BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul – betul
penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya
sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah
yang sedikit itu, cuman 1 sperma saja yang hanya bisa membuahi sel telur.
karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama
9
10
terjadi terutama pada pada pagi hari yang disebut morning sicknes.
Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terpantau
hiperemesis gravidarum.
tuanya kehamilan.
d) Syncope (pingsan)
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
e) Kelelahan
f) Payudara tegang
g) Sering miksi
terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi
gejala bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul dan
i) Pigmentasi kulit
j) Epulis
pertama.
k) Varises
a) Pembesaran perut
keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar
uteri.
c) Tanda goodel
seperti bibir.
13
d) Tanda Chadwick
e) Tanda piscaseck
cepat.
mendekati persalinan.
g) Teraba ballottement
perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat
peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekresi pada 26 hari
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
minggu.
laenec, DJJ baru dapat di dengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
c) Bagian-bagian janin
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas
pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini
d) Kerangka janin
1) Perdarahan pervagina
3) Penglihatan kabur
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk
ASI Ekslusif.
menjadi 14 T, yakni:
pengukuran < 145 cm. berat badan ditimbang setiap ibu datang atau
2) Tekanan darah
mmHg
17
ditekan)
pertumbuhan janin.
5) Pemberian imunisasi TT
yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat
penyuntikan
6) Pemeriksaan Hb
adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.
ibu dengan induksi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada
payudara adalah:
menggigil.
ditandai dengan:
a) Definisi konseling
sedang dihadapinya.
20
(1) Keterbukaan
(2) Empati
(3) Dukungan
penolong persalinan yang bersih dana aman atau tindakan klinik yang
mungkin diperlukan.
f. Kunjungan Antenatal
2. Persalinan
a. Pengertian persalinan
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37−40 minggu), lahir spontan
b. Tanda−tanda persalinan
akan lebih sering terjadi. Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada
perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim,
dan lebih keras, dan keseluruhan uterus naik ke atas pada abdomen
rongga uterus menjadi lebih kecil dan bagian presentasi atau kantong
elusan, wanita primipara ataupun yang sedang dalam keadaan takut dan
tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya serta tidak tidak
persalinan. Jika kontraksi sudah setiap 5 menit sekali atau sangat sakit
sudah dipersiapkan.
darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan
murni. Ketika melihat rabas sering, wnita sering kali berpikir bahwa ia
beberapa hari sebelum kelahiran tiba, tetapi tidak perlu khawatir dan
perut atau bagian belakang dan dibarengi oleh kontraksi yang teratur.
rumah sakit.
Selama Sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan
ketuban yang pecah akibat kontraksi yang kamin sering terjadi. Ketuban
pembalut yang bersih. Tidak ada rasa sakit yang menyertai pemecahan
pecah, maka sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan
26
ada cairan yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat
ditahan lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan
tanda ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-
tanda persalinan, sesudah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan
terhadap bayi. Ibu akan dirawat sampai robekannya sembuh dan tidak
ada lagi cairan yang keluar atau sampai bayi lahir. Normalnya air
coklat kehijauan, berbau tidak enak, dan jika ditemukan warna ketuban
kecoklatan berarti bayi sudah buang air besar di dalam rahim, yang
menentikan apakah janin masih aman untuk tetap tinggal di rahim atau
sebaliknya.
4) Pembukaan serviks
dilatasi serviks tidak terjadi yang disebut dengan persalinan palsu atau
bagian bawah uterus hampir sama besar dengan kontraksi bagian atas,
karena itu dilatasi serviks tidak terjadi dan nyeri karena kontraksi
dalam dapat dinilai juga tentang kepala bayi, apakah sudah memutar
atau belum sampai mana putaran tersebut karena kondisi ini akan
ibu merasakan mulas, dan pada perut ibu teraba keras. Mengukur
sampai awal kontraksi yang lain) tanda-tanda vital, intake dan outtake
c. Tahapan Persalinan
a) Fase Laten
b) Fase Aktif
menjadi 4cm\
a) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali
b) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
d) Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu:
Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam letak
dikatup; dengan sikap seprti diatas, tetapi badan miring kearah dimana
punggung janin berada dan hanya satu kaki yang dirangkul yaitu yang
sebelah atas,
bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
kedalam vagina dan akan lahir spontas atau dengan sedikit dorongan
(1) Schutze
(2) Dunchan
(1) Kustner
belum lepas, bila tali pusat diam dan maju (memanjang) berarti
(2) Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat
terlepas.
(3) Strastman
Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat
terlepas.
jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi
tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding
(b) Ibu merasa tekanan yang meningkat pada rectum dan vagina
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih
(5) Memakai satu sarung tangan DTT atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam
34
yang sudah dibasahai air DTT. Jika mulut vagina, perineum atau
Pimpinan Meneran
dengan keinginannya.
meneran
meneran
meneran
pilihannya
(h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
kontraksi
(j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
(14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
(15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu
Lahirnya Kepala
(18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
tangan yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut
37
(19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan
(20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi:
(a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan
spontan
Lahir Bahu
(23) Setelah kedua bahu lahir, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
lahir.
(24) Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
memungkinkan)
(26) Segera membungkus kepala bayi dan badan bayi dengan handuk
oksitosin/IM.
pangkal pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari
klem kea rah ibu dan memasang klem kedua ± 2 cm dari klem
(28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
menghendakinya
oksitosin 10 unit IM digluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
(35) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, tetap
dengan cara menekan uterus kea rah atas dan belakang (dorso
susu
menarik tali pusat kea rah bawah dan kemudian ke arah atas,
selama 15 menit :
perlu
berikutnya
(5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dala waktu 30 menit
Kegiatan
(a) Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT atau
Pemijatan Uterus
(39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
Menilai Perdarahan
baik
42
(44) Menempatkan klem tali pusat DTT atau steril atau mengikat tali
dari pusat
(45) Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang bersebrangan
0,5%
pervaginam :
Evaluasi
normal
setelah dekontaminasi
Dokumentasi
(Prawirohardjo, 2014)
derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi itu kedinginan, otomatis suhu
badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi kepanasan, suhu badan
ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur bahwa si ibu
selama 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si bayi sedang
b) Setelah si bayi merasa lebih tenang, maka secara otomatis kaki si bayi
gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena ternyata kaki si
45
bayi itu pasti hanya akan menginjak-injak perut ibunya di atas rahim.
bau air ketuban. Dan juga ternyata wilayah sekitar puting si ibu itu
juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, si
bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah menjadi
yang bertujuan untuk kegiatan ini juga tergantung dari si bayi itu.
a) Untuk bayi
(1) Kehangatan
(2) Kenyamanan
ibunya.
b) Untuk ibu
terjadinya pendarahan.
(1) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
hypothermia (kedinginan).
(2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan
dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan
(3) Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus
47
dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari
lingkungan.
yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting
makanan.
hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
(7) Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil
bulan.
(8) Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
rasa sukacita/bahagia.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih
dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram.
7) Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup
sempurna.
12) Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas
13) Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi
14) Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
1) Sesak nafas
4) Malas minum
6) Kurang aktif
1) Evaluasi APGAR
menit setelah lahir, serta dapat diulang pada menit ke 10-15.Nilai apgar
asfiksia atau tidak. Yang dinilai dalam apgar ada 5 poin yaitu :
e) Respiration (pernapasan)
lanjut, oleh karena bila bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit,
hari lebih besar. Berhubungan dengan hal itu penilaian apgar selain pada
Tanda 0 1 2
Appearance/war Seluruh Warna kulit Semuanya merah
na kulit tubuh bayi tubuh normal, muda/ normal
berwarna tetapi tangan
kebiruan kaki berwarna
kebiruan.
Pulse/ nadi Denyut Denyut Denyut jantung >
jantung tidak jantung < 100 100 kali permenit
teraba kali permenit
Grimace/ Tidak ada Wajah Meringis,
respons reflex respons meringis saat menarik, batuk
terhadap distimulasi atau bersin saat
stimulasi stimulasi
Activity / tonus Lemah, tidak Lengan dan Bergerak aktif dan
otot ada gerakan kaki dalam spontan
posisi fleksi
dengan sedkit
51
gerakan.
Respiratory/ Tidak Menangis Menagis
pernafasan bernapas, lemah, seperti kuat,pernapasan
pernapasan merintih baik dan teratur
lambat
kali permenit.
b) Pemeriksaan antropometri
3) Pemeriksaan fisik
hidung.
52
h) Bahu lengan dan tangan, yaitu menilai gerakan jumlah jari apakah
perdarahan tali pusat, tiga pembuluh darah, lembek (pada saat tidak
labia minora.
53
a) Klem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 atau 3 cm
klem tersebut).
b) Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi perut bayi
d) Ikatlah tali pusat dengan kuat atau gunakan penjepit khusus tali pusat.
Perdarhan 30 ml dari bayi baru lahir serta dengan 600 ml pada orang
dewasa.
hindari juga pembungkusan tali pusat. Tali pusat yang tidak tertutup
akan mengering dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih
sedikit.
6) Pencegahan Infeksi
berikut :
b) Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
bola karet penghisap, pakai yang bersih dan baru. Jangan pernah
digunakan).
g) Membersihkan muka, pantat dan tali pusat bayi baru lahir dengan air
sebelumnya.
e. Kunjungan Neonatus
KUNJUNGAN PENATALAKSANAAN
Kunjungan Neonatal ke-1 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
(KN 1) dilakukan dalam Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya
kurun waktu 6-48 jam enam jam dan hanya setelah itu jika tidak
terjadi masalah medis dan jika suhunya
setelah bayi lahir.
36.5 Bungkus bayi dengan kain yang kering
dan hangat, kepala bayi harus tertutup
2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan
bersih untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah
pemeriksaan lakukan pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak
dengan mata dan kepala
d. Mata : Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan
langitanPeriksa adanya sumbing Refleks
hisap, dilihat pada saat menyusu
f. Leher : Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk, Puting, Bunyi nafas,
56
Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan
Normal, Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali
pusat pada saat menangis, Pendarahan tali
pusat tiga pembuluh, Lembek (pada saat
tidak menangis), Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam
skrotum, Penis berlubang pada letak
ujung lubang
l. Kelamin perempuan: Vagina berlubang,
Uretra berlubang, Labia minor dan labia
mayor
m. Tungkai dan kaki : Gerak normal,
Tampak normal, Jumlah jari
n. Punggung dan Anus : Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau
bercak hitam, tanda-tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian
ASI, Perawatan tali pusat, Agar ibu
mengawasi tanda-tanda bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali
oleh ibu : Pemberian ASI sulit, sulit
menghisap atau lemah hisapan, Kesulitan
bernafas yaitu pernafasan cepat > 60 x/m
atau menggunakan otot tambahan, Letargi
bayi terus menerus tidur tanpa bangun
untuk makan,Warna kulit abnormal –
kulit biru (sianosis) atau kuning, Suhu-
terlalu panas (febris) atau terlalu dingin
(hipotermi), Tanda dan perilaku abnormal
atau tidak biasa, Ganggguan gastro
internal misalnya tidak bertinja selama 3
hari, muntah terus-menerus, perut
membengkak, tinja hijau tua dan darah
berlendir, Mata bengkak atau
mengeluarkan cairan.
r. Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan
sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan dengan kain bersih
secara longgar, Lipatlah popok di bawah
tali pusat, Jika tali pusat terkena kotoran
tinja, cuci dengan sabun dan air bersih
dan keringkan dengan benar
4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
6. Memberikan Imunisasi HB-0
57
Kunjungan Neonatal ke-2 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan
(KN 2) dilakukan pada kering
kurun waktu hari ke-3 2. Menjaga kebersihan bayi
3. Pemeriksaan tanda bahaya seperti
sampai dengan hari ke 7
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
setelah bayi lahir. berat badan rendah dan Masalah pemberian
ASI
4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan
minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan Neonatal ke-3 1. Pemeriksaan fisik
(KN-3) dilakukan pada 2. Menjaga kebersihan bayi
kurun waktu hari ke-8 3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya
Bayi baru lahir
sampai dengan hari ke-28
4. Memberikan ASIBayi harus disusukan
setelah lahir. minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pasca persalinan.
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
4. Nifas
a. Pegertian Nifas
1) Masa nifas adalah masa di mulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
2) Masa nifas di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
kira-kira 6 minggu.
58
4) Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang di
plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum
Tanda – tanda bahaya yang perlu di perhatikan pada masa nifas adalah:
a) Dalam hal ini, perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba
bertamabh banyak.
3) Muntah
8) Sakit perut yang hebat/ rasa sakit di bagian bawah abdomen atau
10) Merasa sangan sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau
diri-sendiri
11) Pembengkakan:
perdarahan berlanjut.
ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau
abnormal.
tanda-tanda penyulit
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
abnormal.
tanda-tanda penyulit
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian KB
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi
b. Tujuan program KB
dan anak guna mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejaterah
c. Sasaran program KB
2) konseling
3) pelayanan kontrasepsi
4) peyanan infertilitas
7) konsultasi genetic
8) tes keganasan
9) adopsi
a) Pengertian
yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL adalah suatu
secara penuh.
b) Cara Kerja
menurun.
a) Metode kalender
(1) Pengertian
ejakulasi
a) Kondom
(1) Pengertian
4) Metode Hormonal
a) Pil KB
(a) Pil kontrasepsi kombinasi, Suatu tablet pil yang disebut pil
hormone sintetis
(b) Pil mini Progestin yang terdapat di dalam mini pil terdiri dari
2 golongan yaitu:
65
implantasi
b) Suntik KB
(1) Pengertian
c) Implant
(1) Pengertian
lima tahun.
5) Non hormonal
a) AKDR
(1) Pengertian
tembaga).
b) Kontrasepsi mantap
(a) Pengertian
(a) Pengertian
spermatozoa
1) Pil KB
a) Indikasi
efektifitas tinggi
endometriosis
b) Kontra Indikasi
(1) Tromboflebitis
2) Suntik KB
a) Indikasi
b) Kontra indikasi
(2) Wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang belum jelas
penyebabnya
komplikasinya
3) AKDR
a) Indikasi
mempunyai anak
(6) Wanita yang tidak suka mengingat kapan waktu minum pil KB
dan empedu
71
b) Kontra indikasi
(2) Wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang belum jelas
penyebabnya
4) Implant
a) Indikasi
(2) Wanita nulipara atau yang suda mempunyai anak atau yang
(5) Wanita yang tidak menginginkan anak lagi tetapi menolak untuk
sterilisasi
b) Kontra Indikasi
(2) Wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang belum jelas
penyebabnya
5) AKDR
a) Indikasi
(2) Wanita nulipara atau yang sudah mempunyai anak atau yang
(6) Wanita yang tidak suka mengingat kapan waktu meminum pil
KB
dan empedu
73
b) Kontraindikasi
(2) Wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang belum jelas
penyebabnya
6) Tubektomi
(3) Wanita yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
(4) Wanita yang akan memiliki resiko kesehatan yang serius apabila
7) Vasektomi
Pria subur yang sudah memiliki anak cukup (2 anak) dan istri
a. Pengertian
b. Tujuan
lewat ibu selama hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta
a) Data Subjektif
(a) Nama
(b) Usia
(c) Agama
(d) Pekerjaan
(e) Suku/Bangsa
(f) Alamat
76
bidan.
hari.
7 hari.
haidnya.
positif
kehamilan 18 minggu.
(f) Diet/makanan :
apa, masalah
dan merokok.
penyakit keturunan/genetic.
79
serumah.
beribadah.
b) Data Objektif
Keadaan umum :
Keadaan emosional :
Kesadaran :
suhu.
diagnosis.
a) Diagnosa Kebidanan
b) Masalah
c) Kebutuhan
dengan masalah kesehatan lain. Pada langkah ini tugas bidan adalah
Aman.
8) Pondokumentasian SOAP
S : Subjektif (langkah I)
O : Objektif (langkah I)
a. Pengertian
b. Tujuan
dalam persalinan
a) Data Subjektif
(a) Nama
(b) Usia
(c) Agama
(d) Pekerjaan
(e) Suku/Bangsa
(f) Alamat
bidan.
hari.
7 hari.
haidnya.
kehamilan 18 minggu.
pervaginan
apa, masalah
dan merokok.
penyakit keturunan/genetic.
serumah.
87
berhenti.
beribadah.
b) Data Objektif
Keadaan umum :
Keadaan emosional :
Kesadaran :
dan hemoglobin.
penurunan.
88
dikumpulkan.
(b) Masalah
(c) Kebutuhan
persalinanya
dapat diberikan
(b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin
kesanggupanya
pemeriksaan
(fase aktif/laten)
(6) Jika ada derah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan
keterlibatan ibu.
(1) Jongkok
(2) Menungging
kandung kemih
(1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan 20-30
setelah jam ke 2
93
yang nyaman
uterus berkontraksi.
Aman.
efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruh oleh bidan
atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
7) Langkah 7 : Evaluasi
dalam pelaksanaannya.
8) Pendokumentasian SOAP
S : Subjektif ( langkah I)
varney
a. Pengertian
b. Tujuan
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkatan denga
a) Data subjektif
anak ke-)
bidan.
jempol tangan
keluarga.
b) Data objektif
Laboratorium :
Diagnostik lain :
b) Masalah
c) Kebutuhan
disetujui oleh kedua bela pihak sehingga asuhan yang diberika dapat
efektif.
98
7) Langkah VII :
8) Pendokumentasian SOAP
S : Subjektif (langkah 1)
O : Objektif (langkah I)
varney.
a. Pengertian
b. Tujuan
pada bayinya.
keluarga baru.
micro nutrisijikaperlu.
8) Dukungan ASI
a) Data subjektif
(a) Nama
(b) usia
(c) agama
(d) pekerjaan
(e) suku/bangsa
(f) pendidikan
(g) alamat
tempat bidan
12-16 taahun.
hari.
101
sehari.
setiap haidnya
kehamilan.
(e) Imunisasi TT
(a) Ibu
(b) Bayi
masa gestasi.
b) Data objektiv
Keaadan umum :
Keadaan emosional :
Kesadaran :
pernafasan,suhu badan
Tes Laboratorium
Diagnostik lain
a) Diagnosa kebidanan
b) Masalah
c) Kebutuhan
benar terjadi.
yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang
aman
8) Pendokumentasian SOAP
S : Subjektif (langkah 1)
O : Objektif (langkah I)
varney.
a. Pengertian
2016).
b. Tujuan
lengkap.
a) data subjektif
(a) nama
(b) usia
(c) agama
(d) perkerjaan
(e) suku/bangsa
(f) pendidikan
107
(g) alamat
bidan
pertama
hari
haidnya
menggunakan KB
c) Data objektif
Keadaan umum :
Keadaan emosional :
Kesadaran :
suhu
dan perkusi
Labotorium :
Diagnostik lain :
109
a) Diagnosa kebidanan
b) Masalah
c) Kebutuhan
potensial.
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
110
S : Objektif (langkah 1)
varney
O : Objektif (langkah 1)
varney
C. Kewenangan Bidan
yang meliputi :
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa
1. Melakukan episiotomi
6. Fasilitasi/ bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif
112
untuk :
Vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
2. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk. Penanganan
awalnya bayi baru lahir dengan asfiksia melalui pembersihan jalan nafas,
6. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah dengan
(KPSP).
informasi, edukasi (KIE) kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi
baru lahir, ASI Eksklusif, tanda bahaya bayi baru lahir, pelayanan kesehatan,
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan.
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah, dan anak
sekolah.
114
lainnya.
Kebijakan Antenatal
a) Kunjungan Antenatal
merugikan.
komplikasi.
3) Dua kali pada Trimester Ketiga (28 minggu sampai 36 minggu dan
mengetahui apakah ada kehamilan ganda, deteksi letak bayi yang tidak
terbuka lebih dahulu sehingga serviks akan mendatar dan menipis kemudian
ostium uteri internum baru akan membuka. Sedangkan pada multigravida, ostium
uteri internum dan ostium uteri eksternum sudah sedikit terbuka. Pengawasan
pada ibu hamil dengan usia dibawah 18 tahun perlu diperhatikan karena pada saat
itu sering terjadi risiko anemia, hipertensi menuju preeklamsia atau eklamsia,
persalinan dengan berat bayi lahir rendah, kahamilan disertai infeksi, penyulit
E. Kerangka Pikir
Asuhan Kebidanan
(7 Langkah Varney)
Pengumpulan Data
Interpretasi Data
Penerapan
Identifikasi
asuhan
Diagnosa atau
kebidanan
Masalah potensial
komprehensif
Menetapkan pada ibu
Tindakan Segera hamil,
atau Kaloborasi bersalin, bayi
baru lahir,
Menyusun Rencana nifas dan KB
Asuhan
Melaksanakan
Rencana Asuhan
Evaluasi
117
F. KERANGKA KONSEP
kehamilan
penerapan asuhan kebidanan
pada kehamilan fisiologis
trimester I: 1 x kunjungan
trimester II: 1 x kunjungan
trimester III: 2 x kunjungan
KB
kunjungan I (4-7 hari pp) : persalinan
konseling pelayanan KB pemantauan kemajuan
kunjungan II (8-14 hari pp) : persalinan kala 1-4
evaluasi konseling dengan partograf
pelayanan KB
Nifas
Bayi baru lahir
penerapan asuhan kebidanan
pada ibu nifas fisiologi penerapan asuhan kebidanan pada
BBL-Neonatus fisiologi
kunjungan I (6 jam -3 hari pp)
kunjungan I (umur 6 jam -3 hari)
kunjungan II (4-7 hari pp)
kunjungan II (umur 4-7 hari)
kunjungan III (8-14 harii pp)
kunjungan III (umur 8-14 hari)
kunjunga IV ( ≥ 15 hari)
kunjungan IV (umur ≥ 15 hari)
118