan kedekatan
dalam kelompok.
k. Pembagian eksisitensial memberikan masukan untuk mengakui
keterbatasan seseorang, keterbatasan lainnya, tanggung jawab terhadap diri
seseorang.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
Gambar 1.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP 2018
Universitas Jember
Gambar2.