Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung
pada pemahaman teknik akuntansi maupun struktur teori akuntansi di mana teknik
diturunkan. Pengembangan struktur teori akuntansi untuk memberikan justifikasi yang
lebih baik pada aturan-aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian
yang dilakukan oleh Paton tentang pondasi dasar akuntansi.
Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih dahulu
yaitu kita harus menganalisis dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri.
Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori akuntansi
keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan
bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan
tujuan laporan keuangan, baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip,
dan akhinrya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan
keuangan.
Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitias ekonomik yang diperkirakan
bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan
antara alternatif tindakan yang ada.
Para akuntan memliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam
menguraikan perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan-pendekatan
tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan pengujian
terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk perkembangan akuntansi keuangan.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan
dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
kumpulan gagasarn (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan

1
sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan
bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaimana struktur teori akuntansi ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui struktur teori akuntansi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Elemen Struktur Teori Akuntansi


Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi.
Elemen itu digambarkan dalam hierarki sebagai berikut :

1. Tujuan Laporan Keuangan

2a. Postulat 2b. Konsep Teoritis


Akuntansi Akuntansi

3. Prinsip Dasar Akuntansi

4. Standar Akuntansi

Gambar 1. Hierarki Elemen Struktur Akuntansi

Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut :

1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan yang diperoleh dari para pemakai laporan
keuangan
2. Rumusan tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan laporan keuangan
3. Konsep teoritis akuntansi yang mengarah pada sifat dan jenis informasi yang disusun
untuk kelompok atau pemakai tertentu. Postulat dan konsep teoritis ini dijabarkan dari
rumusan tujuan laporan keuangan.
4. Rumusan prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis
tadi yang menjelaskan sifat-sifat dan kualitas dasar akuntansi keuangan itu.
5. Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan sesuai
kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip akuntansi utama.

3
B. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi. Banyak
pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun penekanannya, namun
tujuan yang selama ini mendapat dukungan luas adalah bahwa laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam
proses pengambilan keputusan. Standar akuntansi Indonesia misalnya merumuskan tujuan
laporan keuangan sebagai berikut :
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta prubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan laporan keuangan menurut ASOBAT, APB No.4, Trueblood Committee, SPAC
No.1 dan SAK yaitu sebagai berikut :
1. Menurut ASOBAT
Pada tahun 1966, American Accounting Association (AAA) menerbitkan
AStatement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang berisi tentang rumusan
tujuan akuntansi, yaitu
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan
untuk menetapkan tujuan.
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
d. Membantu fungsi dari pengawasan social
2. Menurut APB Statement No.4
Accounting Principles Board (APB) dibentuk oleh AICPA Pada tahun 1959.
Tujuan utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai
prinsip akuntansi, menentukan praktek akuntansi saat itu. Pada tahun 1970, APB
menerbitkan Statement No.4 yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statement Of Business Enterprises” Laporan ini bersifat
deskriptif dan laporan ini mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan

4
keuangan. Dalam laporan keuangan ini tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai
berikut:
a. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan GAAP
b. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan dengan maksud :
 Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
 Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya
 Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya
 Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk
pertumbuhan perusahaan.
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
 Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham
 Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada
kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan
perusahaan.
 Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan
 Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaaan mendapatkan laba dalam
jangka panjang.
3. Menafsirkan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban

5
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan
c. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No.4 adalah sebagai
berikut :
1. Relevance
Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai
laporan dalam proses pengambilan keputusan
2. Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus
informasi yang dimengerti para pemakainya.
3. Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
4. Neutrality
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkeprntingan.
Informasi dimaksudkan utnuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
5. Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
6. Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan
lain.
7. Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai.
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No.4 dapat diperjelas dari gambar
dibawah ini :

6
Gambar 2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No.4

3. Menurut Trueblood Committee Report


Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan, Presiden
AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun 1971 membentuk tim perumus tujuan
laporan keuangan, yang dikenal dengan nama Trueblood Committee.
Tim ini pada tahun 1973 berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan, yang dimuat
dalam sebuah laporan yang berjudul ”Objectives of Financial Statement”. Dalam laporan
ini dirumuskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah :
a. Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya
yang terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan
laporan keuangan sebagai sumber informasinya mengenai aktivitas ekonomi
perusahaan.

7
c. Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk pemakai untuk
memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan
jumlah, waktu, dan ketidakpastian lainnya.
d. Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
e. Memberikan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen dalam
memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dan mencapai tujuan utama
perusahaan.
f. Memberikan informasi yang factual dan dapat diinterprestasikan mengenai transaksi
dan peristiwa lainnya, yang diharapkan dapat berguna untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
g. Memberikan laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba.
h. Memberikan laporan tentang laba periode (berkala), yang diharapkan dapat berguna
untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.
i. Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevuasi kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba.
j. Memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan.
k. Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan
pencari laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi
aktivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
l. Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social (masyarakat
sekitar).
4. Menurut SFAC No. 1
FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB.

8
Pada tahun 1976, FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang
menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan masalah kontroversi
pelaporan keuangan. Fungsi utama FASB adalah menpelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. FASB juga menerbitkan Statement of Accounting Concepts
(SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual dimana memungkinkan untuk
dikembangkannya standar akuntansi khusus.
Pada tahun 1978, FASB menerbitkan SFAC No. 1 yang berjudul“Objectives of
Financial Reporting by Business Enterprises”. Laporan ini memuat tentang rumusan
tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba (profit Organization), yaitu :
a. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya
dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit dan lainnya.
b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur serta
pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari
deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham, dan
pinjaman yang jatuh tempo.
c. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan, klaim atas aktiva, dan
pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva dan kewajiban.
d. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu periode.
e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendaparkan dan
membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang
mempengaruhi modal termasuk deviden dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan
tentang factor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan
sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan kepadanya.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
Pada tahun 1980, FASB No. 4 yang berjudul “Objectives of Financial Reporting by
Non-Business Organization” . Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan keuangan
untuk organisasi yang bukan pencari laba (non-profit organization), yaitu :

9
1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi seumber daya (aktiva)
perusahaan.
2. Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada public.
3. Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan investasi.
4. Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva), kewajiban, dan kekayaan
perusahaan, serta perubahannya.
5. Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
6. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya.
7. Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen.
5. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Menurut SAK No.1, Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
dimasa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi;
keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen.

10
C. Sifat Postulat Akuntansi
Dalam teori akuntansi kita sering dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip,
tetapi mempunyai arti yang berbeda seperti istilah : aksioma, postulat, konsep, convention,
generalization, praktik, prosedur, prinsip, standar, norma, dll. Kebingungan seperti itu dapat
dihindari dengan mempertimbangkan penyusunan struktur teori akuntansi secara deduktif,
proses interaktif di mana tujuan akuntansi menyediakan dasar untuk postulat dan konsep
teoritis dari mana teknik-teknik diturunkan.
1. Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan
hokum di suatu tempat dimana akuntansi itu beroperasi.
2. Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian
atau aksioma, juga berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan, yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi
dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas
kekayaan.
3. Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari
tujuan dan konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik
akuntansi.
4. Teknik (standar) akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip
akun-akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang
dihadapi oleh entitas akuntansi.
Postulat- Postulat Akuntansi
1. Postulat Entitas (Entity)
Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga atau
perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut konsep ini kita bisa
menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap
perusahaan dianggap sebagai uni akuntansi yang terpisah dari pemiliknya.
Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dari
akuntansi yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialami

11
oleh lembaga atau perusahaan dan bukan merupakan gabungan dengan pribadi
pemiliknya. Konsep ini disebut dengan firm oriented.
Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari kepentingan ekonomi dari beberapa
konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan administrasi lembaga
tadi. Pengertian ini disebut dengan user oriented.
Dalam konsep ini yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan
adalah para pemakainya. Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan . Untuk mengetahui apa yang diinginkan para
pemakai laporan, perlu diketahui :
 Kepentingan para pemakai laporan
 Sifat-sifat dari para pemakai laporan
Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosial, Akuntansi Lingkungan,
Akuntansi SDM, dll. Dalam bidang ini yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang
diinginkan oleh para pemakai laporan keuangan dan bukan tentang apa maunya teori
akuntansi.
2. Postulat Kelangsungan Usaha (going concern)
Postulat kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa
entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan
aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak
diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari
sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak
tertentu.
Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara historical
cost dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam asumsi ini
seolah dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan keuangan
didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi atau dijual
sehingga nilai dari asset atau utang dari perusahaan yang akan dibubarkan. Tentu pada
kenyatannya, nilai aset pada perusahaan yang sudah berhenti dan mennunggu akan
dibubarkan umumnya berbeda atau jauh lebih rendah dari perusahaan yang masih
terus beroperasi dan lancar. Postulat ini juga membenarkan metode alokasi akuntansi

12
seperti pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme maupun amortisasi
selama masa penggunaannya tau selama perusahaan berjalan.
Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar
manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investor pun dengan
pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam perusahaan
dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus agar ia mendapatkan value added
dari kinerja perusahaan.
3. Postulat unit pengukur (Unit Of Measure)
Postulat ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur
yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan 2
keterbatasan yaitu :
Akuntansi terbatas pada pemberian informasi dalam satuan moneter tanpa
mencatat informasi non moneter lainnya yang relevan. Sehingga akuntansi dianggap
hanya menginformasikan sebatas : kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-
angka dan berorientasi pada masa lalu.
Informasi non akuntansi dianggap kualitatif, informal, penjelasan, tidak dapat
diaudit dan berorientasi pada masa depan. Namun para ahli pada saat ini teus berupaya
agar informasi yang diberikan oeh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek
kualitatif melalui berbagai instrumen laporan.
Unit moneter itu sendiri sifatnya berfluktuasi tergantung pada kemampuan daya
beli. Pada kenyataannya, daya beli itu tidak stabil karena termakan oleh inflasi
sehingga informasi keuangan yang disajikannya akan kehilangan relevansi.
4. Postulat Periode Akuntansi
Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan
tetap ada untuk periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai
informasi tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan
jangka pendek. Sebagai tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan
pemakai, postulat periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang

13
menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan
secara periodik.
Panjangnya periode waktu dapat bervariasi tetapi hukum pajak penghasilan yang
mensyaratkan penentuan income dengan dasar tahunan dan praktik bisnis tradisional,
menggunakan periode normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan
menggunakan periode akuntansi yang terkait dengan tahun kalender, beberapa
perusahaan menggunakan tahun fiskal atau tahun bisnis alami". Bila siklus bisnis tidak
berhubungan dengan tahun kalender akan lebih bermanfaat untuk mengakhiri periode
akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik terendah.
Karena kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, relevan dan sering,
kebanyaka perusahaan juga menerbitkan laporan interim yang menyediakan informasi
keuangan triwulanan atau bulanan. Studi empiris tentang reaksi pasar modal atas
penerbitan laporan interim dan dampaknya terhadap keputusan investasi pemakai
mengindikasikan kegunaan laporan interim. Untuk menjamin kredibilitas laporan
interim, Accounting Principles Board menerbitkan APB Opinion No.28, yang
mensyaratkan laporan interim seharusnya didasarkan pada prinsip akuntansi dan
praktik yang sama dengan yang digunakan dalam pembuatan laporan tahunan.
D. Konsep-konsep Teoritis Akuntansi
1. Teori Proprietary/Teori Kepemilikan
Menurut teori proprietary, entitas sebagai “agen”, perwakilan atau susunan
melalui wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham". Sudut
pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara
memelihara catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori
proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik,
dengan persamaan akuntansi:
Aset - Utang = Ekuitas Pemilik.
Persamaan ini dibaca : pemilik memiliki aset dan sekaligus memiliki kewajiban,
sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi dengan
kewajiban perusahaan. Oleh karena itu, teori ini berorientasi pada neraca (balance
sheet oriented). Aset dinilai dan neraca disajikanuntk mengetahui dan mengukur

14
perubahan hak dan kekayaan pemilik, sedangkan penghasilan dan biaya dianggap
sebagai kenaikan atau penurunan harta kekayaan pemilik bukan dianggap berasal
dari investor atau pengambilan pemilik sehingga biaya dan dividen adalah
pengambilan modal.
Beberapa istilah akuntansi yang dipengaruhi oleh teori ini adalah seperti
penyajian divide per share, earning per share, equity method dalam pencatatan
perkiraan investasi pada perusahaan lain dan lain-lain.
2. Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak yang menyediakan modal pada entitas. Secara sederhana, unit bisnis,
bukan pemilik, merupakan pusat kepentingan akuntansi.
Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini, persamaan akuntansinya
adalah:
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang saham
Aset adalah hak perusahaan, ekuitas menunjukkan sumber aset yang berasal dari
kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban bagi perusahaan. Kreditor dan
pemilim sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang merupakan tempat di mana
perusahaan memiliki kewajiban. Baik kreditor dan pemegang saham adalah pemilik
ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang berbeda terkait dengan income,
control, risiko,dan likuidasi. Laba adalah milik perusahaan sebelum dibagikan
kepada pemilik.
Teori ini berorientasi pada laporan laba rugi (income statement oriented).
Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara mengukur pestasi
kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan. Dengan demikian,
income merupakan kenaikan equity pemilik atau kenaikan kewajiban perusahaan
kepada pemilik. Setelah dikurangi hak kreditor kenaikan equity pemilik terjadi
setelah dividen dikeluarkan dan laba ditahan tetap dianggap sebagai hak milik
perusahaan sampai suatu saat dibagikan. Dalam teori ini pajak dan bunga pinjaman

15
dianggap sebagai bagian laba untuk pemerintah dan kreditor. Oleh karena itu, bukan
biaya.
Beberapa pengaruh teori ini pada pencatatan dan penyajian akuntansi adalah :
 Penggunaan LIFO dalam menilai persediaan pada masa inflasi. Metode ini
lebih baik dalam penentuan pendapatan dari pada FIFO di masa inflasi.
 Penyajian laporan keuangan konsolidasi.
 Definisi tentang revenuedan expenses yang lazim sesuai dengan konsep ini
3. Teori dana (Fund Theory)
Menurut teori yang dikemukakan W.Y Vatter (1995) ini yang menjadi
perhatian bukan pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi sekelompok aset yang
ada dan kewajiban yang harus ditunaikan disebut fund yang masing-masing pos
memiliki aturan dalam penggunaannya. Dengan demikian teori dana menganggap
bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi (dana) dan kewajiban yang
ditetapkan sebagai pembatasan-pembatasan terhadap penggunaan aset atau dana
tersebut. Persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Pembatasan Aset
Dalam persamaan ini unit akuntansi didefinisikan dalam istilah aset, dan
penggunaan aset ini adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan
ekonomi secara hukum terhadap penggunaan aset. Teoi dana ini memusatkan
perhatian pada harta atau aset centered dalam arti kata yang menjadi pusat
perhatiannya adalah penggunaan aset yang dibatasi. Teori ini berorientasi pada
laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini menggambarkan sumber dari
mana dana dan ke mana penggunaan dana perusahaan. Umumnya teori ini berlaku
untuk organisasi pemerintah atau non profit (nirlaba).
4. The Enterprise Theory
Sejalan dengan kemajuan sosial dan meningkatnya pertanggungjawaban
publik oleh perusahaan, maka konsep teoritis akuntansi juga berubah. Dalam konsep
teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang
terlibat atau yang memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan. Misalnya, pemilik, manajemen, masyarakat, pemerintah, kreditor,

16
pegawai dan pihak yang berkepentingan lainnya. Dalam teori ini pihak-pihak ini
harus diperhatikan dalam penyajian informasi laporan keuangannya. Menurut teori
ini akuntansi jangna hanya mementingkan informasi bagi pemilik perusahaan,
tetapi juga pihak lainnya juga yang memberikan kontribusi langsung dan tidak
langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu perusahaan atau lembaga.
5. Residual Equity Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dalam penyajian
laporan keuangan adalah pemegang saham biasa. Investor saham biasa merupakan
pemilik perusahaan sesungguhnya dalam perusahaan perseorangan (corporation).
Investor saham biasa memiliki bagian atau hak kepemilikan sisa (residu) atas aktiva
perusahaan, setelah hak hak kreditur dan pemeganga saham preferen dipenuhi.
Menurut konsep ini, persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut
Aset – Liabilities – Prefered Equities = Residual Equity

6. Comander Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian
informasi akuntansi adalah bukan pada pemilik maupun entitas, melainkan pada
pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan
pengendalian ekonomi secara efektif atas sumber daya perusahaan.
7. Investor Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian
informasi akuntansi adalah mereka yang tergolong sebagai Specific equity (para
kreditur dan pemegang saham preferen) dan Residual Equity (pemegang saham
biasa). Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Asset = Specific Equities + Residual Equities

E. Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi


Banyak pihak baik komite maupun perseorangan yang memberikan prinsip dasar
akuntansi tersebut. Antara yang satu dengan yang lain kadang memiliki kadang memiliki
perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat tersebut.

17
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar yaitu :
a. Dasar Acrual
Artinya dalam menyusun laporan keuangan pengakuan tansaksi didasarkan pada
kejadian atau perisiwa bukan didasarkan pada transaks kas.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan
melanjutkan usahanya, da;lam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan
likudasi.
APB Statement No.4 memberikan smbilan prinsip dasar akuntansi sebagai berikut :
a. The cost Principle
Menurut pendapat ini, cost principle atau disebut juga acquisition cost adalah dasar
penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan barang, jasa, biaya, harga pokok dan
equity. Dengan kata lain, setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya
pada tanggal perolehan.
APB statement No.4 mendefinisikan cost sebagai berikut :
Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas yang
dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan , modal saham yang dikeluarkan, jasa
yang diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang dan jasa yang
diterima atau akan diterima.
Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nila uang atau
kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bisa terjadi kemngkinan kesalahan
pembaca dalam membaca lapran keuangan yang disajikan secara cost principle.
b. The Revenue Principle
Prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengukuran dan pengakuan revenue
sebagai salah satu elemen penyusunan laporan laba rugi. Ketiga aspek itu dijelaskan
sebagai berikut
1. Sifat dan komponen dari Revenue
Pada mulanya revenue telah ditafsirkan sebagai :
a. Arus masuk net asset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa
b. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada langganan;

18
c. Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang dan
jasa ole perusahaan selama periode tertentu
Perbedaan dalam penafsiran ini timbul karena adanya 2 (dua) pandangan yang
berbeda mengenai apa yang termasuk pendapatan, yaitu:
Secara Luas, Pendapatan adalah seluruh perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, yang timbul dari kegiatan produksi (penjualan barang dan pemberian jasa),
dan dari keuntungan yang berasal dari penjualan aktiva dan hasil investasi lainnya.
Pandangan ini dianut oleh Accounting Tecnology Bulletin No. 2, yang menjelaskan
definisi pendapatan sebagai berikut : “ Pendapatan berasal dari penjualan barang dan
pemberian jasa, yang diukur sebesar jumlah yang dibebankan kepada langganan (klaim
atas barang dan jasa), juga termasuk keuntungan dari penjualan atau pertukaran aktiva
(kecuali surat berharga), hak deviden dari investasi, dan kenaikan lainnya dalam
ekuitas pemilik, tidak termasuk setoran atau investasi dari pemilik.”
Seacara Sempit, Pendapatan hanya berasal dari kegiatan produksi saja, tidak
termasuk keuntungan yang berasal dari penjualan aktiva dan investasi.
2. Pengukuran revenue
Revenue diukur menurut produk atau jasa yang ditukar dengan cara transaksi yang
objektif atau istilah akuntansinya arm’s length transaction. Nilai di sini dapat berupa
a. Net Cash atau Equivalent
b. Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterima sebagai imbalan
pertukaran barang dan jasa yang diserahkan perusahaan kepada langganannya
3. Bukti pengukuran revenue
Secara umum diakui bahwa revenue dan laba diakui sepanjang tahap siklus
perasi yaitu selama masa diterima, diproduksi, dijual, dan ditagih. Karena sukar
melaukan alokasi untuk periode siklus ini, akuntan menggunakan prinsip realization
principle yang merupakan kejadian kritis dalam periode siklus pengakuan revenue
dan income

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi.
Menurut ASOBAT
Pada tahun 1966, American Accounting Association (AAA) menerbitkan AStatement Of
Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan
untuk menetapkan tujuan.
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
d. Membantu fungsi dari pengawasan social
Menurut APB Statement No.4
Accounting Principles Board (APB) dibentuk oleh AICPA Pada tahun 1959. Tujuan
utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip
akuntansi, menentukan praktek akuntansi saat itu. Pada tahun 1970, APB menerbitkan
Statement No.4 yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statement Of Business Enterprises” Laporan ini bersifat deskriptif dan laporan
ini mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan
Menurut Trueblood Committee Report
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan, Presiden
AICPA saat itu (Marsall S. Amstrong) pada tahun 1971 membentuk tim perumus tujuan
laporan keuangan, yang dikenal dengan nama Trueblood Committee.
Menurut SFAC No. 1
FASB merupakan organisasi sector swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB.

20
Pada tahun 1976, FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang
menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan masalah kontroversi
pelaporan keuangan. Fungsi utama FASB adalah menpelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. FASB juga menerbitkan Statement of Accounting Concepts
(SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual dimana memungkinkan untuk
dikembangkannya standar akuntansi khusus.
Pada tahun 1978, FASB menerbitkan SFAC No. 1 yang berjudul“Objectives of
Financial Reporting by Business Enterprises”.
B. Saran
Penulis memahami makalah ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan
karena minimnya pengetahuan yang penulis miliki dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan bagi pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Indah. 2016. Makalah Struktur Teori Akuntansi. http://indahsariakt.blogspot.com/


2016/12/makalah-struktur-teori-akuntansi-teori.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2019
pukul 19.00.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

22

Anda mungkin juga menyukai