Resume 8

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

TRANSLASI

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Genetika 1

yang dibina oleh Bapak Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, M.Si

Oleh kelompok 4 offering I :

Arief Hidayatullah (170342615535)


Nadilah Nur Anggraeni (170342615521)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI

Maret 2019
1. Translasi

Proses dimana informasi genetik diterjemahkan, mengikuti kode genetik menjadi


urutan asam amino pada produk polipeptida gen lengkap, membutuhkan sejumlah besar
makromolekul yang meliputi:

a. Lebih dari 50 polipeptida dan dari 3 sampai 5 molekul RNA pada setiap ribosom.
b. Setidaknya 20 enzim pengaktivasi asam amino.
c. 40 sampai 60 molekul tRNA berbeda.
d. Setidaknya 9 protein larut berpengaruh pada inisiasi rantai polipeptida, elongasi, dan
terminasi.

Translasi adalah mesin sebagian besar metabolisme pada setiap sel. Proses translasi
terjadi pada ribosom, struktur kompleks makromolekul berada pada sitoplasma. Translasi
melibatkan 3 jenis RNA, ketiganya mentranskripsikan dari DNA templates (gen
kromosom). Tiga sampai lima molekul RNA (molekul rRNA) ada sebagai bagian dari
sruktur tiap ribosom, dan 40-60 lekul RNA kecil (molekul tRNA), berfungsi sebagai
adaptor yang membantu penggabungan asam amino pada respon terhadap kodon spesifik
pada mRNA. Ribosom mungkin diibaratkan sebagai meja kerja, lengkap dengan
komponen yang dibutuhkan untuk memubuat polypeptida. Mereka nonspesifik, dalam arit
bahwa mereka dapat mensistesis polipeptida (urutan asam amino apapun) yang ditentukan
oleh molekul mRNA tertentu.

Pada prokaryot, ribosom terdistribusi di seluruh sel; pada eukaryot, mereka


bertempat di sitoplasma, banyak pada membran penghubung intraseluler yang disebut
dengan retikulum endoplasma. Ribosom adalah sekitar setengah protein dan setengah RNA
seperti pada (Gambar 1)
Gambar 1. Ribosom prokaryot dan eukaryot

Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu satu subunit besar dan satu subunit keci.
Ukuran ribosom ukuran ribosom serng dinyatakan dalam tingakatan sedimentasi selama
pengendapan, pada unit dikenal dengan S atau ribosom eukaryota, subunit kecil berisi 18S
molekul RNA dan subunit besar berisi 5S, 5,8S, dan 28S molekul RNA. Nomura dan
rekannya dapat memisahkan subunit 30S ribosom menjadi masing-masing indivdu
makromolekul dan kemudian mengembalikan lagi subunit 30S. molekul RNA ribosomal
ditranskripsikan dari cetakan DNA, sama seperti molekul mRNA. Pada eukaryota, sintesis
rRNA terjadi pada nukelolus dan dikatalisis oleh RNA polimerase khusus yang hanya
terdapat pada nukelolus. Selanjutnya, transkrispi gen rRNA menghasilkan rRNA prekursor
yang lebih besar dari molekul RNA yang ditemukan pada ribosom. Preskursor rRNA ini
melalui proses posttranskripsi menghasilkan molekul rRNA yang terlibar dalam translasi.
Selain pembelahan postranskripsi dari prekursor rRNA, metilasi postranskripsi dari
nukleotida dalam rRNA terjadi.
Pada E.Coli, terdapat perkiraan 5-10 salinan gen rRNA (rrn), dengan setidaknya
satu alinan pada setiap lokasi berbeda pada kromosom. Pada eukaryota, gen rRNA terdapat
salinan ratusan sapai ribuan. Gen rRNA 5S pada eukaryota tidak berada pada daerah
nucleolar organizer, sebagai gantinya biasanya mereka terdistribusi di seluruh
kromosom.meskipun ribosom menyediakan mesin dan tempat untuk mensintesis protein,
dan spesifikasi pada setiap polipeptida yang dikodekanpada molekul mRNA, translasi dari
kode mRNA menjadi urutan asam amino pada polipeptida membutuhkan satu kelas
tambahan molekul RNA, molekul transfer RNA (rRNA). Asam amino melekat pada
tRNAs oleh ikatn energi tinggi (sangat reaktif) antara gugus karboksil asam amino dan
3’hidroksil termini dari tRNAs. Pembentukan tRNAs aminoacyl reaktif ini terjadi dalam 2
proses, yang keduanya dikatalisis oleh enzim pengaktivasi spesifik atau aminoacy tRNAs
synthetase. Tahap pertama, sintesis tRNAs aminoacyl melibatkan aktivasi asam amino
menggunakan energi dari ATP.

Asam amino-AMP intermediet tidak dilepaskan dari enzim sebelum melalui langkah
keduan Dlam sintesis aminoacyl-mRNA, yaitu reaksi dengan tRNA tertentu:

tRNAs aminoacyl dalah prekursor intermediet dari sintesis polipeptida dan ribosom,
dengan setiap mengaktivasi, tRNA mengenali kodon mRNA yang betul. Molekul RNA
matang mengandung beberapa nukleosida yang tidak ada di mRNA atau di transkrip gen
tRNA primer . nukleosida ini seperti inosin, pseudouridin, dihydrouridin, 1-
methylguanosin, dan beberapa lainnya yang dihasilkan oleh posttranskripsi, modifikasi
katalisis enzim dari penggabungan 4 nukleosida menjadi RNA selama transkripsi.
Molekul besar RNA terlibat dalam sintesis protein. Urutan nukleotida lengkap dan
diusulkan sebagai struktur “cloverleaf” dari alanin tRNA yeast seperti pada (gambar 2)
yang dipublikasikan oleh Holley.

Gambar 2. Urutan nukelotida dan konfigurasi cloverleaf dari tRNA alanin yeast.

Antikodon alanin dan fenilalanin tRNAs yeast terjadi dalam loop (daerah ikatan
nonhidrogen) dekat pusat molekul. Setiap ribosom memiliki 2 ikatan tRNAs seperti pada
(gambar 3) dibawah ini:

Gambar 3. Pembentukan ikatan aminoacyl tRNA


Bagian A atau daerah aminoacyl yang mengikat aminoacyl tRNA yang datang, tRNA
membawa asam amino yang selanjutnya ditambahkan untuk pembentukan rantai
polipeptida. Bagian P atau daerah peptidyl yang mengikat tRNA untuk pembentukan
polipeptida. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, kekhususan untuk ikatan RNA-
aminoacyl pada A dan P berubah ketika kodon mRNA yang berbeda pindah ke daerah
pengikatan.

Masing-masing ribosom memiliki dua lokasi pengikatan tRNA. Sisi A atau sisi
aminoasil berikatan dengan aminoacyl-tRNa. Sisi P atau sisi peptidil akan berikatan
dengan tRNA dimana polipeptida disambungkan. Pengikatan aminoacyl-tRNA yang hanya
terjadi pada salah satu sisi karena sifat kodon mRNA yang berperan dalam sisi pengikatan
A dan P.

Sintesis protein diinisiasi oleh inisiator khusus tRNA yaitu tRNAMet , artinya semua
polipeptida dimulai dengan metionin selama sintesis, kemudian metionin amino terminal
terpotong dari banyak polipeptida, jadi protein fungsional tidak perlu memiliki amino
terminal metionin. Pada prokariota dan eukaryota, metionin pada inisiator tRNAfMet
memiliki penghambat gugus amino (COH). Pada sitoplasma eukaryot inisiator khususnya
adalah tRNAiMet , tetapi gugus amino tidak terbentuk. Kedua metionin tRNA memiliki
respon antikodon yang sama (AUG). Pada prokaryot pembentukan gugus amino pada
metionil-tRNAfMet mencegah formasi ikatan peptida antara gugus amino dan gugus
karboksil asam amino pada bagian akhir pembentukan rantai polipeptida. Hanya metionil-
tRNAiMet akan bereaksi dengan protein faktor inisiasi, IF-1, IF-2, dan IF-3 dan hanya
metionil-tRNAMet yang akan berinteraksi dengan protein faktor elongasi, EF-Ts, dan EF-Tu

Pada prokaryot, inisiasi rantai polipeptida terjadi dengan formasi antara kompleks
RNA, metioniltRNAfMet dan 30S subunit ribosom. Inisiasi ini membutuhkan aktivitas 3
protein IF ditambah GTP dengan diperantarai oleh interaksi urutan pasangan basa dekat
ujung 3’ dari 16S rRNA dan sebuah basa pada “leader sequence” dari mRNA. Kompleks
inisasi kemudian menggabung dengan ribosom subunit 50S dan metionil-tRNAfMet yang
membutuhkan hidrolisis 1 molekul GTP lalu menjadi ikatan peptidil. Penjajaran inisiasi
kodon AUG dengan antikodon tRNAfMet , jadi membangun kespesifikan ikatan aminoacil-
tRNA dengan A site. Ikatan pada A site membutuhkan hidrolisis 1 molekul GTP dan EF-
Ts, dan EF-Tu. Ikatan peptida antara gugus karboksil pada P site dan gugus amino pada A
site lalu dikatalisis oleh peptidil transferase (enzim yang terikat pada subunit 50S ribosom).
Reaksi ini membentuk f-met-ala dipeptida yang melekat pada tRNAala dan berikatan pada
sisi A dari ribosom.

Tahap selanjutnya yaitu translokasi yang melibatkan 2 tahap yaitu (1) perpindahan
f-met-ala-tRNAala dari A ke P dan (2) perpindahan molekul mRNA 3 nukleotida terhadap
posisi ribosom, jadi kodon yang sebelumnya di A berpindah ke P. kodon alanin GCC
berpindah dari posisi A ke posisi P dan kodon selanjutnya yaitu serine UCC berpindah ke
posisi A. Translokasi membutuhkan aktivasi faktor elongasi yaitu Ef-G dan hidrolisis 1
molekul GTP. Aminoacil-tRNA selanjutnya ditentukan oleh kodon mRNA pada sisi A,
lalu mengikat pada sisi A dan terbentuk ikatan peptida, selanjutnya tahap translokasi
berulang pada setiap kodon mRNA sampai rantai kodon terminasi tercapai.
Gambar 4. Proses Translasi

2. Transkripsi dan translasi secara simultan pada organisme prokariot


Pada organisme prokariot, proses translasi molekul mRNA terjadi sebelum proses
transkripsinya selesai. Hal ini disebabkan karena mRNA sama-sama disintesis dan
ditranslasikan dengan arah dari ujung 5’ ke ujung 3’. Selain itu, proses transkripsi dan
translasi yang berlangsung secara simultan dimungkinkan karena pada prokariot tidak
ditemukan adanya membran inti sel sehingga tidak ada pemisah antara area transkripsi dan
area translasi seperti yang terjadi pada organisme eukariot. Proses transkripsi dan translasi
yang terjadi secara simultan ini memungkinkan proses ekspresi gen terjadi sangat cepat
dan efisien
3. Proses Translasi, modifikasi RNA, transport RNA, dan translasi pada eukariot
Pada organisme eukariot, proses transkripsi tidak dapat berjalan secara simultan
karena proses transkripsi dan translasi terjadi di tempat yang berbeda yaitu proses
transkripsi terjadi di nukleus, sedangkan proses translasi terjadi di sitoplasma dan keduanya
dipisahkan oleh membran inti sel. Proses transkripsi dan translasi pada eukariot lebih
kompleks apabila dibandingkan dengan proses transkripsi dan translasi di prokariot karena
melibatkan beberapa proses pengolahan mRNA intermediate dan juga proses membawa
mRNA dari nukleus ke sitoplasma.
mRNA matang pada eukariot merupakan hasil turunan dari transkrip gen primer
yang telah melalui beberapa proses antara lain pemotongan perkusor mRNA menjadi
mRNA yang ukurannya lebih kecil, penambahan gugus 7-metil guanosin pada ujung 5’
mRNA, penambahan ekor poly A sepanjang 200 basa.pada ujung 3’ mRNA, dan
pembentukan kompleks dengan protein khusus. Proses pemotongan pada proses
pematangan mRNA bertujuan untuk membuang sekuens pemula yaitu sekuens dari ujung
5’ sampai titik inisiasi translasi. Selain itu proses pemotongan juga berfungsi untuk
membuang intron. Tidak semua gen mengalami proses modifikasi yang sama. Beberapa
gen mengalami keempat proses modifikasi tersebut sedangkan beberapa gen hanya
mengalami beberapa tahap dalam proses modifikasi pasca transkripsi tersebut. Beberapa
gen tidak memiliki cap di ujung 5’nya dan juga tidak memiliki ekor poly A di ujung 3’nya.
Sebagian besar RNA nonribosomal yang disintesis di nukleus memiliki ukuran
molekul yang beragam dan umumnya berukuran besar. RNA ini dikenal sebagai
heterogenous nuclear RNA atau lebih dikenal dengan hnRNA. Diduga sebagian besar
hnRNA merupakan pre-mRNA. Proses pengolahan yang terjadi secara cepat pada pre-
mRNA sesaat setelah transkripsi menghasilkan beberapa hasil yaitu banyak RNA
nonribosomal yang disintesis di nukleus mengalami degradasi secara cepat, kurang dari 30
menit, dan pembentukan molekul mRNA yang lebih kecil yang kemudian dipindahkan ke
sitoplasma.
Pembuktian adanya proses pengolahan pre-mRNA menjadi mRNA pada eukariot
dibuktikan pada penelitian gen beta-globin tikus dimana hnRNA sebesar 16S diubah
menjadi mRNA sebesar 9S. Proses modifikasi pasca-transkripsi pada RNA juga terjadi
pada gen lain di sel eukariotik yang umumnya merupakan proses untuk membuang intron
pada RNA. mRNA pada beberapa virus yang menginfeksi organisme eukariotik memiliki
sekuens pemula yang berada di ujung 5’ sampai titik promotor translasi yang merupakan
hasil transkripsi dari sekuens DNA yang tidak berhubungan dengan gen struktural.
Beberapa ilmuan berhipotesis bahwa sekuens ini berperan dalam proses regulasi translasi,
namun masih perlu kajian lebih lanjut untuk mengetahui kepastian fungsi sekuens ini.
Proses translasi pada eukariot pada dasarnya sama dengan proses translasi pada
prokariot, namun ada beberapa hal yang membedakan diantara keduanya yaitu asam amino
metionin pada tRNAmet tidak mengalami proses formilasi, pada eukariot umumnya
memiliki mRNA yang monogenik yaitu satu mRNA hanya akan menghasilkan satu rantai
polipeptida sedangkan pada prokariotik satu mRNA dapat menghasilkan lebih dari satu
rantai polipeptida yang berasal dari segmen mRNA yang tidak tumpang tindih.

Pertanyaan
Nama : Arief Hidayatullah
1. Mengapa pada organisme prokariot, proses translasi bisa berlangsung bersamaan dengan
proses transkripsi?
Jawab : Pada organisme prokariot, proses translasi dapat berlangsung secara simultan
dengan proses transkripsi karena beberapa hal yaitu.
a. mRNA sama-sama disintesis dan ditranslasikan dengan arah dari ujung 5’ ke ujung 3’
b. Pada prokariot tidak ditemukan adanya membran inti sel sehingga tidak ada pemisah
antara area transkripsi dan area translasi seperti yang terjadi pada organisme eukariot.
c. Gen pada prokariot sangat padat sehingga seluruh gennya berfungsi dan pada prokariot
tidak ditemukan intron sehingga begitu disintesis, mRNA dapat langsung
ditranslasikan tanpa perlu melalui proses modifikasi pasca transkripsi.
Nama : Nadilah Nur Anggraeni
2. Jelaskan perbedaan inisiasi dalam proses translasi pada prokaryot dan eukaryot!
Jawab:
Perbedaanya terletak pada inisiasi kodonnya, pada eukariot kodon inisiasinya adalah
metionin, sedangkan kodon inisiasi pada prokariot adalah formil-metionin. Pada prokariot
formilasi gugus amino pada metionil tRNAfMet mencegah ikatan peptida antara gugus
amino dan gugus karboksil asam amino pada rantai akhir pembentukan polipeptida,
sedangkan pada eukariota gugus amino pada metionil tRNAfMet tidak terhalang formilasi.
Ribosom pada eukariot yang berperan yaitu subunit 80S, sedangkan pada prokariot adalah
subunit 70S.
3. Pada transkripsi gen rRNA menghasilkan rRNA prekursor yang lebih besar dari molekul
RNA yang ditemukan di ribosom. rRNA selama proses posttranskripsi menghasilkan
molekul rRNA yang terlibat dalam proses translasi. Selain proses posttranskripsi, terdapat
proses metilasi posttranskripsi pada nukleotida rRNA, apakah fungsi dari metilasi
tersebut?
Jawab: fungsi dari proses metilasi posttranskripsi tersebut yaitu melindungi molekul
rRNA dari ribonuklease intraseluler yang terlibat dalam degradasi mRNA .

Anda mungkin juga menyukai