Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

MATERI

1. Definisi
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
NAPZA sering disebut juga dengan istilah yang dikenal masyarakat yaitu Narkoba
(Narkotika dan Obat Berbahaya). NAPZA sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada
otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran.

2. Jenis-Jenis NAPZA
NAPZA atau narkoba dibedakan menjadi:
a. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan kedalam
golongan-golongan:
1) Narkotika Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
2) Narkotika Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh :
morfin, petidin).
3) Narkotika Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein).
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

b. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam golongan-
golongan sebagai berikut.
1) Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD).
2) Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan ( Contoh amfetamin, metilfenidat atau
ritalin)
3) Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital,
Flunitrazepam).
4) Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam,
bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil
Koplo, Rohip, Dum, MG).

c. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang
disebut narkotika dan psikotropika, meliputi:
1) Minuman berakohol, Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan syaraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan narkotika atau
psikotropika, memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman berakohol, yaitu :
a) Golongan A : kadar etanol 1-5%, (Bir)
b) Golongan B : kadar etanol 5-20%, (Berbagai jenis minuman anggur)
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

c) Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny
Walker, Kamput.)

2) Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan
sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan, antara lain: Lem, thinner,
penghapus cat kuku, bensin.

3) Tembakau : Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.


Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol
terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.

Berdasarkan efeknya, narkoba tersebut bisa dibedakan menjadi sebagai berikut:


a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis
narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti putaw,
morphin dan heroin. Depresan menimbulkan pengaruh yang bersifat menenangkan.
Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah atau cemas misalnya, dapat menjadi
tenang. Tetapi bila obat penenang digunakan tidak sesuai dengan indikasi dan
petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat
menimbulkan akibat buruk.

b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.


Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin, shabu-shabu dan ekstasi. Stimulan
menimbulkan pengaruh yang bersifat merangsang sistem syaraf pusat sehingga
menimbulkan rangsangan secara fisik dan psikis. Ekstasi, yang tergolong stimulan,
menyebabkan pengguna merasa terus bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan makan. Akibatnya dapat sampai
menimbulkan kematian.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Yang paling banyak dipakai adalah
marijuana atau ganja. Halusinogenik seperti marijuana atau ganja, mengakibatkan
timbulnya halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-
60 persen pengguna justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak
menyenangkan, misalnya muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot
terasa lemah, bingung, cemas, dan ingin bunuh diri.

3. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba, antara lain:
a. Faktor individual
Yang termasuk dalam faktor individual antara lain:
1) Faktor kepribadian. Ciri-ciri kepribadian yang beresiko lebih besar menggunakan NAPZA,
seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.
2) Faktor usia. Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologis, psikologis maupun sosial yang pesat.
3) Pandangan atau keyakinan yang keliru
4) Religiusitas yang rendah

b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang sedikit banyak mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba
seperti misalnya:
1) Keluarga. Seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai,
kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
2) Lingkungan pergaulan. Misalnya lingkungan kurang baik di sekitar rumah, sekolah,
teman sebaya maupun masyarakat.
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

4. Mengenali Orang dengan Penyalahgunaan NAPZA


Seseorang yang menggunakan narkoba sulit untuk menyembunyikan apa yang terjadi pada
dirinya, perubahan secara fisik, sikap dan perilakunya akan mudah untuk dikenali bahwa dia
menggunakan narkoba. Adapun tanda-tanda perubahan fisik, sikap dan perilaku pengguna narkoba
adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (overdosis): nafas sesak, denyut jantung
dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (sakau): mata
merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang,
kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang: penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
b. Perubahan Sikap dan Perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas,
kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari,
mengantuk di kelas. Sering berpergian sampai larut malam, kadang tidak pulang tanpa ijin.
Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota
keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak
jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,
mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional,
mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

5. Dampak Penyalahgunaan NAPZA


Besaran dampak yang terjadi pada penyalahgunaan NAPZA tergantung pada jenis
narkoba yang digunakan, cara menggunakan dan lama penggunaan.
a. Dampak Fisik
Secara fisik, penyalahgunaan narkoba menyebabkan:
1) Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi


akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid)
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan
HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian.

b. Dampak Psikis
Selain fisik, ada juga dampak psikis yang mungkin terjadi, seperti:
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

c. Dampak Sosial
Dampak sosial yang mungkin terjadi antara lain:
1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

6. Upaya dalam Mengatasi Penyalahgunaan NAPZA


Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan pada permasalahan penyalahgunaan
NAPZA, yaitu:
a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi yang
ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal antara 1-3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi
medik, antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-
bahan adiktif secara bertahap.
c. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12

bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi


dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif.

Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa permasalahan NARKOBA pada
remaja dapat diupayakan dengan tiga pendekatan, yaitu:
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

a. Pendekatan Agama, dengan menanamkan ajaran-ajaran agama. Yang diutamakan


bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung
dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pendekatan Psikologis, dengan mengenali dan memahami karakteristik kepribadian.
Mengenali remaja beresiko tinggi menyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi
terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
c. Pendekatan Sosial, dengan menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang
positif. Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan
jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.

7. Macam-Macam Bahan Narkotika dan Psikotropika yang Terdapat di Masyarakat serta Akibat
Pemakaiannya
a. Opioida
1) Opioida dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :
 Opioida alamiah (opiat): morfin, opium, kodein
 Opioida semi sintetik : heroin/putauw, hidromorfin
 Opioida sintetik : meperidin, propoksipen, metadon
2) Nama jalannya putauw, ptw, black heroin, brown sugar
3) Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan heroin yang tidak murni
berwarna putih keabuan yang dihasilkan dari cairan getah opium poppy yang diolah
menjadi morfin kemudian dengan proses tertentu menghasil putauw, dimana putauw
mempunyai kekuatan 10 kali melebihi morfin. Opioid sintetik yang mempunyai
kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.
4) Opiat atau opioid biasanya digunakan dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang
sangat (analgetika kuat). Berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan lain-lain
5) Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian timbul rasa ingin menyendiri
untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan si pemakai akan kehilangan
rasa percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Mereka mulai
membentuk dunia mereka sendiri. Mereka merasa bahwa lingkungannya adalah musuh
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

dan sering melakukan manipulasi hingga akhirnya menderita kesulitan keuangan yang
mengakibatkan mereka melakukan pencurian atau tindak kriminal lainnya.

b. Kokain
1) Kokain mempunyai dua bentuk yaitu : kokain hidroklorid dan free base. Kokain berupa
kristal pitih. Rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base. Free base tidak
berwarna/putih, tidak berbau dan rasanya pahit
2) Nama jalanan dari kokain adalah koka,coke, happy dust, charlie, srepet, snow salju,
putih. Biasanya dalam bentuk bubuk putih.
3) Cara pemakaiannya : dengan membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus diatas permukaan kaca atau benda-benda yang mempunyai permukaan
datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot deperti sedotan. Atau dengan
cara dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Ada juga yang melalui
suatu proses menjadi bentuk padat untuk dihirup asapnya yang populer disebut
freebasing. Penggunaan dengan cara dihirup akan berisiko kering dan luka pada sekitar
lubang hidung bagian dalam.
4) Efek rasa dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, kehilangan nafsu
makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.

c. Kanabis
1) Nama jalanan yang sering digunakan ialah: grass, cimeng, ganja dan gelek, hasish,
marijuana, bhang.
2) Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ganja
terkandung tiga zat utama yaitu tetrehidro kanabinol,kanabinol dan kanabidiol
3) Cara penggunaannya adalah dihisap dengan cara dipadatkan mempunyai rokok atau
dengan menggunakan pipa rokok.
4) Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, si pemakai : cenderung merasa lebih santai,rasa
gembira berlebih (euforia), sering berfantasi. Aktif berkomunikasi, selera makan tinggi,
sensitif, kering pada mulut dan tenggorokan
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

d. Amphetamines
1) Nama generik amfetamin adalah D-pseudo epinefrin berhasil disintesa tahun 1887, dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai obat
2) Nama jalannya : seed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
3) Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan,digunakan dengan cara
dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet biasanya diminum dengan air.
4) Ada dua jenis amfetamin :
 MDMA (methylene dioxy methamphetamin), mulai dikenal sekitar tahun 1980
dengan nama Ekstasi atau Ecstacy. Nama lain : xtc, fantacy pils, inex, cece, cein,
yang terdiri dari berbagai macam jenis antara lain : white doft, pink heart, snow
white, petir yang dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
 Methamfetamin ice, dikenal sebagai SHABU. Nama lainnya shabu-shabu. SS, ice,
crystal, crank. Cara penggunaan: dibakar dengan menggunakan kertas alumunium
foil dan asapnya dihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang
dirancang khusus (bong).

e. LSD (Lysergic acid)


1) Termasuk dalam golongan halusinogen,dengan nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
2) Bentuk yang bisa didapatkan seperti kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat
perangko dalam banyak warna dan gambar, ada juga yang berbentuk pil, kapsul.
3) Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
4) Efek rasa ini bisa disebut tripping. Yang bisa digambarkan seperti halusinasi terhadap
tempat. Warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu. Hingga timbul
obsesi terhadap halusinasi yang ia rasakan dan keinginan untuk hanyut didalamnya,
menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama-lama membuat paranoid.
PROPOSAL KEGIATAN
PENYULUHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DI DESA MUARA PENIMBUNG ULU
KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR

f. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin)
1) Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur)
2) Nama jalanan dari Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
3) Pemakaian benzodiazepin dapat melalui : oral, intra vena dan rectal
4) Penggunaan dibidang medis untuk pengobatan kecemasan dan stres serta sebagai
hipnotik (obat tidur).

g. Solvent / Inhalasia
1) Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup.Contohnya : Aerosol, aica aibon, isi
korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tiner,uap bensin.
2) Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang
mampu/ anak jalanan
3) Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual, muntah,
gangguan fungsi paru, liver dan jantung.

h. Alkohol
1) Merupakan salah satu zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari
proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian. Dari proses fermentasi
diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15%, dengan proses penyulingan di
pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
2) Nama jalanan alkohol : booze, drink
3) Konsentrasi maksimum alkohol dicapai 30-90 menit setelah tegukan terakhir. Sekali
diabsorbsi, etanol didistribisikan keseluruh jaringan tubuh dan cairan tubuh. Sering
dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah maka orang akan menjadi euforia,
namun sering dengan penurunannya pula orang menjadi depresi.

Anda mungkin juga menyukai