Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elsa Meifani Br.

Sitompul
NIM : 20170606057
Fakultas : Fisioterapi

Kisah, Perjuangan dan Inspirasi Basrizal Koto

Basrizal Koto (lahir di Kampung Ladang, Pariaman, Sumatera Barat, 11 Oktober 1959;
umur 59 tahun) adalah pengusaha besar dan konglomerat Indonesia asal Sumatera Barat. Basrizal
atau yang biasa dipanggil Basko sukses berbisnis di banyak bidang, diantaranya bisnis media,
percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, dan properti. Ia menjadi seorang pengusaha
yang berhasil di perantauan. Basrizal Koto juga meraih gelar bergengsi sebagai pemilik peternakan
terbesar di Asia Tenggara.

Basrizal Koto terlahir dikeluarga miskin, ibunya bernama Djaninar dan ayahnya Ali Absar.
Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia
ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Basko sempat merasakan hanya makan sehari
sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga.
Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas
dihatinya.

Dengan hanya mencapai kelulusan kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa
kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi
merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar
menerapkan 3K dalam hidup, yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengenal sebanyak
mungkin orang dengan cara yang luwes, memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada, serta
menerapkan komitmen tinggi dalam bekerja. Berkat melakukan prinsip 3K tersebut secara
kontinyu, beliau memetik hasil yang manis.

Impian jangka pendek menjadi semangatnya untuk mulai merancang impian jangka panjang
yang lebih indah dan bermakna. Basrizal giat bekerja siang malam selama 2 tahun. Hal pertama
yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan
menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa
membantu sopir oplet. Mimpi jangka pendek pertamanya adalah dapat menyewa kontrakan sendiri,
dengan tujuan untuk menampung keluarganya.

Basrizal Koto yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Ia
berbisnis pete tanpa modal uang. Modal yang digunakannya adalah modal kepercayaan. Pete yang
belum dibayar dijualnya dari satu restoran ke restoran yang lain. Basko menjual pete dengan harga
yang lebih tinggi agar memperoleh laba. Singkat cerita Basrizal Koto pun pindah ke Padang dengan
menjadi sopir, tukang pemborong, tukang jahit. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan
untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi hingga akhirnya
Basrizal Koto bekerja menjadi makelar motor dan mobil selama dua tahun di Padang.
Tahun 1982, Basrizal Koto menikah, dan setahun kemudian mereka kembali ke Pekanbaru.
Seluruh keluarganya turut dibawa, mulai dari ibu, adik dan anaknya yang paling tua, Lidya. Di
Pekanbaru, Ia mulai membuka toko asesoris/variasi mobil. Toko asesoris ini merupakan rintisan
bisnis pertamanya di pekanbaru. Selain karena doa keluarga, juga karena tak ada saingan usaha
tersebut sangat maju. Bahkan ia dapat memberangkatkan orangtuanya ke Tanah Suci untuk
melangsungkan ibadah haji.

Basrizal Koto Sang Inspirator Menggapai Kunci Sukses , Dua tahun berlalu, usahanya
sangat maju dan akhirnya ia mendirikan sebuah perusahaan pada tahun 1985. Pada saat itu, ia masih
berumur 26 tahun dan mendirikan perusahaan pertamanya, PT Cerya Zico Utama di Pekanbaru.
Perusahaan itu bergerak di bidang jual beli mobil bekas dan mobil baru, dan satu-satunya di Riau
saat itu. Tak hanya berhenti disana, tahun 1989 menjadi momentum keberhasilan Basrizal Koto.
Karena pada saat itu, dengan bendera PT Barata Jaya Utama, ia ditunjuk sebagai Dealer Utama
Chevrolet oleh PT Garmak Motor untuk wilayah Provinsi Riau.

Kesuksesan demi kesuksesan menyusul setelahnya, tahun 1991 Basrizal Koto berhasil
mendirikan PT Basco Jaya Utama sebagai main dealer Chevrolet di wilayah Sumatera Barat. Dan
pada tahun 1994 akhir, Basrizal Koto mendirikan PT Basko Minang Plaza yang merupakan cikal
bakal berdirinya Minang Plaza yang terletak di Air Tawar, saat ini disebut Basko Grand Mall.
Seselesainya pembangunan Minang Plaza, di Pekanbaru Basrizal Koto mendirikan PT Bastara Jaya
Muda, perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi kayu.

Kini, jumlah bisnis yang dikelolanya mencapai 15 perusahaan bisnis. Sejak tahun 2006
Basrizal Koto juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, plus bisnis penyediaan jasa TV
kabel dan Internet di Sumatra. Tak hanya berkutat di Sumatera, Basrizal Koto juga
mengembangkan bisnisnya ke Jakarta. Ia membangun Basko Green Tower di Jalan TB Simatupang
Jakarta Selatan setinggi 40 lantai. Tak hanya berkutat di bisnis, Basrizal Koto juga berkali-kali
menjadi seorang motivator. Basrizal Koto memberikan ceramah untuk memotivasi kalangan anak
muda maupun mahasiswa bahkan juga sarjana untuk dapat menjadi pengusaha, minimal bisa
mandiri, katanya.

Sekarang ini, Basrizal Koto memiliki ribuan karyawan dan beberapa perusahaan yang
masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau
Mandiri Printing (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang
batubara), PT Best Western Hotel (Hotel Basko), dan perusahaan lainnya.

Sebagai pengusaha yang memulai usahanya dari nol, ada pesan yang disampaikan oleh
Basrizal Koto. Bahwa “kerja keras dan kemauan yang tinggi dapat membangun kepercayaan diri.
Kuncinya adalah tidak pernah merasa takut untuk memulai terjun ke bisnis apapun. Karena jika
takut dan ragu serta memikirkan resiko, tidak akan pernah ada yang bisa dilakukan. Selalu percaya
pada feeling dan insting”.

" have you got good a Idea that could change the world? "

Anda mungkin juga menyukai