Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari
proses interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena
proses interaksi antara individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni
proses belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan proses belajar sangat erat
kaitannya. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar.
Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Factor-faktor tersebut
antara lain: susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi diartikan
sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil
daqri dorongan dan gerakan inilah yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan
sendirinya. Tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang
bersangkutan. Baik itu stimulus eksternal maupun stimulus internal (Walgito,
1991).
Perilaku dapat dioservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan lain
sebagainya maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan.
Perilaku masyarakat terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini
berlangsung cukup lama dan mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa saja
perilaku yang sama turun temurun dari generasi ke generasi di masyarakat. Hal ini
bisa menjadi kebudayaan suatu masyarakat suatu daerah.
BAB II
LANDASAN TEORI

KONSEP PERILAKU
A. Pengertian Perilaku

☼ Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas


organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, binatang sampai dengan manusia
itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing – masing.
☼ Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons
organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut
(Soekidjo,1993).
☼ Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai sebagai suatu aksi-
reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
tertentu (Notoatmodjo,1997).
☼ Robert Kwick (1974), perilaku adalah tindakan suatu organisme yang
dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
☼ Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi
individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa dia adalah
makhluk hidup (Kusmiyati & Desminiarni, 1990).
☼ Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. dalam sebuah buku yang
berjudul “Perilaku Manusia”, menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang
dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai
motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki
yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku.
Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang duduk diam dengan sebuah buku
ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun
pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh,
di dalam tubuh manusia.
☼ Skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner
disebut teori “S-O-R”atau Stimulus – Organisme – Respon.
☼ Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Skinner membedakan adanya dua proses, yaitu:
PEMBENTUKAN PERILAKU

A. Metode Pembentukan Perilaku


Seperti telah dipaparkan diatas, bahwa sebagian besar perilaku manusia
merupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka salah satu persoalan ialah bagaimana cara membentuk perilaku
sesuai yang diharapkan.
1. Conditioning (kebiasaan)
Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan,
akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar
kondisioning oleh Pavlov, Thorndike dan Skinner (Hergenhanh, 1976).
Contohnya anak dibiasakan bangun pagi dan gosok gigi. Ini akan menjadi
perilakunya sehari-hari.
2. Insight (pengertian)
Teori ini berdasarkan atas teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Kohler,
yaitu belajar dengan disertai pengertian.
Contohnya bila naik motor harus memakai helm karena helm tersebut untuk
keamanan diri.
3. Model (contoh)
Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory) atau
observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
Contohnya kalau orang berbicara bahwa orang tua adalah panutan bagi anak-
anaknya. Hal ini menunjukkan pembentukan perilaku yang menggunakan model.
PERUBAHAN PERILAKU

Dalam perkembangannya, perilaku seseorang dapat berubah-ubah sesuai


dengan hal-hal yang memungkinkan perubahan itu terjadi. Dalam
perkembangannya di kehidupan, perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa
faktor intern dan ekstern yang memungkinkan suatu perilaku mengalami
perubahan. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
perilaku pada manusia.
A. Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain
jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia.
Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1) Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah
laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri
perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol
dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang
bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual.
Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.
2) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian,
melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini
bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma
pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan
orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe
fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe
piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan
banyak teman.
4) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam
dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala
rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya,
sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas
untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat
berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
5) Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut,
tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang
dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang
dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil
keputusan.
6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus,
misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan
sebagainya.
B. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang
yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang
berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yangdiajarkan oleh agama yang diyakininya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia.
Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang
yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan
tingkah laku orang Papua.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan
perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan
bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan
lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi perilaku seseorang.
C. Teori Para Ahli

1. Teori Lawrence Green (1980)


Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat
kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior
causes).
Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :
1) Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan,
misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.
3) Faktor pendorong (reinforcing factor), yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.

2. Teori Snehandu B. Kar (1983)


Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa
perilaku merupakan fungsi dari :
1) Behavior intention, yaitu niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
kesehatan atau perawatan kesehatannya.
2) Social support, yaitu dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya.
3) Accesebility of information, yaitu ada atau tidak adanya informasi tentang
kesehatan atau fasilitas kesehatan.
4) Personal autonomy, otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal
mengambil tindakan atau keputusan.
5) Action situation, situasi yang memungkinkan untuk bertindak.
3. Teori WHO (1984)
WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu adalah :
1) Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling), yaitu dalam bentuk pengetahuan,
persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (objek
kesehatan).
(1) Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
(2) Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang
menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu.
(3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering
diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap
membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap
positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu
tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan
mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu
tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
2) Tokoh penting sebagai panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka
apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan
sebagainya.
4) Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-
sumberdidalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of
life) yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam
waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuai dengan
peradapan umat manusia (Notoatmodjo, 2003).
 Teori Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya,
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
 Ciri – Ciri Organisasi

o Adanya komponen ( atasan dan bawahan)


o Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
o Adanya tujuan
o Adanya sasaran
o Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
o Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

 Unsur –Unsur Organisasi


Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi , sebagai
berikut
1. keterlibatan mental dan perasaan
2. kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
3. tanggung jawab.
 Jenis –Jenis Yang ada dalam Organisasi :
o Pikiran
o Tenaga
o Pikiran dan Tenaga
o Keahlian
o Barang
o Uang
 Prinsip – Prinsip dalam organisai :
o 1. Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
o 2. Harus ada kepemimpinan.
o 3. Harus ada pembagian pekerjaan
o 4. Organisasi harus ada tanggung jawab

Teori Pemilihan Lokasi

Prayogo Mirhard (Wonosuprojo dkk, 1993) membahas tentang pengadaan


perumahan bagi berbagai tingkat pendapatan dan penentuan lokasi permukiman
yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Aspek Teknis Pelaksanaan
1) Mudah mengerjakannya dalam arti tidak banyak pekerjaan gali dan urug,
pembongkaran tonggak kayu, dan sebagainya.
2) Bukan daerah banjir, gempa, angin ribut, perayapan
3) Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti
4) Kondisi tanah baik, sehingga konstruksi bangunan direncanakan semurah
mungkin
5) Mudah mendapat air bersih, listrik, pembuangan air limbah/ kotoran/ hujan
6) Mudah mendapat bahan bangunan
7) Mudah mendapat tenaga kerja
b) Aspek Tata Guna Tanah
1) Tanah secara ekonomis lebih sukar dikembangkan secara produktif
2) Tidak merusak lingkungan yang telah ada, bahkan kalau dapat
memperbaikinya
3) Sejauh mungkin mempertahankan fungsi sebagai reservoir air tanah,dan
penampung air hujan.

c) Aspek Kesehatan
1) Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi
2) Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan
3) Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, puskesmas dan lainnya untuk kepentingan keluarga
4) Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni

d) Aspek Politik Ekonomis


1) Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
2) Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat disekitarnya untuk
membangun rumah dan lingkungan yang sehat
3) Mudah menjualnya karena lokasinya disukai oleh calon pembeli dan
mendapat keuntungan yang wajar.
BAB III
HASIL DATA SURVEY

1. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN WAKTU

◦ 05:00-06:00
◦ Sholat Subuh
berjamaah (org tua,dewasa,remaja,dan anak-anak)
◦ 06:00-01:00
Olahraga pagi bagi dewasa
Anak-anak belajar di TK
Sholat berja maah di masjid (ort tua,dewasa)
◦ 01:00-03:00
Tidak ada kegiatan rutin
◦ 03:00-05:00
Sholat berjamaah dimasjid (orgtua,dewasa,remaja,anak-anak)
Pengajian di masjid baiturrahman dan hayyalassolah
Tk/Tpa Di setiap masjid
◦ 05:00-07:00
Sholat berjamaah di masjid (ortu,dewasa,remaja,anak-anak)
Pengajian di setiap masjid
Tk/Tpa
◦ 07:00-10:00
Pos kamling
◦ 10:00-05:00
Tidak ada kegiatan rutin
2. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN USIA

◦ 05-12 Tahun :
Kelompok bermain
TK
TK/TPA
◦ 12-20 Tahun :
Remaja Masjid
Kelompok nongkrong
◦ 20-40 Tahun :
Ibu-ibu pkk
Majelis taklim
◦ 40-lansia :
Pos Ronda
Kelompok jaga malam

3. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN HARI


◦ Senin:
Remaja masjid
Tk
Tk/tpa
◦ Selasa:
Remaja masjid
Tk
Tk/tpa
◦ Rabu:
Remaja masjid
Tk
Tk/tpa
◦ Kamis:
Remaja masjid
Tk
Tk/tpa
Majelis taklim (masjid baiturrahman)
◦ jumat:
remaja masjid
tk
tk/tpa
majelis taklim (masjid hayyalassolah)
◦ sabtu:
remaja masjid
tk
tk/tpa
◦ minggu:
pos ronda
gotong royong
 Kegiatan Organisasi Perminggu dalam bentuk grafik

Hasil survey datas menunjukkan bahwa dalam satu minggu organisasi atau
kegiatan yang paling aktif adalah Remaja masjid baiturrahaman dan di
urutankedua TK/TPA masjid baiturrahman.

 Kegiatan Organisasi Perhari dalam bentuk grafik


Berdasarkan data survey diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perhari
kegiatan yang paling aktif adalah remaja masjid Baiturrahman dan tk/tpa dan
secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat paling banyaka pada
hari Minggu dan Jum’at

A. DATA DAN LOKASI PENYEBARAN

1. Kantor Pemasaran Bumi Batara Mawang

Lokasi kantor pemasaran dalam siteplan

Pada daerah sekitar kantor pemasaran Btn Batara Mawang cenderung tidak
memiliki aktifitas menetap, dan bahkan belum aktif secara visual namun dalam
beberapa hari saja ada aktifitas yang diakukan
Namun dari beberapa sumber yang di dapatkan dilapangan bahwa kantor
pemasaran hanya akan digunakan apabila benar-benar ada konsumen yang akan
membeli rumah sekitar Btn Batara Mawang. Atau digunakan sebagai tempat rapat
warga. Kantor pemasaran BTN Mawang juga berada dalam kawasan Blok AA
berada pada jalan masuk perumahan.
Kondisi Kantor pemasaran disiang hari
2. Masjid dalam Kawasan Bumi Batara Mawang

Masjid Hayyalassolah Masjid Baiturrahman

1. Masjid Baiturrahman dan Masjid Hayyalassolah


a. Masjid Baiturrahaman adalah masjid yang paling dekat
dengan jalan masuk BTN dan kemudian berada dipusat Btn
mawang . masjid ini berada dalam cangkupan blok A, AA,
AB, dan AC.
b. Warga perumahan yang biasanya menggunakan masjid ini
berada tentunya yang paling dekat dengan masjid secara
umum adalah Blok A, AA, AB, dan AC.
c. Berdasarkan data survey masjid Baiturrahman memiliki
makmum yang cukup banyak di beberapa waktu saja
contohnya pada hari minggu yakni semua warga cenderung
libur dan memiliki waktu banyak dirumah.
d. Masjid Hayyaalossolah adalah masjid yang berada di dalam
kompleks paling dalam BTN mawang . masjid ini berada
dalam cangkupan blok AE, AD, AF, dan AC.

Kondisi Masjid
Baiturrahman pada saat
terkena musibah kebakaran
dan sekarang masih dalam
proses renovasi untuk
sementara

Sumber :Fachri Awal

Salah satu hal yang di dapatkan dilokasi masjid adalah masjid yang saat ini
menampung beberapa blok itu terkena musibah kebakaran yang menghanguskan
beberapa bagian dari masjid terutama bagian atapm sehingga untuk semntara
hanya pada bagian belakang masjid yang digunakan untuk Sholat.

Kondisi Masjid
hayyaalossolah

Sumber :Fachri Awal


Kondisi Masjid
Baiturrahman pada
area selatan

Sumber :Fachri Awal

Pada kondisi awal masjid sebelum kebakaran masih ada beberapa kegiatan
rutin yang dilakukan contohnya Kajian Islam dan Majelis Taklim para ibu-ibu
disekitaran Btn Mawang. Namun karena telah terjadi banyak musibah kebakaran
pada masjid maka hanya sebagian saja area masjid yang digunakan dan ini
mempengaruhi aktivitas yang ada dalam masjid.

Beberapa organisasi yang dinaungi oleh Masjid Baiturrahaman adalah :

1. Remaja Masjid Baiturrahaman

Lokasi Sekretariatan dan kegiatan Remaja masjid Baiturrahman

a. Tujuan Organisasi :
Membangun generasi yang cinta akan islam dan aktif dalam membina para
pemuda menuju ridho Allah
b. Kegiatan:
1. Rapat Kerja
2. Mengajar Tk/Tpa
3. Membersihkan Masjid
4. Olahraga Pagi setiap Minggu
5. Sholat berjamaah
6. Belajar Adzan
7. dll

Pengajian Rutin yang


dilakukan setiap malam
jum’at oleh remaja
masjid baiturrahaman,
dan kegiatan ini
dilakukan setiap
seminggu sekali.
Sumber :Fachri Awal

Biasanya remaja masjid baiturrahman sering mengadakan pengajian rutin


yang dipimpin oleh para guru pilihan para remaja, dan sekarang pengajiannya
mulai terhenti karena musibah kebakaran yang baru-baru ini terjadi.

Pengajian Rutin yang


dilakukan setiap
malam jum’at oleh
remaja masjid
baiturrahaman, dan
kegiatan ini
dilakukan setiap
seminggu sekali.
Sumber :Fachri Awal
Namun ada beberapa foto yang didapatan dari lokasi sebelum terjadinya
kebakaran contohnya kegitan Mengajar, dan rapat kerja seuruh anggota Remaja
Masjid Baiturrahaman. Menurut sekertaris remaja masjid kegiatan mereka
dulunya pernah fakum namun karena setelah adanya generasi yang sudah lumayan
banyak pada kategori umur 17 tahun keatas maka mereka berinisiatif kembali
untuk melanjutkan keiatan remaja masjid ini.

Rapat Kerja yang


dilakukan para
remaja masjid untuk
merencana
kan kegiatan kegiatan
kedepan
nya yang akan
dilakukan.

Sumber : Fachri Awal

Kegiata rutin yang dilakukan oleh remaja masjid baiturrahman adalah


membersihkan masjid dan mencuci ulang sejadah yang sudah mulai kotor dan bau
akibat selalu terkena rembesan hujan dan tidak pernah dijemur. Kegiatan seperti
ini meurut mereka adalah hala yanga paling disukai dan memang remaja harusnya
cinta akan kebersihan dan kenyamanan masjid dimana masjid adalah tempat
ibadah yang harus setiap saat di control.

Membersihkan masjid oleh


Remaja masjid baiturraman

Sumber : Fachri Awal


2. Tk/Tpa Santri Masjid Baiturrahman

Lokasi Pembelajaran dan kegiatan TK/TPA Baiturrahman

Tujuan Organisasi :
1. Menjadi tempat pendidikan yang berbasis pada Al Qur’an dan Sunnah
Rasululullah saw sehingga tercipta masyarakat madani / Islami
2. Menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan
pemahaman yang benar terhadap akidah Islam
3. Memberikan pengetahuan teori dan praktek yang benar tentang tata-cara
beribadah kepada Allah SWT.
4. Menanamkan dan membiasakan perilaku/akhlak yang sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam.
5. Mendidik dan melatih untuk dapat membaca Al Qur’an dengan baik,
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
6. Mengajarkan hafalan, terjemah dan tafsir, surat-surat pendek dan ayat-ayat
tertentu serta do’a-do’a.
7. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan ( Leadership) pada anak
8. Menghasilkan anak yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orang
tua
9. Menjadikan anak yang berguna bagi dirinya, Keluarganya dan
lingkungannya
Proses pembelajaran
yang dilakukan oleh para
santri TK/TPA.

Sumber : Fachri Awal

Tk/Tpa yang berlokasi di Masjid baiturrahman ini adalah organisasi yang


di bawahi oleh remaja masjid baiturrahaman karena para pengajar berasal dari
remaja masjid itu sendiri. Kemudian Tk/Tpa ini memiliki 20 lebih santri dan
kebanyakan anak-anak yang berumur 5-10 tahun. Berdasarkan data survey yang
saya lakukan Tk/Tpa ini memiliki 2 waktu mengajar dalam satu hari yakni pada
jadwal pertama dari jam 03:30 - 05:00 siang dan jadwal kedua dari jam 06:30 –
07:15 malam. Dari jadwal yang didapatkan ternyata santri lebih banyak pada
waktu malam dan banyak diantara mereka setelah belajar justru bermain
disekitaran masjid dan agak mengganggu konsentrasi sholat jamaah di masjid
baiturrahaman.

Foto para santri TK/TPA.

Sumber : Fachri Awal


BAB III

ANALISIS

Berdasarkan data survey maka ada beberapa kegiatan yang di dapatkan baik
itu organisasi atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat sekitar bumi
batara mawang adalah sebgaia berikut :

1. Kantor Pemasaran
2. Masjid
3. Remaja masjid
4. Tk/Tpa
5. Majelis Taklim
6. Pos kamling
I. Kantor Pemasaran

MASUK
Lokasi Kantor Pemasaran yang
berada di blok AA memiliki
jangkauan yang baik dan mudah di
dapatkan karena berada pada jalur
masuk ke perumahan batara
mawang. Kantor pemasaran
memiliki fungsi sebagai pusat
perdagangan perumahan btn
mawang dengan fungsi seperti ini
maka berkaitan dengan beberapa
tori yakni :

Berdasrkan teori :

5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi perilaku seseorang.

Berdasarkan teori diatas disebutkan bahwa Status sosial ekonomi


seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu.
Karena disebutkan status social maka kebanyakan warga memiliki status
pemilik rumah dalam perumahan btn mawang maka hal ini lah yang
memunculkan Kantor pemasaran sebagai fasilitas untuk memasarkan rumah-
rumah yang ada di Btn Mawang. Karena kantor pemasaran adalah hal yang
penting dalam suatu perumahan maka harusnya seluruh perangkat yang ada di
Kantor Pemasaran aktif dalam melayani dan menawarkan kepada konsumen untuk
membeli rumah di perumahan tersebut,
Tapi pada kenyataannya kondisi sekarang malah terbalik, bahwa di kantor
pemasaran justru sepi dan tidak ada sama sekali aktifitas yang menunjang
pemasaran sehingga dibutuhkan beberapa solusi yang baik agar fungsi utama
kembali berjalan.
Dan harus sesuai dengan teori tetang organisasi bahwa :

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana


orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya,
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Kantor pemasaran bumi batara mawang yang berada di blok AA atau bisa
dikatakan sebagai blok yang berada tepat di tengah-tengah kompleks perumahan
menunjukkan bahwa lokasi dan kemudahan pencapaiaan itu sudah baik dan
memenuhi syarat pencapaiaan ini berdasarkan teori Aspek Politik Ekonomis
1) Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya.

II. Remaja Masjid

 Pengertian Remaja Masjid


Remaja masjid adalah
perkumpulan pemuda masjid yang
melakukan
aktivitas sosial dan ibadah di
lingkungan suatu masjid.
Pembagian tugas dan wewenang
dalam remaja masjid termasuk
dalam golongan organisasi yang menggunakan
konsep Islam denganmenerapkan asas musyawarah, mufakat, dan amal
jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya.

Remaja Masjid kriterianya:

1. Usia 15 - 25 tahun
2. Hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari
Besar Islam
3. Hanya mampu membantu manajerial Dakwah dalam upaya
memakmurkan Masjid
Pemuda Masjid kriterianya:
1. Usia 25 - 40 tahun
2. Telah Mampu menjadi Imam dan Khatib Salat Jama'ah
3. Memiliki kemampuan manajerial secara fiqud Dakwah
Islamiyah
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja_masjid
Berdasarkan teori diatas maka remaja masjid Baiturrahman termasuk
dalam kategori ke sati yakni (Remaja Masjid) yang berusia 15 – 25 tahun dan ini
sesuai dengan hasil survey dan kemudian pada poin kedua menjelaskan bahwa
hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari Besar Islam dari teori
ini maka remaja masjid baiturrahman sudah mampu melampaui hal tersebut
dikarenakan kaeaktifan dalam kegiatan rutin di masjid sudah benar-benar jalan
contohnya saja melakukan rapat kerja dan mengadakan majelis taklim sendiri
yang khusus untuk para remaja di sekitaran perumahan bumi batara mawang.
Pada poin ke tiga mgatakan bahwa Hanya mampu membantu manajerial
Dakwah dalam upaya memakmurkan para remaja masjid juga bukan cumin aktif
dalam memamkmurkan masid tapi upaya mereka dalam membuat masjid itu indah
dan nayaman juga mereka lakukan agar para jamaah masjid tenang dalam
beribadah kepada Rabbnya.
Teori tentang Komposisi yang mengisi struktur organisasi pengurus
adalah:
1. Ketua Umum
2. Ketua Bidang Pembinaan Anggota
3. Ketua Bidang Kemasyarakatan
4. Ketua Bidang An-nisa'
5. Sekretris Umum
6. Bendahara Umum
7. Wakil Sekum Bidang Pembinaan anggota
8. Wakil Sekum Bidang Kemasyarakatan
9. Wakil Sekum Bidang An-Nisa'
10.Wakil Bendahara Umum
11. Departemen Dakwah
12.Departemen Pendidikan & Olahraga
13.Departemen Perpustakaan
14.Departemen Mading & Buletin (Jurnalistik)
15.Departemen Humas
16.Departemen Sosial
17.Departemen An-Nisa'

Berdasarkan teori diatas maka hanya ada beberapa poin saja dalam
struktur organisasi yang di terapkan oleh remaja masjid baiturrahman yakni :
Ketua Umum, Sekretris Umum, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum,
Departemen Dakwah, Departemen Pendidikan & Olahraga, Departemen
Mading & Buletin (Jurnalistik), Departemen Humas, Departemen Sosial,
Ketua Bidang Pembinaan Anggota.s
Remaja Masjid

Kemudian Teori tentang


 Unsur –Unsur Organisasi Sumber : Fachri awal

Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi ,
sebagai berikut
1. keterlibatan mental dan perasaan
2. kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
3. tanggung jawab.

Pada organisasi remaja masjid baiturrahman harusnya memiiki tiga unsure


diatas sebagai hal yang terpenting dalam berpartisipasi pada sebuah organisasi,

Pada poin pertama dijelaskan bahwa adanya keterlibatan mental dan


perasaan maksudnya semua anggota yang berada dalam lingkup remaja masjid
yang aktif benar-benar terlibat secara fisik pada organisasi ini dikarenakan
keterlibatan fisik berarti menunjukkan bahwa ada kinerja dan kerja yang
dilakukan oleh anggota tersebut baik itu membersihan masjid, protokal pada hari-
hari besar islam yang secara rutin dilakukan namun perasaan juga harus terlibat,
misalnya ikhlas mengerjakannya, artinya jika fisik bekerja maka perasaan juga
ikut terjun atau biasa disebut ikhlas dalam bekerja, ini sesuai dengan teori yang
berhubungan dengan remaja masjid (lebih terkhusus tentang agama) sebagai
berikut :

2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
Dari teori diatas mengatakan bahwa Agama akan menjadikan individu bertingkah
laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang
diyakininya, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa remaja masjid
merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk
dunia dan akhirat dimana disetiap kegiatannya harus dilakukan dengan ikhlas dan
semuanya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw karena dengan menjadikan
rasulullah Saw sebagai panutan dan contoh maka keberadaan teori diatas sudah
baik.

III. Tk /Tpa
Pembahasan tentang Tk/Tpa

Peta Penyebaran lokasi Tk/Tpa

A. Langkah-langkah pendirian dan pengelolaan tk-tpa.

TKA-TPA : Kemauan siapa ?


1. Sendiri.
2. Masyarakat.
3. Sekolah.
4. Organisasi.
5. Person
Penjelasan :

1. Jika kemauaan sendiri, maka langkah awalnya sebagai berikut :


a. Mulailah dari keluarga: anak-anak, kemenakan, adik dll, usahakan
paling sedikit 5 anak. Kemudian dikelola sebagaimana sistem TK-TPA .
b. Buat target-target yang akan dituju
2. Jika masyarakat, yang menghendaki , maka :
a. Tawarkan persyaratan-persyaratan (pengelolaan yang Anda miliki) dll,
tidak bertentangan dengan Syar’i.
b. Gerakkan dan libatkan tokoh-tokoh masyarakat.
c. Siapkan sarana dan prasarana yang memadai.
d. Ajaklah masyarakat bermusyawarah dan bentuklah secara formal,
hubungilah instansi terkait ( Imam desa, KUA, DEPAG, LP3Q DPP, dll ).
3. Sekolah.
a. Hubungilah guru-guru dan ajaklah kerjasama.
b. Mintalah fasilitas yang bisa dimanfaatkan.
c. Pilihlah metode yang sesuai.
d. Bentuklah secara formal.
4. Organisasi
a. Konsultasikan dulu dengan Pimpinan organisasi ( atasan ) minta
pendapat dan pertimbangannya.
b. Berilah batasan sejauh mana bentuk kerjasama agar tidak terjadi
tumpang tindih ( tabrakan) jadwal, komando, dan tujuan.
B. Memperhatikan Sikon ( Situasi dan kondisi ).

1. Kuasai medan dakwah..

a. Daerah perkotaan.
- Pendidikan yang tinggi.
- Pegawai, pedagang, buruh , swasta.
- Fasilitas serba ada, ; media elektronik, atau cetak.
- Berpengaruh terhadap akhlak; kasar, keras, suka membangkang,
cepat pasrah/ menyerah.

b. Daerah pedesaan.
- Pendidikan yang rendah.
- Tani, peternak.
- Pekebun, nelayan.
- Fasilitas serba kurang.
- Berpengaruh terhadap akhlak; lembut, penurut, hormat dll.
Oleh karena itu, seorang Da’i harus pandai menempatkan dirinya,
sekaligus mampu mencari solusi yang tepat dan cepat terhadap semua persoalan
yang muncul.

2. Kuasai cara-cara pengelolaannya/ pendirian TK-TPA.

a. Bekalilah diri Anda dengan pengetahuan khusus ( Keahlian ) tentang


TK-TPA. Misalnya kursus 1 bulan atau magang atau PPL ke TK-TPA yang
sudah mapan, maju; studi banding tentang administrasi, aktivitas,
pengelolaan dll.
b. Datalah santri yang ada ( minimal 10 santri ).
c. Carilah tenaga Pengajar ( dari elemen masyarakat yang mendukung ).
Bentuklah kepengurusan, bekali mereka dengan pelatihan ( penataran )
ustadz/ah. Hubungi Tim Penatar LP3Q DPP atau Lembaga sejenisnya.
d. Setelah berjalan beberapa saat dan dipandang sudah layak diresmikan,
maka kita buatkan acara peresmian ( bisa dirangkaikan dengan penamatan
yang pertama / demo kemampuan santri) dan mengundang tokoh-tokoh
masyarakat dan pejabat setempat.
e. Bimbinglah dan arahkan menurut jalurnya masing-masing :

- Santri belajar sesuai dengan program, kurikulum; harian, pekanan,


semester.
- Ustadz/ah atau pengerus, jalinlah kerjasama yang harmonis, rapat harian
rutin, pendalaman materi klasikal/ privat, kajian Islam Intensif.
- Masyarakat/ orangtua santri :
i. Adakan pengajian POS ( persatuan orangtua santri )/
majlis taklim umum sekali sebulan.
ii. Bina kerjasama yang baik. Misalnya dengan pelayanan
baca tulis Al Qur'an bagi orang dewasa ( Dirosa ).
iii. Tingkatkan silaturrohmi dengan orangtua santri atau
anggota majlis taklim.
f. Tingkatkan dan gajilah sumber dana, dengan cara :

i. Cari donatur tetap/ tidak tetap.


ii. SPP santri ( bisa beras, kelapa, coklat, jagung dll, nanti
diuangkan.)
iii. Infaq harian santri/ orangtua santri.
iv. Depot TK-TPA.
v. Usaha-usaha lain ; kalender, stiker, baju seragam santri, bikin
buku santri dll.
vi. Untuk perkotaan; libatkan para Pembina dalam Les privat baca
tulis Al Qur'an dan sebagian uang tranfortnya disisihkan untuk TK-
TPA.
g. Berilah tunjangan/ santunan kepada para Pembina menurut
kadar kemampuan keuangan TK-TPA
Berdasarkan sumber pebahasan diatas maka kategori yang termasuk dalam
Tk/Tpa Baiturrahman adalah awal bedirinya karena keinginan masyarakat dan
juga berdasarkan teori . Snehandu B. Kar (1983) yang mau membentuk dan
membimbing anak-anak di usia 05-12 tahun untuk mau belajar tentang agama
sesuai syariat islam. Kemudian struktur organisasinya di pegang oleh remaja
masjid baiturrahaman karena awalnya para guru hanya berasal dari alumni awal
Tk/Tpa yang kemudian kembali lagi mengajar para generasi baru

Dan juga ada yang berasal dari mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi


yang berada di sekitar kompleks bumu batara mawang,
Para santri kebanyakan berasal dari blok A,B, C, AA ,dan AC dari 5 blok
perumahan ini menunjukkan bahwa tingkat kemauaan masyarakat untuk
menitipkan anaknya di Tk-Tpa itu sangat tinggi sehingga perlu fasilitas dan
pembimbing yang baik dan mahir terhadap para santri, karena situasi dan kondisi
sekarang yang terjadi pada masjid baturrahaman sudah mulaiturun minat dan
pembimbingan itu dikarenakan banyak penyimpangan yang pernah dikeluhkan
oleh para santri misalnya tidak nyaman, guru yang kurang memperhatikan para
santri secara individual dan waktu mengajar yang sangat kurang.
IV. Majelis Taklim

A. Pengertian Majelis Taklim

Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata :
majlis yang berarti (tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang berarti
tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-
ajaran islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama.
Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang
bertujuan meningkatkan keimanan
Peta danlokasi
Penyebaran ketakwaan
Majelis kepada
taklim Allah SWT dan akhlak
mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.
Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau
pendidikan agama islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu.
Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia, lapisan atau strata social, dan
jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore,
atau malam . tempat pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid,
mushalla, gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim
memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga
pendidikan non-formal. Fleksibelitas majelis taklim inilah yang menjadi kekuatan
sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang paling
dekat dengan umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi
dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan
antara sesama anggot jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.
Dengan demikian majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan
alternative bagi mereka yang tidak memiliki icukup tenaga, waktu, dan
kesempatan menimba ilmu agama dijulur pandidikan formal. Inilah yang
menjadikan majlis taklim memiliki nilai karkteristik tersendiri dibanding
lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

B. Dasar Hukum Majelis Taklim

Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan diniyah non-formal yang


keberadaannya di akui dan diatur dalam :

1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.


2. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tantang standar nasional
pendidikan.
3. Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan.
4. Keputusan MA nomor 3 tahun 2006 tentang strutur departement agama tahun
2006.
Sumber: http://uchinfamiliar.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html

Berdasarkan penjelasan di atas maka Majelis taklim bisa dikategorikan


sebagai suatu perkumpulan yang mengajarkan lembaga pendidikan diniyah non
formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.
Maka pada majelis taklim yang di lakukan di perumahan Btn Mawang itu sendiri
sudah memenuhi kategori ini dan konsep pengajarannya sudah baik dan benar.
Dan kemudian hubungan teori tentang perilaku dari segi :

1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang
yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang
berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yangdiajarkan oleh agama yang diyakininya.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat
dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau
tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha
menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
Ini sangat berhunbungan erat karena pemahaman agama yang baik dengan
melakukan metode pengajaran dan kajian islam maka akan mempengaruhi sikap
dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan mereka kesehariannya dan juga
menunjang ahlaq yang di cintai dilingkungan masyarakat itu sendiri.yang
akhirnya mampu menjadi contoh dan suru tauladan yang baik bagi orang diuar
sana yang berada di sekitar perbatasan perumahan btn mawang
V. Pos kamling

Peta Penyebaran Pos Kamling


Pos Kamling atau biasa juga disebut bejagan Poskamling adalah pusat
atau pos yang dipergunakan sebagai tempat singgah para penjaga dusun
dan atau tempat bertemunya anggota masyarakat dikala senggang dan
tidak ada aktivitas rutin.
Baik sekedar untuk menikmati rokok dan atau minuman kopi / teh
maupun hidangan umbi - umbian atau gorengan dengan percakapan kecil
penting maupun senda gurau maupun percakapan dewasa yang lebih
penting.
Fungsi utama poskamling pada dasarnya adalah merupakan tempat
singgah para penjaga malam baik hansip maupun warga kampung yang
secara kebetulan mendapat giliran jaga, pada peletakkannya pos kamling
lebih cenderung kepada penjagaan Rukun Tetangga dan atau Rukun Warga
dibandingkan sebagai pos untuk menjaga dusun atau desa. jadi dalam satu
dusun bisa terdapat beberapa pos kamling tergantung kebutuhan warga
dusun dan biasanya terletak diposisi yang stragis dan memiliki posisi
pandang yang luas.
Pos jaga pada
jalan masuk btn
Mawang

Sumber : Fachri awal

Pada pos jaga btn Mawang saat ini masih dalam situasi aktif dan
selalu melakukan jaga malam namun kencederungan para warga dalam
mengatur jaga malam adalah berdasarkan kemauaan saja karena tidak
memiliki struktur organisasi maka mereka seenaknya saja dalam
mengadakan penjagaan malam, padahal walaupun keadaan saat ini btn
mawang masih aman tetapi akan lebih baiknya masih tetap diadakan
penjagaan malam setiap harinya ataukah dilakukan penutupan kawasan pada
waktu tertentu agar penjagaan tetap terjaga bagaimana semstinya.

Pos jaga pada blok AD


Btn Batara Mawang

Sumber : Fachri awal


Pos jaga pada blok A Btn
Batara Mawang

Sumber : Fachri awal

Berdasarkan data survey yg dilakukan tingkat kebutuhan warga


untuk masalah pos kamling ini sangat tinggi karena rata-rata rumah di
perumahan BTn mawang tidak memiiki pagar pngaman di sekeliling rumah
mereka untuk menjaga dari pencurian ataukah hal yang tidak diinginkan
lainnya.

VI. Tk Widyadarma

Peta Lokasi Tk Widya darma

TK merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada


jalur pendidikan formal, sebagai mana dinyatakan dalam Undang-undang
Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 "Pendidikan
aak usia dini pada jalur pendidikan formal benrbentuk Taman Kanak-kanak
(TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat".
TK adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki
anak usia 4-6 tahun, sampai memasuki pendidikan dasar. Menurut
Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1990, tentang pendidikanprasekolah
BAB I pasal 1 disebutkan; "Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan
dasar (Depdikbud, Dirjen dikdasmen,1994: 4).

Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan prasekolah bertujuan


untuk membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap
pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan
tingkat penalaran anak didik serta perkembangan selanjutnya.

Pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan


dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat alami
anak, oleh karena itu maka pendidikan taman kanak-kanak harus memberi
peluang agar anak-anak dapat berkembang seluruh aspek kepribadiannya
melalui proses bermain. Bermain merupakan prinsip yang melekat pada
kodrat anak.

Pendidikan anak usia dini khususnya Taman kanak-kanak TK


adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh
atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak, hal
ini sebagaimana yang dikemukakan Anderson (1993), "Early childhood
education is based on a number of methodicl didactic consideration the
aim of which is provide opportunities for development of children
personality". Arti terjemahan pandangan Anderson tersebut adalah
pendidikan Taman Kanak-kanak TK memberi kesempatan untuk
mengembangkan kepribadian anak. Oleh karena itu, pendidikan anak usia
dini PAUD khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang
dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi aspek
kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik (Suriansyah dan
Aslamiah, 2011 : 23).

Pembelajaran di taman kanak-kanak TK hendak disesuaikan


dengan usia anak yang masih suka bemain, kegiatan pembelajaran
Calistung (baca tulis berhitung) harus diintegrasikan dalam kegiatan
bermain, dalam program eksplorasi maupun dalam kegiatan sentra. Dalam
kegiatan belajar berhitung misalnya dapat dilakukan dengan permainan-
permainan berhitung, ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan
kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional serta untuk
menumbuhkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan logico-
mathematics seperti yang dikemukakan oleh Gardener (1998)
dalam(Suriansyah dan Aslamiah, 2011).

Tk Widyadarma

Sumber : Fachri awal

Berdasarkan data survey tk widya darma ini aktif dan masih


dalam tahap pengembangan karena bentuk bangunannya masih sederhana dan
memerlukan perawatan tyang lebih baik lagiberdasarkan teori
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun
dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap
segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari
lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan
fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian
seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
Sumber : disarikan dari berbagai sumber!!

Referensi:
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Pendidikan dasar dan Menengah, Direktur Jenderal. (1995/1997). Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-
kanak 1994. Jakarta. Depdiknas.
Suriansyah, Ahmad, Aslamiah. (2011). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Banjarmasin. Comdes.

Dari teori diatas maka disebutkan bahwa dengan melakukan kebiasaan


terbaik buat para siswa yang ada di tk tersebut maka akan membentuk karakter
terbaik mereka ddalam keseharian. Sehingga para orang tua puas akan hasil dan
kemudahan pendidikan yang disediakan oleh Tk widya darma tersebut.
BAB IV
HASIL ANALISIS

Anda mungkin juga menyukai