Anda di halaman 1dari 15

TUGAS REKAYASA PONDASI II

PONDASI DALAM

OLEH

ROBBY TANJUNG
NIM. 173112002

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU
2019
A
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................................2
a) PENGERTIAN PONDASI DALAM ......................................................................................................2
b) JENIS-JENIS PONDASI DALAM ................................................................................................2
b.1 Pondasi sumuran ...............................................................................................................2
b.2 Pondasi Bored Pile .........................................................................................................4
b.3 Pondasi tiang pancang ..................................................................................................8
b.4 Pondasi strauss pile ................................................................................................. 10
b.5 Pondasi piers (Dinding diafragma) ......................................................................... 11
Daftar Riwayat ...................................................................................................................................... 13

i
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suatu konstruksi yang kokoh dan stabil, tergantung dari kemampuan
dan kesesuaian pondasi yang menopang konstruksi tersebut. Pondasi
adalah sebuah awal dari berdirinya suatu konstruksi bangunan, sehingga
pondasi ini sangat penting karena tanpa pondasi tidak mungkin sebuah
konstruksi bangunan dapat berdiri kokoh. Pembuatan pondasipun harus
disesuaikan dengan kontruksi yang akan dibangun diatasnya, sehingga
pondasi dapat dengan kokoh menopang beban yang diterimanya.

Konstruksi bangunan sederhana seperti bangunan rumah tinggal,


cukup menggunakan pondasi dangkal. Namun untuk konstruksi bangunan
bertingkat, seperti gedung pencakar langit, konstruksi pier jembatan
sudah barang tentu membutuhkan pondasi dalam dengan persyaratan-
persyaratan khusus. Maka dari itu, pengetahuan tentang pondasi amat
sangat penting. Terlebih pondasi dalam yang membutuhkan pengetahuan
dan perhitungan juga penelitian yang lebih mendalam.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Pengertian pondasi dalam

b) Jenis-jenis, persyaratan dan proses pengerjaan pondasi dalam

1
BAB II ISI

a) PENGERTIAN PONDASI DALAM


Pondasi dalam adalah jenis pondasi dibedakan dari pondasi dangkal
dengan kedalaman, mereka tertanam kedalam tanah. Ada banyak alasan
seorang insinyur geoteknik akan merekomendasikan pondasi dalam ke
pondasi dangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang
sangat besar, tanah yang buruk pada kedalaman dangkal, atau kendala
situs (seperti garis properti). Ada istilah yang berbeda digunakan
untuk menggambarkan berbagai jenis pondasi yang mendalam, termasuk
tumpukan (yang analog dengan tiang),tiang jembatan (yang analog dengan
kolom), poros dibor, dan caisson. Tumpukan umumnya didorong ke dalam
tanah di situ; pondasi mendalam lainnya biasanya diletakkan di tempat
dengan menggunakan penggalian dan pengeboran. Konvensi penamaan dapat
bervariasi antara disiplin ilmu teknik dan perusahaan. Pondasi dalam
dapat terbuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton pratekan.

b) JENIS-JENIS PONDASI DALAM

b.1 Pondasi sumuran


Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal
dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak
pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor
ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai
pengisinya. Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari
betonbertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada
pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang
dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.

2
Gambar b.1.Pondasi Sumuran

b.1.1 Persyaratan pondasi sumuran

 Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang


dipikul oleh pondasi tersebut.
 Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan
(toleransi) yaitu 1″ (2,54cm).

Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat


beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya,
diantaranya adalah sebagai berikut :

 Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau
jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian
tanahnya terlalu dalam & lebar).
 Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat
beton akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan
dibuang ke luar lubang galian.

3
 Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk
konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.

b.1.2 Pengerjaan pondasi sumuran

Menggali lubang untuk sumuran sesuai dengan diameter yang


diinginkan, digali hingga mencapai tanah keras atau stabil. Sumur-
sumur ini diberi buis betondengan ketebalan kurang lebih 10 cm dengan
pembesian. Dasar dari sumur dicor dengan ketebalan 40 cm sampai 1,00 m,
diatas coran tersebut disusun batu kali sampai dibawah 1,00 m buis
beton teratas. Ruang kosong paling atas dicor kembali dan diberi
angker besi, yang gunanya untuk mengikat plat beton diatasnya. Plat
beton ini mirip dengan pondasi plat setempat, yang fungsinya untuk
mengikat antar kolom yang disatukan oleh sloof beton.

b.2 Pondasi Bored Pile

Pondasi Bored Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai
ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan
alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan, kemudian
dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi,
kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya,
lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut.
Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk
mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing
tersebut dikeluarkan kembali.

4
Gambar b.2 Pondasi Bored Pile

b.2.1 Persyaratan Pondasi Bored Pile

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan pondasi


bored pile, yaitu:

 Jenis Tanah. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan


dalam pengeboran. Jika tipe tanah pada lokasi yang berpasir atau
tanah basah maka akan sangat mudah longsor sehingga sangat
sulit dalam proses pengangkatan mata bor setelah pengeboran.
Salah sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang yang
telah dibuat.
 Level Muka Air Tanah. Level muka air tanah sangat menentukan
tekanan terhadap mata bor dan dinding sumuran. Jika level air
tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering
mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah
longsor dan mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah
keatas.
 Area Pengeboran/Lahan Pekerjaan. Untuk area yang tergenang air,
sangat tidak disarankan untuk menggunakan pondasi sistem bore

5
pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap faktor
air semen pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat
sulit pada posisi genangan

b.2.2 Pengerjaan Pondasi Bored Pile

Pekerjaan Persiapan:

 Marking dan penomeran pengeboran


 Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat
penyimpanan sementara air buangan dan tempat pencampuran air
dengan tanah liat sebagai media pembantu dalam proses pengeboran.
 Pompa air kotor.
 Material pendukung (tanah liat dan beton readymix).
 Perakitan tulangan baja.

Pengeboran:

Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk


pekerjaan pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk
menghancurkan material tanah dan mengurangi gesekan dalam lubang.
Langkah – langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut.

Pekerjaan Pengeboran:

 Pekerjaan Pengeboran. Pengeboran menggunakan cross drill


dibantu dengan semprotan air (air berlumpur) yang mengalir
melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan
tanah sehingga tanah dapat diangkut keluar lubang.
 Pembersihan tahap pertama dilakukan dengan penyemprotan air
selama±10 menit setelah kedalaman perencanaan tercapai.
 Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral
yang berfungsi untuk membawa dan memotong tanah sisa yang
tidak dibawa oleh air. Dengan system ini, diharapkan bahwa semua
sisa pengeboran bias terangkat. Tahap ini adalah langkah terakhir
dari pengeboran.

6
Pekerjaan Pasangan:
 Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yang
dibor
 Pasang baja tulangan yang dirakit
 Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10
menit melalui pipa trime untuk membersihkan lubang dari
endapan lumpur.

Pekerjaan Cor:
 Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang
diisi dengan campuran beton untuk memisahkan campuran beton
dari endapan lumpur di dalam pipa trime.
 Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corong
trime sampai tenaga pengecoran siap untuk melakukan pengecoran
secara konstan.
 Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi
kedalam lubang pipa sampai kepermukaan saluran dan kemudian tas
plastic bias dilepas. Pada saat yang sama, campuran
beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar pipa trime
keluar.
 Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu
aliran campuran beton kedalam lubang agar tidak ada udara yang
terjebak dalam campuran beton.
 Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, dengan kata
lain permukaan campuran beton di dalam lubang bor telah meningkat
cukup jauh. Maka pipa trime bias ditarik perlahan-lahan
sambil terus menuangkan campuran beton.
 Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap
terendam 1 meter di dalam campuran beton. Pipa trime
bias diangkat jika campuran beton telah naik lebih dari 3
meter di bawah pipa trime. Pengecoran dapat dihentikan
jika campuran beton sampai kepermukaan lubang (meluap)
dan benar-benar bersih dari lumpur atau kotoran lainnya.

7
 Tahap-tahap pengeboran diatas dilanjutkan ke titik-titik
pengeboran yang lain sesuai dengan nomor pengeboran yang telah
ditentukan.

b.3 Pondasi tiang pancang


Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila
tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung
(bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban
yang bekerja padanya Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung
yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja
berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman
lebih dari 8 meter.

gambar b.3 Pondasi tiang pancang

8
Pondasi tiang pancang ada dua jenis:

b.3.1 Persyaratan Pondasi Tiang Pancang

Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan


beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan
atas :

 Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul


oleh pondasi tersebut.
 Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
 Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan.
 Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.

Seperti yang kita ketahui bahwa tipe pondasi cukup banyak macamnya, dan
tergantung dari fungsi serta kegunaannya. Nah.. salah satu di antara
tipe pondasi yang dapat digunakan adalah pondasi tiang pancang.
Konstruksi pondasi tersebut bisa terbuat dari kayu, baja, atau
beton yang berfungsi untuk meneruskan beban- beban dari struktur
bangunan atas ke lapisan tanah pendukung (bearing layers) dibawahnya
pada kedalaman tertentu

b.3.2 Pengerjaan Pondasi Tiang Pancang

 Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasi


untuk mengetahui jenis tanah dan kedalaman lapisan keras.
 Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat
ditentukan kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material
dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban
bangunan yang disalurkan ke titik perhitungan.
 Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik dengan
spesifikasi sesuai perhitungan kemudian dkirim ke lokasi proyek
menggunakan kendaraan truck besar.
 Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane
atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan
sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.

9
 Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-
titik sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk
mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak
lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal
dimasukan pada kepala tiang pancang.
 Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah
teodilit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi
tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m,
pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang
direncanakan.
 Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas
betonya sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai
stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada bangunan gedung
atau abutmen pada konstruksi jembatan

b.4 Pondasi strauss pile

Pondasi strauss pile adalah pekerjaan pembuatan pondasi tiang


dengan cara tanah di bor secara manual atau tenaga penggerak
mata bornya adalah tenaga manusia, kemudian dimasukkan besi tulangan
yang telah diinstal lalu pengecoran ditempat. Strauss pile / Bor pile
manual adalah solusi alternatif pondasi untuk bangunan sederhana atau
sebagai pengganti pondasi tiang pancang, bored pile atau cerucuk bambu.

gambar b.4 Pondasi strauss pile

10
b.4.1Persyaratan Pondasi Strauss Pile

Pondasi strauss pile merupakan pondasi bored pile yang dikerjakan


secara manual dengan tenaga manusia, sehingga pondasi strauss pile
hanya dapat dikerjakan jika kondisi tanahnya lunak.

b.5 Pondasi piers (Dinding diafragma)

pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat dengan cara
melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan
kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi pier adalah bahwa
pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan dengan membangun pondasi
dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika
lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka
kekuatan jenis pondasi tidak menjadi normal. Pondasi pier standar
dapat dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu, aturan
perencanaan pondasi pier terhadap balok beton diafragman adalah
mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.

Pondasi pier dapat divisualisasikan sebagai bentuk tabel,


struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat dari beton bertulang
ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan dibawah tanah yang sudah
digali. Lempengan beton diafragma ini mentransfer beban bangunan
terhadap tanah. Balok dibangun di atas dinding diafragma vertikal
(pondasi pier) yang menahan dinding rumah atau struktur. Banyak rumah
didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi ini, dimana beton yang
dipasang juga berguna sebagai dinding pada ruang bawah tanah, dimana
ruang tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan atau taman. Beton
pondasi pier biasanya dibuat dalam bentuk pre cast dalam berbagai
ukuran dan bentuk, dimana sering dijumpai dalam bentuk persegi
memanjang dengan ketinggian sesuai dengan ukuran kedalaman yang
diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam bentuk bulatan.
Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke dalam
tanah yang sudah digali dan disusun secara bersambungan. Setelah

11
tersusun dengan baik kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi
diatasnya.

Gambar b.5 Pondasi piers (Dinding diafragma)

12
Daftar Riwayat

Wikipedia Indonesia. Pondasi dalam. Diperoleh 06 Maret 2019, dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Pondasi_dalam

Sangar Teknik 06 Maret 2019,

http://www.sanggarteknik.com/2015/04/mengenal-pondasi-sumuran-
gambar-pondasi.html?m=1

solusibetonreadymix.com 06 Maret 2019 https://solusibetonreadymix.com/

Kontraktor Panjang 06 Maret 2019,

http://kalimantanselatanpancang.blogspot.com/

Usaha Karya 06 Maret 2019

http://www.supri.info/2013/06/pengerjaan-strauss-pile-bor-manual.html

Dunia Arsitek 06 Maret 2019

http://arsitek-indo.blogspot.com/2016/11/

13

Anda mungkin juga menyukai