PENDAHULUAN
Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari
proses interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena
proses interaksi antara individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni
proses belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan proses belajar sangat erat
kaitannya. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar.
Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Factor-faktor tersebut
antara lain: susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi diartikan
sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil
daqri dorongan dan gerakan inilah yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan
sendirinya. Tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang
bersangkutan. Baik itu stimulus eksternal maupun stimulus internal (Walgito,
1991).
Perilaku dapat dioservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan lain
sebagainya maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan.
Perilaku masyarakat terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini
berlangsung cukup lama dan mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa saja
perilaku yang sama turun temurun dari generasi ke generasi di masyarakat. Hal ini
bisa menjadi kebudayaan suatu masyarakat suatu daerah.
BAB II
LANDASAN TEORI
KONSEP PERILAKU
A. Pengertian Perilaku
c) Aspek Kesehatan
1) Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang dapat mendatangkan polusi
2) Lokasi sebaiknya tidak terlalu terganggu kebisingan
3) Lokasi sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik,
sekolah, puskesmas dan lainnya untuk kepentingan keluarga
4) Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja penghuni
◦ 05:00-06:00
◦ Sholat Subuh
berjamaah (org tua,dewasa,remaja,dan anak-anak)
◦ 06:00-01:00
Olahraga pagi bagi dewasa
Anak-anak belajar di TK
Sholat berja maah di masjid (ort tua,dewasa)
◦ 01:00-03:00
Tidak ada kegiatan rutin
◦ 03:00-05:00
Sholat berjamaah dimasjid (orgtua,dewasa,remaja,anak-anak)
Pengajian di masjid baiturrahman dan hayyalassolah
Tk/Tpa Di setiap masjid
◦ 05:00-07:00
Sholat berjamaah di masjid (ortu,dewasa,remaja,anak-anak)
Pengajian di setiap masjid
Tk/Tpa
◦ 07:00-10:00
Pos kamling
◦ 10:00-05:00
Tidak ada kegiatan rutin
2. KEGIATAN MASYARAKAT BERDASARKAN USIA
◦ 05-12 Tahun :
Kelompok bermain
TK
TK/TPA
◦ 12-20 Tahun :
Remaja Masjid
Kelompok nongkrong
◦ 20-40 Tahun :
Ibu-ibu pkk
Majelis taklim
◦ 40-lansia :
Pos Ronda
Kelompok jaga malam
Hasil survey datas menunjukkan bahwa dalam satu minggu organisasi atau
kegiatan yang paling aktif adalah Remaja masjid baiturrahaman dan di
urutankedua TK/TPA masjid baiturrahman.
Pada daerah sekitar kantor pemasaran Btn Batara Mawang cenderung tidak
memiliki aktifitas menetap, dan bahkan belum aktif secara visual namun dalam
beberapa hari saja ada aktifitas yang diakukan
Namun dari beberapa sumber yang di dapatkan dilapangan bahwa kantor
pemasaran hanya akan digunakan apabila benar-benar ada konsumen yang akan
membeli rumah sekitar Btn Batara Mawang. Atau digunakan sebagai tempat rapat
warga. Kantor pemasaran BTN Mawang juga berada dalam kawasan Blok AA
berada pada jalan masuk perumahan.
Kondisi Kantor pemasaran disiang hari
2. Masjid dalam Kawasan Bumi Batara Mawang
Kondisi Masjid
Baiturrahman pada saat
terkena musibah kebakaran
dan sekarang masih dalam
proses renovasi untuk
sementara
Salah satu hal yang di dapatkan dilokasi masjid adalah masjid yang saat ini
menampung beberapa blok itu terkena musibah kebakaran yang menghanguskan
beberapa bagian dari masjid terutama bagian atapm sehingga untuk semntara
hanya pada bagian belakang masjid yang digunakan untuk Sholat.
Kondisi Masjid
hayyaalossolah
Pada kondisi awal masjid sebelum kebakaran masih ada beberapa kegiatan
rutin yang dilakukan contohnya Kajian Islam dan Majelis Taklim para ibu-ibu
disekitaran Btn Mawang. Namun karena telah terjadi banyak musibah kebakaran
pada masjid maka hanya sebagian saja area masjid yang digunakan dan ini
mempengaruhi aktivitas yang ada dalam masjid.
a. Tujuan Organisasi :
Membangun generasi yang cinta akan islam dan aktif dalam membina para
pemuda menuju ridho Allah
b. Kegiatan:
1. Rapat Kerja
2. Mengajar Tk/Tpa
3. Membersihkan Masjid
4. Olahraga Pagi setiap Minggu
5. Sholat berjamaah
6. Belajar Adzan
7. dll
Tujuan Organisasi :
1. Menjadi tempat pendidikan yang berbasis pada Al Qur’an dan Sunnah
Rasululullah saw sehingga tercipta masyarakat madani / Islami
2. Menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan
pemahaman yang benar terhadap akidah Islam
3. Memberikan pengetahuan teori dan praktek yang benar tentang tata-cara
beribadah kepada Allah SWT.
4. Menanamkan dan membiasakan perilaku/akhlak yang sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam.
5. Mendidik dan melatih untuk dapat membaca Al Qur’an dengan baik,
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
6. Mengajarkan hafalan, terjemah dan tafsir, surat-surat pendek dan ayat-ayat
tertentu serta do’a-do’a.
7. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan ( Leadership) pada anak
8. Menghasilkan anak yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orang
tua
9. Menjadikan anak yang berguna bagi dirinya, Keluarganya dan
lingkungannya
Proses pembelajaran
yang dilakukan oleh para
santri TK/TPA.
ANALISIS
Berdasarkan data survey maka ada beberapa kegiatan yang di dapatkan baik
itu organisasi atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat sekitar bumi
batara mawang adalah sebgaia berikut :
1. Kantor Pemasaran
2. Masjid
3. Remaja masjid
4. Tk/Tpa
5. Majelis Taklim
6. Pos kamling
I. Kantor Pemasaran
MASUK
Lokasi Kantor Pemasaran yang
berada di blok AA memiliki
jangkauan yang baik dan mudah di
dapatkan karena berada pada jalur
masuk ke perumahan batara
mawang. Kantor pemasaran
memiliki fungsi sebagai pusat
perdagangan perumahan btn
mawang dengan fungsi seperti ini
maka berkaitan dengan beberapa
tori yakni :
Berdasrkan teori :
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi perilaku seseorang.
Kantor pemasaran bumi batara mawang yang berada di blok AA atau bisa
dikatakan sebagai blok yang berada tepat di tengah-tengah kompleks perumahan
menunjukkan bahwa lokasi dan kemudahan pencapaiaan itu sudah baik dan
memenuhi syarat pencapaiaan ini berdasarkan teori Aspek Politik Ekonomis
1) Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya.
1. Usia 15 - 25 tahun
2. Hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari
Besar Islam
3. Hanya mampu membantu manajerial Dakwah dalam upaya
memakmurkan Masjid
Pemuda Masjid kriterianya:
1. Usia 25 - 40 tahun
2. Telah Mampu menjadi Imam dan Khatib Salat Jama'ah
3. Memiliki kemampuan manajerial secara fiqud Dakwah
Islamiyah
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja_masjid
Berdasarkan teori diatas maka remaja masjid Baiturrahman termasuk
dalam kategori ke sati yakni (Remaja Masjid) yang berusia 15 – 25 tahun dan ini
sesuai dengan hasil survey dan kemudian pada poin kedua menjelaskan bahwa
hanya Mampu menjadi Muadzin dan pembaca Acara Hari Besar Islam dari teori
ini maka remaja masjid baiturrahman sudah mampu melampaui hal tersebut
dikarenakan kaeaktifan dalam kegiatan rutin di masjid sudah benar-benar jalan
contohnya saja melakukan rapat kerja dan mengadakan majelis taklim sendiri
yang khusus untuk para remaja di sekitaran perumahan bumi batara mawang.
Pada poin ke tiga mgatakan bahwa Hanya mampu membantu manajerial
Dakwah dalam upaya memakmurkan para remaja masjid juga bukan cumin aktif
dalam memamkmurkan masid tapi upaya mereka dalam membuat masjid itu indah
dan nayaman juga mereka lakukan agar para jamaah masjid tenang dalam
beribadah kepada Rabbnya.
Teori tentang Komposisi yang mengisi struktur organisasi pengurus
adalah:
1. Ketua Umum
2. Ketua Bidang Pembinaan Anggota
3. Ketua Bidang Kemasyarakatan
4. Ketua Bidang An-nisa'
5. Sekretris Umum
6. Bendahara Umum
7. Wakil Sekum Bidang Pembinaan anggota
8. Wakil Sekum Bidang Kemasyarakatan
9. Wakil Sekum Bidang An-Nisa'
10.Wakil Bendahara Umum
11. Departemen Dakwah
12.Departemen Pendidikan & Olahraga
13.Departemen Perpustakaan
14.Departemen Mading & Buletin (Jurnalistik)
15.Departemen Humas
16.Departemen Sosial
17.Departemen An-Nisa'
Berdasarkan teori diatas maka hanya ada beberapa poin saja dalam
struktur organisasi yang di terapkan oleh remaja masjid baiturrahman yakni :
Ketua Umum, Sekretris Umum, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum,
Departemen Dakwah, Departemen Pendidikan & Olahraga, Departemen
Mading & Buletin (Jurnalistik), Departemen Humas, Departemen Sosial,
Ketua Bidang Pembinaan Anggota.s
Remaja Masjid
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi ,
sebagai berikut
1. keterlibatan mental dan perasaan
2. kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
3. tanggung jawab.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
Dari teori diatas mengatakan bahwa Agama akan menjadikan individu bertingkah
laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang
diyakininya, dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa remaja masjid
merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk
dunia dan akhirat dimana disetiap kegiatannya harus dilakukan dengan ikhlas dan
semuanya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw karena dengan menjadikan
rasulullah Saw sebagai panutan dan contoh maka keberadaan teori diatas sudah
baik.
III. Tk /Tpa
Pembahasan tentang Tk/Tpa
a. Daerah perkotaan.
- Pendidikan yang tinggi.
- Pegawai, pedagang, buruh , swasta.
- Fasilitas serba ada, ; media elektronik, atau cetak.
- Berpengaruh terhadap akhlak; kasar, keras, suka membangkang,
cepat pasrah/ menyerah.
b. Daerah pedesaan.
- Pendidikan yang rendah.
- Tani, peternak.
- Pekebun, nelayan.
- Fasilitas serba kurang.
- Berpengaruh terhadap akhlak; lembut, penurut, hormat dll.
Oleh karena itu, seorang Da’i harus pandai menempatkan dirinya,
sekaligus mampu mencari solusi yang tepat dan cepat terhadap semua persoalan
yang muncul.
Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata :
majlis yang berarti (tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang berarti
tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-
ajaran islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama.
Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang
bertujuan meningkatkan keimanan
Peta danlokasi
Penyebaran ketakwaan
Majelis kepada
taklim Allah SWT dan akhlak
mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.
Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau
pendidikan agama islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu.
Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia, lapisan atau strata social, dan
jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore,
atau malam . tempat pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid,
mushalla, gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim
memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga
pendidikan non-formal. Fleksibelitas majelis taklim inilah yang menjadi kekuatan
sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang paling
dekat dengan umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi
dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan
antara sesama anggot jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.
Dengan demikian majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan
alternative bagi mereka yang tidak memiliki icukup tenaga, waktu, dan
kesempatan menimba ilmu agama dijulur pandidikan formal. Inilah yang
menjadikan majlis taklim memiliki nilai karkteristik tersendiri dibanding
lembaga-lembaga keagamaan lainnya.
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang
yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang
berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yangdiajarkan oleh agama yang diyakininya.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat
dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau
tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha
menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
Ini sangat berhunbungan erat karena pemahaman agama yang baik dengan
melakukan metode pengajaran dan kajian islam maka akan mempengaruhi sikap
dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan mereka kesehariannya dan juga
menunjang ahlaq yang di cintai dilingkungan masyarakat itu sendiri.yang
akhirnya mampu menjadi contoh dan suru tauladan yang baik bagi orang diuar
sana yang berada di sekitar perbatasan perumahan btn mawang
V. Pos kamling
Pada pos jaga btn Mawang saat ini masih dalam situasi aktif dan
selalu melakukan jaga malam namun kencederungan para warga dalam
mengatur jaga malam adalah berdasarkan kemauaan saja karena tidak
memiliki struktur organisasi maka mereka seenaknya saja dalam
mengadakan penjagaan malam, padahal walaupun keadaan saat ini btn
mawang masih aman tetapi akan lebih baiknya masih tetap diadakan
penjagaan malam setiap harinya ataukah dilakukan penutupan kawasan pada
waktu tertentu agar penjagaan tetap terjaga bagaimana semstinya.
VI. Tk Widyadarma
Tk Widyadarma
Referensi:
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Pendidikan dasar dan Menengah, Direktur Jenderal. (1995/1997). Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-
kanak 1994. Jakarta. Depdiknas.
Suriansyah, Ahmad, Aslamiah. (2011). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Banjarmasin. Comdes.