Lampiran
Lampiran
OLEH
USWATUN HASANAH
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS - I)
TERMODINAMIKA
A. Kompetensi Inti
3.2. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan Hukum
Termodinamika
B. Kompetensi Dasar
4.6 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar,
makna fisis dan pemanfaatannya.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hokum
thermodinamika
2. Mendeskripsikan Prinsip Kerja Mesin Carnot
D. Tujuan
1. Memahami prinsip kerja mesin stirling sederhana
2. Memahami hubungan suhu dengan kecepatan sudut roda.
3. Menentukan efisiensi mesin stirling sederhana berdarkan siklus carnot
E. Teori Singkat
GERAK MELINGKAR
Sebuah benda dikatakan bergerak melingkar jika lintasan yang dilaluinya
berbentuk lingkaran. Besaran-besaran dalam gerak melingkar meliputi
1. Frekuensi dan Periode
Benda yang bergerak melingkar beraturan lintasan geraknya akan
berulang. Gerakan berulang memiliki frekuensi dan amplitude. Frekuensi
(f) adalah jumlah putaran tiap sekon dan periode (T) adalah waktu yang
diperlukan untuk satu kali putaran.
n t 1
𝑓 = 𝐻𝑧 ; 𝑇 = 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 ; 𝑇 = 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
t n f
2. Kelajuan linier dan kecepatan linier
Kelajuan linier adalah panjang lintasan (busur) yang ditempuh benda
setiap sekon. Jika benda berputar konstan, maka kelajuan liniernya:
2 nr
𝑣= = 2𝜋r𝑓 𝑚/𝑠
T
3. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah perubahan sudut tempuh tiap sekon. Sudut tempuh
(𝜃) dinyatakan dalam radian.
Jika benda telah bergerak satu putaran penuh, maka
2 nr
𝜃= 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 2𝜋 𝑟𝑎𝑑
r
Kelajuan sudutnya menjadi,
2n
𝜔= 𝑟𝑎𝑑/ ; 𝜔 = 2𝜋𝑓 𝑟𝑎𝑑/𝑠
T
hubungan kecepatan sudut dengan kelajuan linier 𝑣 = 𝜔r.
4. Percepatan Sentripetal
Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang
mengarah ke pusat titik lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal.
Percepatan sentripetal (𝑎s) arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan
linear. Persamaan percepatan sentripetal yakni:
v2
𝑎s = 2 .r (m/s2)
r
5. Gaya Sentripetal
Percepatan sentripetal (𝑎s) menyebabkan timbulnya gaya sentripetal (Fs)
yang juga mengarah ke pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus ada agar
objek tetap bergerak dalam lintasannya. Persamaan gaya sentripetal yakni:
v2
FS m.as m. 2 .r m. r
(N)
4. Stopwatch 1 buah -
5. Neraca 1 buah -
G. Prosedur
1. Ukur keliling gasing untuk menentukan jari-jari gasing dan catat dalam
tabel pengamatan.
2. Timbang massa gasing menggunakan nerasa dan catat dalam tabel
pengamatan.
3. Rekatkan selotip putih pada ujung gasing untuk mempermudah
perhitungan jumlah putaran gasing.
4. Tarik tali pada gasing agar gasing berputar.
5. Pada saat gasing berputar dalam keadaan stabil, hitunglah jumlah putaran
(n) dan waktu yang diperlukan menggunakan stopwatch, dan catat dalam
tabel pengamatan.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk percobaan pada gasing lain dengan jari-jari yang
berbeda.
H. Tabel Pengamatan
No. Jenis Gasing r (m) m (kg) t (s) n f (Hz)
1. A
2. B
3. C
I. Analisis Data
1. Hitung kecepatan linear pada masing-masing gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Hitung kecepatan sudut pada masing-masing gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Hitung percepatan sentripetal pada masing-masing gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Hitung gaya sentripetal pada masing-masing gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
J. Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan jari-jari gasing dengan kecepatan sudut gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Jelaskan hubungan massa dengan kecepatan sudut gasing.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Buatlah grafik hubungan frekuensi putaran gasing terhadap kecepatan
sudut gasing
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan gasing berputar.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
A. Kompetensi Inti
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan
benda tegar
C. Indikator
1. Memahami konsep momen gaya dan memformulasikannya.
2. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki konsep dan
hubungan besaran-besaran momen gaya pada fenomena budaya Melayu.
3. Menyajikan hasil percobaan terkait konsep momen gaya.
D. Tujuan
1. Siswa memahami konsep momen gaya dan memformulasikannya.
2. Siswa melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki
konsep dan hubungan besaran-besaran momen gaya pada fenomena
budaya Melayu.
3. Siswa menyajikan hasil percobaan terkait konsep momen gaya.
E. Teori Singkat
Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya
gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut
berotasi. Besarnya momen gaya (torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan
serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Torsi disebut juga momen gaya
dan merupakan besaran vektor. Momen gaya dilambangkan dengan "τ". Momen
gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel berputar
(berotasi).
Di mana:
F = besar gaya (N)
r = panjang lengan gaya (m)
τ = besar momen gaya (N.m)
α = sudut antara arah lengan gaya dan arah gaya
3. Stopwatch 1 buah -
G. Prosedur
1. Ukur keliling gasing untuk menentukan jari-jari gasing. Jari-jari gasing
merupakan panjang lengan gaya gasing (r).
2. Ukur panjang tali yang digunakan untuk menarik gasing.
3. Tarik tali pada gasing agar gasing berputar dengan panjang tali yang sama.
Besarnya gaya tarikan tali ketika kita melepas gasing diartikan sebagai
gaya yang diberikan pada gasing (F).
4. Catat waktu yang diperlukan gasing selama berputar dalam tabel
pengamatan.
5. Ulangi langkah 1-4 untuk percobaan pada gasing lain dengan jari-jari yang
berbeda.
H. Tabel Pengamatan
No. Jenis Gasing r (m) Panjang tali (m) t (s)
1. A
2. B
3. C
I. Analisis Data
1. Hitung besar momen gaya pada gasing A, B dan C, gaya yang diberikan
pada gasing dianggap sama karena panjang tali yang digunakan untuk
menarik gasing sama pada gasing A, B dan C.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
J. Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan besar momen gaya dengan waktu yang diperlukan
gasing selama berputar.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Manakah gasing yang lebih lama berputar antara gasing dengan diameter
besar atau gasing dengan diameter lebih kecil? Jelaskan mengapa?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Buatlah grafik hubungan antara momen gaya yang bekerja pada gasing
dan jari-jari gasing.
A. Kompetensi Inti
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut
presentasi hasil dan makna fisisnya
C. Indikator
1. Mengamati fenomena budaya Melayu terkait konsep tegangan, regangan
dan modulus elastisitas dari suatu benda.
2. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki sifat
elastisitas bahan pada fenomena budaya Melayu.
3. Menyajikan hasil percobaan terkait sifat elastisitas bahan.
D. Tujuan
1. Siswa Mengamati fenomena budaya Melayu terkait konsep tegangan,
regangan dan modulus elastisitas dari suatu benda
2. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki sifat
elastisitas bahan pada fenomena budaya Melayu.
3. Menyajikan hasil percobaan terkait sifat elastisitas bahan
E. Teori Singkat
Sifat Elastisitas Bahan
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk
awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan).
Tegangan, Regangan dan Modulus Elastisitas
a. Tegangan
Dengan: e : regangan
ΔL : perubahan panjang (m)
L : panjang awal (m)
c. Modulus Elastis
Modulus elastis dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan
dan regangan yang dialami bahan. Dirumuskan dengan:
𝜎
𝐸= 𝑒
G. Prosedur
1. Rangkai batang statif, dasar statif, lengan statif dan klem.
2. Ukur panjang dan lebar karet menggunkan jangka sorong dan mikrometer
sekrup dan tentukan luas penampang karet.
3. Gantungkan karet pada lengan statif dan catat panjang karet sebelum
digantungkan beban.
4. Gantungkan beban 200 gr pada pegas dan catat panjang karet setelah
digantungkan beban.
5. Ulangi langkah 2 s/d 4 untuk jenis karet yang berbeda dan catat dalam
tabel pengamatan.
H. Tabel Pengamatan
Jenis massa panjang lebar Luas L0 Lt ΔL
No.
Karet (kg) (m) (m) (m2) (m) (m) (m)
1. A
2. B
3. C
I. Analisis Data
1. Hitung luas penampang dan dari masing-masing karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Hitung tegangan dan regangan dari masing-masing karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Hitung modulus elastisitas dari masing-masing karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
J. Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan luas permukaan karet dengan modulus elastisitas yang
dimiliki karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Jelaskan hubungan gaya yang dibutuhkan untuk menarik sebuah karet
dengan modulus elastisitas yang dimiliki karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Jelaskan hubungan perubahan panjang karet dengan modulus elastisitas
yang dimiliki karet.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Manakah ketapel yang lebih mudah ditarik antara ketapel yang
menggunakan karet A, B dan C? Jelaskan mengapa!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar modulus elastisitas
bahan.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
6. Jelaskan penerapan sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
7. Buatlah grafik hubungan tegangan terhadap regangan.
A. Kompetensi Inti
5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.6 Mempresentasi-kan laporan hasil pemikiran tentang teori kinetik gas, dan
makna fisisnya
C. Indikator
1. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki hubungan
antara tekanan dan volume gas pada ruangan tertutup dengan suhu konstan
melalui percobaan hukum Boyle.
2. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki hubungan
antara tekanan dan suhu gas pada ruangan tertutup dengan volume konstan
melalui percobaan hukum Gay Lussac.
3. Menyajikan hasil percobaan Hukum Boyle - Gay Lussac.
D. Tujuan
1. Siswa dapat melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki
hubungan antara tekanan dan volume gas pada ruangan tertutup dengan
suhu konstan melalui percobaan hukum Boyle .
2. Siswa dapat melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki
hubungan antara tekanan dan suhu gas pada ruangan tertutup dengan
volume konstan melalui percobaan hukum Gay Lussac.
3. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan Hukum Boyle - Gay Lussac.
E. Teori Singkat
Hukum Boyle
Volume gas dalam suatu ruang tertutup sangat bergantung pada tekanan
dan suhunya. Apabila suhu dijaga konstan, maka tekanan yang diberikan akan
memperkecil volumenya. Hubungan, tersebut dikenal dengan Hukum Boyle yang
dapat dinyatakan berikut ini.
“Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”.
Secara sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:
P ∞ 1/V, untuk P.V = konstan atau: P 1 .V 1 = P 2 .V 2
dengan:
P 1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2)
V 1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3)
P 2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2)
V 2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3)
Hukum Gay Lussac
Apabila botol dalam keadaan tertutup kita masukkan ke api, maka botol tersebut
akan meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di dalamnya akibat
kenaikan suhu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa:
“Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga konstan,
maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya”.
Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Gay Lussac. Secara matematis dapat
dituliskan:
P∞T
dengan:
P 1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2)
T 1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
P 2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2)
T 2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
Hukum Boyle-Gay Lussac
Hukum Boyle-Gay Lussac dapat dituliskan:
PV/T = konstan
F. Alat dan Bahan :
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1 Botol Kaca dengan volume berbeda 3 buah
2 Balon 3 buah
3 Kaki tiga dan kawat kasa 2 buah
4 Pembakaran spiritus 2 buah
5. Korek Api 1 buah
6. Gelas Ukur 1 buah
7. Termometer 1 buah
8. Stopwatch 1 buah
9. Air secukupnya
G. Prosedur
Prosedur Percobaan Hukum Boyle
1. Siapkan dua buah botol dengan ukuran yang berbeda. Ukurlah volume
masing-masing botol dengan memasukkan air ke dalam botol sampai
penuh, kemudian tuangkan air tersebut ke dalam gelas ukur dan ukur
volume ait. Catat dalam tabel pengamatan.
2. Siapkan pembakaran spiritus, kaki tiga dan kasa seperti gambar berikut.
4. Ukurlah suhu (T) tiap botol dan amati keadaan balon sebelum dipanaskan.
Catat dalam tabel pengamatan.
5. Letakkan masing-masing botol di atas pembakaran spriritus dan nyalakan
stopwatch untuk mengukur waktu.
6. Panaskan botol dan usahakan agar suhu pada tiap-tiap botol sama.
Catat suhu pada tabel pengamatan.
7. Amati keadaan balon pada tiap-tiap botol setelah dipanaskan.
8. Amati stopwatch dan catat waktu yang dibutuhkan agar balon pada tiap-
tiap botol dapat mengembang.
Prosedur Percobaan Hukum Gay Lussac
1. Siapkan 1 buah botol dan tutuplah mulut botol dengan balon. Siapkan
pembakaran spiritus, kaki tiga dan kasa.
2. Ukurlah suhu (T) pada botol dan amati keadaan balon sebelum
dipanaskan. Catat dalam tabel pengamatan.
3. Letakkan botol di atas pembakaran spriritus dan panaskan botol sampai
balon mengembang.
4. Ukurlah suhu (T) pada botol dan amati keadaan balon setelah dipanaskan.
Catat dalam tabel pengamatan.
H. Tabel Pengamatan
Tabel Pengamatan 1: Percobaan Hukum Boyle
I. Analisis Data
1. Apa yang terjadi pada balon setelah botol dipanaskan? Menurutmu,
mengapa hal itu bisa terjadi?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi balon dapat mengembang?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
J. Pertanyaan
1. Bagaimana hubungan antara tekanan dan volume gas pada suhu yang
sama? Buatlah grafik hubungannya.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Bagaimana hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume yang
sama? Buatlah grafik hubungannya.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________