Anda di halaman 1dari 8

Stroke Ischemic Hemipharase

A. Stroke Ischemic Hemipharase

ICF : b7s7

ICD-10 : 169.0

B. Masalah Kesehatan

Definisi

Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Menurut sjahrir (2003) Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau
kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga terjadi
penyumbatan dan mengganggu kebutuhan darah serta oksigen di jaringan otak. Hemplegi adalah
tipe dari stroke yang mengenai salah satu bagian sisi tubuh.

Epidemiologi

Menurut studi kasus yang dilakukan Becker (2010) Insidens terjadinya stroke di Amerika Serikat
lebih dari 700.000 orang per tahun, dimana 20% darinya akan mati pada tahun pertama. Jumlah ini
akan meningkat menjadi 1 juta per tahun pada tahun 2050. Secara internasional insidens global dari
stroke tidak diketahui.

C. Hasil Anamnesis

Pasien laki-laki berumur 50 tahun sewaktu bangun tidur pagi hari mengeluh kelemahan anggota
gerak sebelah kiri sehingga pasien terjatuh dari tempat tidurnya. Sebelumnya pasien merasakan
kesemutan pada tangan dan kaki kirinya .pasien telah diopname selama 2 hari.

D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Fisik

- Vital Sign

 Blood Preasue : 162/92 mmHg


 Heart Rate : 64 kali/menit
 Rspiratory Rate : 20 kali/menit
- Koginitif

 Komunikasi : Cukup baik


 Atensi : Cukup baik
 Motivasi : Kurang
 Emosi : Cukup baik
 Problem solving : Kurang

- Inspeksi

Dada protraksi, badan simetris

Palpasi

 Edema (-)
 atrofi otot (-)
 kelemahan pada sebelah kiri (hipotonus)

Pemeriksaan Penunjang : CT-Scan

Penegakan Diagnosis

 Activity Limitation :- Sulit berjalan


- Sulit makan dengan mandiri
- Sulit untuk berdiri lama
 Body Structure &Function : - Kelemahan pada anggota gerak sebelah sisi kiri
- Hipotonus
 Participation Restriction : - Sulit bekerja
- Sulit berolahraga

Diagnosis Fisioterapi : Belum bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri karena adanya
kelemahan dan penurunan tonus otot pada anggota gerak sebelah sisi kiri sehingga terjadi
hipomobile yang akan mempengaruhi dalam bekerja dan berolahraga.

E. Rencana Penatalaksanaan

- Tujuan : Meningkatkan tonus otot


- Prinsip Terapi : Penguatan otot ektremitas bagian sisi kiri
- Edukasi : Mengajarkan cara ambulasi, rolling, transfer
- Kriteria Rujukan : Dokter spesialis saraf
F. Prognosis
Masalah emosional yang mengikuti stroke dapat disebabkan oleh kerusakan langsung ke pusat
emosi di otak dari kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan baru.Kesulitan emosional paska
stroke seperti kecemasan dalam serangan. Kesulitan lain mungkin termasuk penurunan kemampuan
untuk mengkomunikasikan emosi melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh dan suara. Gangguan dalam
menggenggam, hubungan dengan orang lain dan kesejahteraan emosional dapat menyebabkan
konsekuensi sosial setelah stroke karena kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi.
G. Sarana dan Prasarana
Sarana : Bed, Infrared, cone, hand ball
Prasarana : Ruangan Terapi, Toilet

Stroke Hemoragic Hemiplegi


A. Stroke Hemoragic Hemiplegi
ICF : B7S7
ICD-10 : 161.0
B. Masalah Kesehatan
Definisi
Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak.Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau kedalam ruang subaraknoid yaitu ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak (disebut hemoragia
subaraknoid). Ini adalah jenis stroke yang paling mematikan, tetapi relatif hanya menyusun
sebagian kecil dari stroke total: 10-15% untuk perdarahan intraserebrum dan 5% untuk perdarahan
subaraknoid.Hemplegi adalah tipe dari stroke yang mengenai salah satu bagian sisi tubuh.
Epidemiologi
Pada tahun 2011 Stroke adalah penyebab kedua paling sering kematian diseluruh dunia
dengan angka kematian 6,2 juta dari 11% jumlah total yang ada. Sekitar 17 juta orang yang
mengalami stroke tahun 2010 dan 33 juta orang sebelumnya pernah mengalami stroke dan saat ini
masih hidup. Antar tahun 1990 dan 2010, jumlah kejadian stroke menurun sebesar 10% di negara
maju sedangkan meningkat 10% di Negara berkembang. Secara keseluruhan, 2/3 kasus stroke
terjadi pada usia mulai gari 65 tahun.
C. Hasil Anamnesis
Seorang laki-laki, umur 65 tahun dengan kelemahan anggota gerak kanan, dengan
riwayat 4 jam sebelum masuk RS terjatuh di sawah dan dalam keadaan tidak
sadar. Setelah itu 3 jam kemudian sadarkan diri mengalami muntah secara tibatiba dan mengalami
kelemahan anggota gerak kanan,bicara pelo dan mulut perot.
D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
 Blood Preasue : 165/90 mmHg
 Heart Rate : 64 kali/menit
 Rspiratory Rate : 20 kali/menit
Koginitif
 Komunikasi : Cukup baik
 Atensi : Cukup baik
 Motivasi : Kurang
 Emosi : Kurang
 Problem solving : Kurang
Inspeksi
Postur dalam berbagai posisi
Palpasi
 Edema (-)
 atrofi otot (-)
 kelemahan pada sebelah kanan (hipertonus)
Pemeriksaan Fungsi Gerak
 Aktif dan Pasif
 Tes Isometrik Melawan Tahanan
Pemeriksaan Penunjang : CT-Scan
Penegakan Diagnosis
 Activity Limitation : - Sulit berjalan
- Sulit untuk berdiri
 Body Structure &Function : - Kelemahan pada anggota gerak sisi kanan
- Hipertonus
- Kontraktur
 Participation Restriction : - Sulit bekerja
- Sulit berolahraga
Diagnosis Fisioterapi : Belum bisa melakukan berdiri dan berjalan karena
adanya peningkatan tonus otot pada anggota gerak sebelah sisi kanan sehingga terjadi
hipomobile yang akan mempengaruhi dalam bekerja dan berolahraga.
E. Rencana Penatalaksanaan
Tujuan : Mengembalikan aktivitas fungsional
Prinsip Terapi : - Muscle release
- Penurunan tonus otot
Edukasi : Mengajarkan cara ambulasi, rolling, transfer
Kriteria Rujukan : Dokter spesialis saraf
F. Prognosis
Masalah emosional yang mengikuti stroke dapat disebabkan oleh kerusakan langsung ke
pusat emosi di otak dari kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan baru.Kesulitan emosional paska
stroke seperti kecemasan dalam serangan. Kesulitan lain mungkin termasuk penurunan kemampuan
untuk mengkomunikasikan emosi melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh dan suara. Gangguan dalam
menggenggam, hubungan dengan orang lain dan kesejahteraan emosional dapat menyebabkan
konsekuensi sosial setelah stroke karena kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi.
G. Sarana dan Prasarana
Sarana : Bed, Infrared, cone, hand ball
Prasarana : Ruangan Terapi, Toilet
Stroke Ischemic Paraplegi
A. Stroke Ischemic Paraplegi
ICF : b1s1
ICD-10 : 169.0
B. Masalah Kesehatan
Definisi
Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak.
Menurut sjahrir (2003) Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak
yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga terjadi penyumbatan dan mengganggu
kebutuhan darah serta oksigen di jaringan otak.Paraplegi adalah tipe dari stroke yang mengenai
keempat bagian sisi tubuh.
Epidemiologi
Menurut studi kasus yang dilakukan Becker (2010) Insidens terjadinya stroke di Amerika
Serikat lebih dari 700.000 orang per tahun, dimana 20% darinya akan mati pada tahun pertama.
Jumlah ini akan meningkat menjadi 1 juta per tahun pada tahun 2050. Secara internasional insidens
global dari stroke tidak diketahui.
C. Hasil Anamnesis
Pasien laki-laki berumur 50 tahun sewaktu bangun tidur pagi hari mengeluh kelemahan
anggota gerak sehingga pasien terjatuh dari tempat tidurnya.Sebelumnya pasien merasakan
kesemutan pada tangan dan kaki.Pasien telah diopname selama 2 hari.
D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
-Vital Sign
 Blood Preasue : 160/92 mmHg
 Heart Rate : 64 kali/menit
 Rspiratory Rate : 20 kali/menit
- Koginitif
 Komunikasi : Cukup baik
 Atensi : Kurang
 Motivasi : Kurang
 Emosi : Cukup baik
Problem solving : Kurang
- Inspeksi
Dada protraksi, badan simetris
 Palpasi
 Edema (-)
 atrofi otot (-)
 kelemahan pada sebelah kiri (hipotonus)
 Pemeriksaan Penunjang : CT-Scan
 Penegakan Diagnosis
Activity Limitation : - Sulit berjalan
-Sulit makan dengan mandiri
-Sulit untuk berdiri lama
Body Structure &Function : - Kelemahan pada anggota gerak sebelah sisi kiri
- Hipotonus
Participation Restriction : - Sulit bekerja
- Sulit berolahraga
Diagnosis Fisioterapi : Belum bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri
karena adanya kelemahan dan penurunan tonus otot pada anggota gerak sebelah sisi
kiri sehingga terjadi hipomobile yang akan mempengaruhi dalam bekerja dan
berolahraga.
E. Rencana Penatalaksanaan
Tujuan : Meningkatkan tonus otot
Prinsip Terapi : Penguatan otot ektremitas
Edukasi : Mengajarkan cara ambulasi, rolling, transfer
Kriteria Rujukan : Dokter spesialis saraf
F. Prognosis
Masalah emosional yang mengikuti stroke dapat disebabkan oleh kerusakan langsung ke pusat
emosi di otak dari kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan baru.Kesulitan emosional paska stroke
seperti kecemasan dalam serangan.
Kesulitan lain mungkin termasuk penurunan kemampuan untuk mengkomunikasikan emosi
melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh dan suara. Gangguan dalam menggenggam, hubungan dengan
orang lain dan kesejahteraan emosional dapat menyebabkan konsekuensi sosial setelah stroke
karena kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi.
G. Sarana dan Prasarana
Sarana : Bed, Infrared, cone, hand ball
Prasarana : Ruangan Terapi, Toilet

Anda mungkin juga menyukai