Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TEKNIK PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS

Disusun Oleh :

Rahmad Kuncoro Adi

20160130159

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
Analisis Data Metode Taguchi

A. Teori Metode Taguchi


Metode Taguchi adalah metode atau teknik pengendalian kualitas yang
bersifat offline atau bersifat suatu usaha perbaikan kualitas yang dimulai sejak saat
melakukan perancangan hingga pemrosesan. Menurut Ariani (2004) penggunaan
Taguchi offline tersebut efektif untuk mengadakan perbaikan kualitas dan
pengurangan biaya, perbaikan dalam pembuatan produk, serta pengurangan biaya
pengembangan produk.
Dr. Genichi Taguchi mengembangkan "system of quality engineering" yang
merupakan metode peningkatan kualitas. Konsep dasar metode Taguchi adalah
"Quality Function Deployment (QFD)" yaitu menerapkan fungsi-fungsi jaminan
kualitas kedalam aktivitas kerja maupun proses-proses yang dimulai dari awal
product life cycle. Taguchi quality engineering juga dapat disebut dengan istilah
"robust design method" dengan mengedepankan prinsip-prinsip dasar sebagai
berikut:
a. Fokus pada tahap awala daur hidup produk dengan menyertakan
desain-desain konsep, desain produk, desain proses manufaktur, dan
berbagai persiapannya. Tahap pertama daur hidup produk yang disebut
impertus/ideation diawali dengan aktivitas proses pengmebangan dari
teknologi yang diadopsi.
b. Fokus pada "design of the engineering system" yang mampu
menghasilkan fungsi-fungsi dan ketahanan sistem yang diharapkan.
Ketahanan sistem adalah ketahanan variabel-variabel proses terhadap
faktor-faktor pengganggu (noise factor) yang biasanya terjadi karena
kondisi lingkungan, operator, dan ketidakpastian yang sering timbul
seiring dengan kepentingan pemasok/penyalur.
c. Menegaskan Taguchi system's of experimental design dalam proses
desain merupakan pendekatan desain berbasisi kualitas yang paling
ideal.
(Hidayat, 2007)
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki
kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi
kerugian kualitas (quality loss function) dan kualitas berorientasi sasaran (target-
oriented quality) . Pengertian Kualitas Menurut Taguchi Metode Taguchi
dicetuskan oleh Dr. Genichi Taguchi seorang ahli mesin pada tahun 1949 saat
mendapatkan tugas untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Jepang.
(Muharom dan Siswadi, 2015).
Suseno (2013) menyatakan ada beberapa langkah yang diusulkan Taguchi
untuk melakukan percobaan secara sistematis, yaitu:
a. Penentuan Variabel Tidak Bebas (Karakteristik Kualitas) Variabel tidak
bebas adalah variabel yang perubahannya tergantung pada variabel-
variabel lain, disebut juga variable respon. Dalam merencanakan suatu
eksperimen harus dipilih dan ditentukan dengan jelas variabel tak bebas
mana yang akan diselidiki.
b. Identifikasi Faktor (Variabel Bebas) Variabel bebas (faktor) adalah
variabel yang perubahannya tidak tergantung pada variabel lain. Pada
tahap ini akan dipilih faktor-faktor mana saja yang akan diselidiki
pengaruhnya terhadap variabel tak bebas yang bersangkutan.
c. Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor Ganggu Faktor-faktor yang
diamati terbagi atas faktor kontrol dan faktor gangguan. Dalam metode
Taguchi keduanya perlu diidentifikasi dengan jelas sebab pengaruh
antara kedua faktor tersebut berbeda. Faktor kontrol adalah faktor yang
nilainya dapat diatur atau dapat dikendalikan, atau faktor yang nilainya
ingin kita atur atau kendalikan. Sedangkan faktor gangguan adalah faktor
yang nilainya tidak bisa kita atur atau kendalikan, walaupun dapat kita
atur faktor gangguan akan mahal biayanya.
Pandangan Taguchi dalam hal kualitas ini lebih mengacu pada pendekatan
robust quality yang menyatakan bahwa suatu produk yang dihasilkan haruslah fit
for use. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam menghasilkan produk haruslah
memenuhi target atau standar yang telah ditetapkan. Apabila terdapat
penyimpangan terhadap produk yang dihasilkan, walaupun produk tersebut masih
berada dalam batas spesifikasi, tidak dapat diterima dan ditoleransi. Taguchi
berpendapat bahwa penyimpangan sekecil apapun dari standar (target) akan
menimbulkan kerugian bagi perusahan, dan kerugian tersebut akan bertambah besar
apabila penyimpangan produk dari standarnya (target) bertambah besar pula.
Taguchi menggambarkan kerugian ini dalam grafik yang dikenal dengan Taguchi
Quality Loss Function. Fungsi ini juga didasari oleh pemikiran bahwa
penyimpangan produk dari nilai targetnya tersebut akan menimbulkan biaya
kerugian yang tersembunyi (hidden quality cost). Menurut Taguchi, biaya kualitas
yang tersembunyi ini meliputi ketidakpuasan konsumen, kehilangan pangsa pasar
dan biaya perbaikan produk kembali. Taguchi Loss Function ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

Keterangan :
Dari grafik Fungsi kerugian Kualitas Taguchi ini dapat dilihat bahwa biaya
kualitas adalah nol ketika produk yang dihasilkan memenuhi nilai target, dan biaya
kualitas meningkat secara simetris terhadap produk yang menyimpang dari nilai
targetnya. Fungsi Biaya Kualitas Taguchi ini dapat diterapkan oleh berbagai
perusahaan manufaktur yang memproduksi produk-produk dengan tingkat
ketelitian besar.

B. Langkah Penggunaan Metode Taguchi dalam Mengolah Data


2.1. Penentuan Variabel tak Bebas
Variabel dependen adalah variabel yang nilai atau jumlahnya dipengaruhi
atau ditentukan oleh nilai variabel lain.
2.2. Indentifikasi Faktor – faktor ( Variabel Bebas )
Variabel independen (predictor variable) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif.
2.3. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor
Banyaknya level yang dipilih dan nilainya tergantung pada pengetahuan
terhadap proses atau produk. Level faktor yang digunakan dalam eksperimen
berdasarkan observasi langsung pada departemen produksi yang berkaitan dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dan wawancara terhadap operator atau bisa juga
diperoleh dari keadaan yang sebenarnya di pabrik.
2.4. Perhitungan Derajat Kebebasan
Banyaknya level yang dipilih dan nilainya tergantung pada pengetahuan
terhadap proses atau produk. Level faktor yang digunakan dalam eksperimen
berdasarkan observasi langsung pada departemen produksi yang berkaitan dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dan wawancara terhadap operator atau bisa juga
diperoleh dari keadaan yang sebenarnya di pabrik.
2.5. Pemilihan Matriks Orthogonal
2.6. Persiapan dan Pelaksanaan Eksperimen Taguchi
2.7. Perhitungan Efek Faktor Utama
Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap kualitas produk
maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata tiap level.
2.8. Perhitungan dengan Signal to Noise Ratio (SNR)
Analisa SNR digunakan untuk memilih faktor-faktor yang memiliki
kontribusi pada pengurangan variansi suatu respon dan untuk mengetahui level
faktor mana yang berpengaruh pada hasil eksperimen. Untuk melihat faktor yang
berpengaruh pada variasi karakteristik kualitas, data ditransformasikan ke dalam
bentuk rasio S/N (Signal to Noise Ratio) dengan karakteristik semakin kecil
semakin baik (Smaller the Better).
2.9. Perhitungan Varians
2.9.1. Perhitungan Jummlah Kuadrat Level Faktor ( Sum of Square )
2.9.2. Peerhitungan Rata – Rata Kuadrat ( Mean Square )
2.9.3. Perhitungan Jumlah Kuadrat Total
2.9.4. Perhitungan Kuadrat karena rata – rata ( mean )
2.9.5. Perhitunngan Jumlah Kuadrat Eror
2.10. Pooling up faktor
Penentuan error ini dilakukan dengan metode pooling up yaitu
mengumpulkan faktor-faktor yang tidak signifikan sebagai error. Pada pooling up
dilakukan dengan ketentuan nilai MShitung < MSerror.
2.11. Perhitungan Persen Kontribusi
2.12. Perhitungan Interval Kepercayaan

C. Keuntungan dan Kerugian Metode Tabuchi


Keuntungan dari metode Taguchi adalah bahwa ia menekankan dekat
kinerja nilai karakteristik berarti nilai target dari pada nilai dalam batas batas
spesifikasi tertentu, sehingga meningkatkan kualitas produk. Selain itu, metode
Taguchi untuk desain eksperimen sangat mudah untuk diterapkan pada situasi
banyak rekayasa, sehingga alat yang ampuh namun sederhana. Hal ini dapat
digunakan untuk dengan cepat mempersempit ruang lingkup sebuah proyek
penelitian atau untuk mengidentifikasi masalah – masalah dalam proses manufaktur
dari data yang sudah ada. Metode Taguchi memungkinkan untuk analisis berbagai
parameter tanpa jumlah yang sangat tinggi dari eksperimentasi. Sebagai contoh,
proses dengan 8 variabel, masing – masing dengan 3 negara, aken membutuhkan
6561 percobaan untuk menguji semua variabel. Namun menggunakan array
orthogonal Taguchi, hanya 18 percobaan yang diperlukan, atau kurang dari 0,3%
dari jumlah eksperimen asli. Dengan cara ini, memungkinkan untuk identifikasi
parameter kunci yang mempunyai pengaruh yang paling tinggi terhadap kinerja
karakteristik sehingga eksperimen lebih lanjut tentang parameter ini dapat
dilakukan dan parameter yang memiliki sedikit efek bisa diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai